Laporan Pendahuluan Batu Buli
Laporan Pendahuluan Batu Buli
BATU BULI
1. Pengertian
Vesikolitiasis merupakan batu yang menghalangi aliran air kemih akibat penutupan
leher kandung kemih, maka aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan berhenti dan
menetes disertai rasa nyeri (Effendi & Markum 2010)
2. Etiologi
Menurut Basuki (2011) bahwa, batu kandung kemih disebabkan infeksi, statis urin dan
periode imobilitas (drainage renal yang lambat dan perubahan metabolisme kalsium). Faktor-
faktor yang mempengaruhi menurut batu kandung kemih (Vesikolitiasis) adalah
a. Hiperkalsiuria
b. Hipositraturia
Suatu penurunan ekskresi inhibitor pembentukan kristal dalam air kemih, khususnya
sitrat, disebabkan idiopatik, asidosis tubulus ginjal tipe I (lengkap atau tidak lengkap),
minum Asetazolamid, dan diare dan masukan protein tinggi.
c. Hiperurikosuria
Peningkatan kadar asam urat dalam air kemih yang dapat memacu pembentukan batu
kalsium karena masukan diet purin yang berlebih.
Minuman yang banyak mengandung soda seperti soft drink, jus apel dan jus anggur.
f. Hiperoksalouria
Kenaikan ekskresi oksalat diatas normal (45 mg/hari), kejadian ini disebabkan oleh diet
rendah kalsium, peningkatan absorbsi kalsium intestinal, dan penyakit usus kecil atau
akibat reseksi pembedahan yang mengganggu absorbsi garam empedu.
Disebabkan karena volume air kemih sedikit, batu kalsium idiopatik (tidak dijumpai
predisposisi metabolik).
Batu asam urat banyak disebabkan karena pH air kemih rendah, dan hiper urikosuria
(primer dan sekunder).
i. Batu Struvit
Batu struvit disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih dengan organisme yang
memproduksi urease.
a. 75 % kalsium.
Batu yang terjebak di kandung kemih biasanya menyebabkan iritasi dan berhubungan
dengan infeksi traktus urinarius dan hematuria, jika terjadi obstruksi pada leher kandung
kemih menyebabkan retensi urin atau bisa menyebabkan sepsis, kondisi ini lebih serius yang
dapat mengancam kehidupan pasien, dapat pula kita lihat tanda seperti mual muntah, gelisah,
nyeri dan perut kembung.
a. Hematuria
c. Demam.
4. Patofisologi
Kelainan bawaan atau cidera, keadan patologis yang disebabkan karena infeksi,
pembentukan batu disaluran kemih dan tumor, keadan tersebut sering menyebabkan
bendungan. Hambatan yang menyebabkan sumbatan aliran kemih baik itu yang disebabkan
karena infeksi, trauma dan tumor serta kelainan metabolisme dapat menyebabkan
penyempitan atau struktur uretra sehingga terjadi bendungan dan statis urin. Jika sudah terjadi
bendungan dan statis urin lama kelamaan kalsium akan mengendap menjadi besar sehingga
membentuk batu.
6. Pemeriksaan Penunjang
Menurut (Muttaqin & Sari 2012) pemeriksaan penunjang dilakukan di laboratorium yang
meliputi pemeriksaan:
1. Urine
a. pH lebih dari 7,6 biasanya ditemukan kuman area splitting, organisme dapat berbentuk
batu magnesium amonium phosphat, pH yang rendah menyebabkan pengendapan batu
asam urat.
b. Sedimen : sel darah meningkat (90 %), ditemukan pada penderita dengan batu, bila
terjadi infeksi maka sel darah putih akan meningkat.
c. Biakan Urin : Untuk mengetahui adanya bakteri yang berkontribusi dalam proses
pembentukan batu saluran kemih.
d. Ekskresi kalsium, fosfat, asam urat dalam 24 jam untuk melihat apakah terjadi
hiperekskresi.
2. Darah
3. Radiologis
a. Foto BNO/IVP untuk melihat posisi batu, besar batu, apakah terjadi bendungan atau
tidak.
b. Pada gangguan fungsi ginjal maka IVP tidak dapat dilakukan, pada keadaan ini dapat
dilakukan retrogad pielografi atau dilanjutkan dengan antegrad pielografi tidak
memberikan informasi yang memadai.
4. USG (Ultra Sono Grafi) : Untuk mengetahui sejauh mana terjadi kerusakan pada jaringan
ginjal.
5. Riwayat Keluarga
Untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang menderita batu saluran kemih, jika
ada untuk mengetahui pencegahan, pengobatan yang telah dilakukan, cara mengambilan batu,
dan analisa jenis batu.
7. Penatalaksanaan
a. Mengatasi Simtom
Ajarkan dengan tirah baring dan cari penyebab utama dari vesikolitiasis, berikan spasme
analgetik atau inhibitor sintesis prostaglandin, bila terjadi koliks ginjal dan tidak di kontra
indikasikan pasang kateter.
b. Pengambilan Batu
Batu dapat keluar sendiri : Batu tidak diharapkan keluar dengan spontan jika ukurannya
melebihi 6 mm.
Vesikolithotomi.
c. Pengangkatan Batu
Prosedur non invasif yang digunakan untuk menghancurkan batu. Litotriptor adalah alat
yang digunakan untuk memecahkan batu tersebut, tetapi alat ini hanya dapat memecahkan
batu dalam batas ukuran 3 cm ke bawah. Bila batu di atas ukuran ini dapat ditangani dengan
gelombang kejut atau sistolitotomi melalui sayatan prannenstiel. Setelah batu itu pecah
menjadi bagian yang terkecil seperti pasir, sisa batu tersebut dikeluarkan secara spontan.
- Ureteroskopi
8. Fokus Pengkajian
Pengkajian Umum
a. Identitas Klien
Meliputi nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status kawin, agama
pendidikan, pekerjaan, alamat, No MR, dan diagnosa medis.
- Keluhan utama
- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik
9. Diagnosa Keperawatan
kriteria mayor :
b. Objektif :
- Tampak meringis
- Bersikap protektif
- Gelisah
- Sulit tidur
Kriteria minor :
b. Objektif :
- TD meningkat
- Menarik diri
Factor risiko :
- Malnutrisi
Kriteria mayor
Kriteria minor
- Kejang
- Takikardi
- Takipnea