Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nandia Salsa Restu Mulyani

NIM : 4311419019

Pretest Praktikum Kimia Fisik

1. CARA KERJA :

1. Timbang tabung (bersih dan kering) dan isilah dengan fenol, kemudian timbang lagi
sampai diperoleh massa fenol sekitar 5 gram. Susun kembali alat ini.
2. Isi buret dengan aquades.
3. Susunlah peralatan percobaan seperti terlihat pada gambar di bawah ini

4. Ke dalam tabung ini ditambahkan, melalui buret, 0,1 ml aquades. Jika larutan
ini keruh lanjutkan langkah ke 5. Jika tidak keruh tambahkan kembali 0,1 ml
aquades. Penambahan dihentikan saat larutan berwarna putih keruh. Catat
pengamatan anda.
5. Panaskan campuran ini dalam penangas (±90 0C) sambil diaduk perlahan dan
konstan. Catat suhu campuran ini (T1) pada saat campuran berubah dari keruh
menjadi jernih. Biarkan suhunya naik menjadi (T1± 4 0C), keluarkan tabung
dari penangas dan biarkan campuran mendingin di udara sambil diaduk. Catat
suhunya (T2) pada saat muncul keruh kembali, kemudian hitung dan catat suhu rerata
(T). Untuk lebih meyakinkan, langkah ini dapat diulang.
6. Susunan peralatan untuk percobaan sistem biner
7. .Selanjutnya tambahkan aquades, buat table pengamatan danlakukan langkah ke
5 untuk mendapatkan T1 dan T2.

2. SIFAT KIMIA

• Fenol tidak dapat dioksidasi menjadi aldehid atau keton yang jumlah atom C-nya
sama , karena gugus OH-nya terikat pada suatu atom C yang tidak mengikat atom H
lagi. Jadi fenol dapat dipersamakan dengan alkanol tersier.

• Jika direaksikan dengan H2SO4 pekat tidak membentuk ester melainkan membentuk
asam fenolsulfonat ( o atau p).
• Dengan HNO3 pekat dihasilkan nitrofenol dan pada nitrasi selanjutnya terbentuk
2,4,6 trinitrofenol atau asam pikrat.

• Larutan fenol dalam air bersifat sebagai asam lemah jadi mengion sbb :

Karena itu fenol dapat bereaksi dengan basa dan membentuk garam fenolat

SIFAT FISIKA

• Fenol murni berbentuk Kristal yang tak berwarna, sangat berbau dan mempunyai
sifat-sifat antiseptic

• Agak larut dalam air dan sebaliknya sedikit air dapat juga larut dalam fenol cair.
Karena bobot molekul air itu rendah dan turun titik beku molal dari fenol itu tinggi,
yaitu 7,5 maka campuran fenol dengan 5-6% air telah terbentuk cair pada temperature
biasa. Larutan fenol dalam air disebut air karbol atau asam karbol.

3. Temperatur kritis (Critical temperature) adalah temperatur minimal dimana gas tidak dapat
dicairkan pada tekanan kritisnya. Pada tekanan berapapun jika temperaturnya berada diatas
temperatur kritisnya tidak akan dapat dicairkan. Dapat juga dikatakan bahwa zat yang berada
pada temperatur kritisnya panas penguapannya sama dengan nol, dengan demikian tidak jelas
fasenya, apakah sebagai fase cair ataukah sebagai fase gas.

Sebagai contoh: temperatur kritis methane adalah -116,6⁰F, jika temperatur methane diatas
-116,6⁰F maka pada tekanan berapapun tidak akan dapat dicairkan. Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka di dalam proses pencairan gas alam harus selalu memperhatikan titik kritis
sebagai batasan dalam menetapkan kondisi operasi.

4. Timbal balik fenol-air merupakan suatu sistem dimana memperlihatkan sifat kelarutan
timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Sistem ini disebut
sebagai sistem biner dikarenakan dalam campuran tersebut terdiri dari dua zat yang berbeda
yaitu campuran dari fenol dan air.
5. Fase adalah keadaan suatu zat yang seragam dalam komposisi kimia dan bentuk
fisiknya.Fase adalah zat yang homogen secara kimia dan fisika. Fase merupakan besaran zat
yang memiliki struktur fisika dan komposisi kimia yang seragam. Struktur fisika dikatakan
seragam apabila zat terdiri dari gas saja, cair saja ataupun padat saja. Contohnya adalah fase
gas, fase cair, fase padat, solid, larutan. Sedangkan definisi wujud adalah rupa dan bentuk
yang dapat diraba. Arti lainnya dari wujud adalah adanya sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai