Anda di halaman 1dari 12

34

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran

ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah dengan menggunakan

metode ilmiah (Notoatmodjo, 2010). Pada bab ini akan dijelaskan tentang

metode penelitian yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian

berdasarkan masalah yang ditentukan, diantaranya mengenai desain

penelitian, kerangka kerja, variabel penelitian, definisi operasional,

sampling desain, teknik pengumpulan data, analisa dan etika penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatau yang sangat penting dalam

penelitian, yang memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor

yang bisa mempengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2003). Dalam

penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Metode penelitian

deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan

atau menggambarkan pengetahuan keluarga tentang deteksi dini TB Paru

(Notoatmodjo, 2010).

34
35

3.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan tahapan dalam suatu penelitian. Pada

kerangka kerja disajikan alur penelitian, terutama variabel yang akan

digunakan dalam penelitian (Nursalam, 2003).

Populasi

Seluruh keluarga pasien yang menderita TB paru di Puskesmas Badegan,


Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2017 sejumlah 27 orang

Sampel
Seluruh kelurga pasien yang menderita TB paru di Puskesmas Badegan,
Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo

Sampling
Total Sampling

Desain Penelitian
Penelitian Deskriptif

Pengumpulan Data
Menggunakan Kuesioner

Analisa Data
Editing,coding, scoring, tabulating

Penarikan Kesimpulan
baik: 76%-100%
cukup: 56%-75%
kurang: ≤ 55%

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Pengetahuan Keluarga tentang deteksi dini TB paru

di Puskesmas Badegan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo


36

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah sesuatu

yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan

oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu

(Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan

masyarakat tentang deteksi dini TB Paru.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2003). Definisi

operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau

tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,

2010).
37

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian Pengetahuan Keluarga tentang


detekisidini TB paru
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor
Operasional
Pengetah Hasil tahu dan 1. Pengertian Kuesioner Ordinal Untuk
uan memahami dari 2. Penyebab jawaban
keluarga keluarga yang 3. Cara benar
tentang mempunyai penularan nilainya 1
deteksi salah satu 4. Faktor dan untuk
dini Tb anggota resiko jawaban
paru keluarga yang tertular salah
menderita TB penyakit nilainya 0.
Paru di TB Kriteria
Puskesmas 5. Pengobatan tingkat
Badegan pengetahua
Kabupaten n:
Ponorogo Pengetahua
n baik:
76%-100%,
Pengetahun
cukup:
56%-75%,
Pengetahua
n kurang: ≤
55%

3.5 Sampling Desain

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009) dalam buku Hidayat (2010) Populasi adalah seluruh

subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya

obyek atau subyek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang

dimiliki subyek atau obyek tersebut. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian

atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah

Seluruh keluarga pasien yang menderita TB paru di Puskesmas Badegan,

Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2017 sejumlah 27 orang


38

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari

karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2010). Sampel adalah obyek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Sampel dalam penelitian ini adalahseluruh keluarga pasien yang menderita TB

paru di Puskesmas Badegan, Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun

2017 sejumlah 27 orang

3.5.3 Besar Sampel

Besar sampel adalah banyaknya anggota yang dijadikan sampel (Nursalam, 2003).

Besar sampel adalah menetapkan besarnya atau jumlah sampel suatu penelitian

yang tergantung pada adanya sumber-sumber yang dapat digunakan untuk

menentukan batas maksimal dari besarnya sampel dan kebutuhan dari rencana

analisis yang menentukan batas minimal dari besarnya sampel (Notoatmodjo,

2010). Besar sampel dalam penelitian ini adalah Seluruh keluarga pasien yang

menderita TB paru di Puskesmas Badegan, Kecamatan Badegan Kabupaten

Ponorogo Tahun 2017 sejumlah 27 orang

3.5.4 Sampling

Teknik sampling merupakan suatu proses dalam menyeleksi sampel

yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili dari keseluruhan populasi yang ada (Hidayat,

2010).
39

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

total sampling yaitu penetapan sampel dengan cara memilih sampel di

antara populasi yang dikehendaki, sehingga sampel tersebut dapat

mewakili karakteritik populasi (Nursalam, 2003).

3.6 Pengumpulan Data dan Analisa Data

3.6.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian. Langkah-langkah dalam pengumpulan data tergantung dari

desain penelitian dan teknik instrumen yang dipergunakan. Selama proses

pengumpulan data, peneliti memfokuskan pada penyediaan subjek, melatih

tenaga pengumpulan data (jika diperlukan), dan menyelesaikan masalah-

masalah yang terjadi agar data dapat terkumpul sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003).

Dalam melakukan penelitian prosedur yang dilakukan peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Perizinan kepada Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Ponorogo

2. Perizinan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo

3. Perizinan penelitian kepada Kepala Puskesmas Badegan

4. Memilih calon responden sesuai dengan kriteria sampel

5. Menjelasan kepada calon responden dan bila bersedia menjadi

responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent

6. Kuesioner dibagikankepada responden


40

7. Responden harus mengisi semua daftar pertanyaan dalam angket

yang diberikan kemudian diserahkan kepada peneliti

8. Peneliti melakukan pengumpulan data dan pengolahan data

9. Menyimpulkan hasil penelitian dan membahasnya dalam bab 4

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat-alat yang akan digunakan

untuk pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian

ini adalah dengan kuesioner. Kuesioner adalah cara pengumpulan data

melalui pemberian angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan

kepada responden. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya

besar dan dapat membaca dengan baik yang dapat mengungkapkan hal-hal

bersifat rahasia (Hidayat, 2010). Dalam hal ini peneliti menggunakan

bentuk kuesioner tertutup (Closed Ended) dengan variasi Multiple Choice,

yaitu pertanyaan ini menyediakan beberapa jawaban/alternatif, dan

responden hanya memilih satu di antaranya yang sesuai dengan

pendapatnya (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner terdiri dari data umum yaitu

nama (inisial), umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,

penghasilan, adakah anggota keluarga yang menderita TB Paru, apakah

pernah mendapat informasi tentang TB Paru, apa tinggal satu rumah

dengan penderita TB Paru. Serta data khusus tentang pengetahuan

masyarakat tentang deteksi dini TB Paru.


41

3.6.3Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian:

a. Persiapan proposal :

b. Ujian proposal :

c. Pengambilan data :

2. Ujian KTI :

3. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Badegan, Kabupaten

Ponorogo.

3.6.4 Analisa Data

Analisis data adalah cara mengolah data agar dapat disimpulkan atau

diinterprestasikan menjadi informasi. Dalam melakukan analisis data

terlebih dahulu data harus diolah (Hidayat, 2010). Setelah data terkumpul

dari hasil pengumpulan data perlu diproses dan dianalisa secara sistematis

supaya bisa terdeteksi, melalui tahapan yaitu editing, coding, scoring,

tabulating.

a. Editing adalah hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari

lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu.

Secara umum editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian formulir atau kuesioner (Notoatmodjo, 2010).

b. Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode

pada kuesioner untuk memenuhi prinsip etika penelitian yaitu

anonimity (tanpa nama), confidentiality (kerahasiaan) (Hidayat, 2010).


42

c. Scoring adalah kegiatan untuk memberikan skor sesuai dengan

jawaban yang dipilih responden. Jika jawaban benar maka diberikan

skor 1, dan jika jawaban salah maka diberikan skor 0.

d. Tabulating adalah membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian yang diinginkan oleh peneliti yang meliputi usia, jenis

kelamin, pekerjaan, penghasilan (Notoatmodjo, 2010).

1. Data umum (demografi)

Data umum berisi karakteristik responden yang digunakan untuk

pertimbangan peneliti dalam menilai karakteristik responden. Data akan

dianalisis dengan rumus prosentase sebagai berikut:

∑F
P= X100%
N

Keterangan:

P : prosentase

N : jumlah responden

∑f : frekuensi jawaban

Adapun hasil pengolahan data diinterprestasikan menggunakan skala:

100% : seluruhnya

75%-99% : hampir seluruhnya

51%-74% : sebagian besar

50% : setengahnya

25%-49% : hampir setengahnya

1%-24% : sebagian kecil

0% : tidak satupun
43

2. Data Khusus

Setelah data terkumpul kemudian mengolah jawaban kuesioner dengan

cara dikoreksi (editing), diberi kode dengan angka (coding), disusun

dalam bentuk tabel (tabulating), dan diberi skor (scoring). Setiap satu

item skor 1. Jika sejumlah 10 pertanyaan kuesioner terjawab semua

benar diperoleh skor 10. Dari hasil penjumlahan dari jawaban kuesioner

tiap-tiap responden dibagi dengan skor yang diharapkan (skor

maksimal) sehingga diperoleh prosentase dengan rumus sebagai

berikut:

SP
N= × 100%
SM

Keterangan :

N : Nilai yang didapat

SP : Skor yang didapat

SM : Skor maksimal

Setelah itu diklasifikasikan dalam 3 kriteria yaitu :

1. Pengetahuan baik : 76%-100%

2. Pengetahuan cukup : 56%-75%

3. Pengetahuan kurang : ≤55%

3.7 Etika Penelitian

Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk

setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang

diteliti (subjek peneliti) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak

hasil penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2010). Menurut Hidayat,


44

(2009)dalam Wahyu, Alex Setyo (2015), masalah etika penelitian

keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian,

mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia,

maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain adalah sebagai

berikut:

1. Lembar Persetujuan (Informed consent)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed

consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian,

mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus ada dalam informed consent tersebut antara lain :

partisipasi pasien, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah

yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah

dihubungi, dan lain-lain.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan penelitian dengan cara tidak memberikan

atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.


45

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai