Masalah ini timbul karena manusia beribadah kepada selain Allah, yaitu
sesama mahkluk, menjadikanya ma’bud (yang disembah) dan ditaati, padahal dia
tidak bisa memberi manfaat atau mudharat. Dia hanya sesama mahkluk yang
tidak mempunyai kekuasaan sedikit pun. Bahkan, kadang-kadang mereka
menyembah sesuatu yang lebih rendah daripada mereka, seperti sapi, pohon, dan
batu. Hal ini yang menyebabkan kehinaan bagi manusia yang melakukanya.
Masalah ini timbul karena manusia meyakini bahwa dari kalangan mahkluk
ada yang bisa memberikan manfaat dan mudharat. Dari keyakinan ini terjadilah
khurafat dan lahirlah cerita-cerita palsu yang tidak masuk akal.
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari
rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu
tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at[160]. Dan orang-orang kafir
itulah orang-orang yang zalim.. (Al-Baqarah:254).
Dari kedua firman Allah di atas menjelaskan bahwa tidak ada kezhaliman
yang lebih besar daripada menyembah selain Allah, padahal Dia telah
menciptakan kita(manusia) dan memberikan rezekinya kepada kita (manusia.
Akan tetapi bersyukur kepada yang lain.
Tindakan ini termasuk kezhaliman terhadap diri sendiri serta dapat mendatangkan
azab yang tidak tertahankan.
Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri
mereka sendiri.(Ali-Imran :117)
2.2.3 Menimbulkan Rasa Takut
Orang yang melakukan perbuatan syirik tidak percaya kepada Allah dan
tidak bertawakal kepada-Nya. Ia terombang-ambing diantaranya keragu-raguan
dan khurafat. Ia takut tentang hidupnya, rezekinya, serta tentang segala
sesuatunya. Keadaan jiwa demikian merupakan kesengsaraan hidup.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik....” (An Nisaa’: 48)
Itulah sebagian bahaya syirik dan dampak negatifnya bagi diri manusia
didunia dan di akhirat. Syirik harus dijauhi karena merupakan perbuatan yang
paling batil seperti banyak disebutkan dalam ayat Al-Qur’an. Al-Qur’an melaknat
setiap pelakunya dan menetapkan hukum neraka secara qath’i bagi mereka.
Sumber : Syirik dan Sebabnya ( Dr. Muhamad Bin Abdurrahman Al Khumayyis), Gema Insani Press, Jakarta