Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ANTENA PENERIMA SINYAL WI-FI

MENGGUNAKAN
ANTENA WAJAN BOLIC, ANTENA KALENG DAN ANTENA OMNI

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan guna melakukan penelitian skripsi

OLEH :
SYAHID IBRAHIM
14.142.0266

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG
2018
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ANTENA PENERIMA SINYAL WI-FI
MENGGUNAKAN
ANTENA WAJAN BOLIC, ANTENA KALENG DAN ANTENA OMNI

OLEH :
SYAHID IBRAHIM
14.142.0266

PROPOSAL PENELITIAN
Disusun sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian

Disetujui,

Program Studi Informatika


Universitas Bina Darma,
Dosen Pembimbing I Ketua,

Alex Wijaya, S.kom., MIT A.Haidar Mirza, S.T. , Kom

Dosen Pembimbing II

Hutrianto, S.kom., M.Kom


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
jualah, proposal penelitian ini diselesaikan guna memenuhi salah satu syarat untuk
diteruskan menjadi skripsi sebagai proses akhir dalam menyelesaikan pendidikan
dibangku kuliah.

Dalam penulisan proposal ini, tentunya masih jauh dari sempurna. Hal ini
dikarenakan keterbatasannya pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu dalam
rangka melengkapi kesempurnaan dari penulisan proposal ini diharapkan adanya
saran dan kritik yang diberikan bersifat membangun.

Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa penulis menghaturkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, pengarahan,
nasehat dan pemikiran dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada :
1. Prof. Ir. H. Bochari Rahman, M.Sc. selaku Rektor Universitas Bina Darma
Palembang.
2. M. Izman Hardiansyah, ST., MM, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komputer.
3. A. Haidar Mirza, ST., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Informatika.
4. Alex Wijaya, S.Kom, MIT., selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan penulisan skripsi ini.
5. Hutrianto, S.Kom., M.Kom selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan penulisan skripsi ini.
6. Orang Tua,keluarga, saudara-saudaraku, seluruh teman dan sahabat-
sahabatku yang selalu memberikan dorongan dan masukan serta bantuan
baik moril maupun materil yang tak ternilai harganya.

Palembang, Desember 2017

penulis

ABSTRAK
Pada zaman sekarang ini internet tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
sehari-hari.Hal tersebut bisa di lihat dari banyaknya hotsopt atau internet gratis
yang ada di berbagai tempat fasilitas umum. Bagi yang jauh dari titik hotspot atau
titik sinyal wi-fi bisa memperkuat penerimaan sinyal wi-fi menggunakan wajan
bolic, antena kaleng dan antena omni. Penelitian ini fokus pada pembuatan dan
perbandingan kinerja anatara wajan bolic, antena kaleng dan antena omni yang
beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz untuk jaringan wireless LAN berdasarkan
kekuatan sinyal yang diterima, tinggi tempat dan bahan antena yang akan dilihat
apakah berpengaruh terhadap kekuatan sinyal yang di terima. Metode pengujian
yang dilakukan adalah dengan menggunakan software analisis xirus Wi-fi
Inspector dan Netspot untuk menghamati kemampuan masing-masing antenna
yang dirancang dalam menerima dan mengirim data dari titik hotspot yang diuji
terhadap jangkauan maksimum pancaran hotspot setelah penambahan antenna.

Kata kunci- antena, wajan bolic, antena kaleng, antena omni, sinyal
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. .


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... .
KATA PENGANTAR ................................................................................ .
ABSTRAK ................................................................................................... .
DAFTAR ISI ............................................................................................... .
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. .

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................... .
1.2. Perumusan Masalah .............................................................. .
1.3. Batasan Masalah ................................................................... .
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. .

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Tinjauan Umum .................................................................... .
2.2. Landasan Teori ..................................................................... .
2.3. Penelitian Sebelumnya ......................................................... .
2.4. Kerangka Berfikir ................................................................. .

III. METODOLOGI PENELITIAN


3.1. Waktu dan Tempat ............................................................... .
3.2. Data Penelitian ..................................................................... .
3.3. Metode Penelitian ................................................................ .
3.4. Metode Pengumpulan Data .................................................. .
3.5. Teknik / Metode Analisi / Desain / Pengujian dsb ............... .

IV. JADWAL PENELITIAN

V. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... .

LAMPIRAN

Surat Balasan dari Tempat Magang Penelitian ................................ .


Penelitian Terdahulu ........................................................................ .
Data Awal ........................................................................................ .
Plagiat Checker ................................................................................ .
Lampiran Lainnya ............................................................................ .
PROPOSAL SKRIPSI

ANALISA DAN IMPLEMENTASI ANTENA PENERIMA SINYAL WI-FI

MENGGUNAKAN ANTENA WAJAN BOLIC, ANTENA KALENG DAN

ANTENA OMNI

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada awal tahun 2018 ini kemajuan teknologi semakin pesat, tingkat

kebutuhan akan adanya jaringan internet di semua masyarakat seakan tidak bisa

lepas dari jaringan internet dimana sudah menjadi kebutuhan sebagai contoh

layanan transportasi, pendaftaran layanan umum dan masih banyak lagi, ini bisa

dilihat dari banyaknya hotspot-hotspot gratis yang banyak di bangun khususnya di

kota Palembang. Pada area fasilitas umum, perkantoran, sekolah dan lain

sebagainya. Akan tetapi bagi masyarakat yang jauh dari Access Point yang

menyediakan fasilitas internet gratis di tempat-tempat umum, ini menjadi kendala

penerimaan sinyal wi-fi bagi yang ingin memanfaatkannya.

Untuk mengatasi masalah penerimaan sinyal wi-fi yang terbatas, maka

penulis ingin memberikan pilihan antena penerima sinyal wi-fi alternatif seperti

contoh wajan bolic, antena kaleng dan antena omni untuk menjangkau titik

hotspot yang jauh. Pada saat ini sudah banyak antena penerima sinyal wi-fi yang

di jual di pasaran, dengan bentuk dan tipe yang beragam serta harga yang variatif.

Umumnya masyarakat hanya mengetahui keunggulan antena tersebut dari penjual


tanpa tahu bukti nyata yang dilihat dari bidang ilmu pengetahuan seperti kekuatan

sinyal yang diterima, hambatan yang mempengaruhi kualitas sinyal, serta

komponen yang ada dalam antena tersebut.

Dari uraian di atas penulis akan coba mentrasfer data dan mengukur

kinerja seluruh jaringan AP yang di tangkap oleh antena atau repeater

menggunakan parameter QoS ( Quality of Service) seperti contohnya delay,

throghput, dan packet loss dengan menggunakan standar versi TIPHON. Sebelum

melakukan pengukuran penulis akan memperhatikan permasalahan yang utama

yang di perhatikan dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan Timur, (2013)

dalam kinerja jaringan nirkabel yang terletak pada physical link serta kondisi fisik

alat yang digunakan seperti jarak , penghalang berupa tembok tebal ( freshnel

zone ) dan ganguan sinyal berdekatan ( interfensi co-channel ) dari komponen lain

Dari permasalahan tersebut maka penulis perlu dilakukan suatu pembuatan

antena alternatif tersebut dan membuat analisis perbandingan antena wi-fi yang

bisa di buat dengan bahan yang mudah di temui, tetapi mempunyai nilai

fungsionalitas yang sama seperti antena yang di jual di pasaran.

Dengan pertimbangan efisiensi, fungsionalitas serta sisi ekonomis, maka

dapat dikembangkan tipe antenna wajan bolic, antenna kaleng, serta antenna

omni. Pada antenna wajan bolic, cara kerja antena berdasarkan prinsip parabola,

yaitu dengan memfokuskan titik api dari potensi sinyal maksiumum yang mampu

diserap menuju titik penempatan modem wifi sehingga antenna mampu menyerap

lebih banyak potensi sinyal wifi disekitarnya. Adapun pada antenna omni,

memiliki kelebihan pada kemampuan antenna menyerap semua potensi siyal wifi
dari segala arah tanpa harus menentukan arah datangnya sinyal, sedangkan pada

antenna kaleng, prinsip kerja yang berlaku adalah dengan memanfaatkan kaleng

sebagai waveguide atau media perambat gelombang yang mampu

memaksimalkan penangkapan sinyal wifi menuju modem pada sisi dalam

antenna. Mengacu pada kelebihan dan karakter masing-masing antenna tersebut,

dapat dikaji dan dianalisa perbandingan karakter setiap antenna yang dirancang

melalui metode pengujian menggunakan softare uji xirus wi-fi dan dan netspot.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka penulis

merumuskan judul”ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ANTENA PENERIMA

SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN ANTENA WAJAN BOLIC, ANTENA

KALENG DAN ANTENA OMNI “ sebagai judul yang akan dibahas pada skripsi

ini.

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang pembahasan di atas maka perlu di lakukan pembuatan

dan analisis perbandingan dengan rumusan masalah yaitu : “bagaimana

perbandingan kinerja antena penangkap sinyal wireless dari perangkat wajan

bolic, antena kaleng dan antena omni? ”

1.3. Batasan Masalah

Pada penelitian ini penulis akan membuat batasan masalah agar penelitian

ini tetap terarah dan mempunyai tujuan yang jelas, Batasan masalahnya adalah :
1. Pembuatan antena terdiri dari antenna jenis wajan bolic, antena kaleng dan

antena omni yang bekerja pada spectrum 2,4GHz menggunakan radio

wireless usb stick wifi.


2. Parameter pegukuran nilai Quality Of Service (QOS) yang akan diambil

terbatas pada nilai delay dan packet loss


3. Site survey yang dilakukan sebagai langkah awal pengimplementasian

antenna wireless ini dibatasi pada area terbuka line of sight dengan

mengabaikan nilai refleksi, refraksi, dan difraksi. Ketinggian antenna yang

digunakan adalah 4m dari permukaan tanah menggunakan radio wifi usb

dan 3 jenis antenna.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.4.1 Tujuan
Pada penelitian ini bertujuan untuk membuat, membandingkan, dan

menemukan antena penerima sinyal wi-fi mana yang paling baik dalam

menangkap sinyal wi-fi melalui analisi QoS dan menentukan kualitas layanan

yang dihasilkan menurut standar TIPHON.

1.4.2 Manfaat

1. Mendapatkan antena alternatif penerima sinyal wi-fi selain yang di jual di

pasaran dengan biaya yang lebih murah namun tetap mendapatkan hasil

yang optimal.

2. Diharapkan bisa membangun semangat pada masyarakat, khususnya pada

mahasiswa agar berfikiran kreatif untuk menciptakan sesuatu yang baru

agar tidak bergantung pada barang/alat yang di jual di pasaran.

3. Memanfaatkan barang yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal akan

bisa digunakan sebaik mungkin.


4. Menghemat pengeluaran untuk pembelian antena penerima sinyal wi-fi.

5. Dapat memperluas area cakupan sinyal wi-fi.

6. Membuat sinyal wi-fi yang diterima lebih stabil.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Antena

Pada Perkembangan telekomunikasi, teknik informasi tanpa menggunakan

kabel di tentukan dengan nama antena wireless. Antena sendiri berasal dari bahasa

latin yang memiliki arti tiang kapal layar. Pengertian antena menurut KBBI kawat

atau seperangkat sistem kawat untuk memancarkan dan menangkap isyarat

gelombang radio atau televisi . Sehingga jika di hubungkan dengan teknik

telekomunikasi memiliki arti bahwa antena mempunyai tugas menelusuri jejak

gelombang elektromagnetik, pengertian ini ketika antena sebagai penerima. Jika

sebagai pemancar maka tugas antena tersebut mengahsilkan gelombang

elektromagnetik. Menurut Onno (2016) Antena adalah bagian sistem yang sangat

penting. Sesuai definisinya, antena adalah alat yang dulu digunakan untuk

mengubah sinyal RF yang berjalan pada konduktor menjadi gelombang

elektromagnetik di ruang bebas.

Menurut Protus (2016), ada beberapa istilah yang ada pada antena

beberapa diantaranya yaitu :

1. Bandwidth, lebar pita antena yang merujuk pada frekuensi dimana sebuah

antena bisa beroperasi secara baik, atau bisa dideskripsikan dalam bentuk

persentase frekuensi pusat pita.


2. Directivity, kemampuan antena untuk memusatkan energi di arah tertentu

sewaktu memancarkan dan menerima energi dari arah tertentu sewaktu

menerima.

2.1.2 Jenis-Jenis Antena

Ada beberapa jenis antena yang digunakan pada jaringan wireless yang di

jelaskan Protus (2016) diantaranya antena parabola, antena omnidirectional,

antena kaleng.

