Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL

KLASIFIKASI JENIS TANAMAN AGLAONEMA BERDASARKAN

CORAK DAUN MENGGUNAKAN METODE

KNN (K-NEAREST NEIGHBOR)

Oleh:
TAUFIQ NURHIDAYAT
13.1.03.02.0153

Dibimbing oleh :
1. Patmi Kasih, M.Kom.
2. Ardi Sanjaya, M.Kom.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2019
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Nama: Taufiq Nurhidayat |NPM: 13.1.03.02.0153 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Informatika || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Klasifikasi Jenis Tanaman Aglaonema Berdasarkan Corak Daun Menggunakan Metode


KNN (K-Nearest Neighbor)
Taufiq Nurhidayat
13.1.03.02.0153
Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Informatika
taufiqnurhidayat@gmail.com
Patmi Kasih, M.Kom. dan Ardi Sanjaya, M.Kom.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Di Indonesia khususnya masyarakat Kediri kurang begitu mengetahui akan macam-


macam jenis tanaman aglaonema. Mereka hanya bangga membeli tanaman untuk dijadikan
tanaman hias pada taman dan kebun, namun sedikit yang mengetahui akan jenisnya. Oleh
sebab itu penulis terdorong untuk membuat suatu aplikasi klasifikasi tanaman aglaonema
berdasarkan corak daun menggunakan metode KNN (K-Nearest Neighbor). untuk proses
klasifikasi citra aglaonema. Citra yang diinputkan akan dilakukan proses konversi citra RGB
menjadi grayscale, kemudian dilakukan proses deteksi tepi, diubah ke citra biner, lalu
dinormalisasi biner, dihitung nilai jaraknya menggunakan euclidean distance. Proses terakhir
mencari nilai jarak yang terdekat dari data yang sering muncul yang dijadikan acuan sebagai
hasil dari klasifikasi class atau label jenis aglaonema crispum, aglaonema commutatum plant,
dan aglaonema costatum. Hasil pengujian yang dilakukan pada aplikasi ini, untuk citra jenis
aglaonema diperoleh dengan jumlah data pelatihan sebanyak pengenalan 3 jenis tanaman
aglaonema data uji coba sebanyak 90 citra memperoleh persentase 75,55%.

KATA KUNCI : Klasifikasi Tanaman Aglaonema , KNN (K-Nearest Neighbor).

Nama: Taufiq Nurhidayat |NPM: 13.1.03.02.0153 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Informatika || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG

Seiring berjalannya waktu, hasil persilangan. Dan banyaknya jenis


teknologi mengalami perkembangan yang aglaonema baru dari hasil persilangan para
luar biasa pesatnya, baik dalam segi botanis menyebabkan pecinta aglaonema
hardware (perangkat keras) maupun dalam maupun petani masih sulit untuk
segi software (perangkat lunak). Salah satu mengidentifikasi beberapa jenis
teknologi yang terbentuk dari aglaonema (Gusadha, 2011). Dalam
perkembangan software adalah teknologi mengenali jenis tanaman aglaonema ini
pengolahan citra. Teknologi ini sering harus memiliki pengetahuan tentang ciri
digunakan untuk pengembangan riset dan setiap jenis tanaman aglaonema yang
aplikasi. Oleh sebab itu banyak metode merujuk pada literatur - literatur terkait
dan algoritma yang diciptakan untuk jenis tanaman aglaonema. Namun, bagi
membantu para peneliti dalam menganalisa orang yang tidak mengetahui persis ciri
suatu obyek citra maupun media. dari Jenis tanaman aglonema ini akan
Tanaman aglaonema atau dikenal menemukan kesulitan untuk membedakan
dengan “Sri rejeki” merupakan tanaman jenisnya dan bisa menyebabkan terjadinya
hias. Tanaman aglaonema ini banyak kesalahan dikarenakan terdapat kemiripan
digemari oleh masyarakat Indonesia dari bentuk, warna dan tekstur daunnya. Di
maupun masyarakat luar negeri dan Indonesia khususnya masyarakat Kediri
banyak dijadikan sebagai tanaman hias kurang begitu mengetahui akan macam -
taman dan tanaman kebun, baik dari macam jenis tanaman aglaonema. Mereka
masyarakat Indonesia sendiri dari kalangan hanya bangga membeli tanaman
atas sampai kalangan bawah terutama menjadikan tanaman hias taman dan
orang pecinta tanaman hias yang suka tanaman kebun, namun sedikit tanaman
berbagai macam jenis tanaman tersebut. aglaonema tersebut. yang mengetahui akan
Keunikan tanaman aglaonema ini terletak jenisnya yang sedang ditanam. Oleh sebab
pada daunnya yang memiliki bentuk warna itu penulis terdorong untuk membuat suatu
corak yang indah. Selain dari keindahan aplikasi klasifikasi tanaman aglaonema
yang menawan, tanaman ini juga memiliki berdasarkan corak daun agar masyarakat
nilai ekonomi yang tinggi karena nilai jual Kediri bisa mengetahui jenis.
yang mahal di pasaran.
Tanaman aglaonema memiliki II. METODE
beragam jenis, baik itu spesies maupun Dengan Pendekatan pada aplikasi
Nama: Taufiq Nurhidayat |NPM: 13.1.03.02.0153 simki.unpkediri.ac.id
Fakultas Teknik – Prodi Teknik Informatika || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

pengklasifikasi jenis tanaman aglaonema gradasi warna keabuan). Citra jenis


berdasarkan corak daun menggunakan ini banyak dipakai dalam pemrosesan
metode K-Nearest Neighbor (KNN). citra tertentu, misalnya untuk
Adalah klasifikasi terhadap objek kepentingan memperoleh tepi bentuk,
berdasarkan data pembelajaran yang jumlah, keliling dan luasan suatu
jaraknya paling dekat dengan objek objek dalam suatu citra.
tersebut. Nilai hasil dari perhitungan
biner di normalisasi untuk mencocokkan
data testing dengan data training, dan
juga menghasilkan output berupa nama Gambar 2.1 Grayscale
dari tanaman aglaonema tersebut. Dalam
pembuatan aplikasi ini menggunakan b. Deteksi Tepi (Edge Detection)
bahasa pemrograman Java, IDE yang Tepi (edge) adalah perubahan nilai
dipakai adalah NetBeans IDE 8.2 dan intensitas derajat keabuan yang cepat
database yang dipakai adalah MySQL. atau tiba - tiba (besar) dalam jarak yang
1. Prepocessing singkat. Sedangkan deteksi tepi (Edge
a. Grayscale Detection) pada suatu citra adalah suatu
Citra berskala keabuan proses yang menghasilkan tepi - tepi
(grayscale) merupakan citra yang dari obyek - obyek citra, tujuannya
direpresentasikan dengan nilai adalah (a) menandai bagian yang
gradasi dari warna hitam ke warna menjadi detail citra dan (b)
putih. Gradasi warna dalam citra memperbaiki detail dari citra yang
grayscale menghasilkan efek warna kabur, yang terjadi karena error atau
abu-abu. Warna keabuan dinyatakan adanya efek dari proses akuisisi citra.
dengan nilai intensitasnya yang Suatu titik (x,y) dikatakan sebagai tepi
berkisar antara 0 sampai dengan 255. (edge) dari suatu citra bila titik tersebut
Nilai 0 menyatakan hitam pekat dan mempunyai perbedaan yang tinggi
nilai 255 menyatakan putih terang. dengan tetangganya.
Citra biner merupakan citra yang
setiap piksel dinyatakan dengan nilai
0 atau 1. Nilai 0 menyatakan warna
Gambar 2.2 Sebelum Dideteksi Tepi
hitam pekat dan nilai 1 menyatakan
warna putih terang (tidak mengenal

Nama: Taufiq Nurhidayat |NPM: 13.1.03.02.0153 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Informatika || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Nilai k yang terbaik tergantung pada


data. Secara umum nilai k yang tinggi akan
mengurangi efek noise pada klasifikasi,
Gambar 2.3 Setelah Dideteksi Tepi
tetapi membuat batasan antara setiap
klasifikasi menjadi semakin kabur. Pada
c. Citra Biner
kasus khusus dimana klasifikasi
Citra biner merupakan citra yang
diprediksikan berdasarkan data sampel
mempunyai 2 warna yaitu hitam dan
yang paling dekat yaitu :
putih saja. Dimana hitam dinyatakan
dengan bit 0 dan putih dinyatakan
k = 1 yang disebut dengan Nearest
dengan bit 1. Citra biner diperoleh
Neighbor.
melalui proses pemisahan piksel-piksel
Pendekatan sederhana untuk menentukan
berdasarkan derajat keabuan yang
nilai k yaitu :
dimilikinya. Piksel yang memiliki
K = √n , dimana n adalah jumlah dari
derajat keabuan lebih kecil dari nilai
sampel data yang ada.
batas yang ditentukan akan diberikan
Misalkan terdapat 30 sampel data, untuk
nilai 0, sementara piksel yang memiliki
menentukan nilai k nya digunakan rumus :
derajat keabuan yang lebih besar dari
K = √n = √30 = 5,47 , berarti nilai k = 5
batas akan diubah menjadi bernilai 1.
K = √n = √20 = 4,47 , berarti nilai k = 4

