Anda di halaman 1dari 15

NAMA : RYSKA NURNOVIANTI

NIM : B1C1 18 025


KELAS :A
TUGAS : SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

Jawaban Soal Halaman 9 – 12


1. Sebutkan Undang-Undang tentang Keuangan Negara tahun 2003 ?
Jawab :
UU No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara adalah semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban tersebut.
2. Jelaskan mengapa UU tentang keuangan negara tersebut dikataka sebagai tonggak hokum
keuangan di Indonesia?
Jawab :
Undang – undang tersebut dikatakan sebagai tonggak hukum, karena :
(1) Dalam penyelenggaraan pemerintahan negara untuk mewujudkan tujuan bernegara
menimbulkan tujuan hak dan kewajiban negara
(2) Pengelolaan hak dan kewajiban negara telah diatur dalam UU pokok yang telah
disahkan
3. Apa tujuan dari New Public Management ?
Jawab :
Tujuan New Public Management adalah untuk merubah administrasi pblik
sedemikian rupa sehingga, kalaupun belum bisa menjadi perusahaan, ia bisa lebih bersifat
seperti perusahaan.
4. Apa tujuan dari desentralisasi ?
Jawab :
Tujuan dari desentralisasi yang pertama adalah untuk memperbaiki social
ekonomi di daerah melalui penerapan berbagai program pemerintah. Tujuan
desentralisasi berikutnya adalah dapat mencegah pemusatan keuangan.
5. Sebutkan No UU Desentralisasi / 1999?
Jawab :
Undang – Undang No. 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah
Menimbang :
( c ) bahwa untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah melalui penyediaan
sumber-sumber pembiayaan berdasarkan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan, perlu diatur perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
berupa sistem keuangan yang diatur berdasarkan pembagian-kewenangan, tugas, dan
tanggung jawab yang jelas antar tingkat pemerintahan;
6. Jelaskan pengertian pengelolaan keuangan daerah menurut UU 23/2014 ?
Jawab :
Menurut UU Nomor UU Nomor 23 tahun 2014. Keuangan Daerah adalah semua
hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang
dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang berhubungan dengan pelaksanaan hak
dan kewajiban tersebut.
7. Jelaskan proses/tahapan/unsur-unsur aktivitas dalam pengelolaan keuangan daerah ?
Jawab :
Unsur pokok keuangan daerah :
- Hak daerah
- Kewajiban daerah
- Kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
- Dapat dinilai dengan uang

Pengelolaan dilaksanakan oleh pemegang kekuasaan pengelola keuangan daerah.


Kepala daerah selaku kepala pemerintah daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan
keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah
yang dipisahkan.

Pengelolaan keuangan daerah dan tahapannya terdapat empat tahapan yang harus
dilakukan, yaitu :

- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Pengawasan
- Pertanggungjawaban
8. Jelaskan diantara kedua PP Pengelolaan Keuangan Daerah Tersebut?
Jawab :

Perbedaan PP No 58 Tahun 2005 dan PP No. 12 Tahun 2019

No. Poin PP No. 58 Tahun 2005 PP No. 12 Tahun 2019

I. Abstrak
PERATURAN PEMERINTAH (PP) NO. 58, PERATURAN PEMERINTAH (PP) NO. 12,
LN. 2005 NO. 140, TLN NO. 4578 LL LN.2019/NO.42, TLN NO.6322, LL SETKAB: 144
SETNEG : 69 HLM HLM.

PERATURAN PEMERINTAH (PP) PERATURAN PEMERINTAH (PP) TENTANG


TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DAERAH
ABSTRAK: Untuk melaksanakan
ABSTRAK: ketentuan Pasal 293 dan Pasal 330
CATATAN Peraturan Pemerintah UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
: (PP) ini mulai berlaku pada Pemerintahan Daerah, perlu
tanggal 09 Desember 2005. menetapkan peraturan pemerintah
tentang pengelolaan keuangan
daerah.

 Dasar hukum PP ini adalah


Pasal 5 ayat (2) UUD 1945; UU
Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah; dan UU
Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.

 PP ini mengatur mengenai


lingkup keuangan daerah yang
meliputi antara lain pajak dan
retribusi daerah, kewajiban daerah,
penerimaan dan pengeluaran
daerah, kekayaan daerah yang
dikelola sendiri atau pihak lain,
maupun kekayaan pihak lain yang
dikuasai oleh pemerintah daerah.
Selain itu, dalam PP ini mengatur
mengenai pengelola keuangan
daerah, APBD, penyusunan
Rancangan APBD, penetapan
APBD, pelaksanaan dan
penatausahaan APBD, laporan
realisasi, akuntansi dan pelaporan
keuangan pemerintah daerah,
penyusunan rancangan
pertanggungjawaban APBD,
kekayaan daerah dan utang daerah,
Badan Layanan Umum Daerah,
penyelesaian kerugian keuangan
daerah, informasi keuangan daerah,
hingga pembinaan dan pengawasan
pengelolaan keuangan daerah.

CATATAN:
 Peraturan Pemerintah (PP) ini
mulai berlaku pada tanggal 12
Maret 2019.

 Pada saat peraturan


pemerintah ini mulai berlaku, PP
Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah
dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

 Peraturan pelaksanaan dari


PP ini harus ditetapkan paling
lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak
Peraturan Pemerintah ini
diundangkan.

II. Pengertian Pasal 1 Pasal 1


Dalam Peraturan Pemerintah ini yang Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud
dimaksud dengan: dengan:
1. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut 1. Keuangan Daerah adalah semua hak dan
pemerintah, adalah Presiden Republik kewajiban Daerah dalam rangka
Indonesia yang memegang kekuasaan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
pemerintahan Negara Kesatuan dapat dinilai dengan uang serta segala bentuk
Republik Indonesia sebagaimana kekayaan yang dapat dijadikan milik Daerah
dimaksud dalam Undang-Undang berhubung dengan hak dan kewajiban Daerah
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. tersebut.
2. Pemerintahan Daerah adalah 2. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan keseluruhan kegiatan yang meliputi
oleh pemerintah daerah dan dewan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
perwakilan rakyat daerah (DPRD) penatausahaan, pelaporan,
menurut asas otonomi dan tugas pertanggungiawaban, dan pengawasan
pembantuan dengan prinsip otonomi Keuangan Daerah.
seluas-luasnya dalam sistem dan 3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
prinsip Negara Kesatuan Republik yang selanjutnya disingkat APBN adalah
Indonesia sebagaimana dimaksud rencana keuangan tahunan Pemerintah Pusat
dalam Undang-Undang Dasar Negara yang ditetapkan dengan undang-undang.
Republik Indonesia Tahun 1945. 4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
3. Pemerintah Daerah adalah gubernur, yang selanjutnya disingkat APBD adalah
bupati, dan/atau walikota, dan rencana keuangan tahunan Daerah yang
perangkat daerah sebagai unsur ditetapkan dengan Perda.
penyelenggara pemerintahan daerah. 5. Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk
4. Daerah otonom, selanjutnya disebut ke kas Daerah.
daerah, adalah kesatuan masyarakat 6. Pengeluaran Daerah adalah uang yang keluar
hukum yang mempunyai batas-batas dari kas Daerah.
wilayah yang berwenang mengatur 7. Pendapatan Daerah adalah semua hak Daerah
dan mengurus urusan pemerintahan yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
dan kepentingan masyarakat setempat bersih dalam periode tahun anggaran
menurut prakarsa sendiri berdasarkan berkenaan.
aspirasi masyarakat dalam sistem 8. Dana Transfer Umum adalah dana yang
Negara Kesatuan Republik Indonesia. dialokasikan dalam APBN kepada Daerah
5. Keuangan Daerah adalah semua hak untuk digunakan sesuai dengan kewenangan
dan kewajiban daerah dalam rangka Daerah guna mendanai kebutuhan Daerah
penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.
yang dapat dinilai dengan uang 9. Dana Transfer Khusus adalah dana yang
termasuk didalamnya segala bentuk dialokasikan dalam APBN kepada Daerah
kekayaan yang berhubungan dengan dengan tujuan untuk membantu mendanai
hak dan kewajiban daerah tersebut. kegiatan khusus, baik fisik maupun nonfisik
6. Pengelolaan Keuangan Daerah adalah yang merupakan urusan Daerah.
keseluruhan kegiatan yang meliputi 10. Dana Bagi Hasil yang selanjutnya disingkat
perencanaan, pelaksanaan, DBH adalah dana yang bersumber dari
penatausahaan, pelaporan, pendapatan tertentu APBN yang dialokasikan
pertanggungjawaban, dan pengawasan kepada Daerah penghasil berdasarkan angka
keuangan daerah. persentase tertentu dengan tujuan mengurangi
7. Anggaran Pendapatan dan Belanja ketimpangan kemampuan keuangan antara
Daerah, selanjutnya disingkat APBD Pemerintah Pusat dan Daerah.
adalah rencana keuangan tahunan 11. Dana Alokasi Umum yang selanjutnya
pemerintahan daerah yang dibahas dan disingkat DAU adalah dana yang bersumber
disetujui bersama oleh pemerintah dari pendapatan APBN yang dialokasikan
daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan tujuan pemerataan kemampuan
dengan peraturan daerah. keuangan antar-Daerah untuk mendanai
8. Peraturan Daerah adalah peraturan kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan
yang dibentuk oleh DPRD dengan Desentralisasi.
persetujuan bersama kepala daerah, 12. Dana Alokasi Khusus yang selanjutnya
termasuk Qanun yang berlaku di disingkat DAK adalah dana yang bersumber
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dari pendapatan APBN yang dialokasikan
dan Peraturan Daerah Provinsi kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk
(Perdasi) yang berlaku di Provinsi membantu mendanai kegiatan khusus yang
Papua. merupakan Urusan Pemerintahan yang
9. Kepala Daerah adalah gubernur bagi menjadi kewenangan Daerah.
daerah provinsi atau bupati bagi 13. Belanja Daerah adalah semua kewajiban
daerah kabupaten atau walikota bagi Pemerintah Daerah yang diakui sebagai
daerah kota. pengurang nilai kekayaan bersih dalam
10. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan periode tahun anggaran berkenaan.
Keuangan Daerah adalah kepala 14. Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang
daerah yang karena jabatannya perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran
mempunyai kewenangan yang akan diterima kembali, baik pada tahun
menyelenggarakan keseluruhan anggaran berkenaan maupun pada tahun-
pengelolaan keuangan daerah. tahun anggaran berikutnya.
11. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah 15. Pinjaman Daerah adalah semua transaksi yang
yang selanjutnya disingkat PPKD mengakibatkan Daerah menerima sejumlah
adalah kepala satuan kerja pengelola uang atau menerima manfaat yang bernilai
keuangan daerah yang mempunyai uang dari pihak lain sehingga Daerah tersebut
tugas melaksanakan pengelolaan APBD dibebani kewajiban untuk membayar kembali.
dan bertindak sebagai bendahara 16. Utang Daerah yang selanjutnya disebut Utang
umum daerah. adalah jumlah uang yang wajib dibayar
12. Bendahara Umum Daerah yang Pemerintah Daerah dan/atau kewajiban
selanjutnya disingkat BUD adalah Pemerintah Daerah yang dapat dinilai dengan
PPKD yang bertindak dalam kapasitas uang berdasarkan peraturan
sebagai bendahara umum daerah. perundangundangan, perjanjian, atau
13. Kuasa BUD adalah pejabat yang diberi berdasarkan sebab lainnya yang sah.
kuasa untuk melaksanakan tugas 17. Pemberian Pinjaman Daerah adalah bentuk
bendahara umum daerah. investasi Pemerintah Daerah pada Pemerintah
14. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Pusat, Pemerintah Daerah lainnya, badan
selanjutnya disingkat SKPD adalah layanan umum daerah milik Pemerintah
perangkat daerah pada pemerintah Daerah lainnya, badan usaha milik negara,
daerah selaku pengguna Badan Usaha Milik Daerah, koperasi, dan
anggaran/barang. masyarakat dengan hak memperoleh bunga
15. Unit kerja adalah bagian SKPD yang dan pengembalian pokok pinjaman.
melaksanakan satu atau beberapa 18. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan
program. untuk mendanai kebutuhan pembangunan
16. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan prasarana dan sarana Daerah yang tidak dapat
yang selanjutnya disingkat PPTK dibebankan dalam 1 (satu) tahun anggaran.
adalah pejabat pada unit kerja SKPD 19. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi
yang melaksanakan satu atau beberapa atau potensi jasa dalam periode pelaporan
kegiatan dari suatu program sesuai yang menurunkan ekuitas atau nilai kekayaan
dengan bidang tugasnya. bersih yang dapat berupa pengeluaran atau
17. Pengguna Anggaran adalah pejabat konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
pemegang kewenangan penggunaan 20. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
anggaran untuk melaksanakan tugas Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD
pokok dan fungsi SKPD yang adalah dokumen perencanaan Daerah untuk
dipimpinnya. periode 5 (lima) tahun.
18. Kuasa Pengguna Anggaran adalah 21. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah
pejabat yang diberi kuasa untuk yang selanjutnya disebut Rencana Kerja
melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah dan yang selanjutnya
pengguna anggaran dalam disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan
melaksanakan sebagian tugas dan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
fungsi SKPD. 22. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya
19. Pengguna Barang adalah pejabat disingkat KUA adalah dokumen yang memuat
pemegang kewenangan penggunaan kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan
barang milik daerah. Pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya
20. Kas Umum Daerah adalah tempat untuk periode 1 (satu) tahun.
penyimpanan uang daerah yang 23. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
ditentukan oleh kepala daerah untuk yang selanjutnya disingkat PPAS adalah
menampung seluruh penerimaan program prioritas dan batas maksimal
daerah dan membayar seluruh anggaran yang diberikan kepada perangkat
pengeluaran daerah. Daerah untuk setiap program dan kegiatan
21. Rekening Kas Umum Daerah adalah sebagai acuan dalam pen5rusunan rencana
rekening tempat penyimpanan uang kerja dan anggaran satuan kerja perangkat
daerah yang ditentukan oleh kepala daerah.
daerah untuk menampung seluruh 24. Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
penerimaan daerah dan membayar Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat
seluruh pengeluaran daerah pada bank RKA SKPD adalah dokumen yang memuat
yang ditetapkan. rencana pendapatan dan belanja SKPD atau
22. Bendahara Penerimaan adalah pejabat dokumen yang memuat rencana pendapatan,
fungsional yang ditunjuk untuk belanja, dan Pembiayaan SKPD yang
menerima, menyimpan, menyetorkan, melaksanakan fungsi bendahara umum daerah
menatausahakan, dan yang digunakan sebagai dasar penyusunan
mempertanggungjawabkan uang rancangan APBD.
pendapatan daerah dalam rangka 25. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah
pelaksanaan APBD pada SKPD. adalah pendekatan penganggaran berdasarkan
23. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat kebijakan dengan pengambilan keputusan
fungsional yang ditunjuk menerima, terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam
menyimpan, membayarkan, perspektif lebih dari 1 (satu) tahun anggaran
menatausahakan, dan dan mempertimbangkan implikasi biaya akibat
mempertanggungjawabkan uang untuk keputusan yang bersangkutan pada tahun
keperluan belanja daerah dalam rangka berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan
pelaksanaan APBD pada SKPD. maju.
24. Penerimaan Daerah adalah uang yang 26. Program adalah bentuk instrumen kebijakan
masuk ke kas daerah. yang berisi 1 (satu) atau lebih Kegiatan yang
25. Pengeluaran Daerah adalah uang yang dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat
keluar dari kas daerah. daerah atau masyarakat yang dikoordinasikan
26. Pendapatan Daerah adalah hak oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai
pemerintah daerah yang diakui sebagai sasaran dan tujuan pembangunan Daerah.
penambah nilai kekayaan bersih. 27. Kegiatan adalah bagian dari Program yang
27. Belanja Daerah adalah kewajiban dilaksanakan oleh 1 (satu) atau beberapa
pemerintah daerah yang diakui sebagai satuan kerja perangkat daerah sebagai bagian
pengurang nilai kekayaan bersih. dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
28. Surplus Anggaran Daerah adalah Program dan terdiri dari sekumpulan tindakan
selisih lebih antara pendapatan daerah pengerahan sumber daya baik yang berupa
dan belanja daerah. personil atau sumber daya manusia, barang
29. Defisit Anggaran Daerah adalah modal termasuk peralatan dan teknologi, dana,
selisih kurang antara pendapatan atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis
daerah dan belanja daerah. sumber daya tersebut, sebagai masukan untuk
30. Pembiayaan Daerah adalah semua menghasilkan keluaran dalam bentuk
penerimaan yang perlu dibayar barang/jasa.
kembali dan/atau pengeluaran yang 28. Kegiatan Tahun Jamak adalah kegiatan yang
akan diterima kembali, baik pada tahun dianggarkan dan dilaksanakan untuk masa
anggaran yang bersangkutan maupun lebih dari 1 (satu) tahun anggaran yang
pada tahun-tahun anggaran pekerjaannya dilakukan melalui kontrak tahun
berikutnya. jamak.
31. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran 29. Keluaran adalah barang atau jasa yang
yang selanjutnya disingkat SiLPA dihasilkan oleh Kegiatan yang dilaksanakan
adalah selisih lebih realisasi untuk mendukung pencapaian sasaran dan
penerimaan dan pengeluaran anggaran tujuan Program dan kebijakan.
selama satu periode anggaran. 30. Hasil adalah segala sesuatu yang
32. Pinjaman Daerah adalah semua mencerminkan berfungsinya Keluaran dari
transaksi yang mengakibatkan daerah Kegiatan dalam 1 (satu) Program.
menerima sejumlah uang atau 31. Sasaran adalah Hasil yang diharapkan dari
menerima manfaat yang bernilai uang suatu Program atau Keluaran yang diharapkan
dari pihak lain sehingga daerah dari suatu Kegiatan.
dibebani kewajiban untuk membayar 32. Kinerja adalah Keluaran/Hasil dari
kembali. Program/Kegiatan yang akan atau telah
33. Kerangka Pengeluaran Jangka dicapai sehubungan dengan penggunaan
Menengah adalah pendekatan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang
penganggaran berdasarkan kebijakan, terukur.
dengan pengambilan keputusan 33. Kas Umum Daerah adalah tempat
terhadap kebijakan tersebut dilakukan penyimpanan uang Daerah yang ditentukan
dalam perspektif lebih dari satu tahun oleh kepala daerah untuk menampung seluruh
anggaran, dengan mempertimbangkan Penerimaan Daerah dan membayar seluruh
implikasi biaya akibat keputusan yang Pengeluaran Daerah.
bersangkutan pada tahun berikutnya 34. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening
yang dituangkan dalam prakiraan tempat penyimpanan uang Daerah yang
maju. ditentukan oleh kepala daerah untuk
34. Prakiraan Maju (forward estimate) menampung seluruh Penerimaan Daerah dan
adalah perhitungan kebutuhan dana membayar seluruh Pengeluaran Daerah pada
untuk tahun anggaran berikutnya dari bank yang ditetapkan.
tahun yang direncanakan guna 35. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan
memastikan kesinambungan program Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
dan kegiatan yang telah disetujui dan disingkat DPA SKPD adalah dokumen yang
menjadi dasar penyusunan anggaran memuat pendapatan dan belanja SKPD atau
tahun berikutnya. dokumen yang memuat pendapatan, belanja,
35. Kinerja adalah keluaran/hasil dari dan Pembiayaan SKPD yang melaksanakan
kegiatan/program yang akan atau telah fungsi bendahara umum daerah yang
dicapai sehubungan dengan digunakan sebagai dasar pelaksanaan
penggunaan anggaran dengan anggaran oleh pengguna anggaran.
kuantitas dan kualitas yang terukur. 36. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya
36. Penganggaran Terpadu (unified disingkat SPD adalah dokumen yang
budgeting) adalah penyusunan rencana menyatakan tersedianya dana sebagai dasar
keuangan tahunan yang dilakukan penerbitan surat permintaan pembayaran atas
secara terintegrasi untuk seluruh jenis pelaksanaan APBD.
belanja guna melaksanakan kegiatan 37. Surat Permintaan Pembayaran yang
pemerintahan yang didasarkan pada selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen
prinsip pencapaian efisiensi alokasi yang digunakan untuk mengajukan
dana. permintaan pembayaran.
37. Fungsi adalah perwujudan tugas 38. Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat
kepemerintahan di bidang tertentu UP adalah uang muka kerja dalam jumlah
yang dilaksanakan dalam rangka tertentu yang diberikan kepada bendahara
mencapai tujuan pembangunan pengeluaran untuk membiayai Kegiatan
nasional. operasional pada satuan kerja perangkat
38. Program adalah penjabaran kebijakan daerah/unit satuan kerja perangkat daerah
SKPD dalam bentuk upaya yang berisi dan/atau untuk membiayai pengeluaran yang
satu atau lebih kegiatan dengan menurut sifat dan tujuannya tidak mungkin
menggunakan sumber daya yang dilakukan melalui mekanisme pembayaran
disediakan untuk mencapai hasil yang langsung.
terukur sesuai dengan misi SKPD. 39. Pembayaran Langsung yang selanjutnya
39. Kegiatan adalah bagian dari program disingkat LS adalah Pembayaran Langsung
yang dilaksanakan oleh satu atau lebih kepada bendahara pengeluaran/penerima hak
unit kerja pada SKPD sebagai bagian lainnya atas dasar perjanjian kerja, surat tugas,
dari pencapaian sasaran terukur pada danf atau surat perintah kerja lainnya melalui
suatu program dan terdiri dari penerbitan surat perintah membayar langsung.
sekumpulan tindakan pengerahan 40. Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya
sumber daya baik yang berupa disebut TU adalah tambahan uang muka yang
personal (sumber daya manusia), diberikan kepada bendahara
barang modal termasuk peralatan dan pengeluaran/bendahara pengeluaran
teknologi, dana, atau kombinasi dari pembantu untuk membiayai pengeluaran atas
beberapa atau kesemua jenis sumber pelaksanaan APBD yang tidak cukup didanai
daya tersebut sebagai masukan (input) dari UP dengan batas waktu dalam 1 (satu)
untuk menghasilkan keluaran (output) bulan.
dalam bentuk barang/jasa. 41. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya
40. Sasaran (target) adalah hasil yang disingkat SPM adalah dokumen yang
diharapkan dari suatu program atau digunakan untuk penerbitan surat perintah
keluaran yang diharapkan dari suatu pencairan dana atas Beban pengeluaran DPA
kegiatan. SKPD.
41. Keluaran (output) adalah barang atau 42. Surat Perintah Membayar UP yang
jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang selanjutnya disingkat SPM-UP adalah
dilaksanakan untuk mendukung dokumen yang digunakan untuk penerbitan
pencapaian sasaran dan tujuan surat perintah pencairan dana atas Beban
program dan kebijakan. pengeluaran DPA SKPD yang dipergunakan
42. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu sebagai UP untuk mendanai Kegiatan.
yang mencerminkan berfungsinya 43. Surat Perintah Membayar Ganti Uang
keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam Persediaan yang selanjutnya disingkat SPM-
satu program. GU adalah dokumen yang digunakan untuk
43. Rencana Pembangunan Jangka penerbitan surat perintah pencairan dana atas
Menengah Daerah yang selanjutnya Beban pengeluaran DPA SKPD yang dananya
disingkat RPJMD adalah dokumen dipergunakan untuk mengganti UP yang telah
perencanaan untuk periode 5 (lima) dibelanjakan.
tahun. 44. Surat Perintah Membayar TU yang
44. Rencana Pembangunan Tahunan selanjutnya disingkat SPM-TU adalah
Daerah, selanjutnya disebut Rencana dokumen yang digunakan untuk penerbitan
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), surat perintah pencairan dana atas Beban
adalah dokumen perencanaan Daerah pengeluaran DPA SKPD, karena kebutuhan
untuk periode 1 (satu) tahun. dananya tidak dapat menggunakan LS dan UP.
45. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD 45. Surat Perintah Membayar Langsung yang
yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD selanjutnya disebut SPM-LS adalah dokumen
adalah dokumen perencanaan dan yang digunakan untuk penerbitan surat
penganggaran yang berisi program dan perintah pencairan dana atas Beban
kegiatan SKPD serta anggaran yang pengeluaran DPA SKPD kepada pihak ketiga.
diperlukan untuk melaksanakannya. 46. Surat Perintah Pencairan Dana yang
46. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen
selanjutnya disingkat KUA adalah yang digunakan sebagai dasar pencairan dana
dokumen yang memuat kebijakan atas Beban APBD.
bidang pendapatan, belanja, dan 47. Barang Milik Daerah yang selanjutnya
pembiayaan serta asumsi yang disingkat BMD adalah semua barang yang
mendasarinya untuk periode 1 (satu) dibeli atau diperoleh atas Beban APBD atau
tahun. berasal dari perolehan lainnya yang sah.
47. Prioritas dan Plafon Anggaran 48. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang
Sementara yang selanjutnya disingkat selanjutnya disebut SiLPA adalah selisih lebih
PPAS merupakan program prioritas realisasi penerimaan dan pengeluaran
dan patokan batas maksimal anggaran anggaran selama 1 (satu) periode anggaran.
yang diberikan kepada SKPD untuk 49. Piutang Daerah adalah jumlah uang yang
setiap program sebagai acuan dalam wajib dibayar kepada Pemerintah Daerah
penyusunan RKA-SKPD. dan/atau hak Pemerintah Daerah yang dapat
48. Dokumen Pelaksanaan Anggaran dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian
SKPD yang selanjutnya disingkat atau akibat lainnya berdasarkan ketentuan
DPA-SKPD merupakan dokumen yang peraturan perundang-undangan atau akibat
memuat pendapatan dan belanja setiap lainnya yang sah.
SKPD yang digunakan sebagai dasar 50. Peraturan Daerah yang selanjutnya disebut
pelaksanaan oleh pengguna anggaran. Perda atau yang disebut dengan narna lain
49. Surat Permintaan Pembayaran yang adalah Perda Provinsi dan Perda
selanjutnya disingkat SPP adalah KabupatenlKota.
dokumen yang diterbitkan oleh pejabat 51. Peraturan Kepala Daerah yang selanjutnya
yang bertanggung jawab atas disebut Perkada adalah peraturan gubernur
pelaksanaan kegiatan/bendahara atau peraturan bupati/wali kota.
pengeluaran untuk mengajukan 52. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan
permintaan pembayaran. pemerintahaan yang menjadi kewenangan
50. Surat Perintah Pencairan Dana yang Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh
selanjutnya disingkat SP2D adalah kementerian negara dan penyelenggara
dokumen yang digunakan sebagai Pemerintahan Daerah untuk melindungi,
dasar pencairan dana yang diterbitkan melayani, memberdayakan, dan
oleh BUD berdasarkan SPM. menyejahterakan masyarakat.
51. Surat Perintah Membayar yang 53. Pemerintahan Daerah adalah
selanjutnya disingkat SPM adalah penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh
dokumen yang digunakan/diterbitkan Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
oleh pengguna anggaran/kuasa Ralryat Daerah menurut asas otonomi dan
pengguna anggaran untuk penerbitan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
SP2D atas beban pengeluaran DPA- seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
SKPD. Negara Kesatuan Republik Indonesia
52. Surat Perintah Membayar Langsung sebagaimana dimaksud dalam Undang-
yang selanjutnya disingkat SPM-LS Undang Dasar Negara Republik Indonesia
adalah dokumen yang diterbitkan oleh Tahun 1945.
pengguna anggaran/kuasa pengguna 54. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan
anggaran untuk penerbitan SP2D atas Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh
beban pengeluaran DPA-SKPD kepada semua Daerah.
pihak ketiga. 55. Urusan Pemerintahan Pilihan adalah Urusan
53. Uang Persediaan adalah sejumlah uang Pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh
tunai yang disediakan untuk satuan Daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki
kerja dalam melaksanakan kegiatan Daerah.
operasional sehari-hari. 56. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik
54. Surat Perintah Membayar Uang untuk memenuhi kebutuhan dasar warga
Persediaan yang selanjutnya disingkat negara.
SPM-UP adalah dokumen yang 57. Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan
diterbitkan oleh pengguna mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar
anggaran/kuasa pengguna anggaran yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib
untuk penerbitan SP2D atas beban yang berhak diperoleh setiap warga negara
pengeluaran DPA-SKPD yang secara minimal.
dipergunakan sebagai uang persediaan 58. Badan Layanan Umum Daerah yang
untuk mendanai kegiatan operasional selanjutnya disingkat BLUD adalah sistem
kantor sehari-hari. yang diterapkan oleh satuan kerja perangkat
55. Surat Perintah Membayar Ganti Uang daerah atau unit satuan kerja perangkat daerah
Persediaan yang selanjutnya disingkat pada satuan kerja perangkat daerah dalam
SPM-GU adalah dokumen yang memberikan pelayanan kepada masyarakat
diterbitkan oleh pengguna yang mempunyai fleksibilitas dalam pola
anggaran/kuasa pengguna anggaran pengelolaan keuangan sebagai pengecualian
untuk penerbitan SP2D atas beban dari ketentuan Pengelolaan Keuangan Daerah
pengeluaran DPA-SKPD yang dananya pada umumnya.
dipergunakan untuk mengganti uang 59. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik
persediaan yang telah dibelanjakan. Indonesia yang memegang kekuasaan
56. Surat Perintah Membayar Tambahan pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Uang Persediaan yang selanjutnya Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden
disingkat SPM-TU adalah dokumen dan menteri sebagaimana dimaksud dalam
yang diterbitkan oleh pengguna Undang-Undang Dasar Negara Republik
anggaran/kuasa pengguna anggaran Indonesia Tahun 1945.
untuk penerbitan SP2D atas beban 60. Menteri adalah menteri yang
pengeluaran DPA-SKPD, karena menyelenggarakan urusan pemerintahan
kebutuhan dananya melebihi dari dalam negeri.
jumlah batas pagu uang persediaan 61. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut
yang telah ditetapkan sesuai dengan Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum
ketentuan. yang mempunyai batas-batas wilayah yang
57. Piutang Daerah adalah jumlah uang berwenang mengatur dan mengurus Urusan
yang wajib dibayar kepada pemerintah Pemerintahan dan kepentingan masyarakat
daerah dan/atau hak pemerintah setempat menurut prakarsa sendiri
daerah yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem
sebagai akibat perjanjian atau akibat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
lainnya berdasarkan peraturan 62. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah
perundang-undangan atau akibat sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
lainnya yang sah. Daerah yang memimpin pelaksanaan Urusan
58. Barang Milik Daerah adalah semua Pemerintahan yang menjadi kewenangan
barang yang dibeli atau diperoleh atas Daerah.
beban APBD atau berasal dari 63. Kepala Daerah adalah gubernur bagr Daerah
perolehan lainnya yang sah. provinsi, bupati bagi Daerah kabupaten, atau
59. Utang Daerah adalah jumlah uang wali kota bagi Daerah kota.
yang wajib dibayar pemerintah daerah 64. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
dan/atau kewajiban pemerintah daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga
yang dapat dinilai dengan uang perwakilan ralryat Daerah yang berkedudukan
berdasarkan peraturan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
perundangundangan, perjanjian, atau Daerah.
berdasarkan sebab lainnya yang sah. 65. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
60. Dana Cadangan adalah dana yang selanjutnya disingkat SKPD adalah unsur
disisihkan untuk menampung perangkat daerah pada Pemerintah Daerah
kebutuhan yang memerlukan dana yang melaksanakan Urusan Pemerintahan
relatif besar yang tidak dapat dipenuhi daerah.
dalam satu tahun anggaran. 66. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
61. Sistem Pengendalian Intern Keuangan yang selanjutnya disingkat SKPKD adalah
Daerah merupakan suatu proses yang unsur penunjang Urusan Pemerintahan pada
berkesinambungan yang dilakukan Pemerintah Daerah yang melaksanakan
oleh lembaga/badan/unit yang Pengelolaan Keuangan Daerah.
mempunyai tugas dan fungsi 67. Unit SKPD adalah bagian SKPD yang
melakukan pengendalian melalui audit melaksanakan 1 (satu) atau beberapa Program.
dan evaluasi, untuk menjamin agar 68. Pengguna Anggaran yang selanjutnya
pelaksanaan kebijakan pengelolaan disingkat PA adalah pejabat pemegang
keuangan daerah sesuai dengan kewenangan penggunaan anggaran untuk
rencana dan peraturan melaksanakan tugas dan fungsi SKPD yang
perundangundangan. dipimpinnya.
62. Kerugian Daerah adalah kekurangan 69. Kuasa PA yang selanjutnya disingkat KPA
uang, surat berharga, dan barang yang adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
nyata dan pasti jumlahnya sebagai melaksanakan sebagian kewenangan PA
akibat perbuatan melawan hukum baik dalam melaksanakan sebagian tugas dan
sengaja maupun lalai. fungsi SKPD.
63. Badan Layanan Umum Daerah yang 70. Tim Anggaran Pemerintah Daerah yang
selanjutnya disingkat BLUD adalah selanjutnya disingkat TAPD adalah tim yang
SKPD/unit kerja pada SKPD di bertugas menyiapkan dan melaksanakan
lingkungan pemerintah daerah yang kebijakan Kepala Daerah dalam rangka
dibentuk untuk memberikan pelayanan penJrusunan APBD.
kepada masyarakat berupa penyediaan 71. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang
barang dan/atau jasa yang dijual tanpa selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala
mengutamakan mencari keuntungan, SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan
dan dalam melakukan kegiatannya pengelolaan APBD dan bertindak sebagai
didasarkan pada prinsip efisiensi dan bendahara umum daerah.
produktivitas. 72. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya
64. Surat Penyediaan Dana yang disingkat BUD adalah PPKD yang bertindak
selanjutnya disingkat SPD adalah dalam kapasitas sebagai BUD.
dokumen yang menyatakan 73. Kuasa BUD adalah pejabat yang diberi kuasa
tersedianya dana untuk melaksanakan untuk melaksanakan tugas BUD.
kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP. 74. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang
65. Investasi adalah penggunaan aset selanjutnya disingkat PPTK adalah pejabat
untuk memperoleh manfaat ekonomis pada Unit SKPD yang melaksanakan 1 (satu)
seperti bunga, dividen, royalti, manfaat atau beberapa Kegiatan dari suatu Program
sosial dan/atau manfaat lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.
sehingga dapat meningkatkan 75. Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan
kemampuan pemerintah dalam rangka Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
pelayanan kepada masyarakat. disingkat PPK SKPD adalah pejabat yang
melaksanakan fungsi tata usaha keuangan
pada SKPD.
76. Bendahara Penerimaan adalah pejabat yang
ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
menyetorkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang Pendapatan
Daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada
SKPD.
77. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat yang
ditunjuk menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan Belanja Daerah dalam rangka
pelaksanaan APBD pada SKPD.
78. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundangundangan.
79. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya
disingkat BUMD adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh Daerah.
80. Anggaran Kas adalah perkiraan arus kas
masuk yang bersumber dari penerimaan dan
perkiraan arus kas keluar untuk mengatur
ketersediaan dana yang cukup guna mendanai
pelaksanaan APBD dalam setiap periode.
81. Standar Akuntansi Pemerintahan yang
selanjutnya disingkat SAP adalah prinsip-
prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
menJrusun dan menyajikan laporan keuangan
pemerintah.
82. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan
praktik spesifik yang dipilih oleh Pemerintah
Daerah sebagai pedoman dalam menJrusun
dan menyajikan laporan keuangan Pemerintah
Daerah untuk memenuhi kebutuhan pengguna
laporan keuangan dalam rangka meningkatkan
keterbandingan laporan keuangan terhadap
anggaran, antar periode maupun antar entitas.
83. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang
selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian
sistematik dari prosedur, penyelenggara,
peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan
fungsi akuntansi sejak analisis transaksi
sampai dengan pelaporan keuangan di
lingkungan organisasi Pemerintahan Daerah.
84. Bagan Akun Standar yang selanjutnya
disingkat BAS adalah daftar kodefikasi dan
klasifikasi terkait transaksi keuangan yang
disusun secara sistematis sebagai pedoman
dalam pelaksanaan anggaran dan pelaporan
keuangan Pemerintah Daerah.
85. Hari adalah hari kerja.

9. Jelaskan apa point penting sehingga perlu di perbaharui dengan PP No 12/2019 ?


Jawab :
Point penting sehingga di perbarui yaitu penyempurnaan pengaturan yang
dilakukan untuk menjaga 3 (tiga) pilar tata Pengelolaan Keuangan Daerah yang baik,
yakni Transparansi, Akuntabilitas, dan Partisipatif.
10. Jelaskan tiga pilar keuangan daerah menurut PP No 58/2005 ?
Jawab :
3 (tiga) pilar tata Pengelolaan Keuangan Daerah yang baik, yaitu
1. Transparansi, yaitu bersifat terbuka sehingga bisa diakses oleh semua orang yang
membutuhkan
2. Akuntabilitas, bermakna dimana setiap proses dan hasil pelayanan publik harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada public
3. Partisipatif berarti suatu pelayanan publik hanya akan maksimal apabila ada
partisipasi publik.

11. Jelaskan definisi perencanaan dan anggaran dalam konteks Keuangan Daerah?
Jawab :
RPJDP merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk
periode 20 (dua puluh) tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RPJM
Daerah untuk setiap jangka waktu 5 (lima) tahun. Kepada Rencana Kerja Pemerintah.
12. Jelaskan perbedaan antara pendekatan anggaran berbasis kinerja dan pendekatan berbasis
pengeluaran ?
Jawab :
Anggaran berbasis kinerja yaitu anggaran yang menghubungkan anggaran negara
dengan hasil yang diinginkam (output dan outcome) sehingga setiap rupiah yang
dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatannya. Sedangkan anggaran
berbasis pengeluaran yaitu hasil dari semua rupiah yang dikeluarkan. Jadi kinerja lebih
bersifat fisik sedangkan pengeluaran lebih kepada hasil.
13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan indicator konerja dalam anggaran pemerintah
daerah?
Jawab :
Indicator kinerja adalah indikator keuangan dan non keuangan dari suatu
pekerjaan yang dilaksanakan atau hasil yang dicapai dari suatu aktivitas, suatu proses
atau suatu unit organisasi.
14. Jelaskan sistem pengendalian berupa verifikasi dan otorisasi pada SKPD di pemerintah
daerah ?
Jawab :
PP Nomor 12 Tahun 2019 Pasal 22
(1) Dalam proses penyusunan APBD, Kepala daerah dibantu oleh TAPD dipimpin oleh
sekretaris daerah.
(2) TAPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Pejabat Perencana Daerah,
PPKD, dan pejabat lain sesuai dengan kebutuhan
(3) TAPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunya tugas:
a. