Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


a. Kondisi Umum
Penyelenggaraan negara mempunyai peran yang sangat penting dalam
mencapai cita-cita perjuangan bangsa mewujudkan masyarakat yang adil
dan makmur sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945. Hal ini harus disikapi oleh pemerintah dengan
serius dan sistematis melalui penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih, adil, transparan dan akuntabel. Segenap jajaran penyelenggara
negara baik eksekutif, legislatif dan yudikatif harus memiliki komitmen
bersama untuk menegakkan good governance. Dengan adanya
komitmen pemerintah tersebut khususnya pemberantasan korupsi, kolusi
dan nepotisme maka kinerja atas organisasi pemerintah menjadi
perhatian untuk dibenahi, salah satunya melalui Akselerasi Pelaksanaan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
SAKIP merupakan salah satu sarana untuk mengukur tingkat
keberhasilan dan atau kegagalan dari setiap pemimpin dalam
menjalankan misi, tujuan dan sasaran strategis sebagaimana telah
ditetapkan dalam Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahunan.
Pemerintahan yang baik ditandai dengan tingginya tingkat kinerja,
adanya akuntabilitas publik, transparansi, efisiensi, efektivitas, bersih dari
korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk itu diperlukan sistem pengukuran
kinerja yang baik yang mengintegrasikan tahap perencanaan sampai
dengan evaluasi pencapaian. Untuk mendukung pelaksanaan
pengukuran kinerja pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dijelaskan pengertian dari
SAKIP yaitu rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan
prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,
pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan
kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah.
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 1
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan
salah satu sarana untuk mengukur tingkat keberhasilan dan atau
kegagalan dari setiap pemimpin dalam menjalankan Misi, Tujuan dan
Sasaran Strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis dan Rencana Kerja Tahunan.
Tujuan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah untuk
mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai
salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan
terpercaya.

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah dijelaskan bahwa laporan kinerja merupakan
bentuk akuntabiltas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan
anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan
kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan
(disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Tujuan pelaporan kinerja adalah memberikan informasi kinerja yang
terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya
dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi
pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

Gambar 1. Siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 2
Komponen penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah meliputi :

1. Rencana Strategis
Renstra merupakan dokumen perencanaan yang ingin dicapai dalam
kurun waktu 1-5 tahun yang berkaitan dengan tugas pokok dan
fungsi SKPD dengan memperhitungkan lingkungan strategis. Dalam
implementasi SAKIP perencanaan strategis merupakan langkah awal
untuk melaksanakan mandat, merupakan paduan dari implementasi
strategic management dan strategic thinking yang dinamis.
2. Perjanjian Kinerja
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dijelaskan perjanjian kinerja
merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
Bupati/Walikota sebagai pemberi amanah kepada Pimpinan SKPD
sebagai penerima amanah atas kinerja tertentu berdasarkan tugas,
fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Perjanjian
kinerja disusun sebagai wujud nyata komitmen antara
Bupati/Walikota dan pimpinan SKPD untuk meningkatkan integritas,
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur.
3. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan langkah untuk membandingkan
realisasi kinerja dengan sasaran (target) kinerja yang dicantumkan
dalam lembar/dokumen perjanjian kinerja dalam rangka pelaksanaan
APBN/APBD tahun berjalan. Pengukuran kinerja dilakukan oleh
penerima tugas atau penerima amanah pada seluruh instansi
pemerintah. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan
antara kinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang
diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala
(triwulan) dan tahunan.
4. Pengelolaan Data Kinerja
Pengelolaan data kinerja merupakan proses pencatatan,
penatausahaan dan penyimpanan data kinerja serta melaporkan data
kinerja. Pengelolaan data kinerja mempertimbangkan kebutuhan

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 3


instansi pemerintah sebagai kebutuhan manajerial, data dan laporan
keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi dan statistik
pemerintah.
5. Pelaporan Kinerja
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dijelaskan bahwa laporan
kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas
penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam
penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi
serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis
terhadap pengukuran kinerja. Tujuan pelaporan kinerja adalah
memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat
atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai dan sebagai upaya
perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya.
6. Reviu dan Evaluasi Kinerja
Reviu adalah penelaahan atas laporan kinerja untuk memastikan
bahwa laporan kinerja telah menyajikan informasi kinerja yang andal,
akurat dan berkualitas. Tujuan reviu adalah membantu
penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan
keabsahan data/informasi kinerja instansi pemerintah sehingga dapat
menghasilkan laporan kinerja yang berkualitas.
Evaluasi kinerja merupakan salah satu perwujudan dari akuntabilitas
instansi pemerintah agar dapat diketahui dengan pasti apakah
pencapaian hasil, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam
pelaksanaan program dan kegiatan dapat dinilai dan dipelajari
(lesson learned) untuk perbaikan di masa mendatang. Evaluasi juga
menajamkan analisis untuk membangun argumentasi bagi
perumusan rekomendasi untuk perbaikan. Sifat evaluasi lebih
persuasif, analitik, dan memperhatikan kemungkinan penerapannya.
Dengan demikian, hasil evaluasi akan lebih cepat diperoleh dan
tindakan perbaikan dapat segera dilakukan. Evaluasi kinerja
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 4
mensyaratkan interdependensi antara Penilaian dan Fakta, yaitu
apabila sampai pada pernyataan bahwa suatu kebijakan, program
atau kegiatan telah mencapai hasil yang maksimal atau minimal perlu
didukung oleh bukti atau fakta.

b. Analisis GAP
Evaluasi SAKIP yang dilaksanakan setiap tahun pada Pemerintah
Kabupaten Tebo menunjukkan perkembangan yang lambat.
Rekomendasi dari evaluator tidak ditindaklanjuti dengan cepat sehingga
menimbulkan k.esalahan berulang seperti dokumen yang tidak selaras
mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan.
Tabel 1. Analisis GAP

Kondisi yang
Kondisi Saat Ini GAP
Diharapkan
Nilai SAKIP 1. Belum adanya regulasi yang Tercapainya dan
Kabupaten Tebo mengatur reward dan atau melampaui
masih rendah. punishment terhadap target nilai SAKIP
capaian nilai SAKIP pada RPJMD.
perangkat daerah.
2. Belm adanya tool / alat bantu
berupa aplikasi untuk
mempermudah pemantauan
perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja dan
pelaporan kinerja.

c. Keterkaitan Area Perubahan dengan Isu Strategik Organisasi

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten


Tebo Tahun 2017-2022 dirumuskan visi pembangunan Kabupaten Tebo
yaitu “Tebo Tuntas 2022 (Tebo Tertib, Unggul, Tentram, Adil dan
Sejahtera Tahun 2022)”. Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut,
ditetapkan 5 (lima) Misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur layanan umum.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan serta tatanan
kehidupan beragama dan berbudaya.
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
4. Mendorong tumbuhnya perekonomian daerah dan pendapatan
masyarakat berbasis agribisnis dan agroindustri dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 5
5. Mendorong terciptanya ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan
bermasyarakat.

Sekretariat Daerah Kabupaten Tebo mempunyai tugas membantu Bupati


dalam penyusunan kebijakan dan pengkoordinasian administratif
terhadap pelaksanaan tugas perangkat daerah serta pelayanan
administratif yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi maka dibentuk
Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tebo sebagaimana
tertuang dalam Peraturan Bupati Tebo Nomor 38 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Sekretariat Daerah.

Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berada di


bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati. Tugas Sekretaris Daerah
adalah membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan dan
pengordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas perangkat
daerah serta pelayanan administratif.

Sekretariat Daerah menyelenggarakan fungsi:


 Pengordinasian penyusunan kebijakan daerah.
 Pengordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja perangkat daerah
(SKPD).
 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah.
 Pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada
instansi daerah.
 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Target yang telah dijabarkan dalam RPJMD Kabupaten Tebo Tahun


2017-2022 nilai SAKIP sampai dengan tahun 2021 adalah B, akan tetapi
tidak menutup kemungkinan bahwa target tersebut dapat dilampaui jika
ada komitmen bersama unsur pimpinan dan unsur perangkat daerah,
merubah paradigma kinerja pemerintah agar bukan lagi sekadar
melaksanakan program kegiatan yang dianggarkan, namun bagaimana
melakukan cara yang paling efektif dan efisien untuk mencapai sasaran,
perangkat daerah mampu memfokuskan kinerja pada hasil yang
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 6
bermanfaat/dirasakan oleh masyarakat dan Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Evaluasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah
dapat dilaksanakan serta dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

BAB II

DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN

2.1 KONDISI SAAT INI

Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi
Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Tebo
pada tahun 2017 Kabupaten Tebo memperoleh nilai 61.34 dengan predikat B.
Nilai tersebut adalah yang tertinggi sejak 5 tahun terakhir dimana sejak tahun
2012 S.D 2016 nilai yang diperolah Kabupaten Tebo adalah CC. Berikut hasil
evaluasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten Tebo :

Tabel. 2
Rekapitulasi Nilai SAKIP Kabupaten Tebo

No Tahun Nilai Predikat


1. 2012 47.86 C
2. 2013 51.15 CC
3. 2014 52.50 CC
4. 2015 50.15 CC
5. 2016 56.24 CC
6. 2017 61.34 B

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi Sistem


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tebo masih bernilai
rendah.