2. Alogaritma K – Nearest Neighbor


Nilai k umumnya ditentukan dalam jumlah
KNN merupakan salah satu metode
ganjil (3, 5, 7) untuk menghindari
yang digunakan dalam menyelesaikan
munculnya jumlah jarak yang sama dalam
masalah pengklasifikasian. KNN yaitu
proses pengklasifikasian. Apabila terjadi
mengelompokkan atau mengklasifikasikan
dua atau lebih jumlah kelas yang muncul
suatu data baru yang belum diketahui
sama maka nilai k menjadi k – 1 (satu
kelasnya berdasarkan jarak data baru itu ke
tetangga kurang), jika masih ada yang
beberapa tetangga (neighbor) terdekat.
sama lagi maka nilai k menjadi k – 2 ,
Tetangga terdekat adalah objek latih yang
begitu seterusnya sampai tidak ditemukan
memiliki nilai kemiripan terbesar atau
lagi kelas yang sama banyak.
ketidakmiripan terkecil dari data lama.
Prinsip kerja KNN adalah mencari
Jumlah tetangga terdekat dinyatakan
jarak terdekat antara data yang akan
dengan k.
dievaluasi dengan tetangga (neighbor)

Nama: Taufiq Nurhidayat |NPM: 13.1.03.02.0153 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Informatika || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

terdekatnya dalam data pelatihan. Pada Langkah-langkah cara perhitungan KNN


KNN tidak hanya menghasilkan satu jarak berdasarkan Euclidean Distance.
terpendek saja, tetapi akan menghasilkan 1. Menentukan parameter k.
sebanyak k jarak terpendek, Banyaknya 2. Hitung jarak antara data yang akan
kelas yang paling banyak dengan jarak dievaluasi dengan semua data pelatihan
terdekat akan menjadi kelas dimana data atau data sampel.
yang dievaluasi berada. Dekat atau jauhnya Untuk menghitung jaraknya dengan
tetangga (neighbor) biasanya dihitung menggunakan rumus Euclidean
berdasarkan jarak Euclidean (Euclidean Distance :
Distance). Hasil perhitungan euclidean di = √∑

distance ini akan memperlihatkan seberapa d ᵢ =

besar tingkat kesamaan antara citra uji dan √ ₁ ₁ ₂ ₂


… (2.11)
citra sampel, semakin kecil nilai dari
dimana :
euclidean distance (mendekati nilai nol),
di = jarak variable ke-i
maka tingkat kemiripan (similarity) citra
i = variable data
semakin baik.
(i=1,2,3,…, n)
n = dimensi data

Euclidean Distance terdiri dari empat p = data uji P = (p₁


, p₂ , … , pn )
klasifikasi yaitu :
q = sampel data Q = (q₁
1. One - dimensional distance
, q₂ , … , qn)
P = (pₓ) dan Q = (qₓ) dengan rumus :
3. Urutkan jarak yang terbentuk (urut
d ᵢ = √ = |
|……………………….. (2.4)
naik) dan tentukan jarak terdekat
2. Two - dimensional distance sampai urutan ke – k.
P = (pₓ , pᵧ) dan Q = (qₓ , qᵧ) dengan rumus :
4. Pasangkan kategori atau kelas yang
d ᵢ = √
bersesuaian.
……………………. (2.5)
3. Three - dimensional distance 5. Cari jumlah terbanyak dari tetangga
P = (pₓ , pᵧ , pz ) dan Q = (qₓ , qᵧ , qz) dengan rumus : terdekat tersebut, dan tetapkan
d ᵢ = √
…..(2.6)

4. N - dimensional distance
P = (p₁ , p₂ , … , pn ) dan Q = (q₁ , q₂ , … , qn) dengan
rumus :
d ᵢ= √ ₁ ₁ ₂ ₂
… (2.7)

Nama: Taufiq Nurhidayat |NPM: 13.1.03.02.0153 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Informatika || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

kategori tersebut sebagai kategori dari


data yang dicari.

Hitung Jarak Test Data Ke


Start Training Data

Tentukan Jumlah Tetangga Urut Data Berdasarkan Data Yang


Terdekat k Mempunyai Jarak Euclid Terkecil
(k=Ditentukan Oleh User)

Gambar 3.1 : Skenario Uji Coba

Tentukan Kelompok Test Data


Proses pengujian dilakukan tiga kali
End Berdasarkan Label Mayoritas pada K
dengan memperhatikan jumlah citra daun
aglaonema yang terdapat pada data
Gambar 2.4 Flowchart Algoritma KNN
training dan data testing. Pengujian
dilakukan dengan ketentuan citra daun

III. HASIL DAN KESIMPULAN aglaonema yang digunakan sebagai data


testing berbeda dengan citra daun
Pengujian dilakukan sembilan
aglaonema yang digunakan sebagai data
puluh kali dengan memperhatikan jumlah
training. Berikut merupakan 3 skenario
citra daun aglaonema masing-masing 30
yang digunakan untuk pengujian seperti
jenis aglaonema crispum, 30 aglaonema
yang terlihat pada tabel 3.2.
commutatum plant, dan 30 aglaonema
Tabel 3.2 : Akurasi Skenario Uji Coba
costatum. yang terdapat pada data uji dan
data testing. Pengujian dilakukan dengan
ketentuan citra daun aglaonema yang
digunakan sebagai data testing berbeda
dengan citra daun aglaonema yang
digunakan sebagai data training. Berikut
merupakan skenario yang digunakan
Kesimpulan dari hasil uji coba
untuk pengujian seperti yang terlihat pada
adalah sebagai berikut :
gambar 3.1.
Tingkat akurasi dipengaruhi oleh jumlah
data training dan jumlah data testing. Jika

Nama: Taufiq Nurhidayat |NPM: 13.1.03.02.0153 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Teknik – Prodi Teknik Informatika || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

semakin banyak data training dan semakin IV. PENUTUP


banyak data testing, maka akurasi nilai Pada penulisan skripsi ini tentu
besar. Jika semakin banyak data training masih terdapat kekurangan yang dapat
dan semakin sedikit data testing, maka disempurnakan lagi pada pengembangan
akurasi nilai semakin besar. Jika semakin sistem berikutnya.
sedikit data training dan semakin besar 1. Penelitian dilakukan dengan kasus
data testing, maka akurasi nilai sangat yang berbeda dari klasifikasi jenis
kecil. Jika semakin sedikit data training tanaman aglaonema.
dan semakin sedikit data testing, maka 2. Menambah jumlah percobaan di
akurasi nilai kecil. Dan dari hasil dalam klasifikasi jenis tanaman
penelitian, perancangan, pembuatan dan aglaonema dengan kelas dan
pengujian aplikasi klasifikasi jenis jumlah data vektor yang berbeda
tanaman aglaonema berdasarkan corak agar didapatkan keakuratan nilai
daun menggunakan metode KNN (K- yang lebih baik.
Nearest Neighbor) didapatkan kesimpulan 3. Progam ini masih berbasis desktop
sebagai berikut : dan dapat dikembangkan dengan
1. Metode K-Nearest Neighbor (KNN) progam berbasis android supaya
dapat digunakan untuk lebih mudah dan lebih simpel
mengklasifikasi tanaman aglaonema untuk digunakan.
berdasarkan corak daun.
2. Tingkat akurasi identifikasi dengan
DAFTAR PUSTAKA
benar menggunakan tahapan
Bisri. 2014. Klasifikasi Citra Paru-Paru
penelitian tersebut dan dengan Ekstraksi Fitur Histogram dan
menggunakan 300 data uji pada data Jaringan Syaraf Tiruan
Backpropagation,
citra yang diambil adalah 75,55%. http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains
3. Pada aplikasi ini cara memotret _seni/article/viewFile/4193/1330, 11
Mei 2018.
memiliki peran penting dalam Bowo, S. A. A., dkk. Analisis Deteksi Tepi
Untuk Mengidentifikasi Pola Daun.
proses klasifikasi jenis tanaman
http://eprints.undip.ac.id/32062/ 20
aglaonema. Semakin baik gambar, Desember 2016.
Febri Liantoni. 2015. Klasifikasi Daun
tingkat kecerahan dan banyaknya
Dengan Perbaikan Fitur Citra
data training pada daun aglaonema Menggunakan Metode K-Nearst
Neighbor. Jurusan Teknik
tersebut maka prosentase tingkat
Informatika, Fakultas Teknologi
keberhasilan akan semakin tinggi. Informasi, Institut Teknologi Adhi
Tama Surabaya. (Online), tersedia :
Nama: Taufiq Nurhidayat |NPM: 13.1.03.02.0153 simki.unpkediri.ac.id
Fakultas Teknik – Prodi Teknik Informatika || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

https://www.researchgate.net/.../2955 S. Jatmika dan D. Purnamasari, “Rancang


47632_Klasifikasi_Daun_Dengan_Pe Bangun Alat Pendeteksi Kematangan
rbaikan_Fitur, diunduh 29 September Buah Apel dengan Menggunakan
2016. Metode Image Processing
Gusadha AD. 2011. Identifikasi jenis Berdasarkan Komposisi Warna,” vol.
aglaonema menggunakan probabilistic 8, 2014.
neural network [skripsi]. Bogor (ID): Sri Haryanti, Tri Irianto (2011) Rancang
Institut Pertanian Bogor. Bangun Sistem Informasi E-
Ion Ataka Halela1,Bowo commerce
Nurhadiyono,S.Si, M.Kom2,Farah Untuk Usaha Fashion Studi Kasus
Zakiyah Rahmanti3. 2016. Identifikasi Omah Mode Kudus. Journal Speed –
Jenis Buah Apel Menggunakan Sentra Penelitian Engineering dan
Algoritma K-Nearest Neighbor Edukasi – Volume 3 No 1 – 2011.Hal
(KNN) dengan Ekstraksi Fitur 10. Universitas Surakarta
Histogram r. 1 (1). (Online), tersedia Yeni Nursita. 2016. Klasifikasi Jenis
: Jambu Air Berdasarkan Tulang Daun
http://eprints.dinus.ac.id/18159/1/abstr Menggunakan Metode K-Means,
ak_17654.pdf), diunduh 14 Desember (Online), tersedia :
2016. http://simki.unpkediri.ac.id/mahasisw
Kusumadewi, Sri., Fauziah, Ami., a/file_artikel/2016/12.1.03.02.0135.pd
Khoiruddin, Arwan A., Wahid, f), diunduh 5 Desember 2016.
Fathul., Setiawan, M. Andri., Rahayu, Yunus, M. 2012. Perbandingan Metode –
Nur Wijayaning., H. dayat, Taufik., Metode Edge Detection Untuk Proses
dan Prayudi, Yudi. (2009). Segmentasi Citra Digital. Jurnal
Informatika Kesehatan menggunakan Teknologi Informasi Vol.3 No.2.
metode KNN (K-Naerest Neighbor). http://ejurnal.stimats.ac.id/index.php/
Graha Ilmu. Yogyakarta. TI/article/view/224/254. 17 Desember
M. I. Sikki, “Pengenalan Wajah 2016.
Menggunakan K–Nearest Neighbor
dengan Praproses Transformasi
Wavelet,” Paradigma, vol. 10, p. 2,
2009.
Nofriadi. 2015. Java Fundamental dengan
NetBeans 8.0.2. Yogyakarta: CV.
Budi
Utama. Diambil dari:
https://books.google.co.id/books?id=E
Fk9CwAAQBAJ&printsec=frontcove
r&dq=java+fundamental&hl=id&sa=
X&redir_esc=y#v=onepage&q=java%
20fundamental&f=false [22 Mei
2017]
Putra, Darma. 2010. Pengolahan Citra
Digital. Yogyakarta : Andi.

Putra, P. T. K., dan Wirdiani, N. K. A.


2014. Pengolahan Citra Digital
Deteksi Tepi Untuk Membandingkan
Metode Sobel, Robert dan
Canny. Merpati Vol. 2.
Nama: Taufiq Nurhidayat |NPM: 13.1.03.02.0153 simki.unpkediri.ac.id
Fakultas Teknik – Prodi Teknik Informatika || 6||

Anda mungkin juga menyukai