Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kita panjatkan atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya, sihingga saya selaku penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang Komunikasi Data.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Data di jurusan
Informatika FIKOM . Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada Bapak Dasril Azmi, M.kom selaku dosen pembimbing.
Penulis
1
ii
Daftar Isi
Halaman Sampul................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang............................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................... 4
1.3. Maksud dan Tujuan....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Komunikasi Data............................................................................. 5
2.2. Komponen Sistem Komunikasi.................................................................... 6
2.3. Tujuan Komunikasi Data.............................................................................. 7
2.4. Tipe Jaringan Komunikasi............................................................................ 7
2.5. Jenis-Jenis Komunikasi Data........................................................................ 8
2.6. Sistem di dalam Komunikasi Data................................................................ 9
2.7. Media dalam Proses Komunikasi Data......................................................... 12
2.8. Manfaat Komunikasi Data............................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai
berikut
1. Mengetahui Pengertian dari Komunikasi Data
2. Bagaimana Proses Komunikasi dapat dilakukan, serta Jenis-Jenis Media
yang diperlukan dalam Komunikasi Data
3. Manfaat Komunikasi Data
4. Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Data
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2. Komponen sistem komunikasi :
a. Pesan
Pesan adalah informasi ( data) untuk dikomunikasikan. Bentuk populer dari
informasi termasuk teks, angka, gambar, audio, dan video.
b. Pengirim
Pengirim adalah perangkat yang mengirimkan pesan data. Hal ini dapat berupa
komputer, workstation, handset telepon, kamera video, dan sebagainya.
c. Penerima
Penerima adalah perangkat yang menerima pesan. Hal ini dapat berupa komputer,
workstation, handset telepon, televisi, dan lain.
d. Media transmisi
Media transmisi adalah jalur fisik dimana pesan berjalan dari pengirim ke
penerima. Beberapa contoh media transmisi termasuk kabel twisted-pair, kabel
koaksial, kabel serat optik, dan gelombang radio.
e. Protokol
Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur komunikasi data. Ini
merupakan kesepakatan antara perangkat yang saling berkomunikasi. Tanpa
protokol, dua perangkat mungkin akan terhubung tapi tidak dapat berkomunikasi,
orang yang berbicara Prancis tidak dapat dipahami oleh orang yang berbicara
bahasa Jepang.
6
3. Tujuan Komunikasi Data
Adapun tujuan dari komunikasi data adalah sebagai berikut :
• Memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan dan
ekomis dari suatu tempat ketempat yang lain.
• Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh
(remote computer use).
• Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar
sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi ataupu
sentralisasi.
• Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam
berbagai mcam sistem komputer.
• Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
• Mendapatkan da langsung dari sumbernya.
• Mempercepat penyebarluasan informasi.
7
C. WAN (Wide Area Network)
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak
pada suatu cakupan geografis yang luas,seperti hubungan dari suatu kota ke kota
yang lain didalm suatu Negara. Cakupan WAN bias meliputi 100 km sampai
1.000 km, dan kecepatan antar kota bias bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4
Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan untuk transmisi sangat tinggi,dan
biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan public.
2. Melalui satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses
satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan
dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk
melangsungnkan proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit
adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun
Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.
8
Walaupun ada sistem komunikasi bergerak selular teresterial, sistem ini
hanya efisien untuk melayani daerah berpenduduk padat. Sistem selular
konvensional, secara ekonomis tidak memungkinkan untuk komunikasi bergerak
di daerah pedesaan, dimana kepadatan populasi dan kebutuhan akan komunikasi
bergerak sangat rendah. Pemanfaatan sistem komunikasi satelit telah memberikan
kemampuan bagi manusia untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari
berbagai penjuru dunia secara simultan tanpa memperhatikan jarak . Komponen
dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi, yang digunakan untuk mengirim
dan menerima data, satelit kadang-kadang disebut transponder. Satelit menerima
sinyal dari stasiun bumi (up-link), memperkuatsinyal tersebut, mengubah
frekuensi, dan mentransmisikan kembali data kestasiun bumi penerima yang lain
(down-link). Bila perubahan dalam frekuensi terjadi maka up-link tidak akan
menganggu down-link. Dalam transmisi satelit, terjadi penundaan atau delay,
karena sinyal harus berjalan keluar ke ruang angkasa dan kembali lagi ke bumi.
Waktu delay biasanya adalah 0,5 detik.
9
3. Modem
Suatu alat yang mengalihkan data dari system kode digital kedalam system kode
analog.
Selain beberapa jenis komunikasi seperti yang dijelaskan diatas masih
terdpat jenis-jenis yang lainnya yaitu:
Komunikasi data terdiri dari komunikasi data analog dan digital.
Komunikasi data analog contohnya adalah telepon umum – PSTN (Public
Switched Telepohone Network). Komunikasi data digital contohnya adalah
komunikasi yang terjadi pada komputer. Dalam komputer, data-data diolah secara
digital. VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan teknik komunikasi suara
melalui jaringan internet. Suara yang merupakan data analog diubah menajdi data
digital oleh decoder.data digital tersebut di-compress dan di-transmit melalui
jaringan IP. Oleh karena data dikirimkan melalui IP, maka data dikirimkan secara
‘Switcing Packet’ yaitu data dipecah menjadi paket-paket. Informasi dibagi-bagi
dalam paket yang panjangnya tertentu kemudian tiap paket dikirimkan secara
individual. Paket data mengandung alamat sehingga dapat dikirimkan ke tujuan
dengan benar. Dalam VoIP, terdapat berbagai protokol yang digunakan
diantaranya protokol H.323 yang merupakan protokol standar untuk komunikasi
multimedia seperti audio, video dan data real time melalui jaringan berbasis paket
seperti Internet Protocol (IP). Protokol H.323 mempunyai komponen seperi
terminal, gateway, gatekeeper dan MCU (Multipoint Control Unit). Dalam
komunikasi data pada VoIP, secara diagramnya terdiri atas sumber, voice coder
serta jaringan internet. Voice coder merupakan pengkonversi suara dari data
analog menjadi digital. Dalam voip ini masih memiliki kelemahankelemahan
seperti delay yang masih cukup tinggi dibandingkan dengan telepon biasa
(PSTN).
10
b. System Komunikasi Online
Data yang dikirim melalui terminal computer bisa langsung diperoleh dan
diproses oleh computer.
Sitem komunikasi on line ini memungkinkan untuk mengirimkan data ke
pusat computer, diproses satu pusat computer. Perusahaan yang pertama
mempelopori yaitu American Airlines berlaku komunikasi dua arah. Merupakan
komunikasi data degan kecepatan tinggi. Sistm ini memerlukan suatu teknik
dalam hal system disain dan pemrograman karena pusat computer dibutuhkan
suatu bank data atau database.
11
7. Media Dalam Proses Komunikasi Data
1. Media Nirkabel
Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal
nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link
terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan
ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal
ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable,
dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke
jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi
radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang
merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith
2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan
mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan
menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.
Telepon genggam juga tidak luput dari perkembangan, dimulai dari
Advanced Mobile Phone Services (AMPS) menjadi generasi pertama (1G) yang
diciptakan dan diujicobakan di awal tahun 1980an. AMPS merupakan teknologi
yang ditujukan untuk layanan telepon selular karena menggunakan energi yang
lebih sedikit, akses lebih cepat, dan menggunakan kembali frekuensi pada
bandwidth yang sesuai. Untuk base stasion receiving AMPS bekerja di frekuensi
800 MHz, 821 – 849 MHz sedangkan base station transmitting pada 869 – 894
MHZ. Namun sayang, para ahli tidak memperkirakan permintaan pasar yang
tinggi terhadap teknologi ini. Pengguna semakin banyak namun frekuensi tidak
dapat bertambah, akibatnya banyak pengguna yang kesulitan mendapatkan sinyal
dan malah selalu mendapat sinyal sibuk terutama di daerah metropolitan karena
AMPS masih menggunakan teknologi analog.
12
High-Speed Packet Downlink Access atau HSPDA adalah protokol
telepon seluler yang merupakan pengembangan teknologi 3,5G. Dengan teknologi
ini, penggunan mampu mengakses internet dengan lebih cepat sehingga setara
seperti jika kita menggunakan Asynchronous Digital Subscriber Line (ADSL)
untuk internet di rumah. Teknologi ini juga mampu menanggulangi kemacetan
atau kepadatan saat pengunduhan data yang dapat memperlambat konektivitas.
Selain itu, berbagai aplikasi interaktif (dynamic application) dapat dijalankan
tanpa hambatan serta mampu meningkatkan kapasitas sistem tanpa perlu
menambah frekuensi sehingga mengurangi biaya.
MTSO atau Mobile Telephone Switching Office adalah pusat dari mobile
switching (pemindahan dari mobile ke landline atau unit nirkabel lainnya yang
melibatkan sistem dan koneksi nirkabel yang sangat kompleks yaitu Field
monitoring dan relay stations yang digunakan sebagai pemindah panggilan dari/ke
cell site dengan PSTN (Public Switch Telephone Network). Di dalam MTSO
terdapat MSC (Mobile Switching Center) yang dapat mengendalikan perpindahan
jaringan tersebut. MSC mengirimkan Mobile Base Station (MBSs) dan akan
dikirimkan melalui Public Switched Telephone Network (PSTN). MBSs inilah
yang bertanggung jawab agar pesan dapat diterima melalui teknologi TDMA dan
GSM yang digunakan oleh pengguna. MSC ini mengontrol panggilan, billing, dan
lokasi pelanggan cell site dengan sistem antena. Selain itu MSC juga berfungsi
sebagai penghubung antara satu jaringan GSM dengan jaringan lainnya melalui
Internetworking Function (IWF). Mobile Switching dilengkapi dengan HLR
(Home Location Register) sebagai penyimpan semua informasi/data mengenai
pelanggan tetap, VLR (Visitor Location Register) untuk menyimpan
informasi/data pelanggan saat melakukan roaming dan AuC (Authentication
Center) untuk menyimpan semua informasi terkait keabsahan pelanggan, serta
EIR (Equiptment Identity Register) untuk menyimpan nomor identitas pelanggan.
Antena merupakan elemen sirkuit yang pada saat transmisi dapat merubah
sinyal menjadi gelombang radio untuk mengumpulkan energi elektromagnetik
sehingga dapat diterima menjadi rangkaian kode tertentu. Empat aspek yang
dimiliki antena yaitu Reciprocity – semua antena sifatnya sama meski digunakan
13
untuk menerima ataupun mengirim energi elektromagnetik; Polarization : antena
penerima dan pengirim mempunyai polarisasi yang sama; Radiation Field –
tercipta di sekeliling antena dan memengaruhi transmisi sinyal; Antenna Gain –
banyaknya kekuatan antena untuk menerima energi elektromagnetik.
Smart Antenna adalah kombinasi beberapa elemen antena dengan
kemampuan pengolahan sinyal yang dapat mencari sendiri frekuensi yang
diinginkan. Antenna gain diperbesar sehingga frekuensi yang diserap dapat
maksimal. Contohnya sistem radar untuk pelacakan sasaran. Hal utama yang
menjadikan suatu sistem antena menjadi smart, adalah kemampuannya untuk
mengestimasi sudut kedatangan sinyal atau Angel of Arrival (AOA). Biaya yang
digunakan menjadi lebih efisien karena rendahnya konsumsi kekuatan dalam
amplifier dan mempunyai reliabilitas tinggi. Smart antennas memisahkan
pengguna dengan Space Division Multiple Access (SDMA) atau pemisahan
ruang. Dua kategori smart antennas, yaitu Switched Lobe (SL) yang berbentuk
beams ganda, dan Adaptive Array (AA) yang melacak berbagai tipe sinyal yang
meminimalisir interferensi dan memaksimalisasi penerimaan sinyal yang
diinginkan. Fitur yang menonjol dalam smart antennas adalah signal gain,
interference rejection, spatial diversity, power efficiency.
Microwave Signals merupakan sinyal yang dipergunakan dalam teknologi
satelit serta memiliki bandwidth yang sangat besar. Radio dan televisi merupakan
contoh pemanfaatan teknologi ini. Namun, dengan kapasitasnya yang sangat besar
seringkali terjadi overload (penumpukan) frekuensi. Selain itu, sulitnya peralatan,
mudah terkena gangguan cuaca terutama pada saat hujan deras/absorpsi hujan,
distorsi, pemudaran pada peralatan, distorsi dan pemudaran menjadi rintangan
teknologi ini. Komponen dari sistem gelombang mikro ini adalah modem digital,
unit RF, dan antenna. Modem digital memodulasi sinyal informasi menjadi unit
RF yang kemudian meneruskan sinyal tersebut ke antena. Engineering Issues for
Microwave Signaling adalah isu terkait dengan gelombang mikro, yaitu
keragaman ruang, keragaman frekuensi, hot standby, dan koneksi PRI yang harus
dipertimbangkan dalam penempatan gelombang mikro.
14
Saat ini dikenal istilah 4G yang akan menggantikan posisi 3G dan 3,5G
karena dianggap lebih efisien. 4G dilengkapi dengan teknologi software-defined
radio (SDR) receiver, Orthogonal frequency division multiplexing access
(OFDMA), dan teknologi Multiple-Input at Multiple-Output (MIMO).
Kelebihannya terdapat pada tingkat transmisi yang lebih cepat dan protokol data
yang lebih banyak bahkan bisa mengangkut data sepuluh sampai limapuluh kali
lebih banyak dari 3G. Namun teknologi ini masih belum dapat terealisasikan
mengingat provider harus menyediakan layanan dengan kapasitas yang tinggi
pula. Selain itu, teknologi ini mengalami hambatan dalam hal harga, akses
universal, dan kecepatan.
Setelah munculnya 4G yang dengan yakin diperkirakan akan
menggantikan 3G dan 3,5G apakah akan ada lagi generasi-generasi wireless lagi
yang lebih canggih dan mampu menghilangkan kelemahan-kelemahan dari
teknologi wireless yang ada sebelumnya.
Wireless atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi
yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data
dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra
merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer
dan ponsel)dengan frekuensi tertentu.Media wireless yang tidak kasat mata ini
menawarkan cukup banyak keuntungan bagi penggunanya, diantaranya :
A. Meningkatkan produktifitas
Jaringan WLAN sangat mudah untuk di implementasikan, sangat rapi dalam hal
fisiknya yang dapat meneruskan inforasi tanpa seutas kabe lpun, sangat fleksibel
karena bisa diimplementasikan hamper di semua lokasi dan kapan saja, dan yang
menggunakanya pun tidak terikat di satu tempat saja. Dengan semua factor yang
ada ini, para penggunanya tentu dapat melakukan pekerjaan dengan lebih mudah
akibatnya pekerjaan jadi cepat dilakukan, tiak membutuhkan waktu yang lama
hanya karena masalah – masalah fisikal jarigan dari PC yang mereka gunakan.
Berdasarkan factor inilah, wireless LAN tentunyadapat secara tidak langsung
menigkatkan produktifitas dari para penggunanya cukup banyak factor
15
penghambat yang ada dalam jaringan kabel yang dapat dihilangkan jika anda
menggunakn medi ini.
C. Fleksibel
Media Wireless LAN dapat menghubungkan anda dengan jairngan pada tempat-
tempat yang tidak bisa diwujudkan oleh media kabel. Jadi fleksibilitas media
wireless ini benar-benar tinggi karena anda bisa memasang dan menggunakannya
dimana saja dan kapan saja, misalnya di pest ataman, di ruangan meeting darurat
dan banyak lagi.
E. Skalabilitas
Dengan menggunakan media wireless LAN, ekspansi jaringan dan konfigurasi
ulang terhadap sebuah jaringan tidak akan rumit untuk dilakukan seperti halnya
dengan jaringan kabel. Disinilah nilai skalabilitas jaringan WLAN cukup terasa.
Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan interferensi terhadap sesama
hubungan nirkabel pada piranti lainnya.
16
2. Media Kabel
Media kabel lebih baik dari media nirkabel, karena media kabel mampu
membawa data dalam jumlah besar tanpa terganggu oleh cuaca, sehingga
menghasilkan komunikasi data yang cepat, Contoh: penggunaan transmisi kabel
sebagai Backbone yang menghubungkan komunikasi data/Internet antar sebuah
pulau, negara di seluruh dunia. Dalam hal ini media nirkabel tidak bisa digunakan,
karena kondisi geofrafis bumi yang tidak memungkinkan, seperti cuaca, ombak,
air pasang, angin, dll.
Twisted Pair (kabel dua kawat)
Media Transmisi Twisted Pair dikelompokkan menjadi 2 jenis : UTP (Unsheilded
Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang
menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal
seperti kabel STP. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering
digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang murah,
fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat
pelindung satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi,
tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), pelindung tersebut tidak melindungi
kabel dari interferensi elektromagnetik.
Kabel UTP dikelompokan menjadi beberapa kategori, mulai kategori 1 sampai 7,
masing-masing dengan karakteristik tertentu. Secara singkat kategori-kategori
tersebut adalah sebagai berikut.
A. Category 1: dengan kualitas suara analog sebelumnya dipakai untuk POST (Plain
Old Telephone Service) telephone dan ISDN.
B. Category 2: dengan Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik dipakai
untuk token ring network dengan bw 4mbps
17
C. Category 3: dengan transmisi data digital hingga 10 megabit per detik dipakai
untuk data network dengan frequensi up to 16Mhz dan lebih populer untuk
pemakaian 10mbps
E. Category 5: dengan transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
Frequensi up to 100Mhz dan biasa dipakai untuk network dengan kecepatan
100Mbps tetap kemungkinan tidak cocok untuk gigabyte ethernet network.
F. Category 5e: transmisi data digital hingga 250 megabit per detik Frequensi dan
kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network.
G. Category 6: Memiliki kecepatan up to 250Mbps atau lebih dari dua kali cat-5
dan cat-5e
18
Coaxial Cable (kabel koaksial)
Kabel Koaksial adalah media penyalur atau transmitor yang bertugas
menyalurkan setiap informasi yang telah diubah menjadi sinyal – sinyal listrik.
Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam menyalurkan bidang frekuensi
yang lebar, sehingga sanggup mentransmisi kelompok kanal frekuensi percakapan
atau program televisi. Kabel koaksial biasanya digunakan untuk saluran interlokal
yang berjarak relatif dekat yakni dengan jarak maksimum 2.000 km. Kabel jenis
ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih
besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial
memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi.
Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari
pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang
sedemikan rupa.
Dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini
memiliki kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang
mahal.
Kabel Coaxial dikelompokan menjadi beberapa tipe sebagai berikut:
Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 disebut juga thin coaxial merupakan
kabel yang menggunakan satu penghantar luar. Diameter kabel sebesar 5
milimeter. Atau kabel ini biasa disebut dengan kabel BNC (British Naval
Connector), dimana BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama
kabelnya.
Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )
Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 disebut juga thick coaxial merupakan
kabel yang menggunakan dua penghantar luar, sehingga kabel ini cukup tebal.
Diameter kabel sebesar 10 milimeter. Biasanya dipakai untuk instalasi antar
gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial Thinnet, hanya
bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat menampung data
yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan.
19
Optic Fiber (kabel serat optic)
Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan
core. Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias
lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah
keluar dari core kembali kedalam core lagi. Dalam aplikasinya serat optik
biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut dengan jacket, biasanya
berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik,
walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik
pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan
mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung
inti. Serta hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin
terjadi.
8. Manfaat Komunikasi Data
Beberapa manfaat dari komunikasi data diantaranya adalah sebagai
berikut:
Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien tanpa
kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Memunginkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung
dari jarak jauh (remote computer use). Contohnya: seperti yang Bapak
lakukan pada saat mengajar di kelas, yaitu tanpa menggunakan kabel
interface dapat langsung menghubungkan antara projector dengan
Laptop yang kita gunakan.
Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara
tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik
desentralisasi ataupun sentralisasi.
Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang
ada dalam berbagai macam sistem komputer.
Mengurangi waktu untuk pengelolaan data.
Mendapatkan data langsung dari sumbernya.
Mempercepat perluasan informasi.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi
dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat
komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan melalui beberapa media
komunikasi data memiliki beberapa tujuan diantaranya
yaitu,memunkinkan pengiriman data dalam jumalh besar efisien, tanpa kesalahan
dan ekomis dari suatu tempat ketempat yang lain.Memungkinkan penggunaan
sistem komputer dan perlatan pendukung dari jarak jauh (remote computer
use).Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara
tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi
ataupu sentralisasi.Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data
yang ada dalam berbagai mcam sistem komputer.Mengurangi waktu untuk
pengelolaan data.Mendapatkan da langsung dari sumbernya.Mempercepat
penyebarluasan informasi.
Komunikasi data juga terbagi ke dalam beberapa jenis diantaranya secara
terestrial, dan satelit. Ada juga melalui komunikasi offline dan komunikasi online.
Sedangkan menurut jenis datanya yaitu komunikasi data analog dan komunikasi
data digital
3.2 Saran
Dengan semakin berkembangnya komunikasi data pada zaman sekarang
ini, kita diharapkan mampu memilih dengan teliti mana yang bermanfaat dan
yang kurang bermanfaat, agar dengan berkembangnya komunikasi data ini dapat
kita maksimalkan sebaik mungkin tidak hanya tergerus oleh arus perkembangan
zaman.
21
DAFTAR PUSTAKA
22