Yeremia Sinaga
NIM. 200111301009
i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
DEWAN PEMBIMBING
Ditetapkan di : …………………….
Tangal : …………………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : …………………….
Tangal : …………………….
iii
KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat- Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Teknik Jutusan Teknik Elektro pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya
untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Zaenudin,S.Pd., M.Sc.Eng, selaku dosen pembimbing satu (1) serta selaku
ketua Jurusan Teknik Mesin, yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan
pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini;
2. Yasya Khalif Perdana Saleh, ST., M.Sc. selaku dosen pembimbing dua (2)
yang telah menyediakan waktu, tenaga danpikiran untuk mengarahkan
saya dalam penyusunan skripsi ini.
3. Orang tua dan keluarga saya yang telah membimbing dan mendidik serata
memberikan motivasi, nasehat, kasih sayang serta doa yang sering
mengiringi yang tidak tak bisa penulis balas.
4. Untuk kedua kak dan 1 adik penulis yaitu kak Ani Afriza, kak Hesti
Afriska dan Edwin Tri Adinata Trimahkasih atas segala perhatian, kasih
sayang, suffort, serta doanya, sehinga penulis bisa melakukan penelitian
ini.
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI AKADEMIS
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Non-
eksklusif ini Universitas Global Jakarta berhak menyimpan,
mengalih-media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat dan mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yang menyatakan
Yeremia Sinaga
NIM. 200111301009
v
ABSTRAK
Sebagian besar sistem parkir sepeda di area terbuka saat ini masih
menggunakan metode yang Tradisional yaitu hanya menggunakan selembar kertas
yang diberikan oleh petugas parkir dan di Area terbuka tanpa adanya pagar
pembatas sehingga dirasa masih minim pengawasan. Untuk Memecahkan
permasalahan di atas maka dibuat sistem keamanan tempat parkir sepeda dengan
Menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identification). RFID sendiri
merupakan sebuah Metode komunikasi data dengan menggunakan frekuensi yang
sudah ditentukan untuk bertukar Data dalam jarak tertentu. Untuk
mengimplementasikan sistem pengamanan sepeda ini Menggunakan sensor RFID
yang dikontrol menggunakan Arduino Uno. Perangkat keras yang Digunakan alat
sistem parkir ini akan ditempatkan didalam box desain mekanik rak sepeda yang
Dibuat. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tingkat
kesalahan pembacaan dan Pengidentifikasian RFID adalah 0%. Berdasarkan hasil
pengujian, jarak deteksi maksimal RFID Tag pelanggan terhadap RFID reader
adalah 4 cm. Secara keseluruhan, sistem pengaman sepeda ini Dapat
diimplementasikan sebagai prototipe yang berpotensi untuk dikembangkan dan
menjadi Solusi alternatif untuk pengaman sepeda.
vi
ABSTRACT
Most of the bicycle parking sistems in open areas today still use the traditional
method of using only a piece of paper provided by the parking attendants and in the open
area without a guardrail so that the sense is still minimal supervision. Lack of efficiency
of the parking process so prone to cheating and crime theft becomes a weakness of the
parking sistem in this open area. To solve the above problem then created a security
sistem where bike parking by using RFID technology (Radio Frequency Identification).
RFID itself is a method of data communication by using a predetermined frequency to
exchange data within a certain distance. To implement this bike security sistem using
RFID sensors are controlled using Arduino Uno. The hardware used this parking sistem
tool will be placed inside the box design mechanical bicycle rack made. The conclusion
that can be drawn from making this research is the error rate of reading and RFID
identification is 0%. Based on the test results, the maximum detection distance RFID tag
customer against RFID reader is 4 cm. Overall, this bike safety sistem can be
implemented as a prototype that has the potential to be developed and become an
alternative solution for bicycle safety.
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
sistem keamanan kendaraan bermotor bernasis password keypad [3]. Bahkan ada
juga penelitian sejenis yang berbasis biometric sidik jari [4]
4
5
Gambar 3.1. Diagram alir proses parkir sepeda
9
10
Apabila data tidak terbaca, proses tidak akan dilanjutkan. Apabila data benar dan
terbaca oleh RFID reader, maka solenoid akan tertarik dan memberikan waktu
kepada pengguna untuk mendorong tuas di bagian rak sepeda sebelum solenoid
tertutup sehingga sepeda tertahan di dalam rak sepeda yang sudah di desain. Data
RFID tag card yang sudah tersimpan nantinya juga akan digunakan pengguna
untuk pengambilan sepeda.
#define relay 2
boolean match = false;
boolean programMode = false;
int successRead;
int wipeB=3;
byte storedCard[4]
byte readCard[4];
byte masterCard[4];
#define SS_PIN 10
#define RST_PIN 9
3. pin menurut pin yang tersedia di Arduino, pin relay pada pin 2 dan pin
buzzer pada pin AO.
Serial.println(F(“……………………..”));
Serial.println(F(“Master Card’s UID”));
For (int I =0; i<4; i++)
{
masterCard[i]=EEPROM.read(2+i);
Serial.print(masterCard[i],HEX);
}
Serial.println(“”);
Serial.println(F(“…………………….”));
Serial.println(F(“Everything Ready”));
Serial.println(F(“Waiting PICCs to be scanned”));
14
else{
if(findID(readCard)){
Serial.println(F(“Wellcome”));
for(int c=1; c<=3; c++){
digitalWrite(A0, HIGH); delay(100);
digitalWrite(A0, LOW); delay(100);
}
digitalWrite(relay, HIGH); delay(3000);
digitalWrite(relay, LOW); delay(3000);
else{
Serial.println(F(“Gagal”));
digitalWrite(relay, LOW);
digitalWrite(A0, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(A0, LOW);
}
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Normalitas adalah derajat distribusi dari koresponden data sampel menjadi
distribusi normal (Hair et al, 2010). Uji normalitas digunakan untuk menentukan
apakah suatu set data dimodelkan dengan baik oleh distribusi normal dan untuk
menghitung seberapa besar kemungkinan variabel acak mendasari set data yang
akan didistribusikan secara normal. Data dapat diperiksa normalitasnya secara
statistik dengan menerapkan Skewness dan Kurtosis. Menurut Peat dan Barton
(2005), nilai apa pun di bawah +3 atau di atas -3 baik indikator variabel
berdistribusi normal. Oleh karena itu, dalam kedua tes (Skewness dan kurtosis)
hasilnya menunjukkan bahwa data sebelum pemodelan pengukuran terdistribusi
normal.
Berikut adalah hasil table dalam percobaan pertama :
N Skewness Kurtosis
Std. Std.
Statistic Statistic Error Statistic Error
Le1 60 -.642 .309 .116 .608
Le2 60 -.829 .309 .457 .608
Ac1 60 -.994 .309 .480 .608
Ac2 60 -1.041 .309 .681 .608
Ac3 60 -1.270 .309 .672 .608
Ac4 60 -1.150 .309 .634 .608
Ac5 60 -1.041 .309 .854 .608
Ac6 60 -1.006 .309 1.058 .608
Ac7 60 -.799 .309 -.007 .608
Ac8 60 -1.110 .309 .962 .608
Ac9 60 -1.087 .309 1.164 .608
Ac10 60 -.815 .309 .598 .608
TQS1 60 -.724 .309 .435 .608
TSQ2 60 -.470 .309 -.342 .608
16
17
3.2 Pembahasan
Jika hubungan antara dua variabel non-linier, maka koefisien korelasi
Pearson tidak mencerminkan kekuatan hubungan antara kedua variabel yang
diteliti, meskipun kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang kuat. Simbol
untuk korelasi Pearson adalah "p" jika diukur dalam populasi, dan "r" jika diukur
dalam sampel. Pearson Correlation memiliki jarak -1 hingga +1. Jika koefisien
korelasi -1, maka kedua variabel yang diteliti memiliki hubungan linier negatif
sempurna. Jika koefisien korelasi adalah +1, maka kedua variabel yang diteliti
memiliki hubungan positif sempurna. Jika koefisien korelasi menunjukkan angka
0, maka tidak ada hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Jika hubungan
dua variabel linier sempurna, distribusi data akan membentuk garis lurus. Meski
begitu dalam kenyataannya kita.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Untuk mendapatkan efisiensi kerja dan waktu dalam proses kerja untuk
pemotongan pada benda yang tebal dapat dilakukan dengan menaikan
efisiensi
2. Alat yang dapat mempermudahkan dalam melakukan pemotongan benda
berbentuk lingkaran.
3. Dengan dikembangkannya laat ini dapat meningkatkan kualitas produksi dan
memodifikasi suatu benda yang sudah terdapat di industri-industri.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang diberikan antara lain :
1. Lakukan perawatan dan pengecekan agar tiap komponen dari alat
pembelajaran sistem transmisi manual kecepatan ini tidak mengalami
kerusakan.
2. Setelah pengoperasian, tiap-tiap komponen dari alat pembelajaran sistem
transmisi manual 4 kecepatan ini haruslah dilumasi agar terhindar dari korosi
dan dapat lebih tahan lama.
3. Semoga pembuatan alat ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua dan
khusus nya adik tingkat sesudah kami.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN