Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015

(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)

STUDI TRIKOMA DAUN PADA FAMILI SOLANACEAE SEBAGAI SUMBER


BELAJAR BIOLOGI

Veni Puspita Dewi1, Iin Hindun1, Sri Wahyuni1


1
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang
e-mail:iinhindunhindun@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian dilakukan dengan melihat jaringan epidermis pada tujuh spesies yang mewakili family
solanaceae (Solanum melongena, Solanum tuberosum, Capsicum frustescens, Capsicum annum, Datura
metel, Physalis minima dan Lycopersicon pimpinellifolium) yang ditemukan di daerah cangar kota Batu
dengan metode jelajah. Kemudian dilakukan penelitian pada epidermis daun di Labolatorium Biologi
Universitas Muhammadiyah Malang dengan menggunakan mikroskop SEM. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa trikoma pada famili solanaceae memiliki bentuk yang bervariasi. Dari 7 spesies
ditemukan trikoma rambut sederhana, stellata, berkepala unicel dan hidatoda. Kemudian hasil penelitian
ini untuk dikembangkan menjadi sumber belajar biologi SMA kelas XI melalui analisis KD, silabus dan
RPP pada materi pembelajaran jaringan tumbuhan dengan penyajian bahan ajar berbentuk buku ilmiah.

Kata kunci: Studi bentuk, Trikoma Daun, family Solanaceae, Sumber Belajar

Suku terung-terungan (Solanaceae) daun, buah, batang atau yang lainnya.


adalah salah satu suku tumbuhan berbunga Selain ciri-ciri yang tampat tersebut, salah
yang terdiri dari 83 genus dengan 2.925 satu ciri yang juga dapat digunakan untuk
spesies. Umumnya, keluarga dari family mengenali ataupun mengidentifikasi jenis
adalah herba atau berkayu, tegak atau dari anggota suatu family adalah dengan
memanjat, pohon jarang kecil. Kebanyakan melihat jenis, struktur maupun bentukdari
tanaman dalam keluarga ini memiliki nilai trikoma yang tampak.
perekonomian sangat penting bagi Trikoma merupakan salah satu
kehidupan manusia seperti kentang derivate dari epidermis yang berasal dari
(Solanum tuberosum), cabe (Capsicum bahasa yunani yang artinya rambut-rambut
sp.), terong (Solanum sp.) dan tomat yang tumbuh dan berasal dari sel-sel
(Lycopersicon lycopersicum Linn.). Buah- epidermis dengan bentuk, susunan serta
buahan yang dapat dimakan dapat fungsinya yang memang bervariasi
ditemukan dalam genus Physalis (Cape (Yayan, 1994). Trikoma pada jaringan
gooseberry, Jamberry, Gula cherry, Cina epidermis mempunyai sifat khusus sebagai
latern dll, sesuai dengan spesies dan daya pertahanan dari serangga, yang
varietas) , Capsicum ( paprika manis dan ditentukan oleh adanya kelenjar (glandula)
cabai), dan yang paling banyak atau tidak (nonsecretory), kerapatan,
menghasilkan alkaloid beracun dan panjang, bentuk, dan ketegakaan trikoma.
beberapa komersial penting adalah jenis Menurut harisha (2013), struktur maupun
(Nicotiana dan Datura) (Adedeji, 2007). morfologi trikoma memiliki keragaman
Banyaknya keragaman jenis dari suku dan dapat dijadikan sebagai kunci dari
family Solanaceae memungkinkan kita identifikasi marga, spesies, subspecies dan
mengalami kesulitan dalam mengenali satu varietas dari berbagai family yang diteliti.
persatu spesies dari anggota family Keragaman genus serta spesies dari family
Solanaceae tersebut. Salah satu cara yang solanaceae mengindikasi adanya
bisa dilakukan untuk dapat mengenali jenis keragaman jenis serta bentuk dari trikoma
spesies dari anggota family tersebut yaitu pada family tersebut.
biasanya dengan melakukan identifikasi Hasil penelitian terdahulu tentang
ciri-ciri khusus yang tampak pada anggota trikoma pada family solanaceae yang
dari family Solanaceae tersebut seperti dilakukan Harisha (2013), telah ditemukan
misalnya dengan identifikasi morfologi beberapa jenis trikoma dari famili
209
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)

solanaceae diantaranya ditemukan trikoma dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu
glandular multicellular pada spesies (Suryabrata, 1983). Sedangkan penelitian
Datura metel, trikoma non glandular kualitatif adalah penelitian yang bertolak
bentuk bintang pada spesies Solanum belakang dari filsafat konstruktivisme yang
indicum, dan S. xantocarpum, serta berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi
trikoma glandular bentuk kait pada spesies jamak, interaktif dan suatu pertukaran
lainnya. Sedangkan berdasarkan hasil pengalaman social yang diinterpretasikan
penelitian O.Adedeji (2007), ditemukan oleh individu-individu (Sukmadinata,
jenis trikoma bervariasi pula pada 4 genus 2011).
dari family solanaceae tersebut. Dari 3 Jenis penelitian yang digunakan
spesies genus solanum yang diteliti hanya dalam penelitian ini adalah penelitian
spesies Solanum torvum yang trikomanya deskriptif kualitatif sebagaimana menurut
non glandular. Sukmadinata (2011) tujuan dari penelitian
Pembelajaran di tingkat SMA, pada deskriptif kuantitatif yaitu untuk
materi kelas XI Kopetensi Dasar (KD) mendeskripsikan fenomena-fenomena
kurikulum 2013 “4.3 Menyajikan data yang ada, baik secara alamiah maupun
tentang struktur anatomi jaringan pada buatan manusia dimana dalam
tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan penggambarannya peneliti melakukan
untuk menunjukkan pemahaman hubungan pengamatan, interview, dan
antara struktur dan fungsi jaringan pada mengembangkan teori. Menurut Arikunto
tumbuhan terhadap bioproses yang (2010) dalam penelitian deskriptif tidak
berlangsung pada tumbuhan. dimaksudkan untuk menguji hipotesis.
Kenyataannya, beberapa buku biologi
SMA kelas XI hanya membahas Tempat dan Waktu
pengertian singkat tentang trikoma tanpa
adanya sumber gambar yang menunjang Penelitian ini dilakukan di
menjadikan buku ajar biologi SMA kelas laboratorium Biologi Universitas
XI kurang lengkap pembahasannya. Dari Muhammadiyah Malang. Waktu penelitian
tiga buku ajar, hanya ada 1 buku saja yang ini dilakukan pada tanggal 17-19 Juni
menyediakan gambar dari bentuk trikoma. 2014.
Berdasarkan kd yang tertuliskan pada
kurikulum, materi tentang jaringan Populasi
tumbuhan sebaiknya dilengkapi dengan
materi-materi yang lebih lengkap terutama Populasi adalah keseluruhan objek
pada sumber gambar yang ada pada buku penelitian baik yang berupa manusia,
biologi SMA kelas XI agar siswa lebih gejala, nilai ataupun peristiwa (Rofiq,
memahami dan lebih mengerti materi 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah
tersebut. Selain pada materi Biologi SMA, semua jenis tanaman dari familia
penelitian ini juga bermanfaat bagi Solanaceae yang ditemukan di lokasi
mahasiswa di tingkat Perguruan Tinggi penelitian yaitu di sepanjang jalan Daerah
pada kuliah anatomi tumbuhan. Cangar Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

METODE PENELITIAN Sampel

Jenis Penelitian Sampel menurut (Fachrul, 2012)


merupakan sebagian anggota dari populasi
Jenis penelitian deskriptif yaitu yang dipilih dengan menggunakan
penelitian yang bertujuan membuat prosedur tertentu sehingga diharapkan
pencandraan (deskripsi) secara sistematis, dapat mewakili populasinya dalam
factual, dan akurat mengenai fakta-fakta komunitas. Sampel dalam penelitian ini

210
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)

adalah daun tanaman dari tanaman familia spesimen lampu LED (AIR yang
Solanaceae yang mudah ditemukan berkedip berwarna kuning). Untuk
didaerah sekitar terutama di Daerah menunjukkan bahwa udara sudah
Cangar, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. masuk pada camber spesimen maka
lampu LED AIR akan menyala
Prosedur Penelitian konstan dan tidak berkedip-kedip
lagi.
Ada beberapa tahapan yang dapat 5. Menarik handle pada tempat sampel
dilakukan dalam mempersiapkan prosedur 1 dan sampel 1 diletakkan pada
penelitian : tempat hodder yang tersedia. Tutup
Tahap Persiapan kembali bagian tersebut kemudian
1. Persiapan Alat tekan bagian EVAC/AIR untuk
 Mikroskop Scanning Electron proses pengamatan dan tunggu
Microscop (SEM) sampai lampu LED AIR berwarna
 Pisau/silet/gunting biru tidak berkedip lagi.
 Pinset 6. Mengklik ikon soffer SEM pada
 Kamera digital computer.
2. Persiapan Bahan 7. Mengklik ikon start untuk memulai
 Sampel daun dari beberapa spesies proses observasi pada sampel 1.
family solanaceae 8. Menyimpan hasil observasi.
 Doubletape 9. Mengklik stop untuk menghentikan
observasi pada sampel 1.
Tahap pelaksanaan 10. Menekan tombol EVAC (AIR yang
1. Pengambilan Sampel berkedip dan berwarna kuning)
Pada tahap pelaksanaan ini sampel daun untuk mengakhiri proses vaccum
diambil dari beberapa spesies yang sampel 1.
termasuk dalam family solanaceae yang 11. Menarik handle pada tempat
diambil dari daerah Cangar, yang sampel dikeluarkan dari camber.
mudah ditemukan. Pengambilan sampel 12. Mematikan microskop SEM
diperoleh dari Daerah Batu, kecamatan dengan tombol off kemudian
Bumiaji dengan metode jelajah mencabut kabel SEM dari sumber
(Rivaldi, 2013). Sampel diambil secara listrik.
kualitatif dengan menjelajahi area
Cangar, kecamatan Bumiaji, kota Batu. HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Pembuatan Media Preparat Bentuk Trikoma Daun yang Ditemukan


Mengidentifikasi jenis trikoma daun : pada Famili Solanaceae
1. Menyambungkan alat dengan listrik.
2. Menyalakan saklar yang berada di Berdasarkan hasil penelitian yang
samping SEM kemudian dilakukan di laboratorium biologi UMM,
membiarkannya terlebih dahulu pada 7 spesies dari 5 genus terpilih yang
selama 30 menit untuk pemanasan mewakili anggota family solanaceae yaitu
alat. genus Solanum (S. melongena dan S.
3. Menyiapkan specimen utuh (sediaan tuberosum), genus Capsicum (C.
segar) dengan cara menggunting frutescens dan C. annum), genus
bahan kemudian menempelkan Brugmansia (B. suaveolens), genus
dengan doubletape pada bodder. Physalis (P. minima) dan genus
4. Menekan tombol EVAC/AIR untuk Lycopersicon (L. pimpinellifolium) dengan
menghasilkan udara pada ruang menggunakan mikroskop SEM telah
ditemukan adanya jenis serta bentuk

211
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)

trikoma daun yang berbeda. Berikut adalah potret mikroskop SEM serta
temuan trikoma yang di dapat melalui penjelasannya.

Tabel 1. Rekapitulasi Jenis Trikoma Yang Ditemukan pada Famili Solanaceae

Spesies dari famili


Jenis Trikoma Bentuk Trikoma Gambar
Solanaceae

1. Solanum melongena
non glandular Stellata
(terong ungu)

Rambut sederhana
2. Solanum tuberosum non glandular &
menyerupai jarum &
(kentang) glandular
hidatoda

3. Capsicum
Rambut sederhana
frustescens (cabe non glandular
dengan ujung berkait
rawit)

Rambut sederhana
4. Capsicum annum non glandular &
dengan ujung berkait &
(cabe keriting) glandular
hidatoda

212
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)

5. Datura metel Trikom berkepala


Glandular
(Kecubung) unisel

Rambut sederhana
6. Physalis minima
non glandular dengan ujung berkait
(ciplukan)
serta berkutil

7. Lycopersicon
Rambut sederhana
pimpinellifolium non glandular
menyerupai jarum
(tomat)

Pembahasan non glandular) serta 14,3% adalah


bertrikoma glandular.
Berdasarkan tabel rekapitulasi jenis Spesies Solanum melongena atau
trikoma daun yang ditemukan pada family biasa disebut tanaman terong ini memiliki
solanaceae diatas, dapat diuraikan bahwa jenis trikoma non glandular berbentuk
dari ketujuh spesies diatas telah ditemukan stellata dengan banyak lengan pada
jenis trikoma yang berbeda dengan bentuk daunnya, dimana rata-rata terdiri dari 7-8
yang berbeda pula. Empat spesies lengan. Temuan ini diperkuat dengan hasil
diantaranya (Solanum melongena, penelitian Harisha (2013) bahwa pada
Capsicum frustescen, Physalis minima, dan genus solanum (Solanum xantocarpum dan
Lycopersicon pimpinellifolium) telah Solanum indicum) telah ditemukan
ditemukan adanya trikoma non glandular jaringan trikoma yang berjenis non
pada lapisan epidermis daunnya. Dua glandular dengan bentuk stellata atau
spesies lainnya (Capsicum annun dan dikatakan menyerupai bintang pada organ
Solanum tuberosum) ditemukan adanya daunnya.
dua jenis trikoma yang berbeda dalam satu Capsicum frustescens juga
daun yaitu ditemukan adanya trikoma ditemukan jenis trikoma non glandular,
glandular dan non glandular. Sedangkan dengan bentuk trikomanya adalah rambut
pada spesies Datura metel hanya sederhana yang bagian pucuk
ditemukan trikoma jenis glandular saja. membengkok seperti memiliki kait. Bentuk
Sehingga jika dikalkulasikan ke dalam trikoma tidak berdiri tegak tetapi dengan
bentuk persen, maka terlihat bahwa 57,1 % posisi agak tidur atau merunduk. Berbeda
dari family solanaceae yang diteliti dengan hasil temuan Adedeji (2007),
memiliki jenis trikoma non glandular, 28,6 dalam hasil penelitiannya dituliskan bahwa
% memiliki 2 jenis trikoma (glandular dan genus Capsicum pada spesies C.

213
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)

frustescens dan C. chinense telah pada Datura metel atau biasa disebut
ditemukan 2 jenis trikoma yaitu glandular kecubung. Harisha (2013) dalam
dan non glandular pada bagian adaksial penelitiannya menyebutkan bahwa bagian
maupun abaksial daun. Tetapi pada hasil kepala trikoma tersebut berisi pigmen
penelitian kali ini, hanya ditemukan coklat tetapi, pada penelitian ini tidak
trikoma non glandular saja dikarenakan diketahui apakah benar berisi pigmen atau
penelitian ini hanya dilakukan pada bagian tidak karena penelitian ini hanya mellihat
adaksial daun saja sehingga trikoma jenis trikoma dari bagian luar saja. Esau (1977),
glandular tidak ditemukan. Trikoma juga mengatakan bahwa trikoma sering
nonglandular pada spesies C. frustescens memiliki kepala uniseluler atau
memiliki kesamaan bentuk dengan trikoma multiseluler terdiri dari sel yang
non glandular pada C. annum. memproduksi sekresi dan ditanggung pada
Trikoma yang ditemukan pada tangkai sel non glandular.
spesies Physalis minima adalah trikoma Berdasarkan uraian tersebut, maka
jenis non glandular dengan bentuk rambut dapat disimpulkan bahwa pada family
sederhana yang hampir memiliki solanaceae yang telah diteliti, jenis trikoma
persamaan dengan trikoma pada C. yang ditemukan pada lapisan epidermis
frustescens yaitu memiliki kait tetapi daun didominasi oleh trikoma jenis non
trikoma pada Physalis memiliki tekstur glandular dengan keragaman bentuk yang
pangkal yang besar hampit menyerupai sangat bervariasi antar spesies. Dengan
ujung tombak tetapi ujung membengkok. demikian, family solanacea menunjukkan
Selain itu trikoma pada Physalis adanya keragaman jenis serta bentuk
permukaannya memiliki bintik-bintik trikoma meskipun masih dalam satu famili.
timbul seperti kutil. Sejalan dengan hasil Keragaman jenis serta bentuk dari trikoma
penelitian Harisha (2013) bahwa trikoma yang ditemukan memiliki keterkaitan
pada Physalis minima memperlihatkan dengan fungsi trikoma yang merupakan
bentuk trikoma berkutil dengan bagian derivate epidermis sebagai pelindung
ujung seperti kait. organ daun. Seperti yang ditulis oleh
Lycopersicon pimpilellifolium atau (Fahn, 1979) bahwa masing-masing
tanaman tomat memiliki bentuk trikoma trikoma mempunyai fungsi yang berbeda,
mirip dengan trikoma non glandular pada trikoma non-kelenjar antara lain berfungsi
S. tuberosum yang berbentuk rambut sebagai penghalang masuknya pathogen
sederhana menyerupai jarum dengan ujung melalui stomata, sedangkan trikoma
runcing. Sedangkan trikoma glandular kelenjar berfungsi mengeluarkan metabolit
pada Solanum tuberosum memiliki sekunder. Bentuk, ukuran serta kerapatan
kesamaan dengan trikoma glandular pada bentuk serta jenis trikoma juga
Capsicum annum yaitu berbentuk hidatoda mempengaruhi terhadap fungsi dari
yang tampak memiliki tangkai uniselular trikoma dalam perlindungan organ daun
dan kepala dengan banyak sel suatu tanaman. Dikatakan bahwa trikoma
(multicellular head) sehingga disebut pada jaringan epidermis mempunyai sifat
dengan trikoma hidatoda. Menurut Fahn khusus sebagai daya pertahanan dari
(1991), Trikoma ini mengeluarkan larutan serangga ditentukan oleh adanya kelenjar
encer yang berisi beberapa bahan organic (glandula) atau tidak (non sekretori),
dan anorganik yang disebut hidatoda- kerapatan, panjang, bentuk, dan ketegakan
trikom dengan ciri memiliki tangkai trikoma (Suharsono, 2009).
uniseriat dan kepala lonjong dengan Ukuran masing-masing trikoma
banyak sel. dalam penelitian ini tidak bisa ditentukan
Jenis trikoma glandular yang karena pada penelitian ini ukuran trikoma
memiliki kepala di bagian atasnya dengan dalam satu daun tidak sama sehingga sulit
tangkai panjang seperti jarum ditemukan untuk diidentifikasi ukurannya. Kemudian

214
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)

untuk melihat kerapatan trikoma pada tiap


daun juga tidak efektif digunakan karena Syarat Pemanfaatan Hasil Penelitian
perbesaran yang dipakai saat pengambilan
foto SEM dalam penelitian ini tidak Pemanfaatan hasil penelitian yang akan
diambil dengan perbesaran yang sama. dimanfaatkan sebagai sumber belajar
Kesalahan maupun kekurangan dalam dalam proses belajar-mengajar tentunya
penelitian ini mungkin bisa menjadi dengan mempertimbangkan syarat-syarat
perhatian bagi penelitian selanjutnya agar sebagai berikut (Zaif, 2013) yaitu dengan
dapat menghindari segala bentuk kesalahan melihat :
yang dapat menjadikan penelitian tidak 1. Kejelasan potensi,
sempurna sehingga tidak akan terjadi Kejelasan potensi dalam penelitian
kesalahan-kesalahan yang sama. ini yaitu berkaitan dengan kesesuaian pada
KD 4.3 Menyajikan data tentang struktur
Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai anatomi jaringan pada tumbuhan
Sumber Belajar berdasarkan hasil pengamatan untuk
menunjukkan pemahaman hubungan
Hasil penelitian identifikasi jenis antara struktur dan fungsi jaringan pada
trikoma daun sebagai sumber belajar yang tumbuhan terhadap bioproses yang
dilakukan dengan menggunakan berlangsung pada tumbuhan.
mikroskop SEM telah ditemukan adanya 2. Kesesuaian dengan tujuan belajar
keragaman jenis serta bentuk trikoma daun Hasil temuan dalam penelitian sudah
dari beberapa spesies yang mewakili sesuai dengan tujuan belajar di biologi
anggota family solanaceae tersebut. Hasil SMA yang telah tertulis di kurikulum 2013
temuan ini dapat dikelola menjadi bahan atau kurikulum baru pada KD 4.3
ajar yang bermanfaat dan menarik bagi Menyajikan data tentang struktur anatomi
proses pembelajaran di dunia pendidikan jaringan pada tumbuhan berdasarkan hasil
baik bagi siswa maupun guru. Tentunya pengamatan untuk menunjukkan
dengan mengaitkan hasil temuan tersebut pemahaman hubungan antara struktur dan
dengan materi pembelajaran biologi di fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap
SMA khususnya kelas XI semester 1 yaitu bioproses yang berlangsung pada
pada materi jaringan tumbuhan melalui tumbuhan. Ditemukannya berbagai jenis
analisis KD, sehingga layak dijadikan serta bentuk trikoma yang berkaitan
sebagai sumber belajar. dengan fungsinya dalam proses
Berdasarkan hasil analisis buku ajar perlindungan organ daun merupakan salah
Biologi SMA kelas XI yang dikaitkan satu bukti kesesuaian antara hasil temuan
dengan KD “4.3 Menyajikan data tentang penelitian dengan tujuan belajar di SMA
struktur anatomi jaringan pada tumbuhan kelas XI Biologi. Selain sesuai dengan
berdasarkan hasil pengamatan untuk tujuan belajar di SMA, hasil temuan pada
menunjukkan pemahaman hubungan penelitian ini juga sesuai dengan materi di
antara struktur dan fungsi jaringan pada Perguruan Tinggi dalam materi Anatomi
tumbuhan terhadap bioproses yang Tumbuhan yang membahas lebih
berlangsung pada tumbuhan” ternyata mendalam tentang struktur serta bagian-
beberapa bahan ajar berupa buku paket bagian dari tumbuhan.
yang ada di sekolah selama ini pokok 3. Kejelasan sasaran,
bahasan tentang jaringan epidermis Berdasarkan hasil penelitian yang
(trikoma) belum sepenuhnya terpenuhi. disesuaikan dengan analisis KI KD 2013,
Dengan demikian hasil penelitian ini sasaran penerapan hasil penelitian jaringan
sekiranya dapat dijadikan tambahan trikoma ini adalah tertuju pada siswa SMA
maupun pelengkap informasi untuk khususnya pada kelas XI mata pelajaran
memenuhi KD tentang jaringan tersebut.

215
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)

Biologi serta mahasiswa biologi dalam kaidah keilmiahan. Misalnya, buku yang
mata kuliah anatomi tumbuhan. disusun berdasarkan hasil penelitian dan
4. Kejelasan informasi yang ingin disampaikan dalam bahasa ilmiah atau
diungkap, juga bahan tertulis yang menyajikan ilmu
Kejelasan informasi dari hasil pengetahuan buah pikiran dari
penelitian trikoma pada beberapa spesies pengarangnya yang biasanya diambil dari
dari family solanaceae yang telah diteliti hasil penelitian, hasil pengamatan,
ini dimaksudkan untuk melengkapi atau aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau
memberi sumbangan informasi kepada hasil imajinasi seseorang yang disebut
peserta didik mencakup mahasiswa sebagai fiksi.
Perguruan Tinggi serta siswa-siswi SMA Bahan ajar ini dapat digunakan
mengenai sistem jaringan tumbuhan yang siswa untuk memahami informasi dasar
terkait pada kurikulum di SMA pada KD saat akan melakukan suatu penelitian atau
3.3 yang membahas tentang jaringan juga sebagai tinjauan saat melakukan
tumbuhan khususnya di sini pada jaringan praktikum di sekolah. Khususnya materi
epidermis (trikoma) agar bermanfaat bagi tentang jaringan tumbuhan yang berfokus
siswa maupun guru sehingga pada jenis jaringan trikoma yang memiki
mempermudah proses belajar mengajar di peran dalam perlindungan bagian organ
sekolah. daun. Dengan adanya berbagai jenis
5. Kejelasan eksplorasinya. gambar trikoma pada beberapa spesies
Eksplorasi disini menurut Joi Johari yang berbeda yang diambil dari microscop
(2013), adalah proses atau kegiatan SEM, tentunya dapat membuat siswa lebih
memperoleh pengalaman-pengalaman baru paham akan trikoma serta fungsinya.
dari situasi yang baru. Eksplorasi dalam
penelitian ini yaitu tentang bagaimana cara Kesimpulan
atau proses dalam melakukan penelitian
tersebut sehingga didapatkan hasil temuan Berdasarkan hasil analisis data dan
trikoma yang akan digunakan menjadi pembahasan dalam penelitian yang
sumber belajar. berjudul “Studi trikoma daun pada family
solanaceae sebagai sumber belajar biologi”
Pemanfaatan Bahan Ajar Buku tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
Penelitian ini dilakukan dengan 1. Bentuk trikoma pada 7 spesies family
menemukan dan mengidentifikasi jenis solanaceae adalah trikoma berbentuk
serta bentuk trikoma menggunakan hidatoda, rambut sederhana dengan
mikroskop SEM yang dilakukan di ujung bengkok (berkait), rambut
Laboratorium Biologi Universitas sederhana (ujung berkait dan
Muhammadiyah Malang. Hasil penelitian permukaan berkutil), stellate (berbentuk
yang telah layak dijadikan sebagai sumber bintang), rambut sederhana menyerupai
belajar tersebut, kemudian dapat jarum dan trikoma berkepala unicel.
ditentukan jenis bahan ajar apa yang sesuai 2. Sumber belajar dalam bentuk bahan ajar
untuk digunakan dalam mengelolah hasil cetak buku ilmiah merupakan sumber
temuan terhadap penelitian ini. Bahan ajar belajar yang digunakan dalam
buku adalah jenis bahan ajar yang dipilih pemanfaatan hasil penelitian studi
dalam pemanfaatan hasil penelitian ini trikoma daun pada family solanaceae.
karena, bahan ajar tersebut sangat
bermanfaat bagi proses pembelajaran serta DAFTAR PUSTAKA
pemahaman siswa terhadap materi yang
bersangkutan. Bahan ajar buku ilmiah Adedeji, O. 2007. Foliar Epidermal
adalah Buku yang disusun berdasarkan Studies, Organograpic Distribution

216
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)

and taxonomic Importance of Herlina, 2013.


Trichomes in the Famili Solanaceae. http://belajartpsekarang.blogspot.com
Nigeria : Obafemi Awolowo /p/media-handout.html diakses 10
Anne. 2011.“Tumbuhan agustus 2014
dikotil”.http://www.anneahira.com/tu Hernawan A.H, dkk. Pengembangan
mbuhan-dikotil.htm Bahan Ajar. Unpublish.
Arikunto, S. 2010. Managemen Penelitian. Hilmo, 2008. Jenis-jenis Buku.
Jakarta : Rineka Cipta http://hilmo22.wordpress.com/2008/
Beck, Charles B. 2005. An Introduction to 09/09/my-destiny/ diakses 15
Plant Structure and Development. Agustus 2014
New York : Cambridge University Irawan. 2010. Energi dispersif X-Ray
Press Analisis.
Britannica,E.2013.Solanaceae.http://www. (http://artikelbiboer.blogspot.com),
britannica.com/EBchecked/topic/552 diakses 8 mei 2014
838/ Solanaceae, diakses 8 mei 2014 Jannah, M. 2012. Identifikasi
Dakir. 1987. Dasar-dasar Perancangan Pteriodophyta di Piket Nol
dan Pengembangan Kurikulum. Pronojiwo Lumajang Sebagai
Jakarta : Mediatama Sumber Belajar Biologi. Unpublish
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Johari, J. 2013. Eksplorasi, Elaborasi dan
Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Konfirmasi dalam Pembelajaran.
Pembinaan SMA Departemen http://petir-
Pendidikan Nasional. fenomenal.blogspot.com/2013/03/pe
Direktorat Pembinaan SMA. 2010. Juknis ngertian-eksplorasi-elaborasi-
Pengembangan Bahan Ajar SMA. dan.html diakses 16 mei 2014
Esau, K. 1989. Anatomy of Seed Plants. Kartasapoetra, A.G. 1988. Anatomi
California : Emeritus University of Tumbuh-tumbuhan. Jakarta : Bina
California Aksara
Fachrul, M. F. 2012. Metode Sampling Loe, G., P. Torang, M. Gaudeul, and J.
Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta Agren. (2007). Trichome production
Fahn, A. 1982. Anatomi Tumbuhan. and spatiotemporal variation in
Yogyakarta : Gajah mada University herbivory in perennial herb
Hani, Siti U. 2008. Pemanfaatan Jurnal Arabidopsis lyrata. Oikos.116:134-
Elektronik Sebagai Sumber Belajar 142.
Mahasiswa di UPT Perpustakaan Miarso. 1986. Definisi Pendidikan dan
Universitas Negeri Yogyakarta. Terminologi ABCT. Jakarta : CV
Unpublish Rajawali
Hare, J.D. and E. Elle. 2002. Variable Nugraha, D. 2005. Genetika Pewarisan
impact of diverse insect herbivores Trikoma pada Daun Kedelai.
on dimorphic Daturawrightii. Ecol. Unpublish
83:2711-2720. Oktaviana, A. 2009. Teknologi
Harisha, CR. & Jani, S. 2013. Penginderaan Mikroskopi,
Pharmaconostical Study on Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Trichomes of Solanaceae and its Perrin, A.1970. Organisation
Significance. Jamnagar : IPGT & RA infrastructurale, en rapport a vec les
Gujarat Ayurved University processus de secretion, des poils
Hasan. 2011. Trikoma. http://hasan- glandulaires (trichome-hydatodes) de
club.blogspot.com/2011/04/trikoma- Phaseolus multiflorus. CR. Acad.
rambut-daun.html, diakses 8 mei Sc. (Paris) 270:1984-7.
2014. Pracaya. 1995. Bertanam Lombok.
Yogyakarta : Kanisius

217
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun
JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 1 NOMOR 2 2015
(ISSN: 2442-3750) (Halaman 209-218)

Rahma, 2012. Sumadi Suryabrata . 1983. Metodologi


http://rahmanabdulrazak80.blogspot. Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo
com/2012/11/manfaat-dan-fungsi- Persada
buku-teks-dalam.html diakses 22 Sutrian, Yayan Drs. 1992. Pengantar
agustus 2014 Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel
Rahman, A. 2012. dan Jaringan. Jakarta : PT Rineka Cipta
http://rahmanabdulrazak80.blogspot. Tingey, Ward. M. 2001. Trichomes. Plant
com/2012/11/manfaat-dan-fungsi- sciences. Free trichome information
buku-teks-dalam.html . diakses 22 p.1-5.
agustus 2014 http://www.encyclopedia.com/doc/1
Rahmayanti, N. 2011. Deskripsi dan G2- 3408000305.html.diases
Morfologi Tumbuhan Famili 23/8/2009.
Solanaceae, Cruciferae, Malvaceae, Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi
dan Oxilidaceae. Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada
http://nickrahma.blogspot.com/2011 University Press
/06/laporan-takstumb-acara-5.html. Traw, B.M. and T.E. Dawson. 2002.
diakses 8 Mei 2014 Reduced performence of two
Rizki, A. 2010. Media Pembelajaran Buku specialist herbivores (Lepidoptera:
http://rizki- Pieridae, Colepotera: Chrysomelidae)
koto.blogspot.com/2010/05/ media- on new leaves of damaged black
pembelajaran-buku_1357.html. mustard plants. Environ. Entomol.
Diakses 22 Agustus 2014 31:714-722.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Triyono, M.B dkk. 2009. Pengembangan
Pengajaran. PT Rineka Cipta. Bahan Ajar. AKMIL. Magelang.
Jakarta. Werker, E. 2000. Trichome diversity and
Santoso. 1992. Biologi Pertanian. development. Adv. Bot. Res. 31:1-35.
Universitas Muhammadiyah Malang Wibisono, S. & Santoso, S.W. 1987.
Sitepu. 2008. BP. Pengembangan Sumber Anatomi Tumbuhan. Karunika.
Belajar. Unpublish Jakarta.
Sudjana, N. 2001. Penelitian dan Williams,C.N dkk. 1993. Produksi
Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Sayuran di Daerah Tropika.
Baru Yogyakarta : Universitas Gajah
Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar Mada
dan Alat Permainan Untuk Yunanto, Sri Joko. 2004. Sumber Belajar
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Anak Cerdas. Jakarta : Grasindo
Grasindo Zaif. 2013.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian http://zaifbio.wordpress.com/tag/aect
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, /. diakses 8 mei 2014
Kualitatif, dan R & D. Alfabeta.
Bandung.
Suharsono. 2009. Hubungan Kerapatan
Trikoma dengan Intensitas Serangan
Penggerak Tanaman Polong Kedelai.
Malang. Unpublish
Suhartini. 2010.“Kingdom
Plantae”.http://www.scribd.com/doc/
35129883/Kingdom-Plantae
Sukmadinata, N.S. 2011. Metode
Penelitian Pendidikan. Cetakan ke 7.
Bandung : Remaja Rosdakarya.

218
Veni Puspita Dewi dkk., Studi Trikoma Daun

Anda mungkin juga menyukai