Oleh:
Oleh:
Diterima oleh:
i
Universitas Kristen Petra
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek Elektris
ini. Kerja Praktek Elektris ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna
meraih gelar Sarana Strata-1 di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Rasa terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada berbagai
pihak yang telah membantu penulis selama ini, khususnya:
1. Bapak Murtiyanto Santoso, M. Sc., selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro Universitas Kristen Petra.
2. Bapak Julius Sentosa Setiadji, S. T., M. T., selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam proses Kerja Praktek
Elektris ini.
3. Keluarga yang telah memberikan dukungan secara moril dan material
kepada penulis hingga penulis mampu menyelesaikan Kerja Praktek
Elektris ini.
4. Rekan-rekan PT Bambang Djaja, terutama Bapak Mahmud Junaidi dan Ibu
Elva, selaku staf Human Resources Development PT Bambang Djaja, Bapak
Benyamin Pintakhari selaku koordinator Business Unit Produksi PT
Bambang Djaja, Bapak Hamim selaku manager Product Planning and
Inventory Control PT Bambang Djaja, dan Bapak Agus Setyawan selaku
koordinator pengujian trafo di PT Bambang Djaja, yang telah banyak
membantu dalam usaha memperoleh data yang diperlukan peneliti.
5. Segenap dosen dan staf pengajar di Program Studi Teknik Elektro
Universitas Kristen Petra Surabaya.
6. Teman-teman yang telah memberikan dukungan waktu maupun saran
dalam proses Kerja Praktek Elektris dan pembuatan laporan, khususnya
Katarina Alvina, Andreas Dwi, Mozes Mainake, Surya Dewata, Richard
Harris, dan teman-teman lainnya yang belum dapat disebutkan namanya.
ii
Universitas Kristen Petra
7. Pihak-pihak lain yang telah membantu secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek elektris ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala petunjuk, kritik,
dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat menunjang pengembangan
dan perbaikan penulisan selanjutnya.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penulisan
laporan kerja praktek elektris ini dan penulis dengan senang hati menerima saran
dan kritik yang membangun dari pembaca.
Semoga penyajian laporan kerja praktek elektris ini bisa memberikan
manfaat kepada berbagai pihak.
Penulis
iii
Universitas Kristen Petra
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
iv
Universitas Kristen Petra
3.3. Regulasi dan Efisiensi pada Trafo ...................................................... 27
v
Universitas Kristen Petra
4.2.3. Proses Penggabungan Inti dan Kumparan Trafo .................. 47
5. KESIMPULAN ........................................................................................... 59
vi
Universitas Kristen Petra
DAFTAR TABEL
vii
Universitas Kristen Petra
DAFTAR GAMBAR
viii
Universitas Kristen Petra
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Universitas Kristen Petra
1. PENDAHULUAN
1
Universitas Kristen Petra
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalahnya adalah:
1. Bagaimana proses perencanaan trafo distribusi?
2. Bagaimana proses pembuatan trafo distribusi?
3. Bagaimana proses pengujian trafo distribusi?
2
Universitas Kristen Petra
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek elektris ini adalah sebagai
berikut:
BAB I : Pendahuluan
Berisi latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup kerja praktek, tujuan
kerja praktek, metode kerja praktek, dan sistematika penulisan
BAB II : Tinjauan Umum Perusahaan
Berisi sejarah perusahaan, sekilas proses produksi, struktur organisasi, job
description, dan informasi lain terkait dengan perusahaan
BAB III : Teori Penunjang
Berisi teori-teori penunjang tentang trafo
BAB IV : Analisa dan Pembahasan
Berisi pembahasan tentang judul kerja praktek
BAB V : Kesimpulan
Berisi kesimpulan dari kerja praktek yang telah dilakukan.
3
Universitas Kristen Petra
2. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Berikut ini adalah timeline sejarah PT Bambang Djaja sejak awal didirikan:
1984 : Pendirian PT Bambang Djaja di Jl. Rungkut Industri III
no. 56 - Surabaya 60293
1997 : Mendapatkan sertifikasi ISO 9002 untuk proses manufaktur
1999 : Ekspor pertama ke Timur Tengah untuk aplikasi minyak dan gas
1999 : Mendapatkan sertifikasi ISO 9001 : 2000 untuk desain, manufaktur,
dan layanan
2003 : Modernisasi fasilitas desain dan manufaktur
2006 : Implementasi sistem Enterprise Resources Planning ( ERP )
2010 : Ekspansi pasar ke beberapa negara ASEAN
2011 : Sertifikasi ISO 14001 dan OHSAS 18001 oleh TUV Rheinland
2012 : Pembukaan pabrik kedua dan produksi Trafo Instrumentasi
Lulus sertifikasi ASTA – Australia Type Test
2013 : Pembelian peralatan pengujian trafo dan produksi trafo HV
2014 : Produksi trafo daya HV/MV
Mendapatkan sertifikasi Zero Accident Award
4
Universitas Kristen Petra
- Tinjauan teknis/Engineering
- Pembuatan prototipe/Prototyping
- Pengujian/User testing
Managing
Director
Manager
Manager Supervisor Manager
Sales Admin Product
Finance Accounting Production
Development
Building, Senior
Oil, Gas, & Supervisor
Resident, & Supervisor
MMM HRD/GA
Industry Warehouse
Service Export
5
Universitas Kristen Petra
- Melakukan approval terhadap penyesuaian gaji, mutasi karyawan, dan
job description.
- Melakukan investigasi terhadap pelaporan yang ada.
- Memilih strategy team.
- Melakukan approval pada semua laporan keuangan.
6
Universitas Kristen Petra
- Melakukan pengembangan perusahaan (investasi, akuisisi, hubungan
korporat).
- Menjalin hubungan dengan partner/vendor.
7
Universitas Kristen Petra
- Melaksanakan pengawasan team dalam melaksanakan tugas sebagai
sales.
- Melaksanakan pengawasan terhadap kehadiran staf.
- Melaksanakan tes wawancara untuk recircuitment (apabila perlu
menambah staf).
- Menyiapkan forecasting bulanan.
- Melaksanakan aktivitas promosi yang disetujui guna mempromosikan
produk & perusahaan.
- Melaksanakan coaching terhadap staff dalam menjalankan pekerjaan.
- Melaksanakan klarifikasi teknik dengan pihak customer dan me-review
kontrak/draft kontrak, negoisasi dan closing order.
- Mencari alternatif supplier/contractor apabila ada project yang supply
erect dan menginformasikan kepada pihak Purchasing untuk negosiasi.
8
Universitas Kristen Petra
- Melaksanakan pengawasan team dalam melaksanakan tugas sebagai
sales.
- Melaksanakan pengawasan terhadap kehadiran staf.
- Melaksanakan tes wawancara untuk recircuitment (apabila perlu
menambah staf).
- Menyiapkan forecasting bulanan.
- Melaksanakan aktivitas promosi yang disetujui guna mempromosikan
produk & perusahaan.
- Melaksanakan coaching terhadap staf dalam menjalankan pekerjaan.
- Melaksanakan klarifikasi teknik dengan pihak customer dan me-review
kontrak/draft kontrak, negosiasi dan closing order.
- Mencari alternatif supplier/contractor apabila ada project yang supply
erect dan menginformasikan kepada pihak Purchasing untuk negosiasi.
g. Service
- Membuat perencanaan dan pengembangan service department.
- Mengatur pengiriman teknisi untuk commisioning dan
service/maintenance transformator.
- Melakukan monitoring transformator dalam masa garansi.
- Melakukan evaluasi kerusakan transformator.
- Melakukan evaluasi keluhan customer, untuk perbaikan mutu produksi.
- Melakukan evaluasi kemampuan setiap teknisi dan merencanakan
training.
- Memonitor pekerjaan teknisi di lapangan.
- Melakukan commisioning transformator.
- Memberi training kepada konsumen perihal pengoperasian dan
pemeliharaan trafo
- Melakukan pemeriksaan kerusakan/keluhan konsumen.
- Mengikuti uji petik transformator dengan customer.
- Membuat penawaran perbaikan untuk pekerjaan yang dapat dikerjakan
di lapangan.
- Menentukan material yang diperlukan untuk perbaikan di lapangan.
9
Universitas Kristen Petra
h. Sales Admin
- Membuat proses pemasukan order di sistem.
- Membuat laporan bulanan terhadap order yang masuk.
- Membuat laporan free stock yang bisa dijual.
- Membuat laporan order-order yang sudah terkirimkan.
- Membuat memo kirim untuk setiap order dan memo tarik (bila
diperlukan).
- Membuat rencana kirim barang.
- Membuat pengalokasian pengiriman barang.
- Menganalisa ketersediaan barang terhadap dateline kontrak untuk
dikirimkan, memungkinkan pengalihan barang untuk dikirimkan atas
order yang lain dahulu.
- Menganalisa pengiriman yang akan dilakukan 2 minggu ke depan.
- Menganalisa realisasi pengiriman barang terhadap dateline.
- Menganalisa permintaan schedule pengiriman.
- Menganalisa kelengkapan dokumen dan administrasi dari customer
sebelum permintaan pengiriman barang dikeluarkan.
- Melakukan pengawasan team dalam melaksanakan tugas.
- Melaksanakan pengalokasian barang yang sudah siap terhadap order.
- Melaksanakan permintaan pembayaran (issue invoice).
- Melaksanakan komunikasi ke customer terhadap jadwal pengiriman dan
kesiapan customer.
- Melaksanakan pengecekan atas kontrak/PO (Purchase Order).
i. Manager Finance
- Membuat laporan cashflow untuk memastikan ketersediaan dana untuk
operasional perusahaan.
- Membuat dokumen untuk proses peminjaman di bank.
- Membuat laporan piutang yang bermasalah
- Membuat surat-menyurat berhubungan dengan transaksi perbankan.
- Membuat laporan RTE (Rincian Transaksi Ekspor).
10
Universitas Kristen Petra
- Menganalisa kewajaran pembebanan biaya-biaya dari pihak perbankan
dan asuransi.
- Menganalisa posisi tagihan dibandingkan dengan jatuh tempo
pembayaran.
- Menganalisa kewajaran biaya keluar via kas/bank di luar pembelian
barang/jasa via purchasing.
- Melaksanakan pengecekan atas pengeluaran kas/bank, baik
reimbursement dari karyawan atau pengeluaran kas/bank lainnya.
- Memastikan saldo kas dan bank tercatat di pembukuan sesuai aktual.
- Memonitor proses tagihan.
- Melaksanakan proses administrasi peminjaman dana dari institusi
perbankan.
- Melaksanakan proses pembayaran barang/jasa via internet banking
maupun manual.
- Melaksanakan koordinasi kurir dalam melakukan transaksi keuangan
dengan pihak luar.
- Memastikan transaksi tercatat dengan benar dan on-time di software
accounting.
- Melaksanakan koordinasi dengan sales department untuk kelancaran
proses penagihan, termasuk mengingatkan sales untuk mengirimkan
stok-stok yang on-hand di gudang.
- Memastikan kebenaran saldo hutang/piutang/uang muka yang tercatat
di accounting dengan melakukan koordinasi dengan purchasing dan
sales.
- Melaksanakan pembelian valas untuk keperluan pembayaran supplier
maupun untuk operasional.
j. Manager Procurement
- Membuat PO (Purchase Order) dan mengirim PO kepada vendor.
- Membuat permintaan penawaran harga kepada vendor.
- Membuat laporan kegiatan pembelian antara barang yang dipesan
dengan barang yang diterima.
11
Universitas Kristen Petra
- Membuat anggaran pembelian barang/jasa
- Menganalisa kemampuan supplier berdasarkan katalog, internet,
interview dan sumber data lain sebelum melakukan order.
- Menganalisa perbandingan harga, spesifikasi barang, delivery date
untuk menentukan supplier yang paling potensial.
- Menganalisa peraturan perusahaan dan pemerintah yang dapat
mempengaruhi kebijakan proses pembelian.
- Melaksanakan eksekusi pembelian antara 20 juta – 100 juta.
- Melaksanakan koordinasi dengan supplier untuk schedule pengiriman
dan masalah-masalah lain yang mungkin dapat menghambat pengadaan
barang/jasa.
- Melaksanakan penelusuran status kebutuhan material, status order dan
kontrak.
- Melaksanakan check pengiriman untuk memastikan order terlaksana
dengan baik sesuai kebutuhan dan spesifikasi yang diinginkan.
- Melaksanakan respon supplier dan PPC (Product Planning Control)
mengenai order status, perubahan order dan pembatalan.
k. Supervisor Accounting
- Membuat laporan keuangan beserta penjelasan detail atas akun-akun
materiil yang tersaji di laporan keuangan.
- Membuat KPI (Key Performance Indikator) untuk menilai prestasi
departemen.
- Membuat stock report (analisa slow moving).
- Membuat SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) masa dan tahunan.
- Membuat perhitungan koreksi fiskal, dan supporting report lain untuk
kepentingan tax report.
- Membuat report lain sesuai permintaan atasan/manajemen.
- Menganalisa posisi dan mutasi stok, terutama untuk slow moving stock.
- Menganalisa biaya-biaya, kewajaran dan kemungkinan efisiensi yang
bisa dilakukan.
12
Universitas Kristen Petra
- Menganalisa HPP (Harga Pokok Penjualan) dan kewajaran, dan
membandingkan dengan BOM (Bill of Material).
- Menganalisa saldo akun-akun yang tercatat di neraca perusahaan.
- Menganalisa prosedur pencatatan agar data yang tercatat dapat akurat,
on-time, terkontrol, dan mudah dilaksanakan.
- Melaksanakan pembuatan laporan keuangan bulanan termasuk
memeriksa semua pos-pos biaya di laporan keuangan dan memastikan
kewajaran atas saldo dan mutasi yang tercatat di laporan keuangan.
- Membuat laporan perpajakan, baik yang bulanan maupun tahunan,
- Melaksanakan support dan memastikan laporan dari auditor eksternal
agar tidak melenceng jauh dari angka in-house, serta memastikan opini
wajar tanpa pengecualian dari auditor.
- Melaksanakan analisa atas biaya-biaya yang tidak wajar, atau
melenceng jauh dari budget termasuk analisa aktual material usage vs
BOM.
- Membuat laporan KPI (bulanan) untuk menilai prestasi kerja setiap
departemen.
- Melaksanakan analisa level inventory agar tercapai level inventory yang
paling optimum.
- Melaksanakan review standard tariff agar sesuai/mendekati kondisi
aktual.
- Melaksanakan koordinasi opname inventory dan asset.
- Melaksanakan pengarahan departemen lain agar dapat mencatat
transaksi di accounting system sesuai dengan prosedur dan aturan yang
berlaku.
- Melaksanakan support data untuk kepentingan departemen lain.
- Melaksanakan posting jurnal BKK (Bukti Kas Keluar)/BKM (Bukti Kas
Masuk).
l. Senior Supervisor IT
- Membuat Information Technology Disaster Recovery Plan.
13
Universitas Kristen Petra
- Membuat kebijakan dan prosedur teknologi informasi (IT Policy)
termasuk keamanan teknologi informasi (IT Security Policy).
- Menganalisa kebutuhan akan infrastruktur teknologi informasi yang
dapat menunjang operasional perusahaan.
- Menganalisa permasalahan yang terjadi pada infrastruktur teknologi
informasi yang dapat menyebabkan terganggunya kegiatan operasional
perusahaan.
- Menganalisa management aplikasi teknologi informasi yang
memberikan tingkat efisiensi yang optimal bagi perusahaan.
- Melaksanakan pengawasan terhadap layanan infrastruktur termasuk
aplikasi, jaringan komputer (WAN/LAN), keamanan teknologi
informasi dan telekomunikasi.
- Melaksanakan pengawasan terhadap staf teknologi informasi untuk
memastikan pekerjaan dilakukan dengan benar.
- Melaksanakan pencegahan dan pengawasan terjadinya pengambilan
data rahasia perusahaan secara tidak bertanggung jawab oleh staf
perusahaan.
- Melaksanakan koordinasi dengan purchasing perihal penentuan
spesifikasi hardware yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
14
Universitas Kristen Petra
- Menganalisa apakah administrasi kepersonaliaan telah berjalan dengan
tertib.
- Menganalisa apakah setiap jabatan di dalam struktur organisasi
didukung job description serta dapat dipahami oleh pemegang jabatan
- Menganalisa apakah peraturan dan kebijakan serta prosedur HR telah
dipahami oleh karyawan.
- Melaksanakan pengawasan proses rekrutmen dan seleksi staf dan
karyawan.
- Melaksanakan tes wawancara untuk staf.
- Melaksanakan pengarahan pada staf baru.
- Melaksanakan exit interview pada staf yang akan keluar.
- Melaksanakan konseling terhadap staf yang bermasalah.
- Melaksanakan pengembangan atau penyempurnaan materi-materi
training terutama untuk pembinaan para leader.
- Melaksanakan pengawasan terlaksananya program training sesuai
rencana.
- Melaksanakan pengawasan dan penyelesaian permasalahan karyawan
terkait dengan SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) dan Disnaker
(Dinas ketenagakerjaan).
- Melaksanakan pengawasan dan penyelesaian permasalahan absensi staf.
- Melaksanakan pengawasan pengelolaan kesejahteraan karyawan.
- Melaksanakan pengawasan kebenaran pengupahan karyawan.
- Melaksanakan bantuan ke user dalam menyempurnakan uraian tugas
dan mengawasi kelengkapan Struktur Organisasi dengan uraian tugas.
- Melakukan pengawasan penerapan uraian tugas di lapangan serta
memecahkan permasalahan yang timbul.
- Melaksanakan pengawasan penerapan standard penilaian untuk seluruh
departemen serta memecahkan masalah yang timbul.
- Melaksanakan pengaturan dan mengevaluasi seluruh kegiatan bagian
GA meliputi: konsumsi, kebersihan, sipil dan sopir.
- Melaksanakan pengelolaan seluruh laporan HRD, personalia,
pengupahan dan GA.
15
Universitas Kristen Petra
- Melaksanakan pengontrolan dan mengevaluasi segala sesuatu di bagian
HR & GA yang terkait dengan dana perusahaan seperti: biaya tenaga
kerja (termasuk lembur), biaya stationary, biaya pelatihan dan biaya
pengobatan.
- Melaksanakan penanganan SDM untuk proyek baru.
- Melaksanakan pemantauan kegiatan resepsionis.
- Melaksanakan pengawasan kegiatan klinik dan kesehatan karyawan.
- Melaksanakan pemantauan kegiatan sipil berkaitan dengan perbaikan &
perawatan fasilitas umum.
- Melaksanakan pengawasan kebersihan di seluruh area pabrik.
16
Universitas Kristen Petra
- Membuat standardisasi drawing yang compact, common, dan mudah
dalam proses produksinya tanpa mengesampingkan aspek safety serta
customer requirement.
- Membuat penilaian prestasi kerja bawahannya secara berkala dan
melaporkannya kepada kepala divisi operasi.
- Membuat laporan kinerja proses produksi bulanan dan melaporkannya
pada Monthly Operation Meeting.
- Membuat laporan semester kinerja proses untuk kebutuhan evaluasi
semester dalam Monthly Operation Meeting di akhir semester.
- Membuat rencana tindakan perbaikan dari setiap penyimpangan yang
terjadi sebagai umpan balik dari laporan kinerja proses yang telah
disampaikan pada Monthly Operation Meeting.
- Menganalisa feedback masalah yang berkembang di production area
sehubungan dengan techical design, ketepatan proses drafting dan
release drawing ke production serta masalah teknikal lainnya.
- Menganalisa laporan bulanan kinerja proses di lingkup Product
Development Departmemt.
- Menganalisa laporan pelaksanaan dan efektivitas program improvement
bulanan.
- Menganalisa kesesuaian dan efektivitas proses serta mengembangkan
perbaikan sistem technical design dan perbaikan pola kinerja drafting
secara terus menerus.
- Menganalisa tingkat kompetensi seluruh karyawan di bawah tanggung
jawabnya sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan, dan
secara berkala mengevaluasi kesesuaian standar kompetensi tersebut
dengan kebutuhan departemen.
- Melaksanakan kontrol atas efektivitas operasional departemen dalam
hal efisiensi process design, pembagian tugas dan loading pekerjaan,
dan penataan kebutuhan tenaga kerja di setiap unit kerja di lingkup
organisasi Product Development.
17
Universitas Kristen Petra
- Melaksanakan kontrol atas tindak lanjut perbaikan masalah pada TKP
(Tindakan Koreksi dan Pencegahan) serta monitoring atas pelaksanaan
rencana kaizen bulanan yang terstruktur.
- Melaksanakan evaluasi atas pencapaian kinerja manpower secara
berkala dan melaporkannya dalam Monthly Operation Meeting yang
diikuti rencana corrective action dan preventive action apabila terdapat
penyimpangan atau potensi perbaikan dalam peningkatan kinerja
karyawan.
q. Manager Production
- Membuat rencana implementasi strategis operasional pabrik secara
efektif dan efisien sesuai strategi bisnis perusahaan.
- Membuat rencana kerja bulanan operasional pabrik sesuai garis besar
perencanaan produksi dari departemen PPIC (Product Planning and
Inventory Control).
- Membuat penilaian prestasi kerja bawahannya secara berkala dan
melaporkannya kepada kepala divisi Operation.
- Membuat laporan kinerja proses produksi untuk kebutuhan evaluasi
semester dalam Monthly Operation Meeting di akhir semester.
18
Universitas Kristen Petra
- Membuat rencana tindakan perbaikan dari setiap penyimpangan yang
terjadi sebagai umpan balik dari kinerja proses produksi yang telah
disampaikan pada Monthly Operation Meeting.
- Menganalisa laporan bulanan kinerja departemen produksi.
- Menganalisa laporan pencapaian produktivitas dan efisiensi pabrik.
- Menganalisa laporan pelaksanaan dan efektivitas program Improvement
bulanan.
- Menganalisa kesesuaian proses di produksi dan efektivitas proses serta
mengembangkan perbaikan sistem produksi secara terus menerus.
- Menganalisa tingkat kompetensi seluruh karyawan di bawah tanggung
jawabnya sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan dan
secara berkala mengevaluasi kesesuaian standar kompetensi tersebut
dengan kebutuhan operasi departemen produksi.
- Melaksanakan evaluasi produktivitas dan kapasitas pabrik untuk
penentuan pencapaian target bulanan dan perencanaan target
berikutnya.
- Melaksanakan kontrol atas efektivitas operasional departemen produksi
dalam hal efisiensi penggunaan material, alokasi mesin produksi, dan
penggunaan tenaga kerja.
- Melakukan evaluasi atas pencapaian kinerja man power secara berkala
dan melaporkannya dalam Monthly Operation Meeting yang diikuti
rencana corrective action dan preventive action apabila terdapat
penyimpangan atau potensi perbaikan dalam peningkatan kinerja
karyawan.
r. Manager Planning
- Membuat schedule produksi area vakum.
- Menganalisa pencapaian produksi dari schedule yang telah dibuat.
- Melaksanakan koordinasi dengan pihak produksi.
- Melaksanakan koordinasi dengan planner produksi inner & outer.
- Melaksanakan koordinasi dengan raw material control.
19
Universitas Kristen Petra
s. Warehouse, atau kepala gudang
- Membuat improvement di bagian warehouse baik dalam cara
penerimaan, penataan, dan penyampaian.
- Menganalisa pola kerja, pola penyampaian, dan pola pencatatan, serta
hasil improvement area warehouse raw material.
- Melaksanakan tugas dari manajer PPIC.
- Melaksanakan koordinasi dengan kepala regu warehouse.
20
Universitas Kristen Petra
2.5. Standar yang digunakan Perusahaan
PT Bambang Djaja adalah perusahaan yang memegang standar-standar
berikut:
- IEC (International Electrotechnical Commission)
- ANSI (American National Standards Institute)
- NEMA (National Electrical Manufacturers Association)
- BSI (British Standards Institution)
- SPLN (Standar PLN)
21
Universitas Kristen Petra
3. TEORI PENUNJANG
Kedua kumparan memiliki sifat mutual inductance yang tinggi. Ketika salah
satu kumparan dialiri tegangan AC (bolak-balik), tegangan tersebut menghasilkan
arus. Arus menghasilkan fluks pada inti trafo yang terhubung dengan kumparan
lain, sehingga terjadi gaya gerak listrik (GGL) induksi berdasarkan hukum Faraday
seperti pada persamaan (3.1).
22
Universitas Kristen Petra
𝑑𝜙
𝑒 = −𝑁 𝑑𝑡 (3.1)
Untuk mencari GGL yang dapat dihasilkan oleh trafo, perlu diketahui
besarnya GGL yang dapat diinduksi per putaran kumparan.
23
Universitas Kristen Petra
Pada Gambar 3.3 terlihat bahwa fluks listrik naik dari nol menuju nilai
maksimumnya dalam waktu ¼f detik, sehingga nilai perubahan fluks rata-rata dapat
dinyatakan sebagai persamaan (3.3).
𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 4𝑓 𝜙m 𝑣𝑜𝑙𝑡 (3.3)
GGL induksi total yang dihasilkan oleh kumparan primer trafo, atau
tegangan primer trafo, dapat dihitung dengan persamaan (3.5).
𝑒𝑝 = 4,44 ∙ 𝑁𝑝 ∙ 𝜙𝑚 ∙ 𝑓 (3.5)
ep : GGL induksi primer
Np : jumlah lilitan kumparan primer
GGL induksi total yang dihasilkan oleh kumparan sekunder trafo, atau
tegangan sekunder trafo, dapat dihitung dengan persamaan (3.6).
𝑒𝑠 = 4,44 ∙ 𝑁𝑠 ∙ 𝜙𝑚 ∙ 𝑓 (3.6)
es : GGL induksi primer
Ns : jumlah lilitan kumparan primer
Karena kumparan primer dan sekunder mengalami fluks yang sama, GGL
induksi per lilitan yang dialami oleh kumparan primer dan sekunder sama, sehingga
dari persamaan (3.5) dan persamaan (3.6) didapatkan rasio transformasi trafo
seperti dijelaskan pada persamaan (3.7);
𝑒𝑝 𝑁𝑝
𝐾= = (3.7)
𝑒𝑠 𝑁𝑠
24
Universitas Kristen Petra
es : GGL induksi/tegangan pada kumparan sekunder (volt)
Np : jumlah kumparan primer
Ns : jumlah kumparan sekunder
Bahan yang digunakan untuk membuat inti maupun kumparan trafo bersifat
induktif sehingga menyebabkan rugi-rugi. Adapun rugi-rugi pada trafo dibagi
menjadi 2, yaitu rugi tanpa beban dan rugi berbeban.
25
Universitas Kristen Petra
Gambar 3.4. Tes hubungan terbuka pada trafo
Sumber: Theraja & Theraja (1973, p. 1146)
Tegangan (V1) diberikan di sisi sekunder, sehingga terbentuk arus. Daya yang
disebabkan oleh tegangan dan arus di sisi sekunder ini merupakan rugi-rugi inti
besi atau rugi-rugi tanpa beban. Rugi-rugi inti trafo terdiri dari rugi arus pusar
(arus Eddy) dan kerugian hysterisis.
b. Rugi berbeban
Rugi-rugi beban (load losses) merupakan rugi–rugi yang diakibatkan oleh
beban pada trafo. Rugi-rugi ini mencakup daya pada kumparan dan bus bar
yang disebabkan oleh arus yang mengalir pada beban yang terhubung pada
trafo, rugi–rugi lain yang diakibatkan oleh eddy current yang terinduksi oleh
26
Universitas Kristen Petra
fluks bocor pada kumparan-kumparan di trafo, sela-sela inti besi, magnetic
shield, dinding penutup trafo, dan bagian-bagian konduktor lainnya pada trafo.
Untuk mencari rugi berbeban, dilakukan tes hubung singkat dengan rangkaian
seperti Gambar 3.5.
Tes hubung singkat dilakukan dengan membuat hubung singkat pada sisi
sekunder, dan memberikan tegangan yang kecil pada sisi primer (sekitar 5-10%
dari tegangan kerja).
Daya terukur merupakan rugi-rugi tembaga.
27
Universitas Kristen Petra
Regulasi tegangan juga dapat dihitung dengan membandingkan rugi-rugi
𝑃𝑐𝑢
trafo dengan daya keluarannya, seperti pada persamaan (𝑉𝑅 = × 100% (3.12).
𝑃𝑜
𝑃𝑐𝑢
𝑉𝑅 = × 100% (3.12)
𝑃𝑜
Rugi-rugi pada trafo berpengaruh terhadap efisiensi (η) suatu trafo, yang
𝑃𝑜𝑢𝑡
dapat didefinisikan pada persamaan (𝜂= × 100% (3.13).
𝑃𝑖𝑛
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂= × 100% (3.13)
𝑃𝑖𝑛
28
Universitas Kristen Petra
2
𝐾𝑒 = 0,145(𝐾𝑓 ) (𝑓)2 (𝐵𝑚 )2 (10−4 ) (3.14)
Ke : koefisien kondisi trafo
f : frekuensi
Bm : kerapatan fluks maksimum
Kf : konstanta jenis gelombang (untuk gelombang sinus = 4,44)
𝑃
Koefisien geometri inti dapat dihitung dengan persamaan (𝐾𝑔 = 2𝐾 𝑡 𝛼 (3.15).
𝑐
𝑃𝑡
𝐾𝑔 = (3.15)
2𝐾𝑐 𝛼
𝑉𝑖𝑛 (104 )
N=𝐾 (3.16)
𝑓 𝐵𝑎𝑐 𝑓 𝐴𝑐
N : jumlah putaran
Vin : tegangan masukan (V)
Kf : koefisien jenis gelombang (sinus = 4,44)
Bac : kerapatan fluks yang digunakan (tesla)
f : frekuensi (Hz)
Ac : luas penampang laminasi (cm2)
29
Universitas Kristen Petra
Pemilihan konduktor yang digunakan memperhatikan luas penampang
konduktor, yang ditentukan dari perbandingan arus masukan dengan kerapatan
arus.
𝑃𝑡 (104 )
Kerapatan arus dihitung dengan persamaan (𝐽 = 𝐾 (3.17).
𝑓 𝐾𝑢 𝐵𝑎𝑐 𝑓 𝐴𝑝
𝑃𝑡 (104 )
𝐽=𝐾 (3.17)
𝑓 𝐾𝑢 𝐵𝑎𝑐 𝑓 𝐴𝑝
t
e 𝐼𝑖𝑛
𝐴𝑤𝑝(𝐵) = (3.19)
r 𝐽
t
u Jumlah kumparan sekunder ditentukan dengan perbandingan tegangan
𝑒𝑝 𝑁𝑝
primer
k dan sekunder seperti pada persamaan 𝐾= 𝑒 = 𝑁𝑠
(3.7), kemudian
𝑠
d
pi
eh
ri 30
Universitas Kristen Petra
st
au
𝑁𝑝 𝑉𝑠 𝛼
𝑁𝑠 = (1 + 100) (3.20)
𝑉𝑝
31
Universitas Kristen Petra
3.4.3. Minyak isolasi
Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang
dipergunakan sebagai isolasi dan pendingin pada transformator.
Sebagai bagian dari bahan isolasi, minyak harus memiliki kemampuan
untuk menahan tegangan tembus, yaitu ≥ 50 kV/2,5 mm sesuai persyaratan IEC
60296.
Sedangkan sebagai pendingin minyak transformator harus mampu meredam
panas yang ditimbulkan, sehingga dengan kedua kemampuan ini maka minyak
diharapkan akan mampu melindungi transformator dari gangguan.
32
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.1.
a. Bushing
Bushing (primer maupun sekunder) adalah alat lengkapan trafo berbahan
porselen, digunakan untuk menghubungkan kumparan trafo dengan jaringan
luar. Bushing sekaligus berfungsi sebagai penyekat/isolator antara konduktor
tersebut dengan tangki transformator.
Pada bushing dilengkapi fasilitas untuk pengujian kondisi bushing yang sering
disebut center tap.
33
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.1. Daftar Alat Lengkapan pada Trafo
Sumber : PT PLN (Persero) (2007, p. 13)
34
Universitas Kristen Petra
e. Pengubah sadapan (Tap Changer)
Pengubah sadapan atau penyadap trafo adalah alat untuk mengatur tegangan
input trafo ketika tegangan input trafo tidak stabil, sehingga tegangan output
tetap stabil.
Ada dua macam Tap Changer, yaitu On Load Tap Changer (OLTC), yang dapat
mengubah sadapan saat keadaan trafo berbeban, dan No Load Tap Changer
(NLTC), yang hanya bisa mengubah sadapan saat trafo tidak berbeban.
f. Kantong termometer
Termometer berfungsi untuk mengukur tingkat panas dari trafo.
g. Terminal pembumian
Tangki transformator dilengkapi dengan terminal pembumian yang dibuat dari
kuningan, satu buah pada penutup tangki dan satu buah pada bagian bawah
tangki.
i. Kuping pengangkat
Transformator harus dilengkapi kuping pengangkat (lifting lug) yang dipasang
dengan sistem las dan ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mampu
mengangkat berat transformator tanpa kerusakan.
j. Penggantung
k. Roda
35
Universitas Kristen Petra
3.5. Karakteristik Trafo
Ada beberapa aspek yang menjadi karakteristik kerja suatu trafo seperti
dijelaskan dalam Standar PLN, yang menjadi hal penting dalam memilih trafo.
Aspek karakteristik trafo sebagai berikut;
36
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.2.
37
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.2. Tegangan Sadapan Trafo
Sumber: PT PLN (Persero) (2007, p. 7)
Sistem JTM 3 kawat Sistem JTM 4 kawat
Fase tiga dan fase
Fase tiga Fase tunggal
No. Sadapan tunggal
Tipe 1 Tipe 2 Tipe 1 Tipe 2 Tipe 1 Tipe 2
(kV) (kV) (kV) (kV) (kV) (kV)
1 21 21 21 21 21/√3 21/√3
2 20,5 20,5 20,5 20,5 20,5/√3 20,5/√3
3 20 20 20 20 20/√3 20/√3
4 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5/√3 19,5/√3
5 19 19 19 19 19/√3 19/√3
6 - 18,5 - 18,5 - 18,5/√3
7 - 18 - 18 - 18/√3
3.5.5. Frekuensi
Frekuensi pengenal yang digunakan adalah 50 Hz.
3.5.6. Rugi-rugi
Rugi-rugi terdiri dari rugi berbeban dan tidak berbeban. Sesuai standar PLN,
toleransi rugi tanpa beban sebesar +10% dari nilai yang tercantum pada tabel, dan
toleransi rugi total sebesar +5% yang tercantum pada
38
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.3.
39
Universitas Kristen Petra
Tabel 3.3. Rugi-Rugi Trafo Fasa Tiga
Sumber : PT PLN (Persero) (2007, p. 7)
40
Universitas Kristen Petra
3.5.8. Kelompok vektor dan polarisasi
Untuk sistem distribusi JTM 3 kawat :
- Kelompok vektor Yzn5, dipakai untuk transformator ≤ 160 kVA.
- Kelompok vektor Dyn5, dipakai untuk transformator > 160 kVA.
Untuk sistem distribusi JTM 4 kawat kelompok vektor adalah YNyn0.
Polarisasi transformator fase tunggal adalah subtraktif (Ii0).
At : luas laminasi
41
Universitas Kristen Petra
3.5.11. Tingkat kebisingan
Tingkat kebisingan trafo maksimum pada kondisi tanpa beban tercantum
pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Tingkat kebisingan maksimum
42
Universitas Kristen Petra
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Penentuan
Penghitungan
Penentuan daya laminasi yang
kumparan
masukan trafo digunakan
primer
untuk inti trafo
Penghitungan Penghitungan
Penghitungan
total rugi-rugi kumparan
regulasi trafo
tembaga trafo sekunder
Penghitungan
Penghitungan
rugi-rugi inti
kenaikan suhu
besi
43
Universitas Kristen Petra
a. Penentuan daya masukan trafo. Daya masukan trafo dihitung berdasarkan daya
keluaran sesuai dengan tingkat efisiensi yang diinginkan, sesuai dengan
𝑃𝑜𝑢𝑡
persamaan 𝜂 = × 100% (3.13).
𝑃𝑖𝑛
𝑃𝑡 (104 ) 𝑃𝑜
kumparan dengan persamaan 𝐽 = 𝐾 (3.17), persamaan 𝐼𝑖𝑛 = 𝑉
𝑓 𝐾𝑢 𝐵𝑎𝑐 𝑓 𝐴𝑝 𝑖𝑛 𝜂
𝐼𝑖𝑛
(3.18), dan persamaan 𝐴𝑤𝑝(𝐵) = (3.19).
𝐽
44
Universitas Kristen Petra
Lalu dihitung juga luas penampang kabel, resistansi sekunder, dan rugi-rugi
tembaga di sisi sekunder.
(3.12).
45
Universitas Kristen Petra
dan model-model trafo khusus seperti mobile transformer, substation, arc furnace
transformer, variable speed drive transformer, rectifier transformer, dan trafo
standar dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh PT Bambang Djaja. Tidak
menutup kemungkinan juga, pelanggan menginginkan desain trafo khusus atau
non-standar selain yang ada pada katalog.
Ketika ada pesanan, tenaga pemasaran memasukkan pesanan pada sistem.
Kemudian sistem akan menghitung kebutuhan material untuk pesanan tersebut.
Ketika semua material tersedia, pesanan akan dibawa ke jalur produksi. Tetapi
ketika ada material yang tidak tersedia, sistem akan secara otomatis membuat
pesanan pembelian kepada supplier material terkait.
a. Proses slitting/cutting
Proses slitting/cutting adalah rangkaian dari beberapa proses, yaitu
- Slitting, yaitu proses pemotongan silicone steel yang pada awalnya
berbentuk gulungan, lalu dipotong-potong menjadi beberapa bagian dengan
lebar tertentu dengan menggunakan mesin slitter.
46
Universitas Kristen Petra
- Core winding, yaitu penggulungan kembali silicone steel dengan ketebalan
tertentu.
- Cutting, yaitu pemotongan silicon steel dengan panjang tertentu sesuai
dengan desain. Proses ini dilakukan dengan mesin GEORG.
- Mix joint, untuk mengembalikan susunan silicon steel seperti semula.
47
Universitas Kristen Petra
dalam kumparan trafo lalu di klem di bagian atasnya (upper clamp) dan bawahnya
(bottom clamp), serta diberi spacer untuk menjaga jarak agar presisi. Proses ini
dilakukan secara manual (menggunakan tenaga manusia). Pada tahap ini juga
dilakukan pemasangan On Load Tap Changer, No Load Tap Changer, terminal,
serta bushing trafo.
48
Universitas Kristen Petra
g. Proses finishing, yaitu proses penyelesaian akhir yang meliputi pengecekan
hasil pengecatan terhadap seluruh bagian, terutama pada bagian sambungan
las.
49
Universitas Kristen Petra
4.2.5. Proses Pengeringan Trafo
Inner trafo yang telah dipasang kemudian dimasukkan ke dalam ruang
vacuum untuk dikeringkan.
Trafo dikeringkan agar mengurangi kelembaban dan embun dari dalam
trafo, yang dapat menyebabkan korosi maupun arus pendek.
Pengeringan trafo juga untuk menaikkan tingkat resistansi isolasi, seperti
dijelaskan pada Gambar 4.2. Kelembaban diatur hingga berada di bawah 0,5%.
Gambar 4.2. Grafik pengaruh kadar air terhadap resistansi isolasi (garis biru)
Sumber: Heathcote (1998, p. 282) dengan perubahan.
50
Universitas Kristen Petra
ini, suhu ruang pengeringan dikurangi secara bertahap, dan tekanan vakum
disetel sekitar 0,2 hingga 0,5 mbar.
51
Universitas Kristen Petra
pada setiap trafo yang telah dibuat di pabrik sebelum dikirimkan ke pelanggan.
Pengujian jenis adalah pengujian khusus yang dilakukan jika ada permintaan dari
pelanggan. Dalam laporan ini, yang akan dibahas adalah proses pengujian rutin
pada trafo distribusi.
Proses pengujian rutin trafo distribusi dapat dijelaskan melalui Gambar 4.3.
Pengujian
Mulai (dari Pengujian Pengukuran Rasio Tegangan
pengisian oli) Visual Tahanan Isolasi dan Kelompok
Vektor
Selesai
Induced Test (menuju
pengecatan)
52
Universitas Kristen Petra
Pengukuran tahanan isolasi dilakukan dengan alat Megger yang berfungsi
seperti ohm meter. Alat Megger ini dapat menyuplai tegangan hingga 3 kV DC.
Pengukuran tahanan isolasi dilakukan tiga kali, yaitu pengukuran pada;
- Sisi primer dengan sekunder.
- Sisi primer dengan tanah.
- Sisi sekunder dengan tanah.
Isolasi kumparan yang baik akan menghasilkan tahanan yang besar, maka dari
itu, tahanan kumparan diukur untuk mengetahui kualitas isolasi trafo. PT
Bambang Djaja menetapkan standar minimum nilai tahanan untuk masing-
masing sisi sebesar 1000 MΩ.
Pengujian tahanan isolasi trafo didasarkan pada IEC 60076-3.
c. Transformer turn ratio (TTR) & vector group/Pengujian rasio tegangan dan
kelompok vektor
Pengujian rasio tegangan dan kelompok vektor dilakukan untuk memastikan
setiap rasio tegangan di antara kumparan trafo, posisi tapping, dan koneksi
kumparan tepat. Pengujian dilakukan dengan meng-inject tegangan input yang
sesuai, di masing-masing posisi tapping. Data yang dibutuhkan adalah tegangan
output, untuk kemudian dibandingkan dengan tegangan output sesuai
penghitungan. Toleransi maksimum deviasi tegangan adalah 0,5%.
Pengujian rasio tegangan dan kelompok vektor didasarkan pada SPLN dan IEC
60076-1.
53
Universitas Kristen Petra
dengan eksitasi trafo, yaitu rugi-rugi inti, dielektrik, konduktor pada lilitan yang
terkait dengan arus eksitasi, dan rugi-rugi konduktor oleh arus sirkulasi pada
belitan paralel.
Pada pengukuran rugi tanpa beban, sisi sekunder diberi tegangan sesuai dengan
tegangan nominal di sisi primer dengan frekuensi 50 Hz, sementara sisi primer
open-circuit. Data yang diambil adalah arus output dan daya output, yang
kemudian dikalkulasi dan disamakan dengan standar. Toleransi daya rugi tanpa
beban sebesar +15%, dan arus tanpa beban +30%.
Metode pengukuran ini menggunakan voltmeter dan amperemeter, atau dapat
juga menggunakan wattmeter.
Pengujian tahanan isolasi trafo didasarkan pada SPLN dan IEC 60076-1.
f. Pengukuran rugi beban penuh (full load losses, short circuit test)
54
Universitas Kristen Petra
Gambar 4.5. Rangkaian Pengkuruan Rugi-Rugi Beban Penuh
Pengukuran rugi beban penuh untuk mengetahui efisiensi trafo saat dibebani.
Pada pengukuran rugi beban penuh, sisi sekunder di short-circuit, sementara
sisi primer di-inject arus nominal. Data yang diambil adalah impedansi
tegangan dan daya (dihitung sebagai rugi-rugi), lalu dikalkulasi dan disamakan
dengan standar. Toleransi pada impedansi maksimal sebesar ± 10%, dan
toleransi rugi beban penuh sebesar +15%.
Metode pengukuran ini menggunakan voltmeter dan amperemeter, atau dapat
juga menggunakan wattmeter.
Pengujian tahanan isolasi trafo didasarkan pada SPLN dan IEC 60076-1.
55
Universitas Kristen Petra
g. Withstand test/pengukuran tegangan lebih induksi
Pengukuran tegangan lebih induksi dilakukan untuk mengetahui kekuatan
isolasi trafo.
Pengukuran tegangan lebih induksi terbagi menjadi 2 (dua) tahap, yaitu pada
sisi primer dan sekunder. Sesuai dengan standar IEC, saat melakukan
pengukuran primer, sisi primer 20 kV diberi tegangan 50 kV selama 60 detik,
sementara sisi sekunder di-short circuit dengan ground dan bodi trafo.
Rangkaian pengukuran tegangan lebih induksi seperti pada Gambar 4.8.
Saat melakukan withstand test sekunder, sisi sekunder 400 V diberi tegangan 3
kV selama 60 detik, sementara sisi primer di-short dengan ground dan bodi
trafo. Untuk tegangan lainnya, tegangan inject withstand disesuaikan dengan
standar IEC seperti tertera pada Tabel 4.1.
56
Universitas Kristen Petra
Tabel 4.1: Tegangan Withstand Untuk Pengujian Tegangan Lebih Induksi Trafo
Sumber : (Heathcote, 1998, p. 329)
Apabila isolasi trafo tahan/tidak tembus terhadap tegangan uji yang diberikan,
isolasi trafo dinyatakan baik.
57
Universitas Kristen Petra
Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan dua kali dari nominal trafo dari
sumber AC berfrekuensi tinggi, sekitar 200 Hz, pada bagian sekunder selama
30 detik, sementara bagian primer trafo di open circuit.
Pengujian ketahanan tegangan frekuensi atau daya didasarkan pada standar IEC
60076-3.
58
Universitas Kristen Petra
5. KESIMPULAN
59
Universitas Kristen Petra
DAFTAR PUSTAKA
Heathcote, M. J. (1998). The J&P transformer book (12th ed.). Woburn: Newnes.
PT PLN (Persero). (2007). Spesifikasi Transformator Distribusi. Transformator
fase tiga, 20 kV-400 V dan transformator fase tunggal, 20 kV-231 V dan
20/√3 kV-231 V, 1.
Sumanto. (1991). Teori transformator (1st ed.). Yogyakarta: Andi Offset.
Theraja, B. L., & Theraja, A. K. (1973). A textbook of electrical technology (Vol.
II). New Delhi: S. Chand Limited.
60
Universitas Kristen Petra
Lampiran 1: Alur Proses Produksi Trafo Distribusi
61
Universitas Kristen Petra
Lampiran 2: Proposal Kerja Praktek Elektris
62
Universitas Kristen Petra