Anda di halaman 1dari 4

Visi Kemaritiman dan Konsep Pembangunan Maritim Indonesia

Oleh:

Nama : Fatmawati
NIM : K011201205

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2020
Jokowi-JK melihat bahwa posisi strategis laut Indonesia menjadi jalur utama
pelayaran dunia. Laut Indonesia yang menjadi jalur pelayaran dunia yaitu laut
segitiga, Semenanjung Arab, Indocina dan samudra Hindia. Untuk itu, secara
geografis, sosial dan ekonomi Indonesia menempatkan pada posisi penting di
tingkat global terutama dalam mempengaruhi kestabilan politik, ekonomi dan
keamanan dunia.

Adapun Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI) Jokowi-JK yang terpilih pada


Pilpres 2014 lalu mengusung visi untuk "mewujudkan Indonesia menjadi poros
maritim dunia yang kuat dan mandiri" menuntaskan jati diri bangsa dari konsep
kontinental agraris ke konsep kemaritiman. Visi ini digadang-gadang akan mampu
menjawab tantangan pembangunan Indonesia di tahun 2014 sampai 2019. Melalui
7 pilar KKI dalam peraturan presiden RI No.16 Tahun 2017 yaitu:

1.) Pengelolaan sumber daya Kelautan dan pengembangan sumber daya manusia.

2.) Pertahanan, keamanan, penegakan hukum dan keselamatan di laut.

3.) Tata kelola dan kelembagaan di laut.

4.) Ekonomi infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan.

5.) Pengelolaan ruang laut dan perlindungan lingkungan laut.

6.) Budaya Bahari.

7.) Diplomasi maritim.

Cita-cita ini menjadi jargon jokowi-JKdalam mewujudkan mimpi sebuah negara


maritim yang berdaulat, maju, mandiri, kuat dan memberikan kontribusi positif
bagi keamanan, perdamaian kawasan serta dunia sesuai dengan kepentingan
nasional.

Poros maritim dunia ialah agenda pembangunan Indonesia yang boleh dikatakan
baru. Oleh Presiden Joko Widodo konsep ini dicanangkan pada masyarakat
internasional pada pertemuan East Asia Summit ke-9 di Nay Pyi Taw, Myanmar,
pada 13 November 2014. Orasi ini bisa dikatakan merupakan penegasan pertama
Presiden RI di forum internasional. Menyadari arti strategis Indonesia pada
kesempatan yang sama tersebut Presiden Joko Widodo memaparkan 5 pilar
sebagai upaya untuk mewujudkan poros maritim dunia, lima pilar itu yang
sekaligus merupakan bentuk tawaran kerjasama Indonesia kepada dunia yaitu:

1.) Membangun kembali budaya maritim.

2.) Menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun
kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan
menempatkan nelayan sebagai tiang utama.

3.) Pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan membangun tol


laut, deep seaport, logistik, industri, perkapalan dan pariwisata maritim.

4.) Mengembangkan diplomasi maritim dengan bersama-sama menghilangkan


sumber konflik di laut.

5.) Membangun kekuatan pertahanan maritim.

Pembangunan benua maritim Indonesia dengan 12 sektor utama:

1.) Perikanan laut (tangkap dan budidaya)

2.) Transportasi/infrastruktur

3.) Industri maritim

4.) Pertambangan dan energi

5.) Industri pariwisata bahari/maritim

6.) Ketenagakerjaan maritim

7.) Pendidikan maritim

8.) Pengembangan masyarakat maritim dan desa/komunitas pantai dan pulau-


pulau
9.) Hukum laut dan regulasi ruang perairan

10.) Manajemen informasi maritim

11.) Survei, mapping, penelitian ilmiah dan teknologi maritim

12.) Pengelolaan sumberdaya laut pantai dan pulau-pulau

Daftar pustaka:

Ema.dkk.2018 "Jurnal komunikasi pembangunan"


https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/download/25122/16326
diakses pada 23 September 2020

Indonesia.go.id.2019 "Indonesia poros maritim dunia"


https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/indonesia-poros-
maritim-dunia diakses pada 23 September 2020

Bahan bacaan pert.2 visi kemaritiman dan konsepsi pembangunan maritim


Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai