Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESA PENDAHULUAN

Sejarah pendidikan Islam dimulai sejak agama Isiam ke Indonesia, yaitu kira-kira pada
abad kedua belas M. Ahli sejarah umumnya sependapat, bahwa agama Islam Islam masut la-
mula masuk ialah ke pulau Sumatera bagian Utara di daerah Aceh. Setengab ahli sejarah
mengatakan, bahwa agama Islam masuk ke daerah Aceh pada pertengahan abad kedua belas
Masehi. Alasannya ialah karena pada abad ke duabelas itu telah banyak ahli-ahli agama yang
termasyhur di Aceh. Hal itu menunjukkan, bahwa Islam telah masuk ke daerah Aceh sebelum
abad keduabelas, karena tidak mungkin Islam baru masuk, lalu lahir orang-orang ahli dalam
Islam itu. Pendapat ini dikuatkan lagi dengan keterangan setengah ahli sejarah, bahwa orang
Arab/Islam telah mengenal pulau Sumatera dalam abad kesembilan. Oleh sebab itu banyak di
antara mereka itu datang ke Sumatera dan ke pulau-pulau Indonesia yang lain untuk bemiaga.
Sungguhpun mereka datang ke Indonesia dengan maksud hendak berniaga, tetapi mereka tidak
lupa memegang Al-Quran di tangan kanannya. Dalam melaksanakan usaha perniagaan mereka
menyiarkan agama Islam kepada penduduk negeri Dengan berangsur-angsur penduduk negeri
tertarik kepada agama islam

Lalu mereka memeluk agama itu, Sebab itu tidak heran bahwa agama Islam telah masuk ke
daerah Aceh sebelum abad keduabelas. Umumnya ahli sejarah mempastikan masuk Islam ke
daerah Aceh itu dengan perjalanan Marco Polo. Dalam perjalanannya pulang dari Tiongkok, ia
singgah di Aceh pada tahun 1292 Masehi. Menurut keterangannya, di Perlak telah didapatnya
rakyat yang beragama Islam. Perlak adalah pelabuhan besar di Aceh pada msss ,itu, yang
menghadap ke Selat Malaka. Begitu juga dengan perjalanan Ibnu Bathutha, pengembara Magribí
yang masyhur (th. 725 H 1326 M.), Dalam perjalanan nya pulang-pergi ke Tiongkok, ia singgah
di Pase. Pada mass itu Pase telah menjadi kerajaan Islam di bawah perintsh Raja bernama Al-
Malihuz-Zahir Dengan keterangan tersebut ahli sejarah menetapkan dengan pasti, bah wa agama
Islam mula-mula masuk ke Indonesia ialsh dari daerah Aceh. Dan dari sanalah Islam
memancarkan cahayanys ke Malaka dan Sumatera Barat (Minangkabau). Dari Minangkabau
Islam ber kembang ke Sulawesi, Ambon dan sampai ke Pilipina. Kemudian Islam tersiar ke Jawa
Timur, dari sana ke Jawa Tengah dan ke Banten, sarmpai ke Lampung dan Palembang dan ke
seluruh kepulauan Indonesia, Bukan saja agama Islam dianut dan didukung oleh rakyat umum,
bahkan berdíri pula beberapa kerajaan Islam di Indonesia. Di Sumatera berdiri kerajaan Islam di
Pasei, Perlak, Samudra dan Bersama pada tahun 1290 1511 M., dan kerajaan Islanm Aceh pada
tahun 1514- 1904 M, dan kerajaan Islam di Minang kabau pada tahun 1500 M. Di Jawa berdiri
kerajaan Islam Demak pada tahun 1500 1546 M, dan kemudian kerajaan Islam Banten pada
tahun 1650- 757 M, dan kerajaan Islam Pajang pada tahun 1568 1586 M dan kerajaan Islam
Mataram pada tahun 1575 1757 M.

CARA PENYIARAN PENDIDIKAN ISLAM YANG MULA-MULA

Para pedagang Muslimin yang mula-mula masuk ke pandai sekali menyiarkan agama Islam,
yaitu dengan menganjurkan agama itu kepada raja-raja, sesuai dengan perbuatan Muhammad
sa.w. yang berkirim surat kepada raja raja, mengajak mereka memeluk agama Islam. Apabila
raja itu telah memeluk agama Islam, maka tentulah rakyatnya akan turut memeluk itu. Selain dari
pada itu mereka pandai bergaul dengan penduduk negeri, sehinga mereka itu dihormati dan
disayangi oleb penduduk negeri Maka terciptalah perbubungan yang erat dan silaturrahim yang
kokoh antara kedua belah pihak. Akhirnya dipatri dengan perhubungan laki-isteri, perhubungan
bapa dengan anak, sehingga menjadi Agama Islam menyuruh tiap-tiap Muslim supaya
mertyampai kan seruan Islam kepada siapa juapun dan di mana saja imereka berada Penyiaran
Islam harus dilaksanakan dengan cara kebijak sanaan dan dengan cara yang sebaik-baiknya.

Rupanya oleh pedagang-pedagang Muslimin dahulu dipegang teguh ajaran agama lslam itu,
ditarut dan diamalkan. Sambil berdagang mereka menyiarkan agama Isiam kepada orang-orang
yang di sekelilingnya Di mana ada kesempatan mereka berikan pendidikan dan ajaran lalam
Bukan saja dengan perkataan, melainkan juga dengan peruatan.Didikan dan ajaran lalam mereka
berikan dengan perbuatan, dengan contoh dan tiru teladan. Mereka berlaku sopan santun, ramah-
tamah, tulus ikhlas, amanah dan kepercayaan, pengasih dan pemurah, jujur dan adil, menepati
janji serta menghomati adat-istiadat anak negeri. Pendeknya mereka berbudi pekerti yang tinggi
dan berakhlak yang mulia. Semua itu berdasarkan cinta dan ta'at kepada Allah sesuai dengan
didikan dan ajaran Dengan demikian tertariklah penduduk negeri hendak memeluk agama Islam.
Kemudian barulah mereka berikan didikan dan ajaran Islam pertama dengan perkataan, yaitu
mengucapkan dua kalimat syahadat. Ucapan itu dilakukan, meskipun dengan bahasa Dengan
mengucapkan kedua kalimat syahadat itu, mereka telah menjadi seorang Muslimin. Alangkah
mudahnya masuk agama Ialam. Penganjur-penganjur Islam dahulu itu melaksanakan penyiaran
lslam di mana saja mereka berada, di pinggir kali, sambil menanti perahu pengangkut barang, di
perjamuan waktu kenduri, di padang rumput tenpat gembala temak, di tempat penimbun- an
barang dagangan, di pasar -pasar tempat berjual beli, dan lain- lain

HASIL PENYIARAN PENDIDIKAN ISLAM YANG SEMULA

Sungguh hasil penyiaran/pendicdikan Islam yang mu itu amat besar dan baik sekali,
bahkan menakjubkan, dengan berangsur-angsur tersiarlah agama Islam dł seburuh ke puluan
Indonesia, mulai dari Sabang sampai ke Maluku, bas sampai ke Plápina. Menurut statistik jumlah
umat Isiam e Indonesia lebih kurang 90% banyaknya atau lebih kurang 70 juta jiwa. Hal itu
adalah hasil dan kelanjutan dari penyiaran/pendidk an Islam yang mula-mula yang sambung-
menyambung sampa sekarang. Apa tidakkah yang demikian itu mentakjubkan, sehingga
berpuluh-puluh juta banyaknya umat Islam di Indonesia? Kalau kita perbandingkan hasil yang
dicapai oleh penyiaran Islam masa dahulu itu dengan hasil penyiaran Islam pada mass akhir-
akhir ini, maka kita mengakui, bahwa hasil penyiaren lslam masa dahulu itu, jauh lebih besar
hasilnya dari hasil pe nyiaran Isiam pada masa akhirakhir ini. Apakah sebabnya? Sebabnya ialah,
karena penganjur penganjur Islam dahulu itu menyiarkan Islam menurut cara kukan oleh Nabi
Muhammad sa.w. Tersebanya itu berdasarkan atas beberapa pokok:

1. Islam tidak sempit dan tak berat melakukan aturan- nnya, bahkan mudah diturut oleh
segala golongan manusia, bahkan untuk masuk Islam dengan
mengucapkan dus kalimat syahadat saja. Oleh karena itu berduyun-duyunlah umat
manusia masuk agama islam
2. Sedikit tugas dan kewajiban dalam Islam. Kaleu dillhat dalam Al-Quran, yakinlah kita,
bahwa suruhan dan larangan dalam Islam itu sedikit dan tidak banyak, dapat dipe- lajari
dalam waktu yang pendek serta mudah diturut dan diamalkan. sebab itu apa-apa yang
disuruh hendakiah dikerjakan dan apa-apa yang dlaramg hendaklah dihentikan dan apa-
apa yang tidak disurub dan tidak dilarang, kita bebas mengerjakan atau meinggalkan.
3. Penyiaran Islam itu dilakukan dengan berangsur-angsur sedikit demi sedikit, Mula-mula
dianjurkan keimanan kepada Allah. Setelah tetap dalam hati mereka keimananse itu,
barulah mereka disuruh mengerjakan sembahyang, kemudian puasa, kemudian
mengeluarkan zakat dan haji dan begitulah seterusnya, sehingga mereka tidak merasa
berat melaksanakan hukum Islam itu) ba ke se de
4. Penyiaran Islam itu dilakukan dengan cara kebijaksanaan dan cara yang sebaik-baiknya,
sebagai diterangkan di atas
5. Penyiaran Islam itu dílakukan dengan perkataan yang mudah difahami umum, dapat
dimengerti oleh segala golongan, dari golongan bawah sampai ke golongan atas, sesuai
dengan sabda Nabi s.a.w.:

Anda mungkin juga menyukai