Adapun catatan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi atas kelemahan-kelemahan Kabupaten Tebo pada
evaluasi Tahun 2017 adalah masih terdapat rumusan sasaran strategis pada
RPJMD maupun Renstra perangkat daerah yang masih berupa proses atau
output, indikator kinerja belum relevan dengan sasaran strategis dan evaluasi
internal oleh Inspektorat belum mampu memicu peningkatan budaya kinerja di
masing-masing perangkat daerah.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 7


Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
memberikan rekomendasi agar melakukan reviu atas dokumen perencanaan
untuk memastikan seluruh sasaran strategis dan indikator kinerja telah
berorientasi hasil (result oriented), memperhatikan keterpaduan perencanaan
(integrated development plan) dan mendorong penerapan budaya kinerja di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo dengan mereviu indikator kinerja
individu untuk memastikan keselarasannya dengan kinerja organisasi serta
dijadikan acuan dalam penyusunan SKP dan penerapan reward and
punishment.

2.2 PERMASALAHAN

Secara spesifik permasalahan yang dihadapi Kabupaten Tebo dalam


implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah :

1. Perencanaan
a. Kepala perangkat daerah belum memahami pentingnya penilaian
kinerja.
b. SDM pengelola perencanaan Perangkat Daerah belum memiliki
kompetensi, keahlian khusus yang mampu merencanakan kegiatan
yang efisien, efektif, ekonomis, tepat sasaran, tepat guna dan tepat
jumlah sehingga pembangunan lebih terarah.
c. Dokumen perencanaan perangkat daerah belum selaras.
d. Penetapan tujuan, sasaran, indikator dan target belum berorientasi
hasil dan belum dapat diukur/bersifat kualitatif dan belum sesuai
aturan yang berlaku.
e. Program dan kegiatan belum mendukung pencapaian sasaran.
f. Hasil evaluasi Inspektorat belum sesuai dengan Peraturan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi.
g. Lambatnya tindaklanjut terhadap rekomendasi dari evaluator atas
evaluasi sakip perangkat daerah.
2. Penganggaran

Belum ada pengefektifan penganggaran di perangkat daerah untuk


meningkatkan akuntabilitas kinerja.

3. Pengawasan
a. Kurangnya pemahaman evaluator terhadap tujuan dan sasaran
perangkat daerah.
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 8
b. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan belum secara berkala dan
belum mampu memitigasi resiko ketidaktercapaian kinerja.

Faktor yang menyebabkan permasalahan di atas belum teratasi adalah :


1. Belum adanya regulasi yang mengatur reward dan punisment terhadap capaian
nilai SAKIP perangkat daerah.
2. Belum adanya tool / alat bantu berupa aplikasi untuk mempermudah
pemantauan perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja.

2.2 KONDISI YANG DIHARAPKAN

Target yang telah dijabarkan dalam RPJMD Kabupaten Tebo Tahun 2017-
2022 nilai SAKIP sampai dengan tahun 2021 adalah B, akan tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa target tersebut dapat dilampaui jika ada
komitmen bersama unsur pimpinan dan unsur perangkat daerah, merubah
paradigma kinerja pemerintah agar bukan lagi sekadar melaksanakan program
kegiatan yang dianggarkan, namun bagaimana melakukan cara yang paling
efektif dan efisien untuk mencapai sasaran, perangkat daerah mampu
memfokuskan kinerja pada hasil yang bermanfaat/dirasakan oleh masyarakat
melalui :
a. Penetapan tujuan dan sasaran yang jelas serta berorientasi pada hasil,
menjadikan ukuran keberhasilan yang jelas dan terukur, serta
menetapkan program/ kegiatan yang mencerminkan pencapaian sasaran
yang akan dicapai.
b. Peningkatan efektivitas dan efisiensi anggaran serta mencegah
pemborosan dan penyimpangan penggunaan anggaran.
c. Budaya kinerja telah menjadi budaya organisasi perangkat daerah.
d. Seluruh unit kerja telah dapat mengidentifikasi kinerja yang seharusnya.
e. Cascading kinerja telah dilakukan minimal sampai level struktural
terendah.
f. Pengintegrasian antara perencanaan kinerja dengan sistem
penganggaran.
g. Setiap anggora organisasi memiliki ukuran kinerja yang jelas dan
merupakan usaha pencapaian kinerja organisasi.
h. Adanya sistem pengumpulan dan pengukuran kinerja yang andal.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 9


i. Pelaporan sudah mampu menyajikan kinerja yang seharusnya dan
dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja.
j. Capaian kinerja telah dijadikan reward and punishment.

KONDISISAAT
SAATINI
INI
KONDISI
Nilai SAKIP Kabupaten
Nilai SAKIP Kabupaten INOVASI
Tebo Masih Rendah
Tebo Masih Rendah
1. Mendorong
JUDUL
perangkat daerah JUDUL
untuk menyelaraskan Akselerasi
Akselerasi
AREA dokumen Peningkatan
AREA perencanaan, Peningkatan
PERUBAHAN PERMASALAHAN Pelaksanaan
PERUBAHAN PERMASALAHAN penganggaran, Pelaksanaan
Peningkatan Perencanaan SAKIP di
Peningkatan Perencanaan
pelaksanaan dan SAKIP di
Pelaksanaan Pengangaran pelaporan dengan Lingkungan
Pelaksanaan Pengangaran Lingkungan
SAKIP Pengawasan memanfaatkan Pemerintah
SAKIP Pengawasan teknologi informasi e- Pemerintah
Kabupaten Tebo
sakip. Kabupaten Tebo
2. Memberikan reward
terhadap perangkat
daerah yang memiliki
nilai SAKIP AA dan
KONDISI YANG punishment/sanksi
KONDISI YANG terhadap perangkat
DIHARAPKAN daerah yang
DIHARAPKAN
Tercapainya dan atau perolehan nilai SAKIP
Tercapainya dan atau nya D.
melampaui target nilai
melampaui target nilai
SAKIP pada RPJMD.
SAKIP pada RPJMD.

Gambar 2. Bagan Alur Pikir Proyek Perubahan

2.3 STRATEGI DAN INOVASI

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka judul proyek perubahan yang


diambil adalah Akselerasi Peningkatan Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo,
dengan inovasi :
1. Mendorong perangkat daerah untuk menyelaraskan dokumen
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pelaporan dengan
memanfaatkan teknologi informasi e-sakip.
2. Memberikan reward terhadap perangkat daerah yang memiliki nilai
SAKIP AA dan punishment/sanksi terhadap perangkat daerah yang
perolehan nilai SAKIP nya D.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 10


Untuk mencapai kondisi ideal/kondisi yang diharapkan maka strategi yang
ditawarkan adalah:
a. Penguatan Komitmen
Penguatan komitmen merupakan strategi yang penting dilakukan karena
merupakan langkah awal dan kunci utama dalam penerapan SAKIP.
Penguatan komitmen dilakukan dari pimpinan tertinggi dalam hal ini
Bupati beserta seluruh perangkat daerah untuk terlibat aktif dalam
perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja serta
evaluasi internal. Penguatan komitmen akan dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Membahas proyek perubahan dengan Bupati selaku mentor, Wakil
Bupati dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Tebo untuk memperoleh persetujuan dan dukungan.
2) Mengadakan rapat dengan tim efektif dan perangkat daerah terkait
yaitu Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Badan Keuangan Daerah, Inspektorat, Dinas Komunikasi
dan Informatika dan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian
dan Pengembangan Daerah terkait strategi peningkatan pelaksanaan
SAKIP di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo.
3) Menyusun Perubahan Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2019
tentang TPP ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo
dengan memasukkan nilai SAKIP sebagai indikator pembayaran
TPP.
4) Memanfaatkan teknologi informasi dengan membangun dan
mengembangkan aplikasi e-sakip.
5) Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia pengelola
perencanaan pada perangkat daerah dengan mengikuti bimbingan
teknis, pendidikan dan pelatihan serta workshop.

b. Pembinaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.


Pembinaan SAKIP merupakan strategi untuk mengatasi kendala kualitas
perencanaan kinerja, khususnya keselarasan antar dokumen
perencanaan, sampai pelaporan.
Langkah-langkah untuk pembinaan SAKIP adalah:
1) Pendidikan pelatihan atau bimbingan teknis kepada seluruh
perangkat daerah terkait perencanaan kinerja dan pengukuran

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 11


kinerja, dimana keduanya memiliki bobot terbesar di dalam
implementasi SAKIP. Pelaksanaan pembinaan SAKIP diharapkan
akan meningkatkan pemahaman perangkat daerah mengenai
keselarasan antar dokumen perencanaan, pelaksanaan program
kegiatan akan menunjang pencapaian rencana strategis,
meningkatkan kualitas perencanaan kinerja dan pelaksanaan
pengukuran kinerja dapat lebih optimal.
2) Melakukan asistensi dokumen perencanaan perangkat daerah.

c. Peningkatan Kompetensi APIP


Peningkatan kompetensi APIP merupakan strategi untuk mengatasi
kendala evaluasi, APIP harus memahami hal-hal apa saja yang
diperlukan atau yang seharusnya dilakukan dalam rangka optimalisasi
penerapan SAKIP, khususnya terkait komponen evaluasi. Apabila
kualitas APIP semakin meningkat, diharapkan Inspektorat dapat
melakukan pembinaan kepada seluruh perangkat daerah untuk
melakukan evaluasi internal terhadap pelaksanaan program dan kegiatan
di lingkungannya masing-masing.
Langkah untuk peningkatan kualitas APIP adalah melalui bimbingan
teknis, pendidikan dan pelatihan bagi auditor.

d. Menerapkan Anggaran Berbasis Kinerja


Penerapan anggaran berbasis kinerja merupakan strategi untuk
mengatasi kendala kualitas perencanaan kinerja, perencanaan kinerja
yang belum berorientasi hasil (result oriented), keterkaitan
program/kegiatan dengan Renstra, serta kendala evaluasi capaian
kinerja. Tujuan anggaran berbasis kinerja adalah agar perangkat daerah
mampu menunjukkan keterkaitan anggarannya dengan pencapaian
kinerja.

2.4 AREA DAN FOKUS PROYEK PERUBAHAN

1. Area Proyek Perubahan


Dalam rangka mendukung reformasi birokrasi dan perbaikan kinerja
pemerintah, maka pelaksanaan proyek perubahan Strategi Peningkatan
Pelaksanaan SAKIP di Lingkungan Pemerintah Kabupten Tebo berada
pada area Penguatan Akuntabilitas.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 12


2. Fokus Proyek Perubahan
Sedangkan fokus proyek perubahan ini memiliki fokus pada pembangunan
dan pengembangan aplikasi e-sakip dan pemberian reward terhadap
perangkat daerah yang memiliki nilai SAKIP AA dan punishment/sanksi
terhadap perangkat daerah yang memiliki nilai SAKIP D.

2.5 RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN

Ruang lingkup proyek perubahan ini adalah Akselerasi Peningkatan


Pelaksanaan SAKIP di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo dengan :
1. Membangun komitmen akselerasi peningkatan pelaksanaan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tebo.
2. Menerbitkan Peraturan Bupati tentang reward bagi Perangkat
Daerah yang memiliki nilai SAKIP AA dan punishment bagi Perangkat
daerah yang memiliki nilai SAKIP D.
3. Membangun aplikasi e-sakip.

2.6 TUJUAN DAN MANFAAT PROYEK PERUBAHAN

A. Tujuan Proyek Perubahan


1) Tujuan Jangka Pendek
1. Terbangunnya komitmen bersama untuk meningkatkan
pelaksanakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo.
2. Tersusunnya Perubahan Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2019
tentang TPP ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo
dengan memasukkan nilai SAKIP sebagai indikator pembayaran
TPP.
3. Terlaksananya pembangunan dan pengembangan aplikasi e-
sakip Kabupaten Tebo sebagai database perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja.
2) Tujuan Jangka Menengah
1. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia di bidang
perencanaan pada perangkat daerah dan meningkatnya
kompetensi APIP.
2. Meningkatnya nilai hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Kabupaten Tebo.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 13


3) Tujuan Jangka Panjang
Menerapkan manajemen kinerja dan anggaran berbasis kinerja untuk
mencapai efisiensi anggaran dan mewujudkan pemerintahan yang
berorientasi pada hasil (result oriented goverment).

B. Manfaat Proyek Perubahan


1) Manfaat bagi Pihak Internal yaitu Pemerintah Kabupaten Tebo
1. Tercapainya target Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2017-2022.
2. Meningkatnya pemahaman perangkat daerah pentingnya
implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
3. Menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan untuk memberikan
reward dan punishment, serta instrumen untuk monitoring
pencapaian target dan kinerja.
4. Tersedianya aplikasi e-sakip Kabupaten Tebo sebagai database
perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja.
2) Manfaat Bagi Pihak Eksternal
1. Inspektorat Provinsi Jambi
- Menunjukkan keberhasilan Inspektorat Provinsi Jambi dalam
melakukan pembinaan khususnya evaluasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Kabupaten
Tebo.
- Tercapainya terget Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Jambi Tahun 2016-2021.
2. Bagi Perwakilan BPKP Provinsi Jambi
Menunjukkan keberhasilan pembinaan yang dilakukan oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Jambi terutama dalam peningkatan
kualitas APIP dan penerapan Sistem Pengendalian Intern.
3. Bagi Kementerian Dalam Negeri
Menunjukkan keberhasilan pelaksanaan dan implementasi
proses perencanaan, penPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian
dan Evaluasi Pembangunan Daera, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Serat Tata Cara Perubahan Rencana
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 14
Pembangunan Ujangka Panjang Daerah, Rencana Jangka
Panjang, Mengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah.
4. Kementerian Pendayagunaan Aparatus Negara dan Reformasi
Birokrasi
Menunjukkan keberhasilan dan implementasi Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas
Implementasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah.

5. Bagi Pemerintah Daerah / Kabupaten Lain


Kabupaten Tebo dapat dijadikan daerah percontohan dan
tempat sharing informasi terkait pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
C. Manfaat Adaptif Organisasi

Pembentukan tim kreatif dalam Organisasi Perangkat Daerah untuk


meningkatkan dan menopang roda pemerintahan sehingga pelaksanaan
program dan kegiatan dapat berubah dengan cepat dengan sumber daya
yang fleksibel sehingga setiap tahun evaluasi terhadap penilaian Sakip
dapat meningkat.

2.7 RENCANA DAN TAHAPAN PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN


(MILESTONE)

A. Rencana Strategis Proyek Perubahan

Tabel 3. Rencana Strategis Proyek Perubahan

NAMA DESKRIPSI
JANGKA PENDEK
1. Terbangunnya komitmen a. Rapat bersama stakeholder internal
bersama untuk untuk mendapatkan dukungan,
meningkatkan masukan dan saran dalam rangka
pelaksanakan Sistem peningkatan pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi
Instansi Pemerintah di Pemerintah di Lingkungan Pemerintah
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo.
Kabupaten Tebo b. Menyiapkan berita acara hasil rapat
dilengkapi dengan pernyataan
komitmen dan integritas untuk

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 15


NAMA DESKRIPSI
mewujudkan komitmen.

2. Tersusunnya perubahan a. Rapat dengan perangkat daerah terkait


Peraturan Bupati Nomor 2 yaitu BKPSDM, Bakeuda,
Tahun 2019 tentang TPP Bappelitbangda, Inspektorat, Bagian
ASN di Lingkungan Organisasi dan Bagian Hukum untuk
Pemerintah Kabupaten merumuskan punishment bagi
Tebo dengan perangkat daerah yang memiliki nilai
memasukkan nilai SAKIP SAKIP D.
sebagai indikator
b. Menyiapkan draft perubahan Peraturan
pembayaran TPP.
Bupati Nomor 2 Tahun 2019 tentang
TPP ASN di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tebo dengan memasukkan
nilai SAKIP sebagai indikator
pembayaran TPP.

c. Melakukan koordinasi dengan Bupati


dan Wakil Bupati Tebo dalam rangka
mendapatkan masukan, saran dan
penyamaan persepsi.
d. Finalisasi draft perubahan Peraturan
Bupati.
e. Sosialisasi Peraturan Bupati

3. Terlaksananya a. Rapat dengan Tim


pengembangan aplikasi b. Koordinasi dengan Bupati dan Wakil
e-sakip Kabupaten Tebo Bupati Tebo dalam rangka
sebagai database mendapatkan masukan, saran dan
perencanaan kinerja, penyamaan persepsi
pengukuran kinerja dan c. Uji coba aplikasi e-sakip.
pelaporan kinerja. d. Launching aplikasi e-sakip. Kabupaten
Tebo.

JANGKA MENENGAH

1. Terl a. Mengikuti bimtek dan diklat penyusunan


aksananya peningkatan dokumen perencanaan, penganggaran
SDM bidang perencanaan dan pelaporan oleh seluruh perangkat
pada perangkat daerah daerah.
dan peningkatan b. Mengikuti bimtek dan diklat peningkatan
kompetensi APIP. kompetensi APIP seperti diklat evaluasi
SAKIP.

2. Terlaksananya evaluasi a. Melakukan koordinasi dengan


Sistem Akuntabilitas Kementerian PAN & RB terkait Sistem
Kinerja Instansi Pemerintah Akuntabilitas Kinerja Instansi
oleh Kementerian PAN & Pemerintah.
RB. b. Mengikuti evaluasi SAKIP.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 16


NAMA DESKRIPSI
JANGKA PANJANG

Menerapkan sistem anggaran a. Melakukan reviu atas pencapaian


berbasis kinerja. target kinerja perangkat daerah pada
saat pembahasan anggaran.
b. Memberikan arahan kepada tim
penyusun anggaran Kabupaten untuk
meminta perangkat daerah
menjelaskan pengajuan anggaran yang
terkait dengan kinerja.

B. Milestone Proyek Perubahan

Tabel 4. Milestone Proyek Perubahan

NO TAHAP WAKTU
1 Tahap Jangka Pendek (2 Bulan )
a. Koordinasi dengan Bupati Tebo tentang 23-09-2019
pelaksanaan proyek perubahan.

Rapat bersama tim peningkatan pelaksanaan 24-09-2019


SAKIP dan tim pembangunan e-sakip.

b. Penyusunan draft Peraturan Bupati yang berisi 01-10-2019 s.d


reward terhadap perangkat daerah yang memiliki
nilai SAKIP AA dan punishment/sanksi terhadap 09-10-2019
perangkat daerah yang memiliki nilai SAKIP D.

c. Finalisasi Peraturan Bupati yang berisi reward 30-09-2019


terhadap perangkat daerah yang memiliki nilai
SAKIP AA dan punishment/sanksi terhadap
perangkat daerah yang memiliki nilai SAKIP D.

d. Pengembangan aplikasi e-sakip. 01-10-2019 s/d


05-11-2019

Rapat bersama tim pembangunan dan 24-10-2019


pengembangan e-sakip membahas
perkembangan dan kendala pengembangan e-
sakip.

Melaksanakan uji coba e-sakip. 05-11-2019

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 17


NO TAHAP WAKTU

Melaksanakan Sosialisasi Peraturan Bupati 18-11-2019


Nomor 73 Tahun 2019, launching e-sakip.

Membangun komitmen bersama perangkat 18-11-2019


daerah terkait peningkatan pelaksanaan SAKIP.

2 Tahap Jangka Menengah (1 Tahun)

a. Melaksanakan asistensi dan pendampingan 02-01-2020 s/d


penyelarasan dokumen perencanaan,
penganggaran, pelaksanan dan pelaporan. 29-06-2020

3 Tahap Jangka Panjang (2 Tahun)

a.Menerapkan manajemen berbasis kinerja dan 02-01-2020 s/d


anggaran berbasis kinerja.
31-12-2021

2.8 TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN

A. Struktur Tim Efektif

BUPATI

SEKRETARIS DAERAH /
PROJECT LEADER

TIM PENINGKATAN TIM PEMBANGUNAN DAN


PELAKSANAAN SAKIP PENGEMBANGAN APLIKASI E-SAKIP

Gambar 3. Struktur Tim Efektif Proyek Perubahan

B. Deskripsi Tim Efektif

1) Bupati Tebo selaku mentor membimbing, mengarahkan, dan


mendorong stakeholder melalui pengarahan pada kegiatan sosialisasi
Peraturan Bupati dan Launching e-sakip.

Bupati Tebo selaku Project Sponsor (Mentor) berperan :


- memberikan kesepakatan dan persetujuan atas dokumen
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 18
proposal proyek perubahan yang diajukan peserta.
- memberikan dukungan penuh dalam pemanfaatan seluruh
potensi sumber daya yang diperlukan dalam implementasi proyek
perubahan.
- memantau dan memberikan bimbingan dalam mengatasi kendala
yang muncul selama proses proyek perubahan.

2) Sekretaris Daerah selaku Project Leader, bertugas :


- melakukan eksekusi seluruh tahapan/milestones sesuai
rancangan proyek perubahan.
- Secara aktif melakukan dialog konsultasi dengan mentor dan
coach.
- menggerakkan seluruh stakeholder dalam mendukung
pelaksanaan proyek perubahan.

- menyiapkan dan melengkapi bukti/evidence setiap kegiatan


sesuai tahapan/milestones.
- menyusun laporan proyek perubahan.

3) Tim peningkatan pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah yang telah dibentuk dengan Keputusan Bupati Tebo
Nomor 461 Tahun 2019 mempunyai tugas salah satunya membantu
tersusunnya Peraturan Bupati tentang reward dan punishment
terhadap hasil penilaian SAKIP perangkat daerah, dimana yang
diberi tanggung jawab membuat draft Perubahan Peraturan Bupati
Nomor 2 Tahun 2019 adalah Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Tim peningkatan pelaksanaan SAKIP dibentuk dengan Keputusan


Bupati Tebo Nomor 461 Tahun 2019 tentang Peningkatan
Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Tebo Tahun 2019 dengan susunan sebagai berikut :

Pengarah : Bupati Tebo


Penanggung : Sekretaris Daerah Kabupaten Tebo
jawab
Koordinator : 1. Asisten
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
2. Asisten

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 19


Perekonomian dan Pembangunan
3. Asisten
Administrasi Umum
Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan,
Penelitian dan Pengembangan Daerah
Wakil Ketua : Inspektur Kabupaten Tebo
Sekretaris : Kepala Bagian Organisasi
Anggota : 1. Kep
ala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
2. Kep
ala Bagian Keuangan Setda
3. Kep
ala Bagian Hukum Setda
4. Kep
ala Bidang Penelitian, Pengembangan,
Evaluasi dan Pengadaan Bappelitangda
5. Ins
pektur Pembantu Wilayah I Inspektorat
6. Ins
pektur Pembantu Wilayah II Inspektorat

7. Ins
pektur Pembantu Wilayah III Inspektorat
8. Ins
pektur Pembantu Wilayah IV Inspektorat
9. Kep
ala Subbagian Peningkatan Kinerja dab
RB Setda
10. Ana
lis Kebijakan Pertama

4) Tim pengembangan aplikasi e-sakip mempunyai tugas


mengembangkan aplikasi e-sakip sampai proses launching dan
penggunaan e-sakip.

Tim Pembangunan dan Pengembangan aplikasi e-sakip adalah :


Penanggung Jawab : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
Pendamping : 1. Antonius
Heri Nurwahyudi, S.E.
2. Siska
Andeslin, S.E., M.E.
3. Muhamm
ad Ikhsan, S.Pt.
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 20
Programmer : Bayu Karya Saputra, S.Kom.

C. Stakeholders
1. Identifikasi Stakeholder

Identifikasi stakeholder merupakan identifikasi terhadap


individu/instansi yang memiliki kepentingan dan pengaruh terhadap
proyek perubahan. Stakeholder yang terlibat dalam pelaksanaan
proyek perubahan ini terbagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu :

1) Stakeholder internal, yaitu stakeholder yang memiliki pengaruh di


dalam lingkup satuan kerja project leader.
2) Stakeholder eksternal yaitu stakeholder yang memiliki pengaruh
di luar lingkup satuan kerja project leader.

Kategori stakeholder disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 5. Kategori Stakeholder

Kategori Stakeholder
No. Stakeholder Internal No. Stakeholder Eksternal
1. Bupati Tebo 1. Kementerian PAN&RB
2. Wakil Bupati Tebo 2. Kementerian Dalam Negeri
3. Para Kepala Perangkat Daerah 3. Perwakilan BPKP Provinsi Jambi
4. Inspektorat Provinsi Jambi
5. Media (cetak dan elektronik)

Identifikasi stakeholder berdasarkan peran, ketertarikan (interest) dan


pengaruh (influence) adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Identifikasi Stakeholder

Stakeholder Kategori Peranan Interest Influence


Bupati Tebo Internal Promoters Tinggi Tinggi

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 21


Wakil Bupati Tebo Internal Promoters Tinggi Tinggi
Para Kepala
Internal Promoters Tinggi Tinggi
Perangkat Daerah
Kementerian Eksternal Sedang
Defender Sedang
PAN&RB
Kementerian Dalam Eksternal Sedang Sedang
Defender
Negeri
Perwakilan BPKP Eksternal Defender Sedang Sedang
Provinsi Jambi
Inspektorat Provinsi Eksternal Defender Sedang Sedang
Jambi
Media (cetak dan Eksternal Aphathetics Rendah Rendah
elektronik)

Keterangan :
- Promoters merupakan stakeholder yang sangat berpengaruh dan
sangat berkepentingan terhadap keerhasilan proyek perubahan.
- Defenders merupakan yang mempunyai harapan tinggi namun
pengaruhnya relatif rendah terhadap keberhasilan proyek
perubahan.
- Apathetics merupakan stakeholder yang memiliki pengaruh dan
ketertarikan yang rendah terhadap keberhasilan proyek
perubahan.

2. Peran Stakeholder

Peran masing-masing stakeholder disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 6. Peran Stakeholder


No Stakeholder Peran
1. Internal
Bupati dan Wakil Mengarahkan, mendorong dan
Bupati memberikan dukungan kepada
project leader.
Kepala Perangkat Objek proyek perubahan
Daerah
2. Eksternal
Kementerian Sumber rujukan proyek perubahan
PAN&RB
Kementerian Dalam Sumber rujukan proyek perubahan
Negeri
Perwakilan BPKP Pembina dan evaluator SAKIP
Provinsi Jambi instansi project leader
Inspektorat Provinsi Evaluator SAKIP instansi project
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 22
No Stakeholder Peran
Jambi leader
Media (cetak dan Agen penyebarluasan informasi
elektronik)

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi dalam hal ini Koordinaror


Pengawasan Bidang Program Pelaporan dan Pembinaan APIP
Bapak Agustinus Heri Setiawan pada saat melaksanakan penugasan
pembinaan pada Inspektorat Kabupaten Tebo memberikan testimoni
dukungan bahwa akselerasi peningkatan SAKIP sangat diperlukan
mengingat kondisi saat ini terkait tujuan Pemerintah Daerah
Kabupaten Tebo untuk mempercepat pembangunan dalam rangka
memberikan manfaat kepada masyarakat. SAKIP merupakan ukuran
kinerja Pemerintah Kabupaten Tebo diharapkan nilainya selalu
meningkat. Perangkat daerah perlu dipacu untuk memberikan kinerja
terbaik melalui komitmen melaksakan peraturan dan tertib melakukan
pelaporan dan agar peningkatan kapabilitas SDM di Kabupaten Tebo
meningkat.

Dukungan dari Perwakilan BPKP Provinsi Jambi oleh Koordinator


Pengawasan Bidang Program Pelaporan dan Pembinaan APIP.

Inspektorat Provinsi Jambi dalam hal ini diwakili oleh Pengendali


Teknis Tim Evaluator Penilaian SAKIP Pemerintah Kabupaten Tebo
Tahun 2018 Ibu Esterida Megawati. T, S.H memberikan dukungan
terhadap proyek perubahan, akselerasi peningkatan SAKIP dinilai
bermanfaat bagi pemerintah Kabupaten Tebo dan juga bermanfaat
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 23
bagi Inspektorat Provinsi Jambi untuk mempermudah dan
mempercepat proses evaluasi SAKIP dengan adanya penguatan
komitmen perangkat daerah dan diterapkannya aplikasi e-sakip.

Dukungan dari Inspektorat


Provinsi Jambi oleh Pengendali
Teknis Tim Evaluator SAKIP
Kabupaten Tebo Tahun 2018.

3. Strategi Dialog Dengan Stakeholder


Dialog yang dilakukan dengan stakeholder

Tabel 7. Strategi Dialog Dengan Stakeholder

NO. STAKEHOLDER DIALOG


1. Bupati dan Wakil Bupati 1. Menjelaskan kegiatan, memohon arahan
untuk keberhasilan kegiatan proyek
perubahan.
2. Mohon persetujuan atas penunjukkan
Mentor.
2. Kepala Perangkat 1. Menjelaskan pentingnya akselerasi
Daerah SAKIP.
2. Meminta mengubah pola pikir orientasi
output menjadi orientasi hasil.
3. Memberikan penugasan sesuai dengan
peran masing-masing, yaitu:
- Inspektur agar melakukan peningkatan
SDM evaluator SAKIP
- Kepala BKPSDM agar melakukan
perubahan terhadap Peraturan Bupati

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 24


NO. STAKEHOLDER DIALOG

Nomor 2 Tahun 2019 dengan


memasukkan reward dan punishment
nilai SAKIP.
- Kepala Dinas Kominfo agar melakukan
pembangunan dan pengembangan e-
sakip.
- Kepala Bappelitbangda, Inspektur dan
Kepala Bagian Organisasi agar
mengarahkan dan memonitoring
kegiatan tim pendamping
pembangunan e-sakip.
- Kepala Bagian Hukum agar melakukan
koreksi terhadap draft peraturan bupati.
3. Perwakilan BPKP 1. Menjelaskan tujuan dan manfaat proyek
Provinsi Jambi perubahan.
2. Meminta arahan dan dukungan terkait
proyek perubahan.

4. Inspektorat Provinsi 1. Menjelaskan


Jambi tujuan dan manfaat proyek perubahan.
2. Meminta dukungan
terkait proyek perubahan.

5. Media cetak dan 1. Menjelaskan rencana proyek perubahan


elektronik 2. Meminta berperan serta sesuai tugas dan
kewenangannya.

2.9 Rencana Strategi Marketting

Strategi yang akan dilakukan untuk mendorong partisipasi dan pemanfaatan


secara luas hasil dari proyek perubahan ini adalah strategi 5P, yaitu :
1. PRODUCT, yaitu regulasi tentang pemberian
punishment atau sanksi dan aplikasi e-sakip.
2. PLACE, yaitu seluruh OPD dalam Pemerintahan
Kabupaten Tebo.
3. PEOPLE, yaitu, meyakinkan stakeholder baik
internal maupun eksternal untuk memberikan dukungan melalui strategi
komunikasi sesuai tingkat pengaruh dan interst masing-masing
pemangku kepentingan.
4. PROMOTION, yaitu sosialisasi dan pengenalan
melalui strategi offline (direct) dan online sebagai berikut :
 Strategi offline, berupa : sosialisasi, pelatihan, koordinasi, brosur,
spanduk, panduan opearasional aplikasi serta pembuatan regulasi.
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 25
 Strategi online, berupa : konten Web.
5. PRICE, yaitu biaya yang diperlukan untuk
impelementasi proyek perubahan.

2.10 CAPAIAN RENCANA STRATEGIS PROYEK PERUBAHAN

A. Output Dan Analisa Pelaksanaan Milestone

a. Analisis Pelaksanaan Milestone 1


Koordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati Tebo tentang
pelaksanaan proyek perubahan.
Kegiatan ini merupakan awal dari pelaksanaan proyek perubahan..
Bupati selaku mentor memberikan dukungan dan arahan agar hasil
laporan proyek perubahan dapat diimplementasikan pada
penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Tebo sehingga kinerja dan
kemampuan aparat pemerintah dapat meningkat guna menunjang
kesuksesan penyelenggaraan kegiatan dan program-program yang
tertuang dalam RPJMD Kabupaten Tebo Tahun 2017-2022.
Tujuannya adalah penguatan komitmen unsur pimpinan daerah
terhadap akselerasi peningkatan pelaksanaan SAKIP di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tebo.

Koordinasi dan Testimoni Dukungan Bupati Tebo

b. Analisis Pelaksanaan Milestone


Rapat bersama tim peningkatan pelaksanaan SAKIP dan tim
pembangunan e-sakip.

Tim peningkatan pelaksanaan SAKIP yang telah dibentuk dengan


Keputusan Bupati Tebo Nomor 461 Tahun 2019 untuk tahap awal

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 26


merumuskan reward dan punishment terhadap capaian nilai SAKIP
perangkat daerah. Dimana disepakati reward dan punishment dijadikan
indikator dalam pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP)
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk Perangkat Daerah yang Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungannya mendapatkan nilai D
ke bawah, maka seluruh ASN dalam lingkungannya akan diberikan
punishment berupa pemotongan TPP aspek prilaku kerja sebesar
20% dan aspek penilaian kinerja sebesar 20% sesuai jenjang
tambahan penghasilan jabatan yang telah ditetapkan.
2. Untuk Perangkat Daerah yang Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungannya mendapatkan nilai AA,
laporan keuangan disajikan sesuai sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan dan Tingkat Maturitas SPI berada di level 3 maka
seluruh ASN dalam lingkungannya akan diberikan reward berupa
penambahan TPP aspek prilaku kerja sebesar 10% dan aspek
prilaku kinerja sebesar 20% sesuai jenjang tambahan penghasilan
jabatan yang telah ditetapkan pada tahun anggaran berikutnya.
Selanjutnya strategi yang dapat diimplementasikan untuk akselerasi
pelaksanaan peningkatan SAKIP adalah memanfaatkan teknologi
informasi untuk mempermudah mengidentifikasi capaian atau progres
kinerja. Aplikasi e-sakip diperlukan sebagai database perencanaan
kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja perangkat daerah.
Selain itu pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja
merupakan salah satu cara dalam mendukung penerapan e-government,
agar capaian atau progres kinerja dapat diidentifikasi secara lebih tepat
dan cepat. Dinas Komunikasi dan Informatika ditugaskan untuk
mengembangkan aplikasi e-sakip didampingi oleh Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Inspektorat dan
Bagian Organisasi.
Tim telah dibentuk sesuai dengan SPT Sekretariat Daerah Nomor
090/774d/SPT/2019 dengan susunan sebagai berikut :
Programmer : Bayu Karya Saputra, S.Kom.
Pendamping : 1. Siska
Andeslin. S, S.E., M.E.
2. Antonius
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 27
Heri Nurwahyudi, S.E.
3. Muhammad
Ikhsan, S.Pt.

Rapat Tim Peningkatan SAKIP dan Pembangunan e-sakip

c. Analisis Pelaksanaan Milestone 3


Penyusunan draft Peraturan Bupati yang berisi reward bagi perangkat
daerah yang memiliki nilai SAKIP AA dan punishment/sanksi terhadap
perangkat daerah yang memiliki nilai SAKIP D.
Kabupaten Tebo telah memiliki Peraturan Bupati tentang Tambahan
Penghasilan Pegawai ASN, hasil evaluasi SAKIP akan dijadikan dasar
dalam pembayaran TPP tersebut sebagai reward dan punisment bagi
perangkat daerah yang memiliki nilai SAKIP AA dan D, Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia bersama
Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah dan Badan
Keuangan Daerah ditugaskan melakukan revisi terhadap Peraturan
Bupati Nomor 2 Tahun 2019 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai
Aparatur Sipil Negara. Penerapan reward dan punishment akan berlaku
mulai dari kepala perangkat daerah sampai kepada staf dengan tujuan :
- Memberikan motivasi terhadap perangkat daerah untuk
meningkatkan kinerja.
- Memberikan pemahaman bahwa SAKIP adalah tanggung jawab
unsur pimpinan sampai staf, bukan hanya tanggung jawab bagian
perencanaan atau evaluasi saja.
- Agar perangkat daerah proaktif dan cepat dalam menindaklanjuti
rekomendasi evaluasi SAKIP oleh evaluator.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 28


Penyusunan Draft Peraturan Bupati Tebo.

d. Analisis Pelaksanaan Milestone 4


Finalisasi Peraturan Bupati yang berisi reward bagi perangkat daerah
yang memiliki nilai SAKIP AA dan punishment/sanksi terhadap perangkat
daerah yang memiliki nilai SAKIP D.
Draft peraturan Bupati yang disusun oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia berkoordinasi dengan Badan
Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah dan
Badan Keuangan Daerah dikoreksi oleh Bagian Hukum untuk selanjutnya
ditandatangani oleh Bupati.
Peraturan Bupati menambahkan ketentuan dalam pasal 7 dan pasal 8
sebagai berikut :
- Pasal 7 ayat 8 berbunyi :
Untuk Perangkat Daerah yang Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungannya mendapatkan nilai D
ke bawah, maka seluruh ASN dalam lingkungannya akan diberikan
punishment berupa pemotongan TPP aspek prilaku kerja sebesar
20% sesuai jenjang tambahan penghasilan jabatan yang telah
ditetapkan.
- Pasal 7 ayat 9 berbunyi :
Untuk Perangkat Daerah yang Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungannya mendapatkan nilai AA,
laporan keuangan disajikan sesuai sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan dan Tingkat Maturitas SPI berada di level 3 maka
seluruh ASN dalam lingkungannya akan diberikan reward berupa
penambahan TPP aspek prilaku kerja sebesar 10% sesuai jenjang
tambahan penghasilan jabatan yang telah ditetapkan pada tahun
anggaran berikutnya.
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 29
- Pasal 8 ayat 4 berbunyi :
Untuk Perangkat Daerah yang Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungannya mendapatkan nilai D,
maka seluruh ASN dalam lingkungannya akan diberikan punishment
berupa pemotongan TPP aspek penilaian kinerja sebesar 20%
sesuai jenjang tambahan penghasilan jabatan yang telah ditetapkan.
- Pasal 8 ayat 5 berbunyi :
Untuk Perangkat Daerah yang Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungannya mendapatkan nilai AA,
laporan keuangan disajikan sesuai sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan dan Tingkat Maturitas SPI berada di level 3 maka
seluruh ASN dalam lingkungannya akan diberikan reward berupa
penambahan TPP aspek prilaku kinerja sebesar 20% sesuai jenjang
tambahan penghasilan jabatan yang telah ditetapkan pada tahun
anggaran berikutnya.

Gambar. Finalisasi Peraturan Bupati.


e. Analisis Pelaksanaan Milestone 5
Pembangunan dan Pengembangan aplikasi e-sakip.

Dinas Komunikasi dan Informatika ditugaskan untuk membangun dan


mengembangkan aplikasi e-sakip didampingi oleh Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah, Inspektorat dan
Bagian Organisasi.
Pembangunan aplikasi e-sakip dimulai dengan membuat
rancangan/design input, proses dan output yang akan dihasilkan.

Tabel 8. Desain Aplikasi e-sakip

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 30


INPUT PROSES OUTPUT

DATA RENSTRA ENTRY DATA FILE RENSTRA


RENSTRA FILE IKU
FILE RKT
FILE PERJANJIAN KINERJA
FILE PERJANJIAN KINERJA
PERUBAHAN
CAPAIAN IKU
PAGU DAN REALISASI
ANGGARAN
ANALISA PENCAPAIAN
SASARAN
DATA RKT ENTRY DATA FILE RKT
RKT

DATA PERJANJIAN ENTRY DATA FILE PERJANJIAN KINERJA


KINERJA PERJANJIAN
KINERJA

DATA PERJANJIAN ENTRY DATA FILE PERJANJIAN KINERJA


KINERJA PERUBAHAN PERJANJIAN PERUBAHAN
KINERJA
PERUBAHAN

DATA KINERJA ENTRY DATA FILE CAPAIAN KINERJA


KINERJA

Menu yang ada pada aplikasi e-sakip adalah :


1. Menu renstra
Yang memuat sub menu Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Sasaran,
Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan. Data yang dientry adalah
data yang ada dalam renstra perangkat daerah.
2. Menu Rencana Kinerja Tahunan / RKT
Yang memuat sub menu Target RKT Indikator Sasaran, Target RKT
Indikator Program, Target RKT Output Kegiatan, Anggaran Program
RKT, Anggaran Kegiatan RKT.

3. Menu Perjanjian Kinerja / PK


Yang memuat sub menu Target PK Indikator Sasaran, Target PK
Indikator Program, Target PK Output Kegiatan, Anggaran Program
PK, Anggaran Kegiatan PK.
4. Menu Perjanjian Kinerja Perubahan / PK
Perubahan
Yang memuat sub menu Target PK Perubahan Indikator Sasaran,
Target PK Perubahan Indikator Program, Target PK Perubahan

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 31


Output Kegiatan, Anggaran Program PK Perubahan, Anggaran
Kegiatan PK Perubahan.
5. Menu Kinerja
Yang memuat sub menu Realisasi Indikator Sasaran (diukur bulanan,
triwulan dan tahunan), Realisasi Indikator Program (diukur bulanan,
triwulan dan tahunan), Realisasi Indikator Kegiatan (diukur bulanan,
triwulan dan tahunan).
6. Menu Laporan
Terdiri dari sub menu renstra, Rencana Kinerja Tahunan, Indikator
Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Perjanjian Kinerja Perubahan,
Capaian Indikator Kinerja Utama, Capaian Indikator Kinerja Strategis,
Pagu dan Realisasi Anggaran, Analisis Pencapaian Sasaran,
Tabulasi, SK IKU, Rencana Aksi, Efisiensi dan Efektivitas Kinerja.
7. Satuan
Merupakan menu untuk meninput satuan target sasaran, target
program, target kegiatan, dan indikator.

Implementasi e-sakip ditetapkan oleh Bupati Tebo dengan Peraturan


Bupati Nomor 78 Tahun 2019 tentang Penerapan Aplikasi e-sakip di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo sebagai pedoman dasar
hukum, dalam Peraturan Bupati disebutkan bahwa penanggung jawab e-
sakip tingkat kebijakan adalah Sekretaris Daerah, penanggung jawab
teknis adalah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika. Pengembangan
dan pemeliharaan aplikasi e-sakip menjadi tangung jawab Dinas
Komunikasi dan Informatika.
Dalam penerapan e-sakip dibutuhkan admin kabupaten, admin perangkat
daerah dan tim verifikator yang ditunjuk dengan Keputusan Bupati Nomor
624 Tahun 2019 tentang Penunjukan Tim Pengelola Aplikasi e-sakip
pada Pemerintah Kabupaten Tebo. Admin kabupaten bertugas
mengelola data SAKIP tingkat kabupaten seperti RPJMD, yang
ditugaskan adalah pegawai dari Badan Perencanaan Pembangunan,
Penelitian dan Pengembangan Daerah. Admin perangkat daerah
bertugas mengelola data SAKIP masing-masing perangkat daerah. Tim
verifikator yang terdiri dari unsur Badan Perencanaan Pembangunan,
Penelian dan Pengembangan Daerah, Inspektorat, Bagian Organisasi

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 32


yang bertugas melakukan verifikasi atas data yang dientry perangkat
daerah, susunan tim adalah sebagai berikut :
Pengarah : Bupati Tebo
Penanggung jawab : Sekretaris Daerah
Koordinator : Kepala Bidang Penyelenggaraan Data
Statistik dan e-government pada Dinas
Komunikasi dan Informatika
Admin Kabupaten : Eko Nuryanto. S, STP
Tim Verifikator
- Ketua : Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan,
Evaluasi dan Pendanaan pada Badan
Perencanaan Pembangunan, Penelitian
dan Pengembangan Daerah
- Anggota : 1. Auditor Pertama pada Inspektorat
2. Analis Kebijakan Pertama pada
Bagian Organisasi

Aplikasi e-sakip tergabung kedalam portal e-government Pemerintah


Kabupaten Tebo yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika.

Gambar 4. Halaman Portal e-government Pemerintah Kabupaten Tebo.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 33


Pembangunan Aplikasi e-sakip.

f. Analisis Pelaksanaan Milestone 6


Rapat bersama tim pengembangan e-sakip membahas perkembangan
dan kendala pengembangan e-sakip.
Rapat bertujuan untuk mengetahui kendala dan hambatan yang ditemui
dalam proses pembangunan e-sakip. Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika menyampaikan bahwa fokus dalam jangka pendek adalah
berjalannya e-sakip, untuk tampilan dan tambahan sub-sub menu akan
terus dikembangkan dengan tetap berkoordinasi dengan Sekretaris
Daerah, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah serta Bagian Organisasi. Kendala yang dihadapi
tim adalah kurangnya waktu bagi tim e-sakip untuk berdiskusi. Akan
tetapi dapat diatasi dengan cara berkomunikasi melalui telepon dan
whatsapp.

Rapat Perkembangan dan Kendala Tim e-sakip.

g. Analisis Pelaksanaan Milestone 7


Melaksanakan Uji Coba e-sakip.
E-sakip yang telah dibangun oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
untuk tahap awal dilakukan uji coba entry data terhadap 3 (tiga)
perangkat daerah yaitu Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan,

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 34


Penelitian dan Pengembangan Daerah, Sekretariat Daerah Kabupaten
Tebo. Uji coba berjalan lancar dan baik.
Uji coba dilaksanakan di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika
dengan tujuan jika terdapat kesalahan atau error pada aplikasi dapat
langsung diperbaiki oleh programmer sebelum kegiatan launching
aplikasi.

Uji Coba e-sakip

h. Analisis Pelaksanaan Milestone 8


Sosialisasi Peraturan Bupati yang berisi punishment/sanksi terhadap
perangkat daerah yang memiliki nilai SAKIP D dan memberikan
pemahaman tentang pentingnya implementasi SAKIP dan launching
e-sakip.
Kegiatan sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 73 Tahun 2019 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2019 tentang
tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tebo, launching e-sakip dan penandatanganan
komitmen akselerasi peningkatan pelaksanaan SAKIP diadakan dalam
1 (satu) kegiatan, acara dibuka oleh Bupati Tebo yang diwakili oleh
Sekretaris Daerah sekaligus launching aplikasi e-sakip. Dalam sambutan
Bupati Tebo yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah, Bupati berpesan
agar seluruh perangkat daerah menjadikan Peraturan Bupati Nomor 73
Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 2
Tahun 2019 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo dijadikan pedoman
dalam pembayaran tambahan penghasilan. Tujuannya adalah agar
memberi motivasi kepada seluruh jajaran di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tebo memiliki semangat yang tinggi dalam memperbaiki
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 35
implementasi SAKIP di perangkat daerah masing-masing. Bupati
berpesan kepada Dinas Komunikasi dan Informatika agar terus
mengembangkan aplikasi e-sakip dengan tetap berkoordinasi dengan
Sekretaris Daerah dan didampingi oleh tim yang telah ditunjuk.

Sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 73 Tahun 2019 dan Launching e- sakip.

Gambar penandatanganan komitmen akselerasi peningkatan SAKIP.

2.11 Outcome Proyek Perubahan

Outcome proyek perubahan ini adalah meningkatnya nilai hasil evaluasi


Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Tebo. Dalam
RPJMD Kabupaten Tebo tahun 2017 – 2022 target yang telah ditetapkan
sampai akhir periode adalah B, akan tetapi dengan adanya akselerasi
peningkatan pelaksanaan SAKIP di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Tebo yang menjadi proyek perubahan ini tidak tertutup kemungkinan capaian
nilai SAKIP Kabupaten Tebo melebihi target dan Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dapat dilaksanakan sesuai yang diharapkan.
Kabupaten Tebo akan menjadikan nilai hasil evaluasi SAKIP perangkat
daerah sebagai dasar penilaian kinerja dan pemberian reward dan
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 36
punishment dengan menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembayaran
Tambahan Penghasilan Pegawai Pegawai Aparatur Sipil Negara, dimana
nilai SAKIP menjadi salah satu indikator. Diharapkan sistem reward dan
punishment atas capaian kinerja ini akan mendorong kepedulian dan
meningkatkan budaya kinerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo.
Pembangunan e-sakip diperlukan sebagai alat bantu pengukuran kinerja dan
untuk mempermudah identifikasi capaian kinerja. Selain itu pemanfaatan
teknologi informasi merupakan salah satu cara mendukung penerapan e-
government.

2.12 Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran

a. Shift of mind (pergeseran pola pikir)

Elaborasi tentang pergeseran/perubahan pola pikir yang terjadi pada


anggota organisasi sehubungan dengan adanya proyek perubahan.

b. Adaptive Learning (pembelajaran adaptif)

Elaborasi tentang kemampuan anggota organisasi untuk melakukan


berbagai penyesuaian kerja terhadap tuntutan stakeholder sehubungan
dengan implementasi proyek perubahan.

c. Generative Learning (pembelajaran untuk mencipta)

Elaborasi tentang kemampuan anggota organisasi untuk menghasilkan


sesuatu yang inovatif bermanfaat dan bermanfaat bagi organisasi dan
stakeholder.

Pemberdayaan organisasi pembelajaran sehubungan dengan implementasi


proyek perubahan akselerasi peningkatan pelaksanaan SAKIP di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tebo adalah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran

No Pemberdayaan Sebelum Proyek Sesudah Proyek


organisasi Perubahan Perubahan
pembelajaran
1. Shift of mind Capaian program dan Capaian program dan
kegiatan hanya kegiatan diukur
diukur melalui melalui capaian

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 37


serapan anggaran. kinerja.
2. Adaptive Learning Belum ada regulasi Adanya regulasi yang
yang mengatur mengatur reward dan
reward dan punishment terhadap
punishment terhadap capaian nilai SAKIP
capaian nilai SAKIP perangkat daerah.
perangkat daerah.
3. Generative Learning Belum dibangunnya Telah dibangunnya
aplikasi e-sakip. aplikasi e-sakip.

2.13 Capaian Proyek Perubahan

Tabel 9. Capaian Proyek Perubahan

Pelaksanaan Output Outcome


Sept Oktober November
N
Kegiatan Minggu
o Ke
Minggu ke Minggu ke

4 1 2 3 4 5 1 2 3

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 38


1. Koordinasi dengan Bupati Dokumen Arahan untuk
dan Wakil Bupati Tebo dukungan mengimplementa
tentang pelaksanaan terhadap sikan proyek
proyek perubahan. proyek perubahan
perubahan

2. Rapat bersama tim Dokumen Menggerakkan


peningkatan rapat dan tim akselerasi
pelaksanaan SAKIP dan rancangan SAKIP dan tim
tim pengembangan e- e-sakip pengembangan
sakip. e-sakip.

3. Penyusunan draft Draft Rancangan


Peraturan Bupati yang perubahan reward dan
berisi Peraturan punishment
punishment/sanksi Bupati terhadap
terhadap perangkat Nomor 2 perangkat daerah
daerah yang memiliki Tahun 2019 atas nilai SAKIP.
nilai SAKIP D.

4. Finalisasi Peraturan Peraturan Berlakunya


Bupati yang berisi Bupati reward dan
punishment/sanksi Nomor 73 punishment
terhadap perangkat Tahun 2019 terhadap
daerah yang memiliki perangkat daerah
nilai SAKIP D. atas penilaian
SAKIP.

5. Pengembangan aplikasi Rancangan Pemanfaatan


e-sakip. aplikasi e- teknologi
sakip informasi dalam
Kabupaten peningkatan
Tebo pelaksanaan
SAKIP.

6. Rapat bersama tim Dokumen Solusi atas


pengembangan e-sakip rapat kendala yang
membahas dihadapi tim e-
perkembangan dan sakip
kendala pengembangan
e-sakip.

7. Melaksanakan uji coba Dokumen uji Berjalannya e-


e-sakip. coba sakip.

8. Melaksanakan Penjelasan Pemahaman


sosialisasi Peraturan kepada perangkat tentang
Bupati Nomor 73 Tahun perangkat e-sakip.
2019, launching e- daerah
sakip. tentang e-
sakip.

9. Membangun komitmen Pernyataan Peningkatan


bersama perangkat komitmen pemahaman
daerah terkait peningkatan perangkat daerah
peningkatan SAKIP tentang SAKIP.
pelaksanaan SAKIP.

2.14 Implementasi Strategi Marketting

Strategi yang dilakukan untuk mendorong partisipasi dan pemanfaatan


secara luas hasil dari proyek perubahan ini adalah strategi 5P, yaitu :
1. PRODUCT
yaitu regulasi tentang pemberian punishment atau sanksi dan aplikasi
e-sakip. Produk yang dihasilkan proyek perubahan ini adalah :
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 39
a. Telah ditetapkan Peraturan Bupati Nomor 73 Tahun 2019 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Tebo Nomor 2 Tahun
2019 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo. Peraturan
Bupati ini mengatur reward dan punishment terhadap hasil
penilaian SAKIP perangkat daerah dengan rincian sebagai berikut :
3. Pasal 7 ayat 8 berbunyi :
Untuk Perangkat Daerah yang Penilaian Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungannya
mendapatkan nilai D ke bawah, maka seluruh ASN dalam
lingkungannya akan diberikan punishment berupa pemotongan
TPP aspek prilaku kerja sebesar 20% sesuai jenjang tambahan
penghasilan jabatan yang telah ditetapkan.
4. Pasal 7 ayat 9 berbunyi :
Untuk Perangkat Daerah yang Penilaian Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungannya
mendapatkan nilai AA, laporan keuangan disajikan sesuai
sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan dan Tingkat Maturitas
SPI berada di level 3 maka seluruh ASN dalam lingkungannya
akan diberikan reward berupa penambahan TPP aspek prilaku
kerja sebesar 10% sesuai jenjang tambahan penghasilan
jabatan yang telah ditetapkan pada tahun anggaran berikutnya.
5. Pasal 8 ayat 4 berbunyi :
Untuk Perangkat Daerah yang Penilaian Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungannya
mendapatkan nilai D, maka seluruh ASN dalam lingkungannya
akan diberikan punishment berupa pemotongan TPP aspek
penilaian kinerja sebesar 20% sesuai jenjang tambahan
penghasilan jabatan yang telah ditetapkan.
6. Pasal 8 ayat 5 berbunyi :
Untuk Perangkat Daerah yang Penilaian Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungannya
mendapatkan nilai AA, laporan keuangan disajikan sesuai
sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan dan Tingkat Maturitas
SPI berada di level 3 maka seluruh ASN dalam lingkungannya
akan diberikan reward berupa penambahan TPP aspek prilaku
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 40
kinerja sebesar 20% sesuai jenjang tambahan penghasilan
jabatan yang telah ditetapkan pada tahun anggaran berikutnya
b. Aplikasi e-sakip
Dinas Komunikasi dan Informatika didampingi oleh Inspektorat,
Bappelitbangda dan Bagian Organisasi telah membangun aplikasi
e-sakip yang akan diimplementasikan oleh seluruh perangkat
daerah guna mendukung akselerasi peningkatan pelaksanaan
SAKIP.

2. PLACE
yaitu seluruh OPD dalam Pemerintahan Kabupaten Tebo.
Seluruh perangkat daerah dalam Kabupaten Tebo telah mengikuti
sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 73 Tahun 2019 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Tebo Nomor 2 Tahun 2019
tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil Negara di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo dan launching e-sakip.
Diharapkan perangkat daerah semakin memahami pentingnya peran
seluruh ASN dalam peningkatan kinerja mulai dari pimpinan sampai
level terendah.

3. PEOPLE
yaitu meyakinkan stakeholder baik internal maupun eksternal untuk
memberikan dukungan melalui strategi komunikasi sesuai tingkat
pengaruh dan interst masing-masing pemangku kepentingan.
Dukungan terhadap proyek perubahan diberikan oleh Bupati selaku
mentor dengan mengesahkan Peraturan Bupati Nomor 73 Tahun 2019
tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Tebo Nomor 2
Tahun 2019 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo.
Perangkat daerah mendukung dengan menandatangani pernyataan
komitmen peningkatan pelaksanaan SAKIP di perangkat daerah
masing-masing.
Perwakilan BPKP Provinsi Jambi dalam hal ini Koordinator
Pengawasan P3A menyampaikan bahwa penting bagi Kabupaten
Tebo meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilirtas sehingga
Kabupaten Tebo mampu mewujudkan target daerah dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 41
4. PROMOTION
yaitu sosialisasi dan pengenalan melalui strategi offline (direct) dan
online.
Sosialisasi Peraturan Bupati dan launching e-sakip dilaksanakan
dengan mengundang kepala perangkat daerah dan kepala sub bagian
perencanaan untuk memberikan pemahaman terhadap implementasi
Peraturan Bupati dan aplikasi e-sakip.

5. PRICE
yaitu biaya yang dibutuhkan untuk proyek perubahan. Biaya yang
dibutuhkan jika membangun aplikasi secara mandiri akan lebih kecil
karena biaya pemeliharaan dan operasional berada di lingkup
Pemerintah Kabupaten Tebo yaitu pada Dinas Komunikasi dan
Informatika.
Sekretaris Daerah selaku project leader dalam berbagai kegiatan
menyampaikan perlunya komitmen seluruh jajaran di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tebo untuk terus meningkatkan kinerja sesuai target
yang telah ditetapkan.

Menyampaikan pentingnya anggaran berbasis kinerja sebagai upaya peningkatan SAKIP


pada acara sosialisasi Permendagri Nomor 133 Tahun 2018.

2.15 Kriteria Keberhasilan Proyek Perubahan

Tabel 10. Kriteria Keberhasilan Proyek Perubahan

RENCANA CAPAIAN
JANGKA PENDEK
1. Terbangunnya komitmen Ditandatanganinya pernyataan komitmen
bersama untuk akselerasi peningkatan pelaksanaan SAKIP
meningkatkan oleh Kepala Perangkat Daerah.
pelaksanakan Sistem

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 42


RENCANA CAPAIAN
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah di
Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tebo.
2. Tersusunnya perubahan Telah ditetapkan Peraturan Bupati Nomor 73
Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas
Tahun 2019 tentang TPP Peraturan Bupati Tebo nomor 2 Tahun 2019
ASN di Lingkungan tentang Tambahan Penghasilan Pegawai
Pemerintah Kabupaten Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
Tebo dengan memasukkan Pemerintah Kabupaten Tebo, yang memuat
nilai SAKIP sebagai tentang reward dan punishment terhadap
indikator pembayaran TPP. capaian nilai SAKIP perangkat daerah.
Peraturan Bupati telah disosialisasikan
kepada seluruh perangkat daerah.
3. Terlaksananya Dinas Komunikasi dan Informatika telah
pembangunan aplikasi e- membangun aplikasi e-sakip yang didampingi
sakip Kabupaten Tebo oleh Bappelitabngda, Inspektorat dan Bagian
sebagai database Organisasi. Aplikasi e-sakip telah diujicoba
perencanaan kinerja, dan telah dilaksanakan launching.
pengukuran kinerja dan
pelaporan kinerja.
JANGKA MENENGAH
1. Terlaksananya
peningkatan SDM bidang
perencanaan pada
perangkat daerah dan
peningkatan kompetensi
APIP.
2. Terlaksananya
evaluasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah oleh
Kementerian PAN & RB.
JANGKA PANJANG
Menerapkan sistem anggaran
berbasis kinerja.

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 43


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam
rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi, pengelolaan sumber daya, kebijakan, dan program di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Tebo. SAKIP merupakan strategic control system
sekaligus management control system. Selanjutnya SAKIP sebagai

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 44


instrumen pertanggungjawaban kepada publik memerlukan dukungan peran
aktif, komitmen, serta konsistensi dari unsur pimpinan hingga pelaksana.
Selanjutnya digunakan sebagai alat untuk memperbaiki kebijakan serta
mendorong Pemerintah Kabupaten Tebo untuk melakukan inovasi dalam
mendisain program dan kegiatan, dapat digunakan sebagai dasar dalam
memberikan reward dan punishment yang bisa dikaitkan dengan kinerja
individu.

3.2 Rekomendasi

1. Setiap perangkat daerah agar melakukan sosialisasi Peraturan Bupati


Nomor 73 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati
Tebo Nomor 2 Tahun 2019 ttang Tambahan Penghasilan Pegawai
Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tebo di
lingkungannya masing-masing.
2. Setiap perangkat daerah agar mengimplementasikan e-sakip yang telah
dibangun.
3. Dinas Komunikasi dan Informatika agar terus mengembangkan aplikasi
e-sakip, diharapkan ke depan aplikasi e-sakip dapat mengintegrasikan
indikator kinerja individu.
4. Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan agar
memastikan keselarasan tujuan, indikator dan target pada RPJMD
dengan dokumen perangkat daerah seperti renstra, Indikator Kinerja
Utama, perjanjian kinerja, renja dan rencana aksi.

3.3 Lesson Learnt

Selama mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXIII


di Puslatbang PKASN Lembaga Administrasi Negara bekerjasama dengan Badan
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2019 lesson
learn yang diperoleh adalah:
1. Proses Pembelajaran

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 45


Pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan mengembangkan kompetensi
kepemimpinan pada strategik kebijakan yang akan berperan pada pelaksanaan
tugas dan fungsi di instansi masing-masing.
Proses pembelajaran juga mengajak dan memberi bekal pada peserta diklat
untuk melakukan perubahan berdasarkan pengalaman, perubahan tersebut
diharapkan dapat diinternalisasikan pada instansi masing-masing. Langkah
untuk melakukan perubahan diawali dengan pemetaan dan penguasaan
terhadap masalah yang dihadapi instansi.
Pembelajaran yang dilaksanakan secara klasikal menambah pengetahuan
peserta diklat tentang rumusan alternatif kebijakan untuk memberikan solusi
terhadap permasalahan yang ada. Pembelajaran non klasikal berupa visitasi ke
Kabupaten Tasik Malaya memberikan pengetahuan tentang inovasi yang ada
pada daerah tersebut dan memberikan kesempatan kepada peserta diklat untuk
mengadopsi dan mengadaptasinya untuk diimplementasikan pada daerah
masing-masing.
2. Koordinasi dan Komunikasi
Koordinasi antara peserta diklat dengan coach, widyaiswara dan pihak
penyelenggaran diklat berjalan dengan baik dan mendorong kami sebagai
peserta untuk berbuat yang terbaik bagi instansi. Coach membimbing dan
memberikan masukan dalam proses penyusunan rancangan proyek perubahan.
Widyaiswara memberikan materi yang bermanfaat dan ikut memberikan
dukungan, ide dan gagasan terhadap proyek perubahan. Materi disampaikan
dengan bahasa yang mudah dimengerti dan menciptakan suasana yang santai
sehingga maksud widyaiswara cepat ditangkap oleh peserta diklat.
3. Harapan
Harapan kami dengan mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional Tingkat II
ini dapat menciptakan pemimpin yang mampu berinovasi dan beradaptasi
terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya, mendorong kemajuan dan
memberikan solusi, dan mempertahankan kondisi instansi dengan tingkat
kinerja yang tinggi khususnya bagi Pemerintah Kabupaten Tebo.
4. Dengan demikian ilmu yang didapatkan selama mengikuti Pendidikan
Kepemimpinan Nasional Tingkat II sangat bermanfaat bagi instansi.

Yogyakarta, November 2019


Penyusun

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 46


Drs. TEGUH ARHADI, M.M.
NIP. 19650201 198603 1 009

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN 47

Anda mungkin juga menyukai