2.1.2.1 Antena Parabola

Antena parabola yaitu jenis antena pengarah jika diperlukan penguatan

tinggi. Kelebihannya mempunyai gain dan directivity yang besar. biasanya terdiri

dari sebuah dipole sebagai driven elemen yang dipasang di bagian muka reflektor

yang berbentuk elemen. Antena tersebut mempunyai reflektor berupa solid dish

dan grid parabolic. Piringan sering di pakai adalah berbahan alumunium karena

ringan, daya tahan dan sifat listriknya yang baik.

2.1.2.2 Antena Omnidirectional

Pembuatan antena omni memerlukan sepotong kawat, sebuah soket N dan

pelat metal segi empat. Antena tersebut bisa digunakan baik dalam gedung

maupun di luar gedung untuk sambungan point to multipoint.

2.1.2.3 Antena kaleng

Antena kaleng atau antena bumbung gelombang pembuatannya

menggunakan kaleng sebagai bumbung gelombang dan sebuah kawat pendek

yang disolder di konektor N sebagai probe untuk peralihan dari kabel koaksikal ke
bumbung gelombang. Antena tersebut sebagai antena pengarah yang berguna

untuk sabungan point to point.

2.1.3 Wi-Fi

Teknologi yang banyak digunakan untuk mebuat jaringan nirkabel adalah

protokol 802.11,menurut Reza (2016) dikenal juga dengan nama Wi-fi. Jaringan

wireless merupakan konsep yang serupa dengan stasiun radio, dimana saat ini

terdapat dua alokasi frekuensi yang digunakan yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz yang

digunakan oleh 802.11a/b/g/ juga dibagi menjadi chanel – chanel seperti

pembagian frekuensi untuk stasiun radio.

Tiga (3) standar nirkabel yang sekarang di implementasikan di kebanyakan

peralatan yang sudah siap pakai, yaitu:

1. 802.11a. Disahkan oleh IEEE tanggal 16 september 1999, mempunyai

kecepatan maksimum data 54Mbps, dengan throghput sampai setinggi 27

Mbps. 802.11a beroperasi di ISM band antara 5.745 dan 5.805 GHz. Hal

tersebut tidak cocok dengan 802.11b dan 802.11g. frekuensi yang tinggi

berarti memiliki jangakauan yang lebih pendek dengan daya pancar yang

sama.
2. 802.11b Disahkan oleh IEEE tanggal 16 september 1999. Memakai

modulasi yang dikenal sebagai Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

di bagian dari ISM band dari 2.400 sampai 2.495 Ghz. Mempunyai kecepatan

maksimum 11 Mbps, dengan kecepatan sebenarnya yang bisa di pakai 5 Mbps.


3. 802.11g. menjadi standar protokol jaringan nirkabel de facto karena sekarang

pada hakekatnya di pakai di semua laptop dan kebanyakan alat-alat handheld


lainnya. Memakai ISM ban yang sama dengan 802.11b tapi memakai modulasi

yang bernama Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM).

Mempunyai kecepatan maksimum 54Mbps dengan throghput yang bisa dipakai

22Mbps dan bisa turun menjadi 11Mbps DSSS atau lebih lambat untuk

kecocokan 802.11b yang sangat populer.

2.1.4 Wireless Network

Secara singkat Wireless LAN merupakan jaringan komputer yang

menggunakan udara sebagai media transmisinya. Konfigurasi jaringan Wlan yang

terdiri dari access point yang dihubungkan ke pengguna melalui media udara,

yang di bayangkan sebagai switch-nya wireless.

2.2 Sofware pengujian

Dalam melakukan pengujian kemampuan antenna yang dirancang,

menerapkan software uji yang berfungsi untuk mengamati parameter uji sebagai

tolak ukur keberhasilan antenna yang dibuat serta kemampuan masing-masing

antenna dalam merespon sinyal wifi.

Pada penelitian ini, softaware uji yng akan digunakn terdiri dari dua jenis,

yaitu Xirus wifi inspector dan analyzer Netspot.

2.2.1 Xirus wifi inspector

Xirrus Wifi Inspector merupakan sebuah tools alternative yang bisa


digunakan untuk mengetahui informasi secara lengkap yang berkaitan dengan
jaringan wifi yang kita gunakan, atau jaringan wifi yang tertangkap dalam area
dimana kita berada. Xirrus Wifi Inspector bisa digunakan pada hamper semua
sistem operasi popular milik Windows seperti Windows XP, Windows 7, maupun
Windows 8.
Dengan menggunakan Xirrus Wifi Inspector dapat diketahui lebih dalam
tentang jaringan wifi yang sedang kita gunakan. Secara umum tool ini sudah
dilengkapi dengan fitur-fitur untuk mencari dan menemukan jaringan wifi,
memverifikasi cakupan dari wifi, serta mengelola dan dapat memecahkan masalah
terhadap koneksi wifi.

Gambar di atas merupakan tampilan dari Xirrus Wifi Inspector. Salah satu
kelebihan dari Xirrus Wifi Inspector ini adalah ia memiliki sebuah radar yang
dapat men-scan jaringan wifi mana saja yang ditangkap oleh PC atau laptop kita.
Tampilan radar secara spesikik disajikan pada gambar berikut ini
Gambar di atas adalah salah satu contoh bentuk informasi dari Access
Point yang kita gunakan pada saat terhubung dengan jaringan wifi tersebut.
Penjelasannya sebagai berikut:

SSID : Nama jaringan wifi pada Access Point.

BSSID : Nama lain dari SSID yang menggunakan basic Mac Address.

Channel : Channel yang digunakan oleh Access Point.

MAC : Alamat fisik yang dimiliki oleh Access Point. Alamat tersebut tidak dapat
diubah maupun diganti.

IP : IP Address yang dimiliki oleh Access Point tersebut.

DNS : Domain Name System yang tercatat pada Access Point tersebut.

Selain menampilkan informasi sepeerti yang sudah diuraikan sebelumnya,


xirus juga memiliki kemampuan menampilkan jaringan tersedia secara bersamaan
seperti gambar berikut ini

Seperti yang terlihat pada gambar di atas bahwa Xirrus Wifi Inspector dapat
menangkap beberapa jaringan wifi yang sedang aktif pada area kita berada. Disitu
dilengkapi dengan berbagai informasi seperti protokol wireless yang digunakan,
type enkripsi data, mode sistem keamanan, BSSID, Channel, frequency yang
dipakai, dan network type yang digunakan

2.2.2 Netspot

NetSpot memiliki dua fitur utama pada penbgap;likasiannya, yaitu fungsi


Discover dan Survey. Fungsi Fitur discover adalah berfungsi untuk membantu
untuk menganalisa beragam jaringan nirkabel yang ada didlaam jangkauan.
Melalui fitur ini, ada beberapa tabel data yang dapat diperoleh , antara lain
mecakup nama SSID, Security, merek dari perangkat jaringan yang digunakan,
mode, kekuatan sinyal dan beragam hal lain. [ada mode informasi tambahan
SSID, dapat divisualisasikan informsasi berupa grafik data dan sinyal dalam tab
Signal & Noise, Tabular Data dan Channels yang digunakan.

Berikut ini adalalah gambar screenshoot dari fungsi discovery pada


netspot

gambar xxxc…

Pada Fitur survey, pengguna dapat membuat visualisasi dari jangkauan


sinyal Wi-Fi dalam suatu daerah. Melalui fitur ini, maka dapat divisualkangambar
denah atau peta dari visualisasi jangkauan jaringan nirkabel wifi yang dianlisis.
Berikut ini adalah iluistrasi fungsi fitur survey ini.

2.2 Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Timur Dali Purwanto dan Widya

Cholil (2013) penelitian ini mencoba mendapatkan kinerja jaringan nirkabel yang

optimal untuk memberikan kualitas yang baik dari aspek fisik sehingga jaminan

yang diberikan disesuaikan dengan aplikasi yang digunakan serta efisiensi

terhadap jaringan Wireless LAN ( Hotspot ). Serta penelitian dari Ichsyan Naflik

dan Yuniarto (2012) tujuan dari penelitian ini adalah membuat antena wajan bolic

dengan menggunakan wajan sebagai media reflektor. Dengan menggunakan

antena wajan bolic bisa didapatkan gain antena yang lebih besar bila dibandingkan

dengan USB standar. Dan Hafiz Bayu Ardyatama (2017) yang menganalisis
pengarauh freshnelzone dan intervensi co-chanel dengan parameter QoS dan

RMA pada jaringan WLAN.

2.3 Kerangka Berpikir

Dalam melaksanakan penelitian Analisis dan implementasi penerima

sinyal wi-fi, Penulis membuat kerangka berfikir sebagai berikut :

Konsep Awal
Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan dalam pembuatan antena

Penerapan

Membuat ketiga antena penerima sinyal wi-f


yang diperlukan

Pengujian dan Analisis

Ditahap ini akan dilakukan beberapa


pengujian untuk memastikan bahwa antena
telah berjalan dengan sesuai, serta dilakukan
analisis performance dari device yang dipakai.
III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini direncanakan terhitung mulai Bulan Maret 2018

sampai dengan bulan Juli 2018 yang berlokasi di beberapa tempat umum yang

memiliki hotspot di Kota Palembang .

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Sumber Data

Adapun data penelitian yang diperoleh sebagai informasi untuk penelitian

yang dilakukan yaitu, Data Primer dan Data Sekunder. Menurut Sugiyono (2016,

h.308) menjelaskan mengenai data primer dan data sekunder bahwa :

1. Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data yang

berkaitan dengan penelitian kepada pengumpul data. Sumber data primer

dalam penelitian diperoleh secara langsung meliputi data kinerja yang

dihasilkan oleh perangkat dengan melakukan pengamatan langsung

terhadap perangkat yang sedang bekerja.


2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau

melalui sumber lain yang sudah tersedia sebelum Penulis melakukan


penelitian. Data sekunder yang didapat untuk mendukung hasil penelitian

berasal dari literatur, artikel dan berbagai sumber lainnya yang

berhubungan dengan penelitian. Cara yang didapat berasal dari studi

literature, artikel, dan berbagai sumber lainnya yang berhubungan dengan

penelitian.

3.2.2 Alat dan Bahan

1. Perangkat keras (Hardware) yang digunakan untuk penelitian ini terdiri

dari:
a. Laptop Aspire 4739
b. Operating System Windows 2007
c. RAM 6 GB
d. Hardisk 500 GB
e. Processor Intel Core i3-380M
2. Perangkat lunak (Software) yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari :
a. Xirus Wi-fi Inspector
b. Netspot
3. Antena yang digunakan dalam model pengujian terdiri dari
a., Wajan bolic
b. Antena Kaleng
c. Antena Omni
4. Modem Wifi stick
5. Kabel koaksial RG-58
6. Konektor N, PL, dan BNC

3.3 Metode Penelitian

Penelitian tindakan (action research) dilaksanakan bersama-sama paling

sedikit dua orang yaitu antara peneliti dan partisipan atau klien yang berasal dari

akademisi ataupun masyarakat. Oleh karena itu, tujuan yang akan dicapai dari

suatu penelitian tindakan (action research) akan dicapai dan berakhir tidak hanya

pada situasi organisatoris tertentu, melainkan terus dikembangkan berupa aplikasi


atau teori kemudian hasilnya akan di publikasikan ke masyarakat dengan tujuan

riset. (Madya,2006).

Action Research Cycle


Adapun tahapan penelitian yang merupakan bagian dari Action Research ini,

yaitu :
1. Diagnosa (Diagnosing) yaitu melakukan tes perangkat dengan jarak 8

Meter dari titik Hotspot dengan menggunakan parameter fresnel zone (ada

penghalang berupa dinding tebal), free space loss (tanpa penghalang dinding

tebal), serta gangguan penghalang berupa sinyal yang berdekatan (interfensi

Co-chanel) yang bisa menurunkan atau mengganggu kualitas sinyal yang

diterima oleh enduser, untuk mendapatkan data QoS. Dari permasalahan

yang terjadi yang dapat mempengaruhi kinerja perangkat.


2. Rencana Tindakan (Action Planning) yaitu mengidentifikasi kinerja

perangkat setelah melakukan pengukuran dengan parameter free space loss,

fresnel zone, dan intervensi Co-chanel. Melakukan pengujian dan

pengukuran untuk mendapatkan data untuk memudahkan mendapatkan

informasi QoS dari jaringan nirkabel seperti delay,throghput, jitter, dan

packet loss .
3. Mengambil tindakan (Action Taking), untuk melakukan tindakan Peneliti

menggunakan metode link layer yang memiliki karakteristik yang sesuai

dengan jaringan data paket dengan menggunakan tools seperti Netstumbler

digunakan untuk mengukur sinyal dan chanel, Axence NetTools untuk

menganalisa besarnya bandwidth, throghput, delay, dan packet loss

kemudian Iperf yang digunakan untuk menganalisa jitter. Pengaturan

physical link bertujuan untuk memberikan kualitas jaringan yang baik dari

aspek fisik, Dimas (2011).


4. Evaluasi (Evaluating) yaitu setelah dilakukan implementasi (action taking)

untuk pengukuran pada setiap perangkat menggunakan parameter QoS.

Kemudian peneliti melaksanakan evaluasi hasil dari implementasi. Pada

tahap evaluasi akan dilakukan pengujian dan analisis untuk mengetahui

kinerja tiap perangkat yang terdiri dari pengukuran parameter QoS berupa

Bandwidth, throughput, delay, jitter, dan packet loss.


5. Pembelajaran (Learning) yaitu bagian tahap akhir, dari data yang dihasilkan

dengan perhitungan di pelajari untuk mendapatkan sebuah keseimpulan

manakah alat atau perangkat yang paling baik dari pengujian yang telah

dilakukan, kemudian penelitian ini dapat berakhir.


3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement) tentang

sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan

penelitian.(Gulo, W.2002)

Metode pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut :

a. Pengamatan (Observasi)
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana penelitian

melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat

langsung kinerja perangkat. Observasi dilakukan langsung pada tempat

umum yang memiliki hotspot di Kota Palembang.


b. Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah cara yang dipakai untuk menghimpun data – data atau

sumber – sumber yang berhubungan dengan topik yang akan diangkat

dalam suatu penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang bersifat teoritis

maka penulis melakukan pengumpulan data dengan cara mencari dan

mempelajari data yang didapat dari buku, jurnal, skripsi ataupun referensi

lain yang berkaitan dengan penulisan laporan ini.

3.5 Analisis dan Pengujian

Data penelitian baik studi lapangan maupun studi pustaka didapatkan

dengan memfokuskan variabel dan parameter yang akan di ukur dan kemudian

dianalisis yaitu bandwidth, throughput, delay, jitter, packet loss yang dibantu

dengan tools atau software Netstumbler, Axence NetTools, dan Iperf. Sehingga

didapat besar kualitas layanan (QoS) yang harus di penuhi sehingga menemukan
alat yang menghasilkan kinerja yang terbaik, atau yang memenuhi standar kualitas

layanan yang baik menurut standar versi TIPHON.


IV. JADWAL PENELITIAN

Penelitian yang penulis lakukan dimulai dari Maret 2018 sampai dengan

Juli 2018. Tabel jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel jadwal penelitian

berikut ini :

JADWAL PENELITIAN
Waktu Pelaksanaan

Maret 2018 April 2018 Mei 2018 Juni 2018 Juli 2018
No Jenis Kegiatan
Minggu ke

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Diagnosing

Mendefinisikan dan
Mempelajari Masalah

2 Action Planning

Melakukan
Pembelajaran

Menetapkan
Parameter yang akan
diukur

Membuat rencana
penelitian

3 Action Taking

Melakukan pembuatan
Alat

Melakukan Instalasi
Software Pengukur

4 Evaluating

Melakukan Uji Coba


dan melakukan
analisis untuk
mengetahui kinerja
dari Alat yang diuji

Bimbingan / Konsultasi

Keterangan : Sudah Dilaksanakan Belum Dilaksanakan


V. DAFTAR PUSTAKA

Hafiz Bayu Ardyatama. 2017. Analisis Pengaruh Fresnel Zone Dan Interferensi
Co-Chanel Dengan Parameter QOS Dan RMA Pada Jaringan Wireless LAN
di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan.
Onno W. Purbo, Protus Tanuhandaru dkk. 2016. Jaringan Wireless Di Dunia
Berkembang.

Timur Dali Purwanto. 2013. Analisa Kinerja Wireless Raadius Server Pada
Perangkat Access Point 802.11g. Palembang: Universitas Bina Darma.

Anda mungkin juga menyukai