Anda di halaman 1dari 1

Kasus rabies anak di Puskesmas Kebong

Kronologis

1. Pasien anak laki-laki umur 10 tahun asal Dusun Sebungkang, Desa Kebong datang ke Poli Anak
Puskesmas Kebong tanggal 22 Februari 2021 pukul 09.30 WIB dengan keluhan demam ± 2 hari,
nyeri pinggang dan nyeri saat buang air kecil. Hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan nadi 102
kali permenit, pernafasan 20 kali permenit, suhu 37 oC dan berat badan 22,5 kg.
2. Pasien diberikan terapi berupa paracetamol syrup 120mg/5ml 3 x 1 ½ sendok teh, anabion syrup
1 x 1 sendok teh dan cefadroksil syrup 250mg/5ml 2 x 1 sendok teh. Pasien diperbolehkan
pulang karena kondisi stabil (tidak terdapat tanda gawat darurat dan indikasi untuk rawat inap)
3. Pada tanggal 27 februari 2021 pukul 12.00, pasien di bawa orang tua ke RS Tk IV Sintang karena
kondisi anak semakin lemah. Orang tua mengatakan anaknya demam, tidak mau makan dan
minum beberapa hari belakangan, badan lemas hingga tidak mau melakukan aktivitas harian
berupa mandi, kedua kaki anak lemas hingga tidak bisa berjalan dan berbicara mulai tidak
nyambung. Pemeriksaan dokter IGD didapatkan kesadaran delirium, tekanan darah 110/70, nadi
166 kali permenit, pernafasan 25 kali permenit, suhu 38 oC, kekuatan kedua kaki menurun. Anak
didiagnosa dengan obs febris H-6 dan paraparese inferior tipe LMN e.c susp. polio dan dirawat
di bangal anak.
4. Pada jam 16.25 perawat melaporkan ke dokter jaga bahwa anak mulai penurunan kesadaran,
menceracau, demam tinggi, dan mengeluarkan air liur yang berlebihan. Jam 16.35 dokter jaga
memeriksa keadaan pasien dan didapatkan riwayat tergigit anjing kurang lebih 3 minggu yang
lalu. Saat tergigit anak tidak di bawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat untuk
pembersihan dan perawatan luka. Selain itu tidak ada laporan kasus gigitan anjing ke petugas
puskesmas atau petugas fasilitas kesehatan terdekat.
5. Pada tanggan 27 februari 2021 pukul 22.20 WIB anak dinyatakan meninggal di RS Tk IV Sintang

Anda mungkin juga menyukai