Anda di halaman 1dari 18

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. RISNAH, S.KM.,S.Kep.,Ns.,M.Kep
DISUSUN OLEH
KELOMPOK I
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
SHIFA CHAIRUNNISAH BALQIS 70300120001
HUMAERAH NURAZIZAH RIDWAN 70300120002
ADELIA DEWI ANUGRAH K 70300120003
ANDI RIFKAH SANI 70300120004
ANDINI NASRUL 70300120005
NURKHALISHAH 70300120006

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR

i
Segala Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengkajian Keperawatan”.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan. Tidak lupa pula kami ucapkan
terimakasih kepada Dr. Risnah, S.KM.,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku dosen mata kuliah Konsep
Dasar Keperawatan II yang senantiasa membimbing kami dalam menyelesaikan tugas
makalahini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh sebab itu,
kami berharap atas kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.Sekian
danterimakasih.

Bone, 01 Juni2021

DAFTAR ISI

ii
PENGKAJIAN KEPERAWATAN..................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN..............................................................................................................................2

A. Pengertian Pengkajian Keperawatan....................................................................................2

B. Tahapan Pengkajian Keperawatan........................................................................................2

C. Tujuan pengkajian keperawatan.........................................................................................12

BAB III..........................................................................................................................................13

PENUTUP.....................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKAN

Asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yaitu suatu metode sistematis dan
ilmiah yang digunakan perawat untuk memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai atau
mempertahankan keadaan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang optimal melalui tahapan
pengkajian keperawatan, indentifikasi diagnosa keperawatan, penentuan perencanaan
keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan serta mengevaluasinya. (Suarli & Yahya,
2012). Asuhan keperawatan dapat di pertanggungjawabkan berdasarkan substansi ilmiah yaitu
logis, sistimatis, dinamis dan restruktur (Muhlisin, 2011).

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan


dinyatakan asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi dengan klien dan lingkunganuntuk
mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian dalam merawat dirinya (Pemerintah
Republik Indonesia, 2014).

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses yang sistematis
dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi
status kesehatan pasien menurut Lyer et al (1996, dalam Setiadi, 2012). Pengkajian adalah
pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisanya (Manurung, 2011). Dalam
makalah ini akan dijelaskan lebih terperinci mengenai pengkajian keperawatan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian pengkajian keperawatan ?


2. Apa saja tahapan pengkajian keperawatan ?
3. Apa tujuan dari pengkajian keperawatan ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Menjelaskan pengertian pengkajian.


2. Menjelaskan tahapan pengkajian keperawatan.

1
3. Menjelaskan tujuan pengkajian keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi dalam
pemberian asuhan keperawatan, yang difokuskan pada reaksi dan respons unik individu pada
suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan yang dialami, baik actual maupun
potensial (Deswani, 2011).
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan yang
paling menentukan bagi tahap berikutnya.oleh karena itu,proses pengkajian harus dilakukan
dengan teliti dan cermat,sehingga seluruh kebutuhan perawatan pada klien dapat diidentifikasi
sehingga digunakan untuk menghimpun informasi tentan status kesehatan klien. Status kesehatan
klien yang normal maupun yang senjang dapat dikumpulkan dan hal ini maksudkan untuk
mengidentifikasi pola fungsi kesehatan klien, baik yang efektif optimal maupun yang
bermasalah.Kegiatan pengkajian yang dilakukan mahasiswa bertujuan untuk melatih
kemampuan mengumpulkan data.Latihan yang terus menerus selama mengikuti progam praktik
keperawatan (D-III) atau program profesi nurse(S-1) hendaknya dapat dipakai sebagai media
belajar mengumpulkan data secara sungguh sungguh. Pengkajian keperawatan adalah pemikiran
dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang
klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan
keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Dermawan,2012).

B. TAHAPAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN


1) Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah informasi informasi tentang klien yang dilakukan
secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan
keperawatan dan kesehatan klien. Pengumpulan informasi merupakan tahap awal
dalam proses keperawatan .Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar
tentang masalah-masalah yang klien.Selanjutnya data dasar tersebut digunakan untuk
menentuan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan

3
keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien.Pengumpulan data dimulai sejak
klien masuk ke rumah sakit (penilaian awal), selama klien yang dirawat secara terus
menerus (penilaian berkelanjutan), serta pengkajian ulang untuk menambah /
melengkapi data (penilaian ulang).
a. Ciri Data
1. Lengkap : Seluruh data diperlukan untuk mengidentifikasi masalah
keperawatan klien. Data yang terkumpul harus lengkap guna membantu
mengatasi masalah klien yang adekuat. Misalnya klien tidak mau makan - kaji
secara mendalam kenapa klien tidak mau makan (tidak cocok makanannya,
kondisi fisiknya menolak untuk makan / patologis, atau sebab-sebab yang lain)
2. Akurat dan nyata : Untuk menghindari kesalahan, maka perawat harus berfikir
secara akurat dan nyata untuk membuktikan benar-tidaknya apa yang telah
didengar, dilihat, diamati dan diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya
validasi terhadap semua data yang sekiranya meragukan. Perawat tidak boleh
langsung membuat pesan tentang kondisi klien. Misalnya, klien tidak mau
makan. Perawat tidak boleh boleh langsung: “klien tidak mau makan karena
depresi berat“. Diperlukan penyelidikan untuk mengetahui kondisi klien. Dok
apa yang ada sesuai yang ditemukan pada saat pengkajian.
3. Relevan : Data pencatatan yang diperlukan biasanya memerlukan banyak
sekali data yang harus dikumpulkan, sehingga menyita waktu perawat untuk
mengidentifikasi.
b. Informasi Yang Diperlukan
Segala sesuatu tentang klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial &
spiritualKemampuan dalam mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-
hariMasalah kesehatan dan keperawatan yang mengganggu kemampuan
klienKeadaan sekarang yang berkaitan dengan rencana asuhan keperawatan yang
akan dilakuan terhadap klien.
c. Sumber Data
1. Sumber data Primer : Sumber data primer adalah data-data yang dikumpulkan
dari klien, yang dapat memberikan informasi yang lengap tentang masalah
kesehatan dan keperawatan yang dihadapinya.

4
2. Sumber data Sekunder : Sumber data sekunder adalah data-data yang
diumpulkan dari orang terdekat klien (keluarga), seperti orang tua, saudara,
atau pihak lain yang mengerti dan dekat dengan klien
3. Sumber data lainnya : Catatan klien (perawatan atau rekam medis klien) yang
merupakan riwayat penyakit dan perawatan klien di masa lalu.
Secara umum, sumber data yang dapat digunakan dalam laporan data adalah:
1) Klien sendiri sebagai sumber data utama (primer) Orang terdekat
2) Catatan klien
3) Riwayat penyakit (pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan)
4) Konsultasi
5) Hasil pemeriksaan diagnostik
6) Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
7) Perawat lain
8) Kepustakaan
d. Jenis Data
1. Data Objektif: Merupakan data yang diperoleh melalui pengukuran dan
pemeriksaan dengan menggunakan standar yang akurat, seperti: warna kulit,
tanda-tanda vital, tingkat kesadaran, dll. Data-data tersebut diperoleh melalui
`indra`: Penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecapan.
2. Data Subjektif: Merupakan data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang
disampaikan oleh klien, misalnya rasa nyeri, pusing, ketakutan, kritik,
ketidaktahuan, dll.
Menurut Nursalam (2011), kriteria pengkajian keperawatan meliputi :
a) Pengumpulan data
1. Tipe data
Tipe data pada pengkajian keperawatan terdiri dari data subjektif dan data
objektif. Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien /pasien
sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian, data objektif
adalah data yang diobservasi dan diukur oleh perawat.
2. Fokus pengambilan data

5
Fokus pengambilan data meliputi riwayat status kesehatan sebelumnya dan
saat ini, pola koping yang pernah digunakan dan yang saat ini digunakan,
fungsi, status sebelumnya dan saat ini, respon terhadap terapi medis dan
intervensi keperawatan, resiko untuk masalah potensial hal-hal yang dapat
menjadi dorongan atau kekuatan bagi klien.
b) Karakteristik Data
Data yang dikumpulkan untuk menunjang diagnosa keperawatan harus
mempunyai karakteristik yang lengkap, akurat, nyata dan relevan.
c) Sumber Data
Data-data yang dikumpulkan dapat diperoleh tidak hanya dari klien tetapi dari
orang terdekat (keluarga), catatan klien, riwayat penyakit terdahulu, konsultasi
dengan terapi, hasil pemeriksaan diagnostik, catatan medis, dan sumber
kepustakaan.
e. Cara Pengumpulan Data
Agar data dapat terkumpul dengan baik dan terarah, sebaiknya dilakukan
penggolongan atau klasifikasi data berdasarkan indentitas klien, keluhan utama,
riwayat kesehatan, keadaan fisik, psikologis, sosial, spiritual, intelegensi, hasil-hasil
pemeriksaan dan keadaan khusus lainnya. Cara yang biasa digunakan untuk
mengumpulkan data tentang klien antara lain: wawancara (wawancara), observasi
(observasi), pemeriksaan fisik ( penilaian fisik ) dan studi dokumentasi.
1. Wawancara
Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab yang
berkaitan dengan masalah yang berhubungan dengan klien, bisa juga disebut
dengan anamnesa.Wawancara berlangsung untuk menanyakan hal-hal yang
berhubungan dengan masalah yang klien dan merupakan suatu komunikasi
yang direncanakan.
Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah
kesehatan dan masalah klien, serta untuk menjalin hubungan antara perawat
dengan klien.Selain itu wawancara juga bertujuan untuk membantu klien
mendapatkan informasi dan keterangan dalam masalah masalah dan tujuan

6
keperawatan, serta membantu perawat untuk menentukan lebih lanjut selama
tahap pengkajian.
Semua interaksi perawat dengan klien adalah berdasarkan komunikasi.
Komunikasi keperawatan adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan
kemampuan komunikasi dan interaksi. Komunikasi keperawatan biasanya
digunakan untuk memperoleh riwayat keperawatan.Istilah komunikasi
terapeutik adalah suatu teknik yang berusaha untuk mengajak klien dan
keluarga untuk bertuar pikiran dan perasaan.Teknik tersebut mencakup
keterampilan verbal maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian yang
tinggi.
Teknik verbal termasuk pertanyaan terbuka atau tertutup, jawaban
jawaban dan memvalidasi respons klien. Teknik non verbal termasuk:
mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan dan kontak mata. Mendengarkan
secara aktif suatu hal yang penting dalam data, tetapi juga sesuatu hal yang
sulit dikuasai.
Tahapan wawancara / komunikasi :
a) Persiapan : Sebelum melakukan komunikasi dengan klien, perawat harus
melakukan persiapan dengan membaca status klien. Perawat diharapkan
tidak mempunyai prasangka buruk kepada klien, karena akan mengganggu
hubungan saling percaya dengan klien. Jika klien belum bersedia untuk
berkomunikasi, perawat tidak boleh datang atau memberi kesempatan
kepada klien kapan mereka sanggup. Pengaturan cara duduk dan teknik
yang akan digunakan dalam wawancara harus dipahami dengan baik guna
memperlancar wawancara.
b) Pembukaan atau perkenalan : Langkah pertama perawat dalam mengawali
wawancara adalah dengan memperkenalkan diri: nama, status, tujuan
wawancara, waktu yang diperlukan dan faktor-faktor yang menjadi pokok
pembicaraan. Perawat memberikan informasi perlu kepada klien mengenai
data terkumpul dan akan disimpan dimana, bagaimana mengikat dan siapa
saja yang boleh mengetahuinya.

7
c) Isi / tahap kerja : Selama tahap kerja dalam wawancara, perawat
memfokuskan pada pembicaraan pada masalah khusus yang ingin
diketahui. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Fokus wawancara adalah klien
2) Mendengarkan dengan penuh perhatian. Jelaskan bila perlu.
3) Menanyakan keluhan yang dirasakan oleh klien
4) Menggunakan bahasa yang mudah digunakan oleh klien
5) Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup tepat pada waktunya
6) Bila diam perlu, untuk memberikan kesempatan kepada klien
7) untuk mengungkapkan perasaannya
8) Sentuhan teraputik, bila diperlukan dan memungkinan.
d) Terminasi : Perawat mempersiapkan untuk penutupan wawancara. Untuk
itu klien harus tahu kapan wawancara dan tujuan wawancara pada awal
perkenalan, sehingga diharapkan pada akhir wawancara perawat dan klien
mampu menilai dan dapat mengambil kesimpulan bersama.Jika
diperlukan, perawat perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan
berikutnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara dengan klien adalah:
1) Menerima klien adanya
2) Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan-
keluhannya / pendapatnya secara bebas
3) Dalam wawancara harus menjamin rasa aman dan nyaman bagi klien
4) Perawat harus benar-benar tenang, sopan dan penuh perhatian
5) Menggunakan bahasa yang mudah digunakan
6) Tidak bersifat menggurui
7) Memperhatikan pesan yang disampaikan
8) Hambatan-hambatan
9) Posisi duduk yang sesuai (anggapan, jarak tepat / sesuai, cara duduk)
10) Mendengarkan penuh dengan perasaan
11) Memberikan kesempatan istirahat kepada klien

8
2. Pengamatan / Observasi
Observasi adalah perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh
data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. Observasi
dilakukan dengan menggunakan penglihatan dan alat indra lainnya,
melalui rabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan dari observasi adalah
mengumpulkan data tentang masalah yang dimiliki klien melalui
kepekaan alat panca indra.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi adalah :
 Tidak selalu pemeriksaan yang akan dilakukan secara terinci kepada
klien (meskipun komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan), karena
terkadang hal ini dapat meningkatkan data klien atau mengaburkan
data (data yang diperoleh menjadi tidak murni). Misalnya: “Pak, saya
akan menghitung nafas bapak dalam satu menit“ —- kemungkinan
besar data yang diperoleh menjadi tidak valid, karena kemungkinan
klien akan berusaha untuk membantu nafasnya.
 Menyangkut aspek fisik, mental, sosial dan klien spiritual
 Hasilnya dicatat dalam catatan keperawatan, sehingga dapat dibaca
dan berhubungan dengan perawat yang lain.
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk
menentukan masalah kesehatan klien. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan
dengan berbagai cara, di antaranya adalah:
 Inspeksi : Pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian
tubuh yang diperiksa. Hasilnya seperti: Mata kuning (icteric), terdapat
struma di leher, kulit kebiruan (sianosis), dll.
 Palpasi : Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan
terhadap bagian-bagian tubuh yang mengalami kelainan. Misalnya
adanya tumor, edema, krepitasi, dll.
 Auskultasi : Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan pendengaran.
Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal
yang didengarkan adalah: bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.

9
 Perkusi : Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada bagian tubuh yang
menggunakan tangan atau alat bantu seperti reflek palu untuk melihat
reflek seseorang (dibicarakan khusus). Juga dilakukan pemeriksaan
lain yang berkaitan dengan kesehatan fisik klien. Misalnya: kembung,
batas-batas jantung, batas hati-hati, dll.
Pendekatan pengkajian fisik dapat menggunakan:
1) Kepala sampai ujung kaki (dari kepala sd kaki)
2) ROS ( Tinjauan Sistem )
3) Pola fungsi kesehatan
2) Analisis Data
Analisis data kognitif kemampuan dalam pengembangan daya berfikir dan
penalaran yang dibangun oleh latar belakang ilmu pengetahuan, pengalaman, dan
pengertian keperawatan.Dalam melakukan analisis data, diperlukan kemampuan
untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori
dan prinsip yang relevan untuk menentukan masalah kesehatan dan keperawatan
klien.
Analisis dasar:
a. Anatomi - fisiologi
b. Patofisiologi penyakit
c. Mikrobiologi - parasitologi
d. Farmakologi
e. Ilmu perilaku
f. Konsep-konsep (manusia, sehat-sakit, keperawatan, dll)
g. Tindakan dan prosedur keperawatan
h. Teori-teori keperawatan.
Analisis fungsi :
a. Dapat menginterpretasi data keperawatan dan kesehatan, sehingga data yang
diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah dan kebutuhan
klien
b. Proses pengambilan keputusan dalam menentukan masalah yang dituangkan
dalam rencana asuhan keperawatan, sebelum melakukan tindakan keperawatan.

10
Pedoman analisis data:
a. Menyusun kategorisasi data secara sistematis dan logis
b. Identifikasi data
c. Menentukan pola alternatif pemecahan masalah
d. Menerapkan teori, model, kerangka kerja, nrma dan standart, dibandingkan
dengan data senjang
e. Identifikasi kemampuan dan keadaan yang mendukung asuhan keperawatan
klien Membuat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah yang timbul.
Cara analisis data:
a. Validasi data, teliti kembali data yang telah terkumpul
b. Mengelompokkan data berdasarkan kebutuhan bio-psiko-sosial dan spiritual
c. Membandingkan dengan standart
d. Membuat kepastian tantang (masalah keperawatan) yang ditemukan
3) Prioritas Masalah
Apabila masalah talah diidentifikasi, maka disusun daftar masalah yang
ditemukan, kemudian diprioritaskan. Hal ini dilakukan karena tidak mungkin semua
masalah diatasi bersama-sama sekaligus.Jadi diputuskan masalah mana yang dapat
diatasi terlebih dahulu. Dalam memprioritaskan kebutuhan klien, hirarki Maslow
menjadi rujukan perawat dalam menentukan pemenuhan kebutuhan klien.
Kebutuhan fisiologi menjadi kebutuhan utama manusia, kemudian diikuti oleh
kebutuhan-kebutuhan psikososial seperti: aman-nyaman, pengetahuan, cinta-
memiliki, harga diri dan aktualisasi diri.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengkajian :
a. Data yang dikumpulkan harus menyeluruh termasuk aspek bio-psiko-sosial dan
spiritual
b. Menggunakan berbagai sumber yang ada yang relevan dengan masalah klien dan
menggunakan cara-cara data yang sesuai dengan kebutuhan klien
c. Dilakukan secara sistematis dan terus menerus
d. Dicatat dalam catatan keperawatan secara sistematis dan terus-menerus
e. Dikelompokkan menurut kebutuhan bio-psiko-sosial dan spiritual
f. Dianalisis dengan dukungan pengetahuan yang relevan

11
4) Dokumentasi Pengkajian
Dokumentasi keperawatan adalah bukti pencatatan dan pelaporan yang
dimiliki perawat dalam catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan
klien, perawat dan tim kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
dengan dasar data yang akurat dan lengkap secara tertulis sebagai tanggung
jawab perawat (Wahid & Suprapto,2012).
Fokus dokumentasi pengkajian pada data klinik adalah perawat yang dapat
mengimplementasikan dan mengorganisasi data. Bentuk dokumentasi dapat
berupa data dasar, lembar alur ( flow sheet ) dan catatan perkembangan,
semuanya termasuk tipe pengkajian informasi. Untuk mencapai catatan
pengkajian secara aktual, maka perlu diciptakan baru dalam pembuatan
pencatatan pengkajian, di antaranya:
a. Gunakan format yang terorganisasi
b. Gunakan format yang telah ada
c. Format yang mencakup pengkajian perkembangan, pemeriksaan dari kepala
sampai dengan seluruh tubuh dapat memperluas informasi
d. Catat informasi tanpa bias dan nilai-nilai opini pribadi
e. Masukkan pernyataan yang mendukung klien
f. Jabarkan observasi dan hasil yang jelas
g. Ikuti kebijakan dan prosedur yang telah ada untuk pencatatan pengkajian
h. Tulis data secara ringkas
i. Dilakukan secara sistematis dan terus menerus
j. Data harus ditulis, dapat dibaca dan dibaca oleh orang lain
k. Data dikelompokkan dalam bio-psiko-sosio-spiritual, sesuaikan
l. Data dianalisis dengan dukungan pengetahuan yang relecan dan sesuai
m. Menuliskan identitas waktu
n. Menulis nama dan tanda tangan pelaksana pengkajian.
Lampiran.
1. Bagaimana cara mendapatkan data yang baik?
 Jaga kerahasiaan
 Sebutkan nama

12
 Jelaskan wawancara
 Jaga kontak mata
 Usahakan tidak tergesa-gesa
2. Bagaimana cara mengobservasi?
 Pergunakan panca indera
 Tunjukkan penampilan yang baik
 Tunjukkan sikap yang baik
 Jaga pola interaksi yang baik
3. Bagaimana cara bertanya yang baik?
 Tanyakan pertama kali mengenai masalah yang paling dirasakan klien
 Pergunakan istilah yang berhubungan dengan klien
 Pergunakan lebih banyak pertanyaan terbuka
 Pergunakan refleksi (mengulang kembali apa yang dikatakan oleh klien)
 Jangan memulai pertanyaan pribadi
 Tanyakan sesuatu yang penting dan tidak menyinggung
 Pergunakan format pengkajian yang teorganisasi dan disepakati oleh
instansi
4. Bagaimana cara menjadi pendengar yang baik?
 Jadilah pendengar yang aktif
 Beri kesempatan kepada klien untuk menyelesaikan pembicaraannya
 Bersabarlah JIKA Klien ` blocking `
 Berikan perhatian yang penuh
 Klarifikasi, ulang apa yang telah dikatakan dan simpulkan.

C. TUJUAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Tujuan pengkajian menurut Dermawan (2012) adalah sebagai berikut:


a) Untuk memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan pasien.
b) Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien.
c) Untuk menilai keadaan kesehatan pasien.

13
d) Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah
berikutnya.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengumpulan informasi atau pengkajian merupakan tahap awal dalam proses


keperawatan dari informasi yang terkumpul didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang
dihadapi klien. Data dasar tersebut digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan,
merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-
masalah klien.

B. SARAN

Kita sebagai perawat hendaknya dalam mengumpulkan informasi disarankan untuk


melakukan pendekatan terapeutik guna mendapatkan data yang lengkap, akurat,dan relavan
untuk mengatasi Masalah-masalah klien.

14
DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan Penerapan Konsep & Kerangka Kerja (1st ed.).
Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Deswani. (2011). Proses Keperawatan Dan Berfikir Kritis (Y. Hartati, ed.). Jakarta:

Salemba Medika.

Dinarti & Mulyati, Y. (2017). Bahan Ajar Dokumentasi Keperawatan , Kemenkes RI.

Manurung, S. (2011). Buku ajar keperawatan maternitas asuham keperawatan intranatal.


Jakarta : Trans Info Media.

Muhisin, A. (2011). Dokumentasi Keperawatan. Yogyakarta : Gosyen Publishing

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta
: Salemba Madika

Pemerintah Republik Indonesia, (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38


Tahun 2014 Tentang Keperawatan

Setiadi.(2012). Konsep & penulisan dokumentasi asuhan keperawatan. Yogyakarta : Graha


Ilmu.

Suarli, S dan Yanyan Bahtiar. 2012. Manejemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis.

Suprapto, (2012). Dokumentasi Proses Keperawatan. Yogyakarta Nuha Medika.

15

Anda mungkin juga menyukai