ABSTRAK
Penelitian dilakukan dengan melihat jaringan epidermis pada tujuh spesies yang mewakili family
solanaceae (Solanum melongena, Solanum tuberosum, Capsicum frustescens, Capsicum annum, Datura
metel, Physalis minima dan Lycopersicon pimpinellifolium) yang ditemukan di daerah cangar kota Batu
dengan metode jelajah. Kemudian dilakukan penelitian pada epidermis daun di Labolatorium Biologi
Universitas Muhammadiyah Malang dengan menggunakan mikroskop SEM. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa trikoma pada famili solanaceae memiliki bentuk yang bervariasi. Dari 7 spesies
ditemukan trikoma rambut sederhana, stellata, berkepala unicel dan hidatoda. Kemudian hasil penelitian
ini untuk dikembangkan menjadi sumber belajar biologi SMA kelas XI melalui analisis KD, silabus dan
RPP pada materi pembelajaran jaringan tumbuhan dengan penyajian bahan ajar berbentuk buku ilmiah.
Kata kunci: Studi bentuk, Trikoma Daun, family Solanaceae, Sumber Belajar
solanaceae diantaranya ditemukan trikoma dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu
glandular multicellular pada spesies (Suryabrata, 1983). Sedangkan penelitian
Datura metel, trikoma non glandular kualitatif adalah penelitian yang bertolak
bentuk bintang pada spesies Solanum belakang dari filsafat konstruktivisme yang
indicum, dan S. xantocarpum, serta berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi
trikoma glandular bentuk kait pada spesies jamak, interaktif dan suatu pertukaran
lainnya. Sedangkan berdasarkan hasil pengalaman social yang diinterpretasikan
penelitian O.Adedeji (2007), ditemukan oleh individu-individu (Sukmadinata,
jenis trikoma bervariasi pula pada 4 genus 2011).
dari family solanaceae tersebut. Dari 3 Jenis penelitian yang digunakan
spesies genus solanum yang diteliti hanya dalam penelitian ini adalah penelitian
spesies Solanum torvum yang trikomanya deskriptif kualitatif sebagaimana menurut
non glandular. Sukmadinata (2011) tujuan dari penelitian
Pembelajaran di tingkat SMA, pada deskriptif kuantitatif yaitu untuk
materi kelas XI Kopetensi Dasar (KD) mendeskripsikan fenomena-fenomena
kurikulum 2013 “4.3 Menyajikan data yang ada, baik secara alamiah maupun
tentang struktur anatomi jaringan pada buatan manusia dimana dalam
tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan penggambarannya peneliti melakukan
untuk menunjukkan pemahaman hubungan pengamatan, interview, dan
antara struktur dan fungsi jaringan pada mengembangkan teori. Menurut Arikunto
tumbuhan terhadap bioproses yang (2010) dalam penelitian deskriptif tidak
berlangsung pada tumbuhan. dimaksudkan untuk menguji hipotesis.
Kenyataannya, beberapa buku biologi
SMA kelas XI hanya membahas Tempat dan Waktu
pengertian singkat tentang trikoma tanpa
adanya sumber gambar yang menunjang Penelitian ini dilakukan di
menjadikan buku ajar biologi SMA kelas laboratorium Biologi Universitas
XI kurang lengkap pembahasannya. Dari Muhammadiyah Malang. Waktu penelitian
tiga buku ajar, hanya ada 1 buku saja yang ini dilakukan pada tanggal 17-19 Juni
menyediakan gambar dari bentuk trikoma. 2014.
Berdasarkan kd yang tertuliskan pada
kurikulum, materi tentang jaringan Populasi
tumbuhan sebaiknya dilengkapi dengan
materi-materi yang lebih lengkap terutama Populasi adalah keseluruhan objek
pada sumber gambar yang ada pada buku penelitian baik yang berupa manusia,
biologi SMA kelas XI agar siswa lebih gejala, nilai ataupun peristiwa (Rofiq,
memahami dan lebih mengerti materi 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah
tersebut. Selain pada materi Biologi SMA, semua jenis tanaman dari familia
penelitian ini juga bermanfaat bagi Solanaceae yang ditemukan di lokasi
mahasiswa di tingkat Perguruan Tinggi penelitian yaitu di sepanjang jalan Daerah
pada kuliah anatomi tumbuhan. Cangar Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
210
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)
adalah daun tanaman dari tanaman familia spesimen lampu LED (AIR yang
Solanaceae yang mudah ditemukan berkedip berwarna kuning). Untuk
didaerah sekitar terutama di Daerah menunjukkan bahwa udara sudah
Cangar, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. masuk pada camber spesimen maka
lampu LED AIR akan menyala
Prosedur Penelitian konstan dan tidak berkedip-kedip
lagi.
Ada beberapa tahapan yang dapat 5. Menarik handle pada tempat sampel
dilakukan dalam mempersiapkan prosedur 1 dan sampel 1 diletakkan pada
penelitian : tempat hodder yang tersedia. Tutup
Tahap Persiapan kembali bagian tersebut kemudian
1. Persiapan Alat tekan bagian EVAC/AIR untuk
Mikroskop Scanning Electron proses pengamatan dan tunggu
Microscop (SEM) sampai lampu LED AIR berwarna
Pisau/silet/gunting biru tidak berkedip lagi.
Pinset 6. Mengklik ikon soffer SEM pada
Kamera digital computer.
2. Persiapan Bahan 7. Mengklik ikon start untuk memulai
Sampel daun dari beberapa spesies proses observasi pada sampel 1.
family solanaceae 8. Menyimpan hasil observasi.
Doubletape 9. Mengklik stop untuk menghentikan
observasi pada sampel 1.
Tahap pelaksanaan 10. Menekan tombol EVAC (AIR yang
1. Pengambilan Sampel berkedip dan berwarna kuning)
Pada tahap pelaksanaan ini sampel daun untuk mengakhiri proses vaccum
diambil dari beberapa spesies yang sampel 1.
termasuk dalam family solanaceae yang 11. Menarik handle pada tempat
diambil dari daerah Cangar, yang sampel dikeluarkan dari camber.
mudah ditemukan. Pengambilan sampel 12. Mematikan microskop SEM
diperoleh dari Daerah Batu, kecamatan dengan tombol off kemudian
Bumiaji dengan metode jelajah mencabut kabel SEM dari sumber
(Rivaldi, 2013). Sampel diambil secara listrik.
kualitatif dengan menjelajahi area
Cangar, kecamatan Bumiaji, kota Batu. HASIL DAN PEMBAHASAN
211
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)
trikoma daun yang berbeda. Berikut adalah potret mikroskop SEM serta
temuan trikoma yang di dapat melalui penjelasannya.
1. Solanum melongena
non glandular Stellata
(terong ungu)
Rambut sederhana
2. Solanum tuberosum non glandular &
menyerupai jarum &
(kentang) glandular
hidatoda
3. Capsicum
Rambut sederhana
frustescens (cabe non glandular
dengan ujung berkait
rawit)
Rambut sederhana
4. Capsicum annum non glandular &
dengan ujung berkait &
(cabe keriting) glandular
hidatoda
212
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)
Rambut sederhana
6. Physalis minima
non glandular dengan ujung berkait
(ciplukan)
serta berkutil
7. Lycopersicon
Rambut sederhana
pimpinellifolium non glandular
menyerupai jarum
(tomat)
213
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)
frustescens dan C. chinense telah pada Datura metel atau biasa disebut
ditemukan 2 jenis trikoma yaitu glandular kecubung. Harisha (2013) dalam
dan non glandular pada bagian adaksial penelitiannya menyebutkan bahwa bagian
maupun abaksial daun. Tetapi pada hasil kepala trikoma tersebut berisi pigmen
penelitian kali ini, hanya ditemukan coklat tetapi, pada penelitian ini tidak
trikoma non glandular saja dikarenakan diketahui apakah benar berisi pigmen atau
penelitian ini hanya dilakukan pada bagian tidak karena penelitian ini hanya mellihat
adaksial daun saja sehingga trikoma jenis trikoma dari bagian luar saja. Esau (1977),
glandular tidak ditemukan. Trikoma juga mengatakan bahwa trikoma sering
nonglandular pada spesies C. frustescens memiliki kepala uniseluler atau
memiliki kesamaan bentuk dengan trikoma multiseluler terdiri dari sel yang
non glandular pada C. annum. memproduksi sekresi dan ditanggung pada
Trikoma yang ditemukan pada tangkai sel non glandular.
spesies Physalis minima adalah trikoma Berdasarkan uraian tersebut, maka
jenis non glandular dengan bentuk rambut dapat disimpulkan bahwa pada family
sederhana yang hampir memiliki solanaceae yang telah diteliti, jenis trikoma
persamaan dengan trikoma pada C. yang ditemukan pada lapisan epidermis
frustescens yaitu memiliki kait tetapi daun didominasi oleh trikoma jenis non
trikoma pada Physalis memiliki tekstur glandular dengan keragaman bentuk yang
pangkal yang besar hampit menyerupai sangat bervariasi antar spesies. Dengan
ujung tombak tetapi ujung membengkok. demikian, family solanacea menunjukkan
Selain itu trikoma pada Physalis adanya keragaman jenis serta bentuk
permukaannya memiliki bintik-bintik trikoma meskipun masih dalam satu famili.
timbul seperti kutil. Sejalan dengan hasil Keragaman jenis serta bentuk dari trikoma
penelitian Harisha (2013) bahwa trikoma yang ditemukan memiliki keterkaitan
pada Physalis minima memperlihatkan dengan fungsi trikoma yang merupakan
bentuk trikoma berkutil dengan bagian derivate epidermis sebagai pelindung
ujung seperti kait. organ daun. Seperti yang ditulis oleh
Lycopersicon pimpilellifolium atau (Fahn, 1979) bahwa masing-masing
tanaman tomat memiliki bentuk trikoma trikoma mempunyai fungsi yang berbeda,
mirip dengan trikoma non glandular pada trikoma non-kelenjar antara lain berfungsi
S. tuberosum yang berbentuk rambut sebagai penghalang masuknya pathogen
sederhana menyerupai jarum dengan ujung melalui stomata, sedangkan trikoma
runcing. Sedangkan trikoma glandular kelenjar berfungsi mengeluarkan metabolit
pada Solanum tuberosum memiliki sekunder. Bentuk, ukuran serta kerapatan
kesamaan dengan trikoma glandular pada bentuk serta jenis trikoma juga
Capsicum annum yaitu berbentuk hidatoda mempengaruhi terhadap fungsi dari
yang tampak memiliki tangkai uniselular trikoma dalam perlindungan organ daun
dan kepala dengan banyak sel suatu tanaman. Dikatakan bahwa trikoma
(multicellular head) sehingga disebut pada jaringan epidermis mempunyai sifat
dengan trikoma hidatoda. Menurut Fahn khusus sebagai daya pertahanan dari
(1991), Trikoma ini mengeluarkan larutan serangga ditentukan oleh adanya kelenjar
encer yang berisi beberapa bahan organic (glandula) atau tidak (non sekretori),
dan anorganik yang disebut hidatoda- kerapatan, panjang, bentuk, dan ketegakan
trikom dengan ciri memiliki tangkai trikoma (Suharsono, 2009).
uniseriat dan kepala lonjong dengan Ukuran masing-masing trikoma
banyak sel. dalam penelitian ini tidak bisa ditentukan
Jenis trikoma glandular yang karena pada penelitian ini ukuran trikoma
memiliki kepala di bagian atasnya dengan dalam satu daun tidak sama sehingga sulit
tangkai panjang seperti jarum ditemukan untuk diidentifikasi ukurannya. Kemudian
214
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)
215
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)
Biologi serta mahasiswa biologi dalam kaidah keilmiahan. Misalnya, buku yang
mata kuliah anatomi tumbuhan. disusun berdasarkan hasil penelitian dan
4. Kejelasan informasi yang ingin disampaikan dalam bahasa ilmiah atau
diungkap, juga bahan tertulis yang menyajikan ilmu
Kejelasan informasi dari hasil pengetahuan buah pikiran dari
penelitian trikoma pada beberapa spesies pengarangnya yang biasanya diambil dari
dari family solanaceae yang telah diteliti hasil penelitian, hasil pengamatan,
ini dimaksudkan untuk melengkapi atau aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau
memberi sumbangan informasi kepada hasil imajinasi seseorang yang disebut
peserta didik mencakup mahasiswa sebagai fiksi.
Perguruan Tinggi serta siswa-siswi SMA Bahan ajar ini dapat digunakan
mengenai sistem jaringan tumbuhan yang siswa untuk memahami informasi dasar
terkait pada kurikulum di SMA pada KD saat akan melakukan suatu penelitian atau
3.3 yang membahas tentang jaringan juga sebagai tinjauan saat melakukan
tumbuhan khususnya di sini pada jaringan praktikum di sekolah. Khususnya materi
epidermis (trikoma) agar bermanfaat bagi tentang jaringan tumbuhan yang berfokus
siswa maupun guru sehingga pada jenis jaringan trikoma yang memiki
mempermudah proses belajar mengajar di peran dalam perlindungan bagian organ
sekolah. daun. Dengan adanya berbagai jenis
5. Kejelasan eksplorasinya. gambar trikoma pada beberapa spesies
Eksplorasi disini menurut Joi Johari yang berbeda yang diambil dari microscop
(2013), adalah proses atau kegiatan SEM, tentunya dapat membuat siswa lebih
memperoleh pengalaman-pengalaman baru paham akan trikoma serta fungsinya.
dari situasi yang baru. Eksplorasi dalam
penelitian ini yaitu tentang bagaimana cara Kesimpulan
atau proses dalam melakukan penelitian
tersebut sehingga didapatkan hasil temuan Berdasarkan hasil analisis data dan
trikoma yang akan digunakan menjadi pembahasan dalam penelitian yang
sumber belajar. berjudul “Studi trikoma daun pada family
solanaceae sebagai sumber belajar biologi”
Pemanfaatan Bahan Ajar Buku tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
Penelitian ini dilakukan dengan 1. Bentuk trikoma pada 7 spesies family
menemukan dan mengidentifikasi jenis solanaceae adalah trikoma berbentuk
serta bentuk trikoma menggunakan hidatoda, rambut sederhana dengan
mikroskop SEM yang dilakukan di ujung bengkok (berkait), rambut
Laboratorium Biologi Universitas sederhana (ujung berkait dan
Muhammadiyah Malang. Hasil penelitian permukaan berkutil), stellate (berbentuk
yang telah layak dijadikan sebagai sumber bintang), rambut sederhana menyerupai
belajar tersebut, kemudian dapat jarum dan trikoma berkepala unicel.
ditentukan jenis bahan ajar apa yang sesuai 2. Sumber belajar dalam bentuk bahan ajar
untuk digunakan dalam mengelolah hasil cetak buku ilmiah merupakan sumber
temuan terhadap penelitian ini. Bahan ajar belajar yang digunakan dalam
buku adalah jenis bahan ajar yang dipilih pemanfaatan hasil penelitian studi
dalam pemanfaatan hasil penelitian ini trikoma daun pada family solanaceae.
karena, bahan ajar tersebut sangat
bermanfaat bagi proses pembelajaran serta DAFTAR PUSTAKA
pemahaman siswa terhadap materi yang
bersangkutan. Bahan ajar buku ilmiah Adedeji, O. 2007. Foliar Epidermal
adalah Buku yang disusun berdasarkan Studies, Organograpic Distribution
216
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)
217
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)
218
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun