Draft Laporan
Draft Laporan
PENDAHULUAN
1. Rencana Strategis
Renstra merupakan dokumen perencanaan yang ingin dicapai dalam
kurun waktu 1-5 tahun yang berkaitan dengan tugas pokok dan
fungsi SKPD dengan memperhitungkan lingkungan strategis. Dalam
implementasi SAKIP perencanaan strategis merupakan langkah awal
untuk melaksanakan mandat, merupakan paduan dari implementasi
strategic management dan strategic thinking yang dinamis.
2. Perjanjian Kinerja
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dijelaskan perjanjian kinerja
merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
Bupati/Walikota sebagai pemberi amanah kepada Pimpinan SKPD
sebagai penerima amanah atas kinerja tertentu berdasarkan tugas,
fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Perjanjian
kinerja disusun sebagai wujud nyata komitmen antara
Bupati/Walikota dan pimpinan SKPD untuk meningkatkan integritas,
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur.
3. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan langkah untuk membandingkan
realisasi kinerja dengan sasaran (target) kinerja yang dicantumkan
dalam lembar/dokumen perjanjian kinerja dalam rangka pelaksanaan
APBN/APBD tahun berjalan. Pengukuran kinerja dilakukan oleh
penerima tugas atau penerima amanah pada seluruh instansi
pemerintah. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan
antara kinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang
diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala
(triwulan) dan tahunan.
4. Pengelolaan Data Kinerja
Pengelolaan data kinerja merupakan proses pencatatan,
penatausahaan dan penyimpanan data kinerja serta melaporkan data
kinerja. Pengelolaan data kinerja mempertimbangkan kebutuhan
b. Analisis GAP
Evaluasi SAKIP yang dilaksanakan setiap tahun pada Pemerintah
Kabupaten Tebo menunjukkan perkembangan yang lambat.
Rekomendasi dari evaluator tidak ditindaklanjuti dengan cepat sehingga
menimbulkan k.esalahan berulang seperti dokumen yang tidak selaras
mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan.
Tabel 1. Analisis GAP
Kondisi yang
Kondisi Saat Ini GAP
Diharapkan
Nilai SAKIP 1. Belum adanya regulasi yang Tercapainya dan
Kabupaten Tebo mengatur reward dan atau melampaui
masih rendah. punishment terhadap target nilai SAKIP
capaian nilai SAKIP pada RPJMD.
perangkat daerah.
2. Belm adanya tool / alat bantu
berupa aplikasi untuk
mempermudah pemantauan
perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja dan
pelaporan kinerja.
BAB II
Tabel. 2
Rekapitulasi Nilai SAKIP Kabupaten Tebo
2.2 PERMASALAHAN
1. Perencanaan
a. Kepala perangkat daerah belum memahami pentingnya penilaian
kinerja.
b. SDM pengelola perencanaan Perangkat Daerah belum memiliki
kompetensi, keahlian khusus yang mampu merencanakan kegiatan
yang efisien, efektif, ekonomis, tepat sasaran, tepat guna dan tepat
jumlah sehingga pembangunan lebih terarah.
c. Dokumen perencanaan perangkat daerah belum selaras.
d. Penetapan tujuan, sasaran, indikator dan target belum berorientasi
hasil dan belum dapat diukur/bersifat kualitatif dan belum sesuai
aturan yang berlaku.
e. Program dan kegiatan belum mendukung pencapaian sasaran.
f. Hasil evaluasi Inspektorat belum sesuai dengan Peraturan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi.
g. Lambatnya tindaklanjut terhadap rekomendasi dari evaluator atas
evaluasi sakip perangkat daerah.
2. Penganggaran
3. Pengawasan
a. Kurangnya pemahaman evaluator terhadap tujuan dan sasaran
perangkat daerah.
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 8
b. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan belum secara berkala dan
belum mampu memitigasi resiko ketidaktercapaian kinerja.
Target yang telah dijabarkan dalam RPJMD Kabupaten Tebo Tahun 2017-
2022 nilai SAKIP sampai dengan tahun 2021 adalah B, akan tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa target tersebut dapat dilampaui jika ada
komitmen bersama unsur pimpinan dan unsur perangkat daerah, merubah
paradigma kinerja pemerintah agar bukan lagi sekadar melaksanakan program
kegiatan yang dianggarkan, namun bagaimana melakukan cara yang paling
efektif dan efisien untuk mencapai sasaran, perangkat daerah mampu
memfokuskan kinerja pada hasil yang bermanfaat/dirasakan oleh masyarakat
melalui :
a. Penetapan tujuan dan sasaran yang jelas serta berorientasi pada hasil,
menjadikan ukuran keberhasilan yang jelas dan terukur, serta
menetapkan program/ kegiatan yang mencerminkan pencapaian sasaran
yang akan dicapai.
b. Peningkatan efektivitas dan efisiensi anggaran serta mencegah
pemborosan dan penyimpangan penggunaan anggaran.
c. Budaya kinerja telah menjadi budaya organisasi perangkat daerah.
d. Seluruh unit kerja telah dapat mengidentifikasi kinerja yang seharusnya.
e. Cascading kinerja telah dilakukan minimal sampai level struktural
terendah.
f. Pengintegrasian antara perencanaan kinerja dengan sistem
penganggaran.
g. Setiap anggora organisasi memiliki ukuran kinerja yang jelas dan
merupakan usaha pencapaian kinerja organisasi.
h. Adanya sistem pengumpulan dan pengukuran kinerja yang andal.
KONDISISAAT
SAATINI
INI
KONDISI
Nilai SAKIP Kabupaten
Nilai SAKIP Kabupaten INOVASI
Tebo Masih Rendah
Tebo Masih Rendah
1. Mendorong
JUDUL
perangkat daerah JUDUL
untuk menyelaraskan Akselerasi
Akselerasi
AREA dokumen Peningkatan
AREA perencanaan, Peningkatan
PERUBAHAN PERMASALAHAN Pelaksanaan
PERUBAHAN PERMASALAHAN penganggaran, Pelaksanaan
Peningkatan Perencanaan SAKIP di
Peningkatan Perencanaan
pelaksanaan dan SAKIP di
Pelaksanaan Pengangaran pelaporan dengan Lingkungan
Pelaksanaan Pengangaran Lingkungan
SAKIP Pengawasan memanfaatkan Pemerintah
SAKIP Pengawasan teknologi informasi e- Pemerintah
Kabupaten Tebo
sakip. Kabupaten Tebo
2. Memberikan reward
terhadap perangkat
daerah yang memiliki
nilai SAKIP AA dan
KONDISI YANG punishment/sanksi
KONDISI YANG terhadap perangkat
DIHARAPKAN daerah yang
DIHARAPKAN
Tercapainya dan atau perolehan nilai SAKIP
Tercapainya dan atau nya D.
melampaui target nilai
melampaui target nilai
SAKIP pada RPJMD.
SAKIP pada RPJMD.
NAMA DESKRIPSI
JANGKA PENDEK
1. Terbangunnya komitmen a. Rapat bersama stakeholder internal
bersama untuk untuk mendapatkan dukungan,
meningkatkan masukan dan saran dalam rangka
pelaksanakan Sistem peningkatan pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi
Instansi Pemerintah di Pemerintah di Lingkungan Pemerintah
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo.
Kabupaten Tebo b. Menyiapkan berita acara hasil rapat
dilengkapi dengan pernyataan
komitmen dan integritas untuk
JANGKA MENENGAH
NO TAHAP WAKTU
1 Tahap Jangka Pendek (2 Bulan )
a. Koordinasi dengan Bupati Tebo tentang 23-09-2019
pelaksanaan proyek perubahan.
BUPATI
SEKRETARIS DAERAH /
PROJECT LEADER
7. Ins
pektur Pembantu Wilayah III Inspektorat
8. Ins
pektur Pembantu Wilayah IV Inspektorat
9. Kep
ala Subbagian Peningkatan Kinerja dab
RB Setda
10. Ana
lis Kebijakan Pertama
C. Stakeholders
1. Identifikasi Stakeholder
Kategori Stakeholder
No. Stakeholder Internal No. Stakeholder Eksternal
1. Bupati Tebo 1. Kementerian PAN&RB
2. Wakil Bupati Tebo 2. Kementerian Dalam Negeri
3. Para Kepala Perangkat Daerah 3. Perwakilan BPKP Provinsi Jambi
4. Inspektorat Provinsi Jambi
5. Media (cetak dan elektronik)
Keterangan :
- Promoters merupakan stakeholder yang sangat berpengaruh dan
sangat berkepentingan terhadap keerhasilan proyek perubahan.
- Defenders merupakan yang mempunyai harapan tinggi namun
pengaruhnya relatif rendah terhadap keberhasilan proyek
perubahan.
- Apathetics merupakan stakeholder yang memiliki pengaruh dan
ketertarikan yang rendah terhadap keberhasilan proyek
perubahan.
2. Peran Stakeholder
4 1 2 3 4 5 1 2 3
2. PLACE
yaitu seluruh OPD dalam Pemerintahan Kabupaten Tebo.
Seluruh perangkat daerah dalam Kabupaten Tebo telah mengikuti
sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 73 Tahun 2019 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Tebo Nomor 2 Tahun 2019
tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo dan launching e-sakip.
Diharapkan perangkat daerah semakin memahami pentingnya peran
seluruh ASN dalam peningkatan kinerja mulai dari pimpinan sampai
level terendah.
3. PEOPLE
yaitu meyakinkan stakeholder baik internal maupun eksternal untuk
memberikan dukungan melalui strategi komunikasi sesuai tingkat
pengaruh dan interst masing-masing pemangku kepentingan.
Dukungan terhadap proyek perubahan diberikan oleh Bupati selaku
mentor dengan mengesahkan Peraturan Bupati Nomor 73 Tahun 2019
tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Tebo Nomor 2
Tahun 2019 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo.
Perangkat daerah mendukung dengan menandatangani pernyataan
komitmen peningkatan pelaksanaan SAKIP di perangkat daerah
masing-masing.
Perwakilan BPKP Provinsi Jambi dalam hal ini Koordinator
Pengawasan P3A menyampaikan bahwa penting bagi Kabupaten
Tebo meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilirtas sehingga
Kabupaten Tebo mampu mewujudkan target daerah dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 41
4. PROMOTION
yaitu sosialisasi dan pengenalan melalui strategi offline (direct) dan
online.
Sosialisasi Peraturan Bupati dan launching e-sakip dilaksanakan
dengan mengundang kepala perangkat daerah dan kepala sub bagian
perencanaan untuk memberikan pemahaman terhadap implementasi
Peraturan Bupati dan aplikasi e-sakip.
5. PRICE
yaitu biaya yang dibutuhkan untuk proyek perubahan. Biaya yang
dibutuhkan jika membangun aplikasi secara mandiri akan lebih kecil
karena biaya pemeliharaan dan operasional berada di lingkup
Pemerintah Kabupaten Tebo yaitu pada Dinas Komunikasi dan
Informatika.
Sekretaris Daerah selaku project leader dalam berbagai kegiatan
menyampaikan perlunya komitmen seluruh jajaran di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tebo untuk terus meningkatkan kinerja sesuai target
yang telah ditetapkan.
RENCANA CAPAIAN
JANGKA PENDEK
1. Terbangunnya komitmen Ditandatanganinya pernyataan komitmen
bersama untuk akselerasi peningkatan pelaksanaan SAKIP
meningkatkan oleh Kepala Perangkat Daerah.
pelaksanakan Sistem
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam
rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi, pengelolaan sumber daya, kebijakan, dan program di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tebo. SAKIP merupakan strategic control system
sekaligus management control system. Selanjutnya SAKIP sebagai
3.2 Rekomendasi