Anda di halaman 1dari 1

Christopher Kurniawan (168114081)

Film berjudul Ignacio de Loyola adalah sebuah film yang menceritakan kisah hidup dari
seorang santo bekas prajurit Castilla (Spanyol) yang mendapat penerangan setelah kakinya terkena
meriam dan menjadi cacat. Film ini saya saksikan di Auditorium Driyarkara Sanata Dharma pada
tanggal 26 Mei 2017 pukul 03.00 WIB. Sepenggal cerita yang mengkisahkan perjalanan dari
Ignacio López de Loyola yang dibenci ayahnya karena menyebabkan kematian dari istrinya,
setelah dirawat oleh orangtua asuh, ayahnya pun kehilangan anak pertamanya (Juan) karena
perang. Inigo (panggilan Ignacio) begitu berambisius untuk mendapatkan pengakuan dari
ayahnya, dia pun bercita cita untuk mati sebagai kesatria agar dapat membanggakan
keluarganya. Perang pun tiba pasukan Castilla tdk dpt mempertahankan daerahnya dari
Prancis dan Inigo sekarat karena terkena reruntuhan batu akibat tembakan meriam. Dalam
terapinya dia merenung dan mulai membaca buku mengenai hidup santo dan santa, serta
hidup Yesus. Dia pun mengabdikan diri kepada Yesus dan diadili karena dianggap metode
yang dia ciptakan adalah penyesatan, tetapi akhirnya dia dapat bebas dan mendapat
kesempatan untuk menyebarkan ajarannya dan bersekolah di Prancis. Singkatnya dia
membentuk yayasan ( berawal dari Komunitas dan kemudian menjadi Ordo) Serikat Yesus
atau lebih dikenal sebagai Jesuit.

Yang menjadi rhema untuk saya adalah saat Inigo mendapat surat dari putri Catalina
yang mengatakan bahwa dia hampir bunuh diri, tetapi bertemu dengan seorang yang
memiliki api dan gairah yang menyatakan mengabdi dan rela mati untuknya, sehingga secara
tidak langsung Inigo telah menyelamatkan nyawa putri tersebut. Bagi saya pengabdian dan
ketekunan yang kita jalani mungkin tidak terlalu terlihat hasilnya secara signifikan, tetapi
mungkin sangat berpengaruh untuk orang lain secara tdk kita sadari sehingga ketekunan yang
ada dalam diri kita patut dipertahankan. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah
Ignacio de Loyola ini, kemauan untuk bertobat, menginginkan hidup baru yang penuh dengan
ketenangan dan gairah untuk semakin dekat dengan Yesus. Setelah pikirannya terbuka
Ignacio pun menyadari bahwa meriam perancis yang menyebabkan kakinya menjadi cacat
tersebut telah mengubah hidupnya dan membimbing dia untuk semakin dekat pada-Nya.

Seringkali, kepahitan dalam hidup kita yang kita percayai sebagai penyebab banyak
masalah, justru menghantarkan kita kepada perubahan hidup yang baru dan menuntun kita ke
hidup yang lebih berarti, seperti kisah perjalanan Ignacio de Loyola. Jangan sia-siakan
kesempatan kedua yang diberikan oleh Tuhan, hidup kita dapat berarti ketika kita dapat
menjadi berkat dan memberkati orang-orang disekeliling kita, Salam.

Anda mungkin juga menyukai