PENDAHULUAN
1
• Sebagian industri masih meremehkan mikrokontroler seperti arduino
sebagai pengendali sistem kontrol mereka di industri di karenakan susah nya
programing untuk mikrokontroler karena rata-rata mikrokontroler masih
menggunakan bahasa pemograman komersial seperti bahasa pemograman
C,C++,dan assembler atau juga di sebut bahasa mesin padahal
mikrokontroler arduino bisa di programing seperti PLC menggunakan
ladder diagram seperti PLC kebanyakan dan untuk ketahanan
mikrokontroler sekarang kuat di pakai untuk industri asalkan komponen di
mikrokontroler tersebut bersertifikan industri.
• Selain harga yang murah kostumisasi mikrokontroler berbasis arduino
sanagt mudah karena arduino itu bersifat open hardware dimana arduino itu
bisa di modifikasi dari firmware bootloader nya,hingga komponen nya dan
untuk di pakai komersial mikrokontroler berbasis arduino ini tidak
memelurkan lisesnsi dari pembuat arduino nya sendiri.
2
1.4 TUJUAN
• Mengetaui efektevitas mikrokontroler di banding PLC dari segi biaya dan
kelebihan dan kekurangan nya
• Mengetahui bagaimana mikrokontroler bekerja sebagai pengendali
• Mengetahui bagaimana user yang terbiasa dengan PLC pindah ke
mikrokontroler dengan pemograman yang sama dengan shield arduino
outseal
1.5 MANFAAT
• Bagi industri baru bisa menggunakan mikrokontroler sebagai sistem
pengendali mereka sebelum beralih ke PLC
• Bisa menekan biaya untuk sebuah kontroler pengendali
• Bisa mengetaui keuntungan dan kerugian mikrokontroler sebagai
pengendali dari segi harga dan dukungan lain nya
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
on peripherals devices in the Input-Output subsystem to give
functionality to the system.
• System Memory: The place where programs and data are stored
to be accessed by the CPU is the system memory. Two types of
memory elements are identified within the system: Program
Memory and Data Memory. Program memory stores programs
in the form of a sequence of instructions. Programs dictate the
system’s operation. Data Memory stores data to be operated on
by programs.
Pada poin pertama yang di maksud CPU atau juga bisa di sebut central
processing unit CPU ini adalah otak dari microprocessor atau pun
microcontroller di mana CPU ini bertugas mengolah segala perintah dari
komponen lain di dalam CPU itu tersendiri ada ALU atau juga di sebut
aritmatik logik unit dimana operasi matematika di lakukan seperti
pertambahan,pengurangan,pembagian,dan perkalian tugas lain dari CPU itu
sendiri adalah melakukan ecode dan decode data memproses data yang ada di
RAM dan ROM dan setiap CPU memeliki intruksi masing sesuai arsitektur nya
dan memiliki clock yang bervariasi.
5
Pada poin ke dua pada sebuah sistem microcomputer pasti mempunyai sebuah
memory biasa nya memory itu ada yang bersifat sementara dan ada yang
bersifat selama nya yang di maksud memory sementara itu adalah jenis
memory RAM atau juga di sebut random access memory di dalam ram ini
terdapat banyak address memory yang bertugas menyimpan data sementara
yang akan di proses ke CPU kenapa di sebut sementara karena memory RAM
ini akan hilang bila si komputer,microcontroller di matikan, dan untuk memory
selama nya atau ROM data yang di simpan di ROM akan ada terus walau
komputer atau microcontroller di matikan.
Pada poin ke empat I/O yang di maksud di sini adalah input dan output di
sebuah sistem mikrokomputer pasti ada I/O tugas nya yaitu di mana CPU bisa
menerima data dari luar dan memproses nya contoh nya
keyboard,mouse,sensor.
Pada poin terakhir system bus adalah interkoneksi atau jalur penghubung
anatara CPU dan memori ada addres bus,data bus,dan kontrol bus.
Setelah mikrokomputer ada juga yang di sebut dengan microprocessor dan
microcontroller yang di maksud microprocessor dan microntroller adalah :
6
• (Jiménez dkk,2013,hal 83)A microcontroller unit, abbreviated MCU,
is developed using a microprocessor core or central processing unit
(CPU), usually less complex than that of an MPU. This basic CPU
is then surrounded with memory of both types (program and data)
and several types of peripherals, all of them embedded into a single
integrated circuit, or chip. This blending of CPU, memory, and I/O
within a single chip is what we call a microcontroller.
Pada poin pertama microprocessor atau bisa di sebut juga MPU pada dasar
MPU ini hanya berisi CPU tanpa alat I/O untuk mengembangkan sistem yang
menggunakan MPU harus semua komponen pendukung I/O harus di pasang
secara external seperti bus antar muka I/O, dan system bus.
Pada poin kedua microcontroller atau bisa disebut juga MCU di dalam MCU
sendiri ada microprocessor beserta I/O beda dengan microprocessor yang tidak
disertai I/O di microcontroller sudah di sediakan selain I/O MCU juga
menyedia ROM dan RAM juga biasa nya ukuran memory RAM dan ROM nya
berukuran kecil dan biasa nya MCU berjalan di clock rendah karna tugas hanya
mengotrol dan untuk komputasi komplek tidak mungkin di lakukan di MCU
karena keterbatasan memory,dan clock yang rendah.
Microprocessor juga memiliki beberapa arsitektur tapi di sini hanya ada dua
saja karena sering di pakai umum yaitu cisc dan risc :
7
focus helps the programmer’s task while augmenting hardwar
complexity
Pada poin pertama yang di maksud CISC Komputer set instruksi kompleks
(CISC /ˈsɪsk/) komputer di mana instruksi tunggal dapat menjalankan beberapa
operasi tingkat rendah (seperti beban dari memori, operasi aritmatika, dan
penyimpanan memori) atau mampu melakukan operasi multi-langkah atau
mode pengalamatan dalam satu instruksi.
Pada poin kedua yang di maksud RISC, atau Reduced Instruction Set Computer.
adalah jenis arsitektur mikroprosesor yang menggunakan set instruksi yang
kecil dan sangat dioptimalkan, daripada serangkaian instruksi yang lebih
khusus yang sering ditemukan di tipe arsitektur lain.
Dari kedua arsitektur tesebut terserah mau pakai CISC atau RISC tapi
kebanyakan umum nya rata-rata arsitektur yang banyak di pakai adalah RISC
dan tool segala nya mudah di dapat dari pihak pengembang.
8
• It is easier to develop programs using a high-level language.
• Program maintenance i smuche asier if the program is developed using
a high-level language.
• Testing a program developed in a high-level language is much easier.
• High-level languages are more user-friendly and less prone to making
errors.
• It is easier to document a program developed using a high-level
language.
9
Dalam teknik kontrol juga terbagi menjadi 2 buah yaitu sistem control open
loop dan closed loop :
Pada poin pertama yang di maksud open loop adalah dimana input digunakan
untuk mengontrol output. Contoh nya untuk menggerakan sebuah motor listrik.
Di dalam sisitem open loop sistem di sana tidak ada pengetahuan akan sistem
output nya. Jadi bila motor listrik berputar saat di beri tegangan, tapi kita tidak
tau berapa kecepatan nya putaran nya di karenakan sisten open loop ini tidak
memeliki pengetahuan tenrang sistem output nya.
Pada poin kedua closed loop control seperangkat perangkat mekanis atau
elektronik yang secara otomatis mengatur variabel proses ke keadaan atau titik
setel yang diinginkan tanpa interaksi manusia. ... Tidak seperti sistem kontrol
loop terbuka atau loop kontrol yang dapat dialihkan, loop tertutup tidak
menerima input dari operator manusia.
10
pemograman nya juga bisa pakai bahasa high level C,C++ bisa juga pakai
ladder diagram seperti PLC dan untuk debugging nya pun mudah.
X1 Y
X1= user
Y= Output user
11
BAB III
METODE PENELITIAN
12
3. Jika sudah betah dengan PLC dan pindah ke microcontroller apa siap
transisi dari bahasa ladder diagram ke bahasa pemograman biasa (C/C++).
13
BAB IV
HASIL PENELITIAN
14
BAB V
KESIMPULAN
5.1 KESIMPULAN
Dengan menggunakan microcontroller sebagai pengganti PLC bisa
menghemat banyak biaya dari segi hardware microcontroller harga nya murah
dan untuk software nya juga kebanyakan gratis tidak berbayar mudah di debug
dan menggunakan bahasa tingkat tinggi untuk programing nya dan memiliki
I/O yang cukup banyak dari analog dan digital I/O.
5.2 SARAN
Untuk riset penelitian peneliti ingin menggunakan FPGA sebagai
pengendali sistem di mana FPGA ini sangat cepat walau sedikit mahal dari
microcontroller saya ingin melihat ke efektivitasan nya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16