Abstract: Diabetic ulcers are open wound on the skin surface due to chronic complications
of Diabetes Melitus patient which is makroangiopati and neuropati that leads to be
infectious. This ulcers can be the entry point for aerob bacteria include Gram positive and
Gram negative that cause tissue damage. This research aims to determine the pattern of
aerobic bacteria on patients with Diabetic ulcers in RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado.
This research uses descriptive prospective study where samples were taken by acquiring
swabs from the ulcer in foot as much as 18 samples. This research found 6 species of
bacteria, Staphylococcus sp (27,8%), Pseudomonas sp (16,6%), Basil Subtilis sp (16,6%),
Streptococcus (16,6%), Proteus sp (11,1%) dan Enterobacter sp (11,1%). The most
bacteria that could potentially cause Diabetic ulcers were Staphylococcus sp (40.3%).
Keywords: Diabetic Ulcers, Ulcer Swabs, Aerobic Bacteria.
Abstrak: Ulkus diabetikum merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena adanya
komplikasi makroangiopati sehingga terjadi insusifiensi vaskuler dan neuropati yang dapat
berkembang menjadi infeksi. Ulkus menjadi pintu gerbang masuknya bakteri yang meliputi
bakteri Gram positif dan Gram negatif aerob yang menyebar cepat dan menyebabkan
kerusakan jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri aerob pada
pasien ulkus diabetikum di poli kaki RSUP Prof. dr. R. D. Kandou. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian prospektif yang dianalisis secara deskriptif dimana sampel
diambil melalui usapan luka pada ulkus sebanyak 18 sampel. Hasil penelitian ditemukan 6
jenis bakteri yang terdiri dari Staphylococcus sp (27,8%), Pseudomonas sp (16,6%), Basil
Subtilis sp (16,6%), Streptococcus (16,6%), Proteus sp (11,1%) dan Enterobacter sp
(11,1%). Bakteri terbanyak yang ditemukan adalah Staphylococcus sp (40.3%).
Kata kunci : Ulkus Diabetikum, Hapusan Luka, Bakteri Aerob.
53
terbanyak sebesar 80% untuk Diabetes HASIL PENELITIAN
mellitus. Penderita ulkus diabetika di Pengambilan sampel di Poli
Indonesia memerlukan biaya yang Kaki RSUP Prof. Dr. R. D Kandou
tinggi sebesar 1,3 juta sampai Rp. 1,6 Manado didapatkan sebanyak 18
juta perbulan dan Rp. 43,5 juta per sampel. Hasil penelitian diuraikan
tahun untuk seorang penderita.3,4. dalam tabel berikut.
Prevalensi Diabetes di Provinsi
Sulawesi Utara (Sulut) berdasarkan Tabel 1. Pola Bakteri pada Ulkus
profil kesehatan provinsi Sulut tahun Diabetikum
2008 di dapatkan angka lebih tinggi di
tingkat Provinsi Sulut (1,6 %) Jenis Bakteri Freq %
daripada angka nasional (1,0%). Staphylococcus
Penyakit ini tersebar di seluruh 5 27,7
Aureus
kabupaten dan kota di Sulawesi Utara Pseudomonas 3 16,6
dengan prevalensi tertinggi di kota
Manado5. Basil Subtilis 3 16,6
Di RSCM pada tahun 2003,
Streptococcus 3 16,6
masalah ulkus diabetika merupakan
masalah serius, sebagian besar Proteus 2 11,1
penderia Diabetes mellitus dirawat
karena mengalami ulkus diabetika. Enterobacter 2 11,1
Angka kematian dan angka amputasi Jumlah 18 100
masih cukup tinggi, masing-masing
sebesar 32,5% dan 23,5%. Penderita
DM paska amputasi sebanyak 14,3% Tabel 1 menunjukan dari 18
akan meninggal dalam setahun dan sampel didapatkan bakteri terbanyak
37% akan meninggal dalam 3 tahun4. adalah Staphylococcus aureus
Infeksi sering menjadi penyulit (27,8%), Pseudomonas sp (16,6%),
dari ulkus pada kaki neuropati dan Basil Subtilis (16,6%), Streptococcus
iskemik. Ulkus menjadi pintu gerbang sp (16,6%) serta bakteri lain sebesar
masuknya bakteri yang meliputi 11,1%.
bakteri Gram positif dan Gram Negatif
Tabel 2. Menurut Jenis Kelamin
aerob yang menyebar cepat dan
menyebabkan kerusakan jaringan6. Jenis
Jumlah %
Kelamin
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan Laki-laki 11 61,1
metode penelitian prospektif yang
dianalisis secara deskriptif untuk
meneliti pola bakteri aerob pada Perempuan 7 38,9
pasien ulkus diabetikum di Poli Kaki
RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Manado.
Isolasi dan Identifikasi sampel
dilakukan di Laboratorium Tabel 2 menunjukkan dari 18
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran penderita ulkus diabetikum penderita
Universitas Sam Ratulangi Manado. laki-laki lebih banyak dari perempuan
yaitu 11 penderita
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 2 , Desember 2016
55
ini menjadi alasan utama untuk streptococcus sp 3 (16,6%), Proteus sp
melakukan suatu tindakan dari 2 (11,1%), dan Enterobacter sp 2
amputasi, sedangkan pada penelitian (11,1%). Stahphylococcus aureus
ini tidak dijumpai polimikrobial6. merupakan flora normal di permukaan
Penelitian dari Nurul Syahfitrah kulit, dan apabila ada luka maka lebih
di Rumah Sakit Anutapura Palu mudah mengakibatkan infeksi. Selain
periode Januari sampai Desember itu terjadi pergeseran pola bakteri pada
2014 ditemukan 14 jenis bakteri yaitu penderita ulkus diabetikum di Manado
Staphylococcus aureus (24,39%), yang kemungkinan diakibatkan oleh
Staphylococcus saprophyticus pemahaman pencegahan penyakit ini
(2,44%), Escherichia coli (9,75%), di masyarakat sekarang sehingga
Citrobacter freundii (17,07%), bakteri yang tumbuh berubah atau bisa
Citrobacter diversus (4,88%), juga disebabkan pemakaian
Streptococcus faecalis (4,88%), antibiotika oleh para penderita
Streptococus mutans (4,88%), Proteus tersebut sebelum dilakukan
Mirabilis (4,88%), Proteus vulgaris pemeriksaan kultur pus.
(4,88%), Alcaligenes faecalis (4,88%),
Enterobacter aerogenes (7,32%), SIMPULAN
Pseudomonas paucimobilis (2,44%), Berdasarkan hasil penelitian
serratia marcescens (4,88%), dan pola bakteri aerob pada pasien ulkus
Kurthia sp. (2,44%)8. diabetikum di Poli Kaki RSUP. Prof.
Penelitian dari Eva Dercoli dkk dr. R. D. Kandou Manado maka dapat
di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang dirumuskan kesimpulan sebagai
2008 menyatakan bahwa bakteri berikut
patogen terbanyak adalah Klaebsiella 1. Telah dilakukan
sp (28%), Proteus mirabilis (25,6%), penelitian prospektif yang dianalisi secara
dan Staphyloccocus (25,6%)9. deskriptif terhadap 18 penderita ulkus
Menurut penelitian Sumaraw diabetikum di Poli Kaki RSUP Prof. dr.
D.Y di beberapa rumah sakit di R. D. Kandou periode Agustus sampai
Manado pada periode mei-juni 2000 Desember 2014 yang terdiri dari 11
didapatkan 25 penderita ulkus orang laki-laki dan 7 orang
diabetikum dengan hasil biakan perempuan.
bakteri terbanyak adalah 2. Bakteri aerob yang
Staphylococcus albus, Pseudomonas ditemukan Staphylococcus aureus
aeruginosa, dan Koliform masing- (27,8%), Pseudomonas sp. (16,6%),
masing 24%. Sedangkan bakteri Basil subtilis (16,6%), Streptococcus
lainnya seperti Streptococcus (16%), sp. (16,6%), Proteus sp. (11,1%),
Diplococcus (4%), Staphylococcus Enterobacter sp. (11,1%). Bakteri
citreus (4%), dan Staphylococcus yang terbanyak terdapat pada 5 kasus
aureus (4%)10. adalah Staphylococcus
Dari penelitian-penelitian aureus(27,8%).
tersebut dibandingkan dengan
penelitian yang peneliti lakukan SARAN
gambaran pola bakteri pada penderita Pemeriksaan jenis bakteri dan
ulkus diabetikum tampak pada tabel 3 melalui kultur pus pada ulkus
yang muncul adalah Staphylococcus diabetikum mutlak dilakukan untuk
aureus 5 (27,8%), Pseudomonas sp 3 mendapatkan kuman penyebab yang
(16,6%), Basil subtilis 3 (16,6%),
Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 2 , Desember 2016
57