NAMA KELOMPOK
1. FATTAHIRA INSANI
2. FERDIANSYAH
3. IIS BADRIYAH
4. LISA SAFITRI
5. MALDA MEILANA W.
BEKASI
KATA PENGANTAR
Dengan menyembut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi
maha penyayang , kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan metode ilmiah tentang
pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai dengan baik.
Adapun metode ilmiah tentang pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak. Sehingga
dapat memperlancar pembuatan metode ilmiah ini.
Untuk itu, kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
metode ilmiah ini. Namun, tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan. Baik dari segi
penyusun bahasanya, maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada dan tangan terbuka, kami membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami.
Sehingga kami dapat memperbaiki metode ilmiah ini.
Daftar isi.....................................................................................................ii
1. BAB 1 ...............................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................1
Rumusan masalah.............................................................................3
2. BAB II.................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................4
Landasan teori...................................................................................4
Hipotesis............................................................................................5
3. BAB IV................................................................................................6
KESIMPULAN......................................................................................7
4. DAFTAR PUSAKA.................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk
hidup di dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah penerang
dunia ini. Selain itu , bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya
matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses
dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan
akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan , meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.
Selain itu , kekurangan cahaya saat perkecambahan berlangsung akan
menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih
cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan bewarna pucat
(tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga
dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan.
Sebaliknya , tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan
tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek , daun
berkembang baik lebih lebar, lebih hijau , tampak lebih segar dan batang
kecambah lebih kokoh.
Misalnya saja pada tanaman cabai rawit. Bagi masyarakat Asia khususnya
penduduk Indonesia tanaman cabai rawit adalah tanaman yang sangat
penting. Dikarenakan Indonesia sangat terkenal dengan masakan yang
berbumbu sangat pedas. Selain itu Indonesia adalah Negara agraris yang
sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Selain itu sebagian besar
penduduk Indonesia juga mempunyai lahan yang ditanami rempah-rempah
dan kebutuhan sehari-hari khususnya cabai rawit.
Namun dibalik segala kegunaannya pertumbuhan cabai rawit yang baik itu
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan cabai rawit. Mengapa hal itu bisa terjadi? Kami akan
membahasnya pada ulasan berikut ini.
1.2 Rumusan Masalah
Manfaat yang kita ambil adalah kita dapat mengetahui pengaruh cahaya
matahari terhadap pertumbuhan.
BAB II
Tinjauan pustaka
A. Landasan teori
Faktor Eksternal :
Suhu
Cahaya
Air
Nutrisi
Kelembapan udara
Tingkat keasaman dan basa ( pH )
Cahaya
B. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah tanaman cabai rawit diletakkan di luar ruangan
maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih
lebar,tebal,hijau tampak segar dan batang kecambah tampak lebih kokoh. Dan
tanaman cabai rawit diletakkan di dalam ruangan maka batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah,daunnya berukuran kecil,tipis dan berwarna
pucat tidak hijau.
Bahan dan Metode Penelitian
Langkah kerja
1. Menentukan variable – variable.
- variable bebas : cahaya matahari
- variable terikat : tanah, air, biji cabai rawit, kelembapan, cahaya, dan
suhu.
Dari 5 biji tanaman cabai rawit yang kami tanam hanya 3 biji yang mengalami
perkecambahan. Karena itu kamai hanya mengamati dan mengukur tiga biji
yang mengalami perkecambahan tersebut.
Hasil dan Pembahasan
Tabel hasil penelitian pot I ( tanaman cabai rawit dalam ruangan )
1 0 cm - - - Belum terbentuk
Pertambahan daun
4 4.3 cm 2 helai Pucat Kecil, Tipis cepat dan batang
kecambah tidak kokoh
1 0 cm - - - Belum terbentuk
3 2 cm - - - Muncul daun
Daun sangat
5 3 cm 3 helai Hijau Tebal lebat, batang tegak dan
kokoh
Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari ke hari. Namun
pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau ( pucat ) dan batang
kecambahnya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung
karena pertambahan tinggi yang sangat pesat, namun batangnya tidak kuat.
Tanaman di pot I ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya
matahari disaat perkecambahan. Gejala etiolasi ditandai dengan pertambahan
tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam
perpanjanga sel – sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal di tempat yang
tanpa cahaya matahari. Namun kekuarangan cahaya itu menyebabkan daun
berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena
tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga tanaman
kekurangan nutrisi.
Abercrombie, M.et al. 1993. Kamus lengkap biologi. Sutarmi T S. Dan Sugiri N.
Imaningtyas S.A. dan Marias, editor. Jakarta : Erlangga. Terjemahan dari :
Dictonary of biology