A. Diagnosa Perubahan
1. Identifikasi Masalah.
Dari uraian tusi UPT Pekanbaru sebagaimana yang
diuraikan diatas, ada 3 (tiga) tugas pokok dan fungsi yang
menjadi landasan UPT Pekanbaru melakukan kegiatan
pengawasan pengendalian spektrum frekuensi radio di wilayah
Propinsi Riau Daratan, adapun 3 (tiga) fungsi tersebut adalah :
Fungsi Penatausahaan urusan Rumah Tangga , Fungsi
Pengawasan dan Pengendalian meliputi (Pengamatan, deteksi
lokasi sumber pancaran, monitoring frekuensi radio, penertiban
dan penegakan hukum), fungsi Pemeliharaan Perangkat meliputi
(Penyediaan suku cadang ringa, kalibrasi perangkat, dan
pemeliharaan perangkat).
Dari 3 (tiga) fungsi yang diuraikan diatas dibuat kajian tusi
mana saja yang paling berpengaruh dalam melaksanakan tusi
pokok dari UPT Pekanbaru untuk itu perlu dilakukan diagnosa
untuk melihat fungsi mana saja yang paling berpengaruh dalam
mendukung tugas pokok UPT Pekanbaru . Mendiagnosa organisasi
merupakan salah satu komponen dalam rangka melakukan
perencanaan perubahan.
Diagnosa adalah proses untuk mengetahui suatu fungsi dari
arus sistem yang pada kegiatan tersebut mengumpulkan informasi
yang bersangkutan tentang operasional organisasi yang sedang
berjalan, meneliti dan menggambarkan serta menarik kesimpulan
untuk peningkatan perubahan yang potensial.
Untuk mendiagnosa masalah yang ada di UPT Pekanbaru
ada beberapa alat analisa diagnosa dalam pemetaan dan
pemecahan masalah misalnya : analisa pohon masalah, analisa
7
USG, analisa SWOT dan sebagainya. Dalam hal ini Tim proyek
perubahan menggunakan analisa USG.
Setelah dilakukan analisis USG sebagai salah satu pemetaan
dan pemecahan masalah di organisasi UPT Pekanbaru diperoleh
hasil sebagaimana yang tertuang pada tabel 2.1 sebagai berikut :
Kriteria Total
No Isu Permasalahan
U S G Nilai
8
didaerah perbatasan, ditemukenali beberap penyebab
permasalahan antara lain :
Kurang Optimalnya penggunaan perangkat SMFR;
Tidak menerapkan SOP Pemeliharaan pada saat mendeteksi
kerusakan perangkat SMFR ;
Lambatnya respon proses perbaikan perangkat SMFR ;
Lambatnya pengadaan suku cadang perangkat ;
Sarana penunjang perangkat SMFR yang sering bermasalah
(Listrik byar pet, Internet yang sering putus) ;
Sumber daya manusia yang terbatas.
Eksisting
Dimensi Penilaian
No (saat
Pemeliharaan perangkat SMFR di UPT Pekanbaru
ini)
9
Tabel 2.2. Pembobotan nilai permasalahan perangkat SMFR
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa kondisi eksiting saat
ini pada perangkat SMFR dengan nilai rata rata 2 (dua) = tidak
baik.
Ket : 1=sangat tidak baik; 2=tidak baik ; 3=cukup ; 4 = baik ; 5=sangat baik
10
Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan (Strength),
kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunity) dan ancaman
(Treath), instrument ini memberikan cara sederhana untuk
memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi.
Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan
hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dan potensi masalah yang
mungkin akan timbul .
Namun sebelum menentukan analisa SWOT perlu ditentukan faktor
pendorong dan faktor penghambat pemeliharaan SMFR dimaksud baik
faktor internal maupun faktor eksternal, dari hasil kajian Tim, project
leader mendefenisikan faktor pendorong dan faktor penghambat
pemeliharaan SMFR dimaksud, sebagaimana yang tertuang pada tabel
2.4 dibawah ini:
11
Strength/Kekuatan
Adanya Dukungan dari pimpinan guna Pemeliharaan perangkat
SMFR;
Adanya SOP pemeliharaan perangkat SMFR ;
Adanya dukungan anggaran pemeliharaan SMF,
Weakness/Kelemahan
Manajemen pengelolaan perangkat kurang baik ;
Skill SDM pemeliharaan yang terbatas;
Biaya pemeliharaan terbatas.
Opportunities/Peluang
Adanya dukungan pihak ketiga dalam pemeliharaan perangkat
SMFR ;
Adanya dukungan konsultansi dari distributor penyedia barang ;
Adanya dukungan lembaga sertifikasi nasional.
Treatht/Ancaman
Penyedia barang jasa yang tidak komitmen terhadap waktu
pengadaan sparepart ;
Energi listrik tidak terjamin ketersediannya ;
Penjaga site yang tidak disiplin ;
Kondisi Alam.
12
KEKUATAN KELEMAHAN
(STRENGTH) (WEAKNESS)
13
Pihak ketiga BSN (Badan Sertifikasi Nasional) membantu dalam hal
Pengelolaan manajemen pemeliharaan perangkat sesuai SOP
Dari analisa dan strategi SWOT yang menjadi acuan oleh project
leader sebagai salah satu penyelesaian permasalahan pemeliharaan
SMFR didapat beberapa point keputusan :
1. Mewajibkan Pimpinan mendukung pemeliharaan perangkat SMFR di
UPT;
2. Terciptanya kerjasama dengan pihak ketiga dalam konsultansi dan
Pemeliharaan perangkat SMFR;
3. Terwujudnya penerapan standar pemeliharaan perangkat SMFR
sesuai dengan standar SNI ISO 9001;
4. Mewajibkan adanya catu daya yang bekerja selama 24 Jam di
intalasi perangkat SMFR;
5. Tersedianya SDM Pemeliharaan perangkat yang handal di UPT
Pekanbaru .
14
No Tahap Utama Waktu
I Jangka Pendek
A Persiapan
1. Melakukan konsultasi dengan mentor 24 Mei 2015
dalam rangka mengidentifikasi masalah
2. Melakukan konsultasi dengan coach dalam 25 Mei 2015
rangka penulisan proyek perubahan
3. Melaksanakan koordinasi dengan 02 Juni 2015
stakeholder internal dan jajarannya dalam
rangka dukungan operasional dan
pendanaan
4. Melaksanakan rapat dengan para staf 01 Juli 2015
dalam rangka menyatukan persepsi untuk
melakukan proyek perubahan
5. Identifikasi para stakeholder 01 Juli 2015
6. Merumuskan dan mengajukan nama tim 01 Juli 2015
kepada sponsor
15
penggantian sparepart
8. Install ulang software windows, Argus, Minggu III Agst
Firewall dan Upgrade software DDF utk
semua site
9. Pengetesan perangkat internet dari Minggu IV Agst
masing masing site
10. Pengetesan perangkat utama dan Minggu I Sept
perangkat pendukung dari masing masing
site
11. Uji coba kesisteman perangkat utama dan Minggu II – III
pendukung dari monitoring CC September
12. Penggunaan perangkat SMFR secara Minggu IV Sept
kesisteman
13. Monitoring dan Evaluasi hasil ujicoba Minggu I Okt –
perangkat Minggu IV
Desember 2015
II Jangka Menengah
1. Persiapan ISO 9001;
2. Sistem Monitoring Integrasi perangkat Desember 2015
SMFR UPT Pekanbaru dengan Ditdal s/d Desember
SDPPI Jakarta ; 2016 (12 bulan)
16
Stakeholder yang mendukung, dalam hal ini diberi simbol plus
(+) .
Stakeholder yang tidak mendukung, bahkan menjadi
penghalang proyek perubahan, dalam hal ini diberi simbol
negatif (-).
2. Stakeholder Eksternal
a) Direktur Pengendalian SDPPI (+)
b) Ka.Subdit Pengelolaan Sistem Monitoring Spektrum (+)
c) Seksi Pemeliharaan Sistem Informasi Monitoring Spektrum SDPPI
(+)
d) Penyedia barang dan Jasa (+) (-)
e) Satpam (+)
f) Penjaga Site (+) (-)
g) PLN (+)(-)
17
D. Strategi Pelaksanaan
Strategi dalam pemeliharaan perangkat SMFR di Balmon Kelas II
Pekanbaru mengacu kepada instruksi dan Nota Dinas yang telah
ditetapkan oleh Direktur Pengendalian SDPPI, yang dibagi atas
beberapa bagian yaitu :
Tahap Koordinasi
1. Koordinasi dg Stakeholder internal dan eksternal untuk dukungan
pemeliharaan SMFR;
2. Rapat dg para stakeholder utk mencari jalan keluar perbaikan
kerusakan perangkat utama maupun perangkat pendukung serta
bagaimana cara untuk optimalisasi pemeliharaan perangkat SMFR.
18
4. Setting IP masing masing perangkat dan koneksi (ping dari
perangkat utama ke perangkat pendukung) selanjutnya (ping dari
site ke site) ;
5. Upgrade atau install software (Windows, Argus, Firewall, DDF dll)
yang saling compatible;
6. Test perangkat utama (software Argus) dan lakukan monitoring di
masing masing site;
7. Lakukan test jaringan drive test untuk melihat stabilitas jaringan
yang sdh dibebani di masing masing site;
8. Lakukan test sistem dari CC kantor Balmon Pekanbaru untuk
mengontrol masing masing site.
19