Pengelolaan keuangan daerah dan tahapannya terdapat empat tahapan yang harus
dilakukan, yaitu :
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Pengawasan
- Pertanggungjawaban
8. Jelaskan diantara kedua PP Pengelolaan Keuangan Daerah Tersebut?
Jawab :
I. Abstrak
PERATURAN PEMERINTAH (PP) NO. 58, PERATURAN PEMERINTAH (PP) NO. 12,
LN. 2005 NO. 140, TLN NO. 4578 LL LN.2019/NO.42, TLN NO.6322, LL SETKAB: 144
SETNEG : 69 HLM HLM.
CATATAN:
Peraturan Pemerintah (PP) ini
mulai berlaku pada tanggal 12
Maret 2019.
11. Jelaskan definisi perencanaan dan anggaran dalam konteks Keuangan Daerah?
Jawab :
RPJDP merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk
periode 20 (dua puluh) tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RPJM
Daerah untuk setiap jangka waktu 5 (lima) tahun. Kepada Rencana Kerja Pemerintah.
12. Jelaskan perbedaan antara pendekatan anggaran berbasis kinerja dan pendekatan berbasis
pengeluaran ?
Jawab :
Anggaran berbasis kinerja yaitu anggaran yang menghubungkan anggaran negara
dengan hasil yang diinginkam (output dan outcome) sehingga setiap rupiah yang
dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatannya. Sedangkan anggaran
berbasis pengeluaran yaitu hasil dari semua rupiah yang dikeluarkan. Jadi kinerja lebih
bersifat fisik sedangkan pengeluaran lebih kepada hasil.
13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan indicator konerja dalam anggaran pemerintah
daerah?
Jawab :
Indicator kinerja adalah indikator keuangan dan non keuangan dari suatu
pekerjaan yang dilaksanakan atau hasil yang dicapai dari suatu aktivitas, suatu proses
atau suatu unit organisasi.
14. Jelaskan sistem pengendalian berupa verifikasi dan otorisasi pada SKPD di pemerintah
daerah ?
Jawab :
PP Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 22
(1) Dalam proses penyusunan APBD, Kepala daerah dibantu oleh TAPD dipimpin oleh
sekretaris daerah.
(2) TAPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Pejabat Perencana Daerah,
PPKD, dan pejabat lain sesuai dengan kebutuhan
(3) TAPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunya tugas:
a. Membahas kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah ;
b. Menyusun dan membahas rancangan KUA dan rancangan perubahan KUA;
c. Menyusun dan membahas rancangan PPAS dan rancangan perubahan PPAS
d. Melakukan verifikasi RKA SKPD
e. Membahas rancangan APBD, rancangan perubahan APBD, dan rancangan
pertanggungjawaban APBD
f. Membahas hasil evaluasi APBD, perubahan APBD, dan pertanggungjawaban
APBD
g. Melakukan verifikasi rancangan DPA SKPD dan rancangan perubahan DPA
SKPD
h. Menyiapkan surat edaran Kepala Daerah tentang pedomana penyusunan RKA,
dan
i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan
(4) Dalam melaksanakan tugas TAPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
melibatkan instansi sesuai dengan kebutuhan.
15. Dalam sistem yang berbasis otonomi daerah jelaskan bentuk pertanggung jawaban
pemerintah daerah ?
Jawab :
Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan
terdiri atas tiga bentuk yakni
a. Pertanggungjawaban politik baik yang bersifat wajib maupun yang bersifat sukarela,
b. Pertanggungjawaban hukum yang terdiri dari pertanggungjawaban pribadi dan
pertanggungjawaban jabatan, baik dalam bidang hukum pidana, hukum perdata dan
hukum administrasi negara, dan
c. Pertanggungjawaban ekonomi.
Dari tiga bentuk pertanggungjawaban tersebut dibingkai dalam dua model
pertanggungjawaban yakni (1) model pertanggungjawaban vertikal dan horizontal dan (2)
model pertanggungjawaban objektif dan subjektif.
16. Jelaskan bentuk laporan pertanggung jawaban dari Pemerintah daerah ?
Jawab :
UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara pasal 30-32 menjelaskan
tentang bentuk pertanggungjawaban keuangan negara. Dalam ketentuan tersebut, baik
Presiden maupun Kepala Daerah (Gubernur/Bupati /Walikota/) diwajibkan untuk
menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada DPR/DPRD
berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh BPK selambat-lambatnya 6 bulan
setelah tahun anggaran berakhir (Bulan Juni tahun berjalan). Laporan keuangan tersebut
berupa :