Anda di halaman 1dari 39

Mutasi DNA

Amino acids in polypeptides are joined by what type of bond?

a) Hydrogen
b) no-Peptide
c) Covalent
d) Ionic
e) Weak Which of the following is not a true statement about ribosomes?

a) They are structured into large and small subunits


b) They are comprised of RNA and protein
c) The ribosomes in prokaryotes are typically larger than those found in euk
d) The ribosome subunits associate during the initiation of translation
e) All of these are false statements

Which of the following is a secondary structure often observed in proteins?

a)  helix
b) sheet
c)  subunit
d)  helix and sheet
e) All of these
DNA - Gen

Gen dapat digambarkan sebagai segmen molekul DNA


yang berisi kode untuk sekuens asam amino dari suatu
rantai polipeptida (protein)
Ekspresi Gen
Transkripsi : sintesis rantai tunggal mRNA dari DNA
cetakan (rantai “noncoding”/antisense) di dalam inti
sel, yang dikatalisis oleh enzim RNA Polimerase
Translasi : sintesis polipeptida dari mRNA
cetakannya, di dalam ribosom

Contoh: Ekspresi gen ß-globin


Mutasi

• Mutasi adalah perubahan pada sekuens basa


DNA.
• Perubahan pada sekuens basa DNA akan
menyebabkan perubahan pada protein yang
dikode oleh gen.
• Mutasi gen dapat bersifat menguntungkan
maupun merugikan.
• Mutasi mrrupakan sumber dari variasi genetik
Perubahan materi genetik (DNA) dari
MUTASI suatu sel yang dapat diwariskan secara
genetis kepada keturunannya.
menghasilkan Secara umum ada dua kategori mutasi
yaitu:
Mutasi besar (terjadi pada kromosom)
MUTAN
Mutasi titik / point mutation yang terjadi
pada satu pasangan basa nitrogen dari
gen.

Mutasi Pada sel


TEMPAT Gametik kelamin.
TERJADINYA (gamet)
MUTASI
Mutasi Pada sel tubuh.
Somatik ( soma )
Mutasi DNA
Jika kita memasukkan atau menghilangkan
beberapa basa pada rangkaian DNA, maka kita
akan mendapatkan susunan DNA yang
kacau….; berbeda dari asalnya
THE BIG FAT CAT ATE THE RAT AND GOT ILL

Hilangkan satu basa

THE IGF ATC ATA TET HER ATA NDG OTI LL


Data yang sulit diterjemahkan
Jenis-Jenis Mutasi

• Mayoritas mutasi merupakan mutasi tidak nyata


atau mutasi netral (silent mutation).
• Silent mutation merupakan perubahan sekuens
basa yang tidak menyebabkan perubahan aktivitas
pada produk yang dikode oleh gen.
• Mutasi titik (point mutation) merupakan mutasi yang
melibatkan penggantian satu pasang basa
(substitusi basa), dimana satu basa pada satu titik
sekuens DNA diganti dengan basa yang berbeda.
• Point mutation dapat menyebabkan terjadinya
nonsense mutation.
Jenis-Jenis Mutasi

• Missense mutation adalah peristiwa terbentuknya


asam amino yang berbeda dari normal pada
sintesis asam amino akibat kesalahan basa pada
mutasi titik.
Contoh : sickle-cell anemia (anemia sel sabit).

• Frameshift mutation adalah peristiwa pemotongan


(delesi) atau penyisipan (insersi) satu atau
beberapa pasang nukleotida pada DNA dan
menyebabkan terjadinya pergeseran pembacaan
kerangka sandi (reading frameshift), sehingga
menyebabkan perubahan asam amino.
Contoh : Huntington’s disease
Mutasi Gen – Substitusi
Mutasi Gen – Substitusi (2)

Mutasi Salah Arti

Mutasi Tanpa Arti


Mutasi Gen – Insersi dan Delesi

Delesi menyebabkan mutasi salah arti


Mutasi Gen – Insersi dan Delesi (2)

Insersi menyebabkan mutasi tanpa arti

Delesi tiga nukleotida menyebabkan mutasi salah arti


Jenis-Jenis Mutasi
Berdasarkan Penyebabnya
• Mutasi spontan diakibatkan karena kesalahan pada
replikasi DNA yang umumnya muncul tanpa
pengaruh dari bahan-bahan penyebab mutasi.
• Mutasi terinduksi disebabkan oleh mutagen , seperti
senyawa kimia dan radiasi.
Mutasi Kromosom
Perubahan struktur kromosom
Mutasi Kromosom (2)
Perubahan jumlah kromosom
Kelainan-kelainan pada Manusia yang
Disebabkan oleh Perubahan Kromosom
Sumber Mutasi
DNA Repair Mechanisms

Living organisms contain many enzymes that


scan their DNA for damage and initiate repair
processes when damage is detected.
Mekanisme pebaikan DNA

• Beberapa sistem memperbaiki kerusakan DNA


akibat mutasi yang terjadi secara langsung.
• Sebagian lainnya memotong bagian yang rusak,
sehingga untuk sementara terbentuk celah satu
unting DNA, celah tersebut kemudian pulih karena
polimerisasi DNA yang dikatalisasi oleh
polimerisasi DNA yang dikatalisasi oleh enzim
polymerase DNA.
• Perbaikan tersebut juga bisa berlangsung karena
aktivitas penyambungan oleh enzim ligase DNA
Fotoreaktivasi Dimer Thimine yang
Diinduksi oleh UV
• Dinamakan fotoreaktivitas karena pada proses ini
dibutuhkan cahaya.
• Perbaikan dengan bantuan cahaya dengan rentang
panjang gelombang 320-370 nm (cahaya biru) dimer
timin langsung berbalik pulih menjadi bentukan semula.
• Fotorektivasi dikatalisis oleh enzim fotoliase.
• Kerja dari enzim ini adalah menyingkirkan dimer jika
diaktivasi oleh suatu foton.
• Ezim ini memiliki fungsi yaitu sebagai “pembersih”
sepanjang unting ganda mencari bonggol yang terbentuk
akibat dimer timin (atau pirimidin lain).
• Enzim ini diduga enzim ini bersifat universal.
UV Light-
Dependent Repair:
Photolyase Cleaves
Thymine Dimers.

--No endonuclease
--No Poly
--No ligase

© John Wiley & Sons, Inc.


Perbaikan oleh Aktivitas Enzim
Polymerase DNA
• Selain mempunyai aktivitas polimerisasi
dalam arah 5’-3’, enzim polymerase pada
bakteri juga memiliki aktivitas eksonuklease
dalam arah 3’-5’.
• Aktivitas tersebut memiliki fungsi antara lain
adalah memperbaiki kerusakan DNA akibat
mutasi pada bakteri.
• Pengenalan kesalahan insersi nukleotida selama
polimerisasi oleh enzim polymerase DNA
• Pengenalan tersebut diduga terjadi karena pada basa yang
salah tidak terbentuk ikatan hydrogen. Dengan adanya
kesalahan karena tidak terbentuk ikatan hydrogen tersebut,
dimungkinkan enzim polymerase DNA memang tidak akan
menambah nukleotida baru pada ujung 3’.
• Polimerisasi DNA akan terhenti dan tidak berlaku hingga
nukleotida yang salah dipotong diikuti dengan penggantian
nukleotida yang benar dan terbentuknya ikatan hydrogen
yang diperlukan.
• Pemotongan nukleotida tersebut dilakukan oleh aktivitas
eksonuklease berlangsung dalam arah 3’-5’.
• Jika tersebut sudah dilakukan, aktivitas polymerisasi dalam
arah 5’-3’ dari enzim polymerase DNA akan pulih kembali.
Perbaikan Kerusakan Akibat Alkilasi

• Kerusakan DNA yang diakibatkan oleh alkilasi


dapat dipulihkan oleh enzim perbaikan DNA
khusus yang disebut metiltransferase O6-
metilguanin atau O6 methylguanine
methyltransferas.
• Secara operasional enzim itu akan
menemukan O6-metilguanin pada molekul
DNA dan selanjutnya menyingkirkan gugus
metal tersebut dan dengan demikian molekul
DNA itu kembali pulih seperti semula.
Perbaikan Kerusakan DNA dengan
Cara Membuang Pasangan Basa
• perbaikan melalui pemotongan,
• perbaikan dengan bantuan glikosilase,
• serta perbaikan melalui koreksi
pasangan yang salah
Perbaikan Melalui Pemotongan
(excision repair)
• Sistem perbaikan melalui pemotongan pada E.
Coli tidak hanya memperbaiki dimer pirimidin,
tetapi juga berbagai distorsi lain dari helix DNA.
Distorsi helix ditemukan oleh enzim
endonuklease avr ABC
• Selanjutnya pada celah nukleotida berlangsung
polimerisasi DNA yang dikatalis oleh enzim
polymerase I DNA,
• Penggalan yang baru terbentuk itu selanjutnya
disambung ke penggalan lama dengan bantuan
enzim ligase DNA
Types of Excision Repair
• Base excision repair pathways
remove abnormal or chemically
modified bases.

• Nucleotide excision repair pathways


remove larger defects, such as
thymine dimers.
Base Excision Repair

AP:apyrimidinic site
( )
Nucleotide Excision Repair

© John Wiley & Sons, Inc.


© John Wiley & Sons, Inc.
Perbaikan Dengan Bantuan
Glikosilase
• Basa yang rusak (cacat) dapat juga
disingkirkan dari molekul DNA dengan
bantuan enzim glikosilase.
• Enzim tersebut mendeteksi basa yang
tidak lazim dan selanjutnya
mengkatalisasi penyingkiran dari gula
deoksiribosa
• Aktivitas katalik enzim tersebut
menimbulkan suatu lubang pada DNA
Lanjutan
• Lubang ini kemudian ditemukan oleh suatu enzim
khusus yang disebut endonuklease AP.
• Enzim tersebut selanjutnya memotong ikatan
fosfodiester disamping basa yang lepas tadi.
• Pemotongan tersebut memungkinkan bekerjanya enzim
polymerase I DNA.
• Selanjutnya enzim polymerase I DNA menyingkirkan
beberapa nukleotida di depan basa yang lepas itu
dengan menggunakan aktivitas eksonuklease dalam
arah 5’-3’ dan sebaliknya melakukan polimerisasi
mengisi celah yang terbentuk dengan menggunakan
aktivitas polimerisasinya.
• Akhirnya enzim ligase DNA menyambung penggalan
nukleotida baru itu ke arah ujung 3’ dengan penggalan
nukleotida yang lama.
Perbaikan Melalui Koreksi Pasangan
Basa yang Salah
• polymerase DNA efisien memperbaiki
banyak kerusakan polimerisasi dengan
segera, namun masih terdapat sejumlah
kesalahan yang tetap belum diperbaiki di
saat replikasi sudah selesai.
• Kesalahan biasanya berupa pasangan basa
yang tidak berpasangan dan pada proses
replikasi berikutnya kondisi tersebut dapat
berakibat terjadi mutasi spontan
Lanjutan
• Sistem perbaikan pada E. coli dikode oleh tiga
gen, yaitu mut H, L, dan S.
• Enzim tersebut mencari pasangan basa yang
salah dan setelah ditemukan, enzim itu
mengkatalisasi penyingkiran suatu segmen
DNA (unting tunggal) yang mengandung
pasangan basa salah.
• Selanjutnya enzim polymerase DNA akan
mengkatalisasi polimerisasi pada celah yang
terbentuk dan penyambungan hasil polimerisasi
itu ke ujung 3’ dengan penggalan yang lama,
dikatalisasi oleh enzim ligase DNA.

Anda mungkin juga menyukai