Anda di halaman 1dari 4

Perbandingan file format audio open and free dalam audio mobil.

Antonius Dhani Swastiko Aditya – 23413011

PENDAHULUAN

Sistem audio di mobil masa kini telah menjadi standar hiburan dalam dunia otomotif. Audio
mobil membantu pengemudi mengatasi rasa jenuh dalam berkendara, terlebih saat jalanan
sedang macet. Sistem audio mobil mengalami banyak perkembangan sejak semula diciptakan
hingga saat ini. Diawali dengan terciptanya Motorola 5T71 pada tahun 1928 seharga $110-
$130 yang hanya memiliki fitur radio, lalu pengunaan kaset pita, CD audio, CD MP3, hingga
pengunaan input eksternal, fitur USB dan media penyimpanan lainnya, bahkan bluetooth.
Pemutar audio mobil masa kini bahkan dapat membaca berbagai macam file dengan kualitas
tinggi, mulai dari MP3, WMA, bahkan WAV dan FLAC. Melalui tulisan ini, penulis ingin
membandingkan berbagai macam file format audio open and free yang dapat digunakan di
dalam audio mobil dan efektifitas dalam pengunaannya.

Dengan ukurannya yang hanya single-din (180 x 50 mm) atau dual-din (180 x 100 mm),
produsen harus menciptakan suatu perangkat yang dapat memanjakan telinga pengemudi
maupun penumpangnya. Perangkat audio mobil juga tidak bersifat portable karena terpasang
di dasbor mobil, sehingga harus ada media penyimpanan yang portabel seperti kaset, CD, USB
flash drive, maupun memory card. Perangkat tersebut memiliki keterbatasan dalam kapasitas
penyimpanan, sementara stereotip yang terjadi bahwa file yang memiliki ukuran lebih besar
memiliki kualitas lebih bagus. Ada beberapa format file yang akan dibahas adalah MP3, M4A,
dan FLAC.

MP3 (MPEG-1 Audio Layer 3)

MP3 dikembangkan oleh Moving Pictures Expert Group pada tahun 1993. Dahulu berformat
proprietary, namun kini menjadi open and free. Sekarang MP3 adalah file format yang paling
mudah digunakan dan didapatkan karena hampir semua pemutar audio mendukung format file
ini. File dengan format MP3 juga banyak sekali beredar di internet dan mudah untuk diunduh.

MP3 adalah format file audio yang dikompres dengan menggunakan teknik lossy, dengan
melewati tahap perceptual coding. Teknik ini mengeliminasi suara-suara yang tidak dapat
ditangkap oleh indera pendengaran manusia karena frekuensinya terlalu rendah atau tinggi.
Output file yang dihasilkan juga cukup kecil dengan kualitas yang masih terjaga selama rasio
bitrare berada di kisaran 128-256 kbps. Minimal bitrate MP3 adalah 96 kbps, dan
maksimumnya adalah 320 kbps. Kelemahan dari teknik ini adalah detail suara kurang.

Sejak terbitnya file MP3 pertama hingga revolusi musik digital (sekitar tahun 1992-2005) di
mana media penyimpanan kapasitasnya masiih terbatas, MP3 menjadi primadona dalam format
file audio, apalagi pada saat itu sistem operasi telepon genggam telah mendukung pemutaran
file format tersebut. Kualitas bitrate yang digunakan juga seringkali sangat kecil, menyesuaikan
dengan kapasitas media penyimpanan yang rata-rata hanya sebesar 128-256 MB.

Dalam dunia audio mobil, file format MP3 didukung hampir oleh semua pabrikan pemutar
audio mobil, mulai dari merk dengan tipe paling mahal hingga pemutar audio dengan harga
yang paling murah. Oleh karena itu, format file ini sangat efektif digunakan di dalam audio
mobil.
Kualitas audio juga dipengaruhi oleh komponen DAC (Digital to Analog Converter) yang
dimiliki oleh mobil. Bitrate DAC juga mempengaruhi proses decoding file audio. Ada yang
besarnya 1 bit, dan ada yang besarnya 24 bit. Beberapa pemutar audio mobil juga menggunakan
DAC hi-end seperti Burr-Brown

M4A (MPEG 4 Audio)

M4A dikembangkan oleh International Organization for Standardization. Format file ini
dipopulerkan oleh Apple melalui iTunes Store, yang merupakan hasil encoding dari format file
AAC (Advanced Audio Coding – Apple Lossy) atau ALE/ALAC (Apple Loseless). M4A
didesain untuk menggantikan MP3 karena mempunyai ukuran yang lebih kecil dengan bitrate
yang sama dengan MP3, dan M4A membawa lebih banyak sinyal asli audio bahkan nyaris
loseless, sehingga menyajikan audio yang lebih detail.

Dalam tes perbandingan, M4A yang dikompresi dari format file Apple Loseless memberikan
kualitas terbaik, sementara M4A yang dikompresi dari Apple Lossy masih memiliki kualitas
yang lebih baik daripada MP3 dengan bitrate yang sama.

M4A unggul daripada MP3 karena M4A menggunakan kompresi dengan variable bitrate,
sementara MP3 menggunakan constant bitrate. Dengan variable bitrate, bagian dengan detail
yang banyak dikompresi dengan bitrate yang tinggi, sementara bagian yang kurang
detail/tenang dikompresi dengan bitrate yang rendah sehingga kualitas suara tetap tinggi
walaupun ukuran file kecil. Tetapi kini MP3 juga mendukung variable bitrate.

Banyak pula pemutar audio mobil yang sudah mendukung format file m4a, namun terbatas
hanya pada pemutar audio mobil yang dibuat oleh produsen ternama seperti Pioneer, Kenwood,
JVC, Alpine, Clarion. Pemutar audio mobil dengan harga yang murah tidak semuanya memiliki
dukungan untuk format file MP4, karena perbedaan teknik kompresi.

FLAC (Free Loseless Audio Codec)

Format FLAC adalah salah satu format file yang ‘diunggul-unggulkan’ oleh penggila audio
mobil karena format file ini tidak mengalami pemotongan frekuensi seperti MP3 maupun M4A.
Format file ini memiliki bit depth dan detail data yang utuh, di mana tidak ada yang dihilangkan
sejak rekaman hingga proses encode dari file master ke file salinannya.

Format ini sering digunakan dalam proses ripping CD audio menjadi file digital untuk menjaga
keutuhan file. Namun file FLAC memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan MP3
dan M4A, walaupun penyimpanan dengan format WAV lebih besar ukurannya. Hal ini menjadi
kelemahan apabila akan digunakan dalam audio mobil dengan kapasitas penyimpanan yang
terbatas.

Tidak semua pemutar audio mobil juga mendukung pemutaran format file FLAC. Bahkan
pemutar audio hi-end pada era sebelum format file FLAC populer tidak mendukung format file
ini.

PENGUJIAN

Untuk mengetahui perbandingan ketiga format file tersebut, akan dilakukan tes dengar dengan
lagu Prove that You’re Feeling Me dari Joey Negro dengan genre trance. Metode tes ini
dilakukan dengan mengkonversi file FLAC ke format file MP3 dan M4A. Program yang
digunakan adalah Audacity 2.2, dan perangkat yang digunakan adalah audio mobil dengan
pemutar audio Pioneer DEH-80PRS dengan speaker Cubig Swissline Split, subwoofer Cubig
Swissline, dan Power Amplifier VOX Altitude AL 465 AB terpasang di Honda Brio.

Jumlah File dalam


Ukuran
Format Media Kualitas suara
Bitrate Ukuran Terhadap
File Penyimpanan 16 menurut pendengaran
Bitrate
GB
Bagus di semua
39,4 frekuensi, tendangan
.FLAC 1024 kbps 3,84% 415 file
MB bass mantap, vokal
jernih
Terjadi reverb yang
48 kbps 1,85
.MP3 3,85% 8,648 file aneh, suara buruk:
(constant) MB
pecah dan noise
Suara vokal buruk,
45-85 kbps 3,60 detail kurang, bass
.MP3 4.444 file
(variable) MB kasar pembagian
frekuensi buruk
Suara vokal agak
96 kbps 3,70 kasar, detail hi-hat
.MP3 3,85% 4.324 file
(constant) MB kurang, bass cukup
baik.
65-105 Suara vokal cukup
4,27
.MP3 kbps - 3.747 file jernih, detail cukup,
MB
(variable) bass cukup baik.
Suara vokal jernih,
320 kbps 12,3
.MP3 3,84% 1.300 file detail bagus, bass
(constant) MB
baik.
220-260 Suara vokal jernih,
9,98
.MP3 kbps - 1.603 file detail bagus, bass
MB
(variable) baik.

PEMBAHASAN

Di sini tidak dilakukan pengujian M4A karena audacity tidak dapat melakukan kompresi M4A,
tetapi digantikan dengan MP3 variable bitrate.

Menurut analisa penulis, format file .MP3 dapat didengar dengan baik di atas 96 kbps (constant
bitrate). Namun ketika menggunakan variable bitrate, kualitas yang dihasilkan sama baiknya
walaupun bitrate lebih kecil sedikit.

Berdasarkan perbandingan di atas, format file MP3 masih dapat digunakan hingga waktu yang
cukup lama, selama mendapatkannya lebih mudah daripada M4A dan pemutar audio yang
digunakan tidak mendukung file M4A. Tetapi ketika file M4A menjadi lebih mudah didapatkan
dan digunakan, penggunaan MP3 dapat bergeser ke M4A. Kualitas suara juga masih dalam
tahap yang baik untuk didengarkan.
Sementara FLAC dengan kualitas orisinilnya, tidak efektif digunakan dalam sistem audio
mobil karena ukurannya yang tidak efisien. Tidak semua pemutar audio mobil juga dapat
memutar format file FLAC.

KESIMPULAN

Dalam hal efektifitas dan kualitas suara, pemilihan lagu dengan format file .MP3 dan .M4A
adalah yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai