MODUL PRAKTIKUM
HIDROLIK DASAR
PERATURAN PRAKTIKUM
Sebelum praktikum dimulai, praktikan harus mempelajari teori yang
diperlukan guna kelancaran menyelesaikan prakteknya.
Setiap praktikan wajib memakai baju kerja (jas lab) dan sepatu.
Kompensasi Keterlambatan:
Cover
Pendahuluan
Teori Dasar
Jawaban dari soal-soal pada modul yang sudah dikerjakan
Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
ASISTEN :
M. AZIZ KHAN
AHMAD KOMEDI
PERINGATAN !!!!
PRAKTIKAN YANG DIKETAHUI MENYALIN/MENG-COPY LAPORAN
PRAKTIKAN YANG LAIN, BAIK SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA, DIBERI
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui kurva karakteristik pompa
Permasalahan
Spindel utama dari mesin bubut otomatis digerakkan dengan sebuah motor hidrolik,
sementara gerakan makan benda kerja diatur dengan silinder hidrolik. Mesin ini
mempunyai kecepatan tertentu yang dapat dievaluasi dari kurva karakteristik pompa.
Langkah kerja
1. Rakit semua komponen seperti pada rangkaian.
2. Katup 1V dibuka penuh
3. Hidupkan Hydraulic power pack 0Z1
4. Tutup katup 1V secara perlahan sehingga diperoleh harga tekanan pada pressure
gauge 0Z2 sesuai dengan tabel
5. Maksimum tekanan kerja adalah 60 bar
4,0
Debit Aliran (l/min)
3,0
2,0
1,0
0,0
0 10 20 30 40 50
Tekanan sistem (bar)
Kesimpulan :
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
_________________________________________________
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui karakteristik katup pressure relief
Permasalahan
Pada suatu proses produksi alat pengangkat barang (Package lifting device) sangat
dibutuhkan untuk mengangkat barang yang cukup berat. Proses pengangkatan barang
tersebut memerlukan kecepatan yang diatur sedemikian rupa sehingga barang tersebut
tidak jatuh. Untuk mencapai tujuan dimaksud perlu diketahui karakteristik tekanan
terhadap debit aliran dari katup pressure relief pada saat terjadi pembagian aliran keluar
dari pompa hidrolik.
Langkah kerja
1. Rakit semua komponen seperti pada rangkaian.
2. Katup 1V1 ditutup dan PRV 1V2 dibuka penuh
3. Hidupkan Hydraulic power pack 0Z1
4. Tutup katup 1V2 secara perlahan sehingga diperoleh harga tekanan 50 bar pada
0Z2
5. Buka katup 1V1 sehingga diperoleh harga tekanan sesuai dengan tabel
Lengkapi tabel dibawah ini
50
Tekanan kerja (bar)
45
40
35
30
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5
Debit Aliran (l/min)
Kesimpulan :
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
_________________________________________________
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui bagaimana mengukur ketahanan aliran
Permasalahan
Langkah kerja
1. Rakit semua komponen seperti pada rangkaian.
2. Katup 0V3 ditutup dan 0V1 dibuka penuh
3. Hidupkan Hydraulic power pack 0Z1
4. Tutup katup 0V1 secara perlahan sehingga diperoleh harga tekanan 50 bar pada
0Z2
5. Ukur resistensi berbagai komponen sesuai dengan tabel
6. Atur debit aliran pada 0V2 dan ukur debit aliran dengan flow sensor 1S
Catatan
p0Z3 = tekanan upstream setiap komponen
p0Z4 = tekanan downstream setiap komponen
Kesimpulan :
Berapa perubahan perbedaan tekanan bila debit aliran ditingkatkan menjadi dua
kalinya?
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
_________________________________________________
Tujuan Praktikum
Untuk membiasakan penggunaan katup tak balik (non return valve)
Untuk menunjukkan aktivasi dari silinder aksi tunggal dengan menggunakan
katup-2/2
Permasalahan
Gulungan-gulungan kertas diangkat ke atas calender dengan alat pengangkat. Alat ini
digerakkan dengan plunger silinder aksi tunggal. Ketika pompa hidrolik dihidupkan,
aliran oli langsung menuju silinder aksi tunggal tersebut. Katup 2/2 ditempatkan pada
posisi normal dalam arah aliran ke tangki hidrolik. Katup non-return digunakan untuk
memastikan pompa terlindung dari tekanan balik oli. Katup pressure relief dipasang
searah upstream dari katup non-return untuk menjaga pompa dari tekanan berlebihan.
Langkah kerja
1. Rakit semua komponen seperti pada rangkaian.
2. Katup 0V2 dibuka penuh
Kesimpulan :
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
_________________________________________________
Tujuan Praktikum
Untuk membiasakan penggunaan katup 3/2
Untuk menentukan waktu, tekanan dan gaya selama langkah maju dan langkah
mundur dari silinder aksi tunggal
Permasalahan
Tutup dari tunggu pemanas (hardening furnace) diangkat dengan silinder aksi tunggal.
Silinder digerakkan dengan katup 3/2. Suatu beban 9 kg ditempatkan diujung silinder
sebagai pengganti beban dari tutup tunggu pemanas. Ukur dan hitung nilai-nilai berikut
Tekanan maju, tekanan beban, tekanan resitensi dan tekanan balik
Kecepatan dan waktu pada saat langkah maju
Langkah kerja
1. Rakit semua komponen seperti pada rangkaian.
2. Katup 0V2 dibuka penuh
FL
Tekanan beban : pL
A PN
p L .................................................................
Tahanan hidrolik = tekanan kerja – tekanan beban
p res .................................................................
Kesimpulan :
Berapa besarnya tekanan balik dibandingkan hubungannya dengan tahanan hidrolik ?
___________________________________________________________
___________________________________________________________
q
Kecepatan langkah maju : v adv
A PN
v adv .................................................................
s
Kecepatan langkah maju : t adv
v adv
t adv .................................................................
Kesimpulan :
Bandingkan antara menghitung dan mengukur waktu langkah maju ?
___________________________________________________________
___________________________________________________________
Tujuan Praktikum
Untuk membiasakan penggunaan katup 4/2
Untuk menentukan waktu, tekanan dan gaya selama langkah maju dan langkah
mundur dari silinder aksi ganda
Permasalahan
Pintu suatu pemanas (furnace) dibuka dan ditutup dengan silinder aksi ganda. Silinder
digerakkan dengan menekan tombol katup 4/2 dengan pegas pembalik. Hal ini berarti
pintu dibuka, jika tombol katup 4/2 ditekan. Jika tombol dilepas maka pintu pemanas
tertutup kembali.
Langkah kerja
1. Rakit semua komponen seperti pada rangkaian.
2. Hidupkan Hydraulic power pack 0Z1
3. Tutup katup 0V sehingga diperoleh harga tekanan 50 bar pada 0Z2
4. Pressure sensor lebih dianjurkan digunakan daripada Pressure gauge.
5. Katup 4/2 dibuka, piston maju, Katup 4/2 ditutup, piston kembali ke posisi
semula. Lakukan beberapa bolak-balik
6. Setelah itu ukur tekanan maju, tekanan balik dan waktunya
A PN
Perbandingan luas
A PR
.................................................................
q
Kecepatan langkah maju : v adv
A PN
v adv .................................................................
s
Waktu langkah maju : t adv
v adv
t adv .................................................................
q
Kecepatan langkah mundur : v ret
A PR
v ret .................................................................
s
Waktu langkah mundur : t ret
v ret
t ret .................................................................
Kesimpulan :
Bandingkan kecepatan dan waktu langkah maju dan mundur dengan perbandingan luas.
Apa hubungan antara besaran-besaran ini?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
___________________________________________
Tujuan Praktikum
Untuk membiasakan penggunaan katup 4/2
Untuk menunjukkan penggunaa katup piloted non-return
Permasalahan
Benda-benda akan dimasukkan dalam Oven Pengering yang letakkan diatas belt
conveyor. Ketegangan belt dijaga setiap waktu dengan sebuah silinder aksi ganda.
Suplai tenaga hidrolik harus tersedia setiap saat. Sistem dibuat sedemikian rupa
sehingga bila ketegangan belt sudah cukup, maka tenaga hidrolik di-bypass-kan ke
pompa hidrolik lagi. Gaya pembalik terhadap silinder hidrolik akibat pencekaman
terhadap belt terus ada. Katup non-return dipasang untuk mencegah gaya tersebut
terhadap piston silinder.
Untuk tujuan perbandingan, hitung daya yang digunakan jika menggunakan kombinasi
katup 4/3 + katup recirculating mid-position dengan katup 4/3 + katup closed mid-
position.
Langkah kerja
1. Rakit semua komponen seperti pada rangkaian.
2. Shut-off valve 0V2 ditutup dan PRV 0V1 dibuka.
3. Hidupkan Hydraulic power pack 0Z1
4. Tutup katup 0V sehingga diperoleh harga tekanan 50 bar pada 0Z1.
5. Shut-off valve 0V2 dibuka, perhatikan tekanan pada 0Z1, saat itu juga tekanan
turun dari 50 bar menjadi kira-kira 3 bar.
6. Katup 4/3 digerakkan, piston maju.
7. Katup 4/3 digerakkan ke posisi tengah, piston berhenti saat itu juga.
Langkah
mundur
Posisi
Tengah
pq
Perhitungan daya penggerak: PDR
Data-data yang dibutuhkan untuk perhitungan
PDR = daya penggerak yang dibutuhkan
p = tekanan sistem oleh pompa (maksimum 50 bar)
q = debit pompa (tetap 2 l/min)
= efisiensi pompa
Daya penggerak dengan posisi tertutup
PDR = ………………………………………….
Daya penggerak dengan posisi bolak-balik (recirculating)
PDR = ………………………………………….
Kesimpulan
Apa kerugian dari rangkaian (bypass) recirculating ?
____________________________________________________________
________________________________________________________
Tujuan Praktikum
Untuk menujukkan penggunaan hydraulic accumulator sebagai sumber tenaga.
Untuk menunjukkan bagaimana penggunaan accumulator untuk memberi daya
pada langkah maju dan mundur pada saat pompa dimatikan
Permasalahan
Pintu dari Cold Store digerakkan dengan silinder aksi ganda. Hydraulic accumulator
digunakan agar pintu masih dapat dibuka jika listrik mati. Katup 4/3 digunakan untuk
menggerakkan silinder aksi ganda. Katup 4/3 dipasang dengan cara pada posisi normal
piston sudah bergerak.
Langkah kerja
1. Rakit semua komponen seperti pada rangkaian.
2. Pertama sekali accumulator harus mati
3. PRV 0V1 dibuka penuh.
Kesimpulan
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Tujuan Praktikum
Untuk membiasakan penggunaan katup 2-way flow control
Untuk menunjukkan bagaimana menyusun suatu rangkaian counter-holding
Permasalahan
Beberapa tempat diatas suatu meja putar digerakkan dengan tenaga hidrolik. Di lokasi
tersebut tombol ON dan OFF dihasilkan dari rangkaian hidrolik yang dibuat sedemikian
rupa. Hasil rangkaian tersebut juga disejalankan mesin drill yang terletak diluar meja
putar tersebut. Efek fluktuasi tekanan dan gaya harus diminimalkan sehingga tidak
menganggu ke benda kerja. Untuk itu digunakan katup flow kontrol untuk menjamin
kelancaran kecepatan makan, sedangkan efek fluktuasi gaya digunakan pressure relief
yang difungsikan sebagai counter holding.
Langkah kerja
1. Rakit semua komponen seperti pada rangkaian.
2. Tutup katup shut-off 0V2
3. Atur tekanan sistem yang diinginkan pada PRV 0V1.
4. Buka PRV 1V4 dan katup shut-off 0V2
5. Buka katup flow control kira-kira 2 putaran, sehingga piston bergerak maju
selama 5 detik ketika katup 4/3 digerakkan
6. Ketika piston sampai pada posisi ujung, atur tekanan dengan PRV 0V1 sesuai
dengan Tabel (lihat tekanan pada pressure gauge 1Z1)
7. Tekanan pada pressure gauge 1Z4 diatur selama langkah maju dengan PRV
1V4.
8. Katup non-return 1V2 dan 1V5 dipasang untuk aliran bypass.
Kesimpulan
Apa kerugian dari rangkaian (bypass) recirculating ?
____________________________________________________________
________________________________________________________
Tujuan Praktikum
Untuk menunjukkan bagaimana menentukan karakteristik katup 2-way flow
control
Untuk menunjukkan bagaimana membuat perbandingan antara katup 2-way flow
control dan katup flow control tipe throttle.
Permasalahan
Suatu konveyor rantai yang panjang sekali, membawa benda kerja melewati ruang
pengecatan. Rantai digerakkan dengan motor hidrolik yang telah direduksi putarannya
dengan gear box. Karena suatu hal, maka terjadai perubahan proses produksi, dimana
berat benda kerja dikurangi, tapi kecepatan konveyor tetap sama dengan yang
sebelumnya. Untuk tujuan dimaksud harus ditentukan, apakah cukup dengan
menggunakan katup flow control saja.
Langkah kerja
1. Rakit semua komponen seperti pada rangkaian.
2. Buka penuh PRV 0V1 dan 1V1
3. Tutup katup shut-off 0V2
4. Buka katup flow control kira-kira 2 putaran.
5. Hidupkan Hydraulic power pack 0Z1
6. Atur tekanan sistem dengan PRV 0V1, lihat tekanan tersebut pada pressure
gauge 0Z2.
7. Tutup katup shut-off 0V2.
8. Bila tekanan pada pressure gauge 1Z1 kurang dari 50 bar, atur lagi PRV 0V1.
9. Atur debit aliran 2 l/min pada flow control 0V2.
10. Tekanan akibat beban divariasikan dengan PRV 1V1 sesuai dengan besaran
yang ditabelkan
11. Untuk pengukuran tahap kedua PRV 1V1 dibuka penuh
12. Tekanan sistem diatur dengan PRV 0V1.
13. Buat/plot grafik karakteristik tekanan vs debit untuk katup flow control.
14. Uji katup flow control tipe throttle dengan prosedur yang sama.
4,0
2,0
1,0
0,0
0 10 20 30 40 50
Tekanan sistem (bar)
Kesimpulan
Katup yang mana yang sesuai dengan aplikasi yang dimaksud pada permasalahan
painting booth ?
____________________________________________________________
________________________________________________________