Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI”

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Manajemen I

Dosen Pengampu : Novi Angga Safitri M. M.,

DI SUSUN OLEH

LIYA KHAIRINA
NIM 1904120064
NADIA ANGGRAINI
NIM 1904120097
ANNISYA
NIM 1904120098

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr... Wb...


Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT dimana
berkat rahmat dan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan salah satu
tugas mata kuliah “Manajemen I” dengan judul “Pengembangan Karir Pegawai”.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah kuliah ini. Semoga apa yang penulis susun ini
dapat memberikan tambahan ilmu bagi pembaca dan penulis pula, Aamiin.
Mohon maaf apabila ada kesalahan yang terdapat pada penyusunan makalah ini
karena segala sesuatu yang benar itu datangnya dari Allah dan salah berasal dari
kami sendiri.

Wassalamu’alaikum Wr... Wb...

Palangkaraya, 12 Maret 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan Penulisan........................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A.Hakikat dan Pengembangan Karir.................................................................5
B. Konsep Pengembangan Karir.....................................................................6
C. Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir....................................6
D. Program Bimbingan Karir..........................................................................8
E. Komponen Program Bimbingan Karir.......................................................9
BAB III.......................................................................................................................10
PENUTUP..................................................................................................................10
A. Kesimpulan..............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karir merupakan pola dari pekerjaan dan sangat berhubungan dengan
pengalaman (posisi, wewenang, keputusan dan interpretasi subyektif atas
pekerjaan) dan aktivitas selama masa kerja individu (Rivai, 2011: 262).
Richard (2004) mengungkapkan bahwa program perencanaan dan
pengembangan karir karyawan berfokus untuk membantu karyawan
mencapai kompetensi, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang
diperlukan untuk membuat keputusan karir yang efektif.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa
pengembangan karir adalah peningkatan karir yang diperoleh oleh
seorang karyawan melalui upaya-upaya peningkatan kemampuan kerja
individu karyawan agar didukung oleh departemen personalia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Hakikat dan Pengembangan Karir?


2. Apa Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir?
3. Bagaimana Program Bimbingan Karir?
4. Apa saja Komponen Program Bimbingan Karir?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Hakikat dan Pengembangan Karir.
2. Untuk Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir.
3. Untuk Mengetahui Program Bimbingan Karir.
4. Untuk Mengetahui Komponen Program Bimbingan Karir.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat dan Pengembangan Karir.


Pengembangan karir pada dasarnya sangatlah dibutuhkan bagi
perusahaan swasta maupun pemerintahan dikarenakan pengembangan karir
berorientasi pada tantangan bisnis di masa yang akan datang dalam
menghadapi pesaing. Menurut para hali, istilah karir memiliki makna
yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandangnya masing-masing.
Menurut Kotler pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya, yang pada dasarnya tidak
terwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. (M. Zainal Arifin
dan Pikri Azhari, 2017: 118)

Namun demikian, terdapat kesamaan bahwa masalah karir tidak dapat


dilepaskan dengan aspek perkembangan, pekerjaan, jabatan, dan proses
pengambilan keputusan. Atas dasar ini, untuk memperoleh pemahaman yang
lebih luas dan komprehensif tentang hakekat karir, bagian ini akan
menjelaskan tentang konsep dasar karir, teori-teori perkembangan karir, serta
implikasinya terhadap konseling.

Surya (1988) menegaskan bahwa karir erat kaitannya dengan


pekerjaan, tetapi mempunyai makna yang lebih luas dari pada pekerjaan.
Karir dapat dicapai melalui pekerjaan yang direncanakan dan dikembangkan
secara optimal dan tepat, tetapi pekerjaan tidak selamanya dapat
menunjang pencapaian karir. Dengan demikian pekerjaan merupakan tahapan
penting dalam pengembangan karir. Sementara itu, perkembangan karir
sendiri memerlukan proses panjang dan berlangsung sejak dini serta
dipengaruhi oleh berbagai factor kehidupan manusia.

Sementara itu Gibson dan Mitchell (1995) menjelaskan bahwa karir


adalah jumlah total dari pengalaman hidup dan gaya hidup seseorang. Secara
konseptual, karir erat kaitannya dengan pekerjaan, perkembangan karir,
pendidikan karir, bimbingan karir, konseling karir, informasi pekerjaan,

5
jabatan, dan pendidikan jabatan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa antara karir,
pendidikan karir, perkembangan karir, dan konseling karir merupakan istiah-
istilah yang saling berhubungan. Karena itu satu tanpa yang lain tidak akan
efektif dan kurang bermakna. Dimaksudkan dengan pendidikan karir adalah
seluruh aktivitas dan pengalaman yang direncanakan untuk menyiapkan
seseorang untuk memasuki dunia kerja, perkembangan karir merupakan
aspek dari totalitas perkembangan yang mendasarkan pada belajar tentang,
persiapan untuk, masuk ke, dan kemajuan dalam dunia pekerjaan.
Sedangkan konseling karir adalah aktivitas yang dimaksudkan untuk
menstimulasi dan memfasilitasi perkembangan karir sepanjang hidupnya.

Aktivitas tersebut termasuk membantu dalam perencanaan karir,


pengambilan keputusan karir, dan penyesuaian karir. Dengan demikian,
pendidikan karir akan menstimulasi perkembangan karir, sedangkan
konseling karir akan memberikan arah terhadap pendidikan dan
perkembangan karir.

B. Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir

Menurut Hasto Joko Nur Utomo dan Meilan Sugiarto (2007: 98),
memberikan contoh 9 faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan karir
individu di suatu organisasi, yaitu :

 Hubungan Pegawai dan Organisasi

Dalam situasi ideal, pegawai organisasi berada dalam hubungan yang


saling menguntungkan. Dalam keadaan ideal ini, baik pegawai maupun
organisasi dapat mencapai produktifitas kerja yang tinggi.

 Personalia Pegawai

Kadangkala, menajemen karir pegawai terganggu karena adanya


pegawai yang mempunyai personalitas yang menyimpang (terlalu
emosional, apatis, terlalu ambisius, curang, terlalu bebal, dan lain-lain).

 Faktor Eksternal

6
Seorang pegawai yang mempromosikan ke jabatan lebih tinggi,
misalnya, mungkin akan terpaksa dibatalkan karena ada orang lain yang
didrop dari luar organisasi.

 Politicking Dalam Organisasi

Dengan kata lain, bila kadar “politicking” dalam organisasi sudah


demikian parah, maka manajemen karir hampir dipastikan akan mati
dengan sendirinya. Perencanaan karir akan menjadi sekedar basa-basi.

 Sistem Penghargaan

Organisasi yang tidak mempunyai sistem penghargaan yang jelas


(selain gaji dan insentif) akan cenderung memperlakukan pegawainya
secara subyektif. Pegawai yang berprestasi baik dianggap sama dengan
pegawai malas.

 Jumlah Pegawai

Semakin banyak pegawai maka semakin ketat persaingan untuk


menduduki suatu jabatan, dan semakin kecil kesempatan (kemungkinan)
bagi seorang pegawai untuk meraih tujuan karir tertentu.

 Ukuran Organisasi
Ukuran organisasi dalam konteks ini berhubungan dengan jumlah
jabatan yang ada dalam organisasi tersebut, termasuk jumlah jenis
pekerjaan, dan jumlah personel pegawai yang diperlukan untuk mengisi
berbagai jabatan dan pekerjaan tersebut.

 Kultur Organisasi

Seperti sebuah sistem masyarakat, organisasi pun mempunyai kultur


dan kebiasaan-kebiasaan.

 Tipe Manajemen

7
Secara teoritis-normatif, semua manajemen sama saja di dunia ini.
Tetapi dalam impelemntasinya, manajemen di suatu organisasi mungkin
amat berlainan dari manajemen di organisasi lain.

D. Program Bimbingan Karir


Menurut (Handoko, 2011) suatu program pengembangan karir yang
dirancang dengan tepat menyangkut tiga unsur utama:

1) Membantu para karyawan dalam menilai kebutuhan-kebutuhan


karir internal mereka sendiri.

2) Mengembangkan dan menyiarkan kesempatan-kesempatan karir


yang tersedia dalam organisasi itu.

3) Menghubungkan kebutuhan-kebutuhan dan kemampuan-


kemampuan karyawan dengan kesempatan-kesempatan karir.

Menurut Ardana, dkk. (2012: 124), pengembangan karir


memiliki manfaat sebagai berikut.

1) Meningkatkan kemampuan karyawan.

Hal ini dicapai melalui pendidikan dan pelatihan dalam


proses pengembangan karirnya, karyawan yang dengan sungguh-
sungguh mengikuti pendidikan dan pelatihan, akan mampu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, yang dapat
diseimbangkan pada organisasi atau perusahaan dimana mereka
bekerja.

2) Meningkatkan suplai karyawan yang berkemampuan.

Jumlah karyawan yang lebih tinggi kemampuannya dari


sebelumnya akan menjadi bertambah, sehingga memudahkan pihak
pimpinan (manajemen) untuk menempatkan dalam job atau
pekerjaan yang lebih tepat. Dengan demikian suplai karyawan yang

8
berkemampuan bertambah dan organisasi dapat memilih karyawan
yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya.

E. Komponen Program Bimbingan Karir


Indikator-indikator yang berkaitan dengan pengembangan karir
menurut Siagian (2012) sebagai berikut.

(1) Perlakuan yang adil dalam berkarir

Perlakuan yang adil dalam berkarir adalah suatu sikap yang


memberikan kesempatan yang sama kepada karyawan untuk
mengembangkan karirnya.

(2) Kepedulian atasan

Kepedulian atasan adalah perilaku atasan yang mendukung


perkembangan karir karyawannya melalui umpan balik kepada
karyawan.

(3) Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki karyawan sesuai


dengan bidang yang dikuasai.

(4) Informasi peluang promosi

Informasi peluang promosi adalah akses yang dimiliki karyawan


untuk mengetahui lowongan jabatan yang ada diperusahaan.

(5) Minat untuk dipromosikan

Minat untuk dipromosikan adalah keinginan karyawan untuk


meraih sasaran karir yang lebih tinggi.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Karir hakekatnya merupakan masalah yang kompleks, yang


menyangkut berbagai aspek kehidupan, baik aspek perkembangan,
kepribadian, social, budaya, ekonomi, maupun belajar. Karir erat kaitannya
dengan proses pengambilan keputusan di bidang pekerjaan / jabatan dan
berlangsung melalui proses panjang serta bertahap, berlangsung sepanjang
hayat, serta berkembang seiring dengan kematangan pribadi seseorang.
Dalam kehidupan seseorang, karir memegang peran yang amat penting
bagi keberhasilannya dalam menempuh kehidupan di masa kini dan masa
mendatang secara memuaskan. Karir adalah suatu jalan hidup, pendidikan
karir adalah persiapan untuk hidup, sedangkan bimbingan dan konseling karir
adalah pemberi arah sekaligus penerang jalan hidup menuju keberhasilan dan
kepuasan dalam mengarungi kehidupan.
Jadi pengembangan karir adalah peningkatan karir yang diperoleh
oleh seorang karyawan melalui upaya-upaya peningkatan kemampuan
kerja individu karyawan agar didukung oleh departemen personalia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Gibson, R. L. dan Mitchell, M.H. (1995), Intoduction to Counseling and


Guidance, Englewood Cliffs – New Jersey : Prentice-Hall Inc.

Handoko, Hani T. 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.


Yogaykarta: BPFE.
Arifin, M. Zainal, dan Pikri Azhari. Pengaruh kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Konsumen di Alfamart Kota Palangkaraya. Jurnal Al-Qard,
Vol 2, No 2 (2017).
Richard, George V. 2004. International Best Practices In Career Development :
Review Of The Literature. Association of American Medical Collages, 6(18)
: 212-215.
Rivai, Veithzal. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Siagian, Sondang P. 2004. Teori Pengembangan Organisasi. Edisi I. Cetakan
Kelima. Bandung: Alfabeta.
Surya, (1988), Bimbingan Karir, Bandung : PPS UPI. Makalah tidak diterbitkan.

11

Anda mungkin juga menyukai