Anda di halaman 1dari 1

B. Masa Inkubasi.

Masa Inkubasi untuk penyakit TBC biasanya adalah 4 - 6


minggu dengan tanda, yaitu pucat, lemah, badan kurus, tidak memiliki semangat
aktivitas, berkeringat, batuk - batuk berdahak campur darah, dan suhu tubuh
tinggi

C. Penularan TBC Untuk penularan penyakit TBC biasanya melalui udara yang
tercemar oleh Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si
penderita TBC saat batuk, Biasanya pada kasus anak-anak sumber infeksi
adalah berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri ini masuk
kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak
(terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri
ini pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar
getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti
otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang
paling banyak adalah organ paru.
D.pemberantasan

Upaya Promotif
Peningkatan pengetahuan pekerja tentang penanggulangan TBC di tempat kerja melalui
pendidikan & pelatihan petugas pemberi pelayanan kesehatan di tempat kerja,
penyuluhan, penyebarluasan informasi, peningkatan kebugaran jasmani, peningkatan
kepuasan kerja, peningkatan gizi kerja
Upaya preventif
 Adalah upaya untuk mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang memperberat
penyakit TBC.
 Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan upaya yang dilaksanakan untuk mencegah timbulnya
penyakit pada populasi yang sehat.
Upaya kuratif dan rehabilitatif
 Agar terlaksananya program penanggulangan TBC ditempat kerja perlu adanya
komitmen dari pimpinan perusahaan / tempat kerja dan kerjasama dengan semua pihak
terkait untuk melaksanakan Program Penanggulangan TBC didukung dengan
ketersediaan dana, sarana dan tenaga yang professional.
 Keberhasilan pengobatan TBC tergantung dari kepatuhan penderita untuk minum OAT
yang teratur.
Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :
 Obat primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.
Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir,
sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.
 Obat sekunder : Exionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan
Kanamisin.

Anda mungkin juga menyukai