Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nandia Salsa Restu Mulyani

NIM : 4311419019
Rombel : Kimia 19B

Praktikum Kimia Pemisahan


“Pengamatan Air dalam Gelas Terbuka di Suhu Kamar”

1. Tujuan :
Mengetahui kondisi air dalam gelas yang dibiarkan terbuka dalam udara selama beberapa hari

2. Alat :
- Gelas kaca
Bahan :
- Air

3. Prosedur Kerja :
- Siapkan alat dan bahan
- Tuang air pada gelas kaca berukuran 200ml
- Diamkan air dalam keadaan terbuka di suhu kamar
- Amati beberapa hari kedepan dan bagaimana hasilnya.

4. Hasil Pengamatan
Volume air dalam gelas berkurang seiring dengan berjalannya waku , pada hari ketiga sudah
terlihat perbedaan volume air yang ada di gelas.Terdapat titik-titik air yang keluar pada
gelasp.Pada hari keduat titik air di luar gelas tidak banyak.
Hari Pertama Hari Kedua

Hari Ketiga Hari Keempat


Hari kelima Hari Keenam

5. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, air dalam gelas kaca berukuran 200 ml di biarkan terbuka
pada suhu kamar selama 6 hari berkurang volumenya.Jika dilihat dari jarak atau batas air
kondisi awal dengan kondisi air hari ke 6 berbeda 1 cm.Hal ini terjadi karena adanya gaya
kohesi atau gaya tarik-menarik antar molekul air.Partikel yang ada pada gelas tersebut
mengalami hubungan saling tarik-menarik dari segala arah , terkecuali air yang ada pada
permukaan. Air yang berada dalam permukaan melakukan tarik menarik hanya pada posisi
samping dan dibawahnya. Penyebab dari berkurangnya air dalam gelas yaitu air memiliki suhu
yang lebih rendah dibandingkan dengan udara yang ada disekitarnya (dalam suhu kamar).
Sehingga udara memiliki energi yang lebih besar daripada energi pada air. Air yang berada
dipermukaan akan menyerap energi yang ada di udara, hal itu merupakan sifat dasar alam atau
biasa disebut keseimbangan. Penyerapan energi tersebut membuat air yang ada di permukaan
menjadi bertambah energi yang mengakibatkan molekul air di permukaan tersebut akan
bergerak semakin cepat. Karena gerakannya semakin cepat,molekul air di permukaan lama-
kelamaan akan dapat melepaskan diri dari tarikan molekulmolekul air yang ada di bawahnya.
Ketika hal ini terjadi, molekul air tersebut akan lepas keudara dan menjadi uap. Proses ini akan
terjadi secara terus-menerus, sehingga lama-kelamaan air yang berada di dalam gelas akan
menjadi habis.Penguapan air permukaan terjadi dengan satu syarat, yaitu kondisi udara harus
kering atau tidak boleh jenuh terhadap uap. Semakin kering kondisi udara, akan semakin mudah
bagi air di permukaan untuk menguap. Sebaliknya, semakin lembap kondisi udara, maka akan
semakin sulit bagi air di permukaan untuk menguap. Dimana udara yang jenuh terhadap uap
adalah udara yang berisi sangat banyak uap sehingga tidak mampu lagi menerima uap
tambahan.
Penguapan hanya terjadi pada lapisan air di permukaan, bukan pada keseluruhan air. Hal
ini terjadi karena air yang berada di bawah permukaan, terjebak dalam lautan gaya tarik-
menarik antar sesama molekul air. Mereka tidak memiliki cukup energi untuk naik ke
permukaan dan kemudian melepaskan diri ke udara. Air jika dibiarkan terbuka selama beberapa
hari bahkan hanya satu malam pun sudah tercampur dengan karbondioksida (CO2) dan akan
mengalami perubahan sifat kimia.Karbondioksida akan bercampur dengan air dan akan
menurunkan pH dan membuatnya lebih asam. Pada hari kedua gelas mengalami kondensasi
dimana pada luar gelas terdapat titik-titik air.Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan
wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika
uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi menjadi
cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Hal itu hanya terjadi pada
hari kedua saja.

Anda mungkin juga menyukai