Anda di halaman 1dari 6

PATIENT SAFETY

By: Ns. DEWI SETYAWATI, MNS

A. DESKRIPSI TOPIK
Patient safety merupakan suatu unsur utama dari suatu mutu pelayanan
kesehatan. Terdapat lima isu penting terkait dengan keselamatan pasien (patient safety)
di rumah sakit, yaitu: keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit oleh tenaga kesehatan, keselamatan
lingkungan (green productivity) dan keselamatan bisnis rumah sakit.
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien harus menerapkan prinsip
keselamatan pasien. Perawat harus melibatkan kognitif, afektif, dan tindakan yang
mengutamakan keselamatan pasien. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
harus dengan penuh kepedulian. Sikap perawat untuk menjaga keselamatan pasien
sangat berperilaku dalam pencegahan, pengendalian dan peningkatan keselamatan
pasien (Hutchinson, 2011).

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian pembelajaran pada modul ini yaitu memahami tentang konsep patient safety di
Rumah Sakit.

C. POKOK BAHASAN
Konsep Patient Safety meliputi definisi dari patient safety, tujuan patient safety,
peningkatan keselamatan pasien, implementasi patient safety, standar keselamatan
pasien di rumah sakit, serta 6 IPSG sasaran keselamatan pasien.

1 Modul Mata Kuliah K3 dalam Keperawatan, Program Studi S1 Keperawatan


D. MATERI (TERMASUK HASIL RISET)
1. Definisi Patient Safety
Patient safety merupakan suatu sistem yang dapat mencegah dari cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat dari melakukan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Program keselamatan pasien adalah
suatu usaha untuk menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang sering
terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit sehingga dapat merugikan pasien
bahkan pihak rumah sakit. KTD bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
beban kerja perawat yang tinggi, alur komunikasi yang kurang tepat, penggunaan
sarana yang kurang tepat, dan sebagainya (Nursalam, 2014).
2. Tujuan Patient Safety
a. Terciptanya budayaan keselamatan pasien di rumah sakit
b. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
c. Menurunkan kejadian tidak diharapkan di rumah sakit
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
Kejadian Tidak Diharapkan
3. Peningkatan Keselamatan Pasien
Meningkatkan keselamatan pasien membutuhkan suatu standar pelayanan
yang bermutu mengacu kepada standar tersebut yang telah dibuat dalam JCI.
Keseluruhan standar JCI setelah diidentfikasi, maka diperoleh standar yang paling
relevan digunakan dalam mengkaji keselamatan pasien yang terkait dengan mutu
pelayanan sesuai dengan JCI adalah sasaran internasional keselamatan pasien (SIKP)
rumah sakit meliputi indikator :
a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
e. Pengurangan risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
f. Pengurangan risiko jatuh
Perawat harus melibatkan kognitif, afektif, dan tindakan yang mengutamakan
keselamaan pasien. Keselamatan pasien merupakan masalah kesehatan masyarakat

2 Modul Mata Kuliah K3 dalam Keperawatan, Program Studi S1 Keperawatan


global yang serius. Di Eropa pasien dengan risiko infeksi 83, 5% dan bukti kesalahan
medis menunjukkan 50-72, 3%. Dikumpulkan angka-angka penelitian rumah sakit di
berbagai Negara, ditemukan KTD dengan rentang 3, 2 – 16, 6% (Lombogia, 2016).

4. Implementasi Patient Safety pada Perawat


Faktor yang mempengaruhi perawat dalam melaksanakan implementasi
patient safety adalah pengetahuan perawat, sikap perawat, kepemimpinan, individu,
infrastruktur, dan budaya. Disamping faktor-faktor tersebut salah satu pemicu yang
menyebabkan ketidakpatuhan perawat dalam pemberian obat high alert medications
patient safety adalah akibat dari beban kerja perawat yang tinggi.
Beban perawat yang tinggi dapat menyebabkan ketidakpatuhan dalam
melaksanakan patient safety pemberian obat high alert medications yang akan
menimbulkan suatu kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan cidera pada
pasien. IKP atau Insiden Keselamatan Pasien menurut Hughes, 2008 meliputi:
a. Kejadian Potensial Cidera (KPC): Kondisi yang dapat berpotensi menghasikkan
cidera
b. Kejadian Nyaris Cidera (KNC)
KNC merupakan suatu insiden yang tidak menyebabkan cedera pada pasien akibat
melaksanakan suatu 11 tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil (omission), dapat terjadi karena keberuntungan,
pencegahan, peringanan.
c. Kejadian Tidak Cidera (KTC): Insiden sudah terpapar ke pasien, namun pasien
belum timbul cidera.
d. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan
bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan
oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis.
e. Kejadian Sentinel: Kejadian akibat KTD yang dapat menimbulkan kematian atau
cidera yang berat.
f. Kejadian cidera dalam proses asuhan pelayanan medis maupun keperawatan

3 Modul Mata Kuliah K3 dalam Keperawatan, Program Studi S1 Keperawatan


5. Standar Keselamatan Pasien RS (KARS-DepKes)
a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan asuhan yang berkesinambungan
d. Penggunaan metoda-metoda peingkatan kinerja, untuk melakukan evaluasi dan
meningkatkan keselamatan pasien
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien. komunikasi adlaah kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien
6. 6 IPSG (VERSI JCI, 2011) SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

Dalam keselamatan pasien terdapat sasarannya, yaitu:


a. Identifikasi pasien secara benar, meliputi: nama pasien dan identifikasi dari pasien.
b. Komunikasi efektif dengan metode SBAR, yaitu kerangka komunikasi efektif yang
dilakukan rumah sakit yang terdiri dari Situation (Kondisi terkini yang terjadi kepada
pasien, meliputi: nama, umur, tanggal masuk, hari perawatan, dokter yang merawat,
serta diagnosa medisnya), Background (informasi penting yang berhubungan dengan
kondisi pasien terkini, meliputi: menjelaskan intervensi sebelum dan setelah dilakukan,
menyebutkan riwayat alergi, menjelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terkait
diagnosa medis) , Assessment (hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini, meliputi:
menjelaskan secara lengkap hasil pengkajian, menjelaskan informasi klinik lain),

4 Modul Mata Kuliah K3 dalam Keperawatan, Program Studi S1 Keperawatan


Recommendation (Rekomendasi intervensi keperawatan yang telah dan perlu
dilanjutkan termasuk discharge planning dan edukasi pasien serta keluarga).
c. Keselamatan pasien dengan perhatian khusus pada obat-obatn yang digunakan.
Sebelum memberikan obat-obatan kepada pasien, perawat perlu memperhatikan
prinsip 5 benar, yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara/rute, dan benar
waktu.
d. Pastikan benar tempat, benar prosedur, dan benar pasien operasi.
e. Mengurangi risiko dari agen penyebab infeksi kesehatan. Contohnya yaitu mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
f. Mengurangi risiko yang membahayakan pasien yang dapat menyebabkan risiko jatuh.

E. RINGKASAN
Patient safety merupakan suatu sistem yang dapat mencegah dari cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat dari melakukan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil. Meningkatkan keselamatan pasien membutuhkan
suatu standar pelayanan yang bermutu mengacu kepada standar tersebut yang telah
dibuat dalam JCI. Faktor yang mempengaruhi perawat dalam melaksanakan implementasi
patient safety adalah pengetahuan perawat, sikap perawat, kepemimpinan, individu,
infrastruktur, dan budaya. Insiden Keselamatan Pasien yaitu KPC, KNC, KNC, KTD, Kejadian
Sentinel, dan Kejadian cidera dalam proses asuhan pelayanan medis maupun
keperawatan. Enam goals keselamatan pasien di rumah sakit identifikasi pasien secara
benar; komunikasi efektif dengan metode SBAR; keselamatan pasien dengan perhatian
khusus pada obat-obatn yang digunakan; Pastikan benar tempat, benar prosedur, dan
benar pasien operasi; Mengurangi risiko dari agen penyebab infeksi kesehatan;
Mengurangi risiko yang membahayakan pasien yang dapat menyebabkan risiko jatuh.

F. LATIHAN SOAL
1. Bagaimana seorang perawat melakukan patient safety di rumah sakit?
2. Bagaimana cara mencegah KTD?
3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perawat dalam melakukan implementasi
patient safety?

5 Modul Mata Kuliah K3 dalam Keperawatan, Program Studi S1 Keperawatan


G. KRITERIA PENILAIAN (BALIKAN)
Perhitungan Nilai atau skor.
1. Jawaban yang benar diberi nilai atau skor 10
2. Nilai Akhir (NA) = Nilai yang didapat X 100
Nilai Maksimum
Saran-saran
1. Komunikasikan Nilai Akhir anda dengan rentangan nilai dan penafsirannya
2. lakukan saran-saran yang terdapat pada rentangan nilai akhir anda

Penafsiran Nilai
1. > 80 : Anda telah berhasil, pertahankan dan tingkatkan prestasi anda.
2. 60 – 80 : Anda cukup berhasil. Untuk mempertahankan dan meningkatkan
prestasi anda masih perlu pelajar kembali tentang pokok bahasan ini secara cermat
dan benar
3. < 80 : Anda kurang berhasil. Anda masih belum berhasil, namun yakin
dengan mempelajari kembali pokok bahasan ini secara cermat dan benar prestasi
anda akan meningkat

H. DAFTAR PUSTAKA
Huges, R. (2008). Patient Safety And Quality: An Evidence Based Handbook For Nurses,
Agency For Healthcare Research And Quality. Gaither Road Rockville.
Lombogia, A. J. (2016). Hubungan Perilaku Dengan Kemampuan Perawat Dalam
Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Ruang Akut Instalasi Gawat
Darurat Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado . E-Journal Keperawatan.

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Suratmi. (2018). Implementasi Patient Safety High Alert Medications Di Ruang Ipi
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan . Implementasi Patient Safety High Alert
Medications di Ruang IPI Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan .

6 Modul Mata Kuliah K3 dalam Keperawatan, Program Studi S1 Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai