DISUSUN OLEH :
FAKULTAS PSIKOLOGI
2017
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia di dunia ini tidak pernah lepas dari yang namanya
masalah, yang mana kadar problematika akan semakin kompleks seiring dengan
bertambahnya usia, khususnya pada masa dewasa awal yang ditandai oleh
eksperimen dan eksplorasi. Masa dewasa awal disebut sebagai masa peralihan dari
remaja menuju ke dewasa, yaitu mereka tidak lagi berada pada fase remaja,
namun juga belum sepenuhnya memasuki fase dewasa. Masa dewasa awal
menurut Arnet (dalam Santrock, 2011) terjadi dari usia 18 sampai 25 tahun.
Orang-orang pada masa ini biasanya juga disebut sebagai pemuda. Pemuda sendiri
memiliki peran sebagai agent of change, di mana letak maju-tidaknya suatu
negara bergantung kepada seberapa besar para pemudanya mau membuat
perubahan.
1.3 Manfaat
a. Teoritis
1) Bagi Peneliti
KAJIAN TEORI
2.1 Variabel X
1. Pengertian
Konsep diri atau pengenalan diri menurut Burns (1993:vi) adalah satu
gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan, pikiran atau pendapat orang lain
mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Brooks dalam
Rakhmat (2004:99) mendefinisikan konsep diri sebagai segala persepsi tentang
diri sendiri, secara fisik, sosial, dan psikologis yang diperoleh berdasarkan
pengalaman dan interaksi dengan orang lain. Pudjijogyanti (1991:2)
mengemukakan bahwa konsep diri merupakan sikap dan pandangan individu
terhadap seluruh keadaan dirinya. Cawagas dalam Pudjijogyanti (1991:2)
menyatakan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan
dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, kegagalan dan sebagainya (dalam
Husniyati, 2009).
No Aspek Indikator
.
Psikologis
Sosial
Psikologis
Sosial
Psikologis
Sosial
2.2 Variablel Y
1. Pengertian
a) Jenis Kelamin; menurut Ancok dkk (dalam Khalid, 2011) wanita selalu
merasa rendah dibanding pria, mungkin dikarenakan peran orangtua serta
harapan-harapan masyarakat yang berbeda antara pria dan wanita. Penelitian
Coopersmith (1967) telah membuktikan bahwa harga diri wanita lebih rendah
daripada pria.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
b) Teknik sampling
c) Kriteria
1. Laki-laki/Wanita
a) Variabel
b) Definisi operasional
1) Self-esteem
Cara untuk mengenal diri lebih dalam baik dari sisi positif maupun negatif
dengan menggunakan metode permainan, diskusi, dan introspeksi.
` 3) Dewasa awal
d) Aspek Variabel
1) Pengenalan diri; konsep diri dasar, diri yang lain, diri ideal
1. Prosedur
a) Pra Pelaksanaan
b) Uji Coba
c) Pengambilan data
30 subyek yang telah dipilih diminta untuk mengisi surat persetujuan serta
mengisi kuisioner berupa skala penghargaan diri sebagai pre-test. Kemudian 30
subyek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Kelompok perlakuan nantinya akan diberikan pelatihan terkait
pengenalan diri menggunakan konsep Johari’s window. Setelah jangka beberapa
hari, subyek akan di tes ulang sebagai tahapan post-test.
d) Pasca Pelaksanaan
2. Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, L. (2014). Meningkatkan Self-Esteem Mahasiswa STAIN Ponorogo
UNY: Yogyakarta.
Baron, R. A, & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial, ed.10, Jilid 1. Terj. Ratna
Peningkatan Penerimaan Diri dan Harga Diri. Jurnal Psikologi, No. 2, hal.
47-55.
Semarang.
Press: Yogyakarta.
Jakarta.
Bandung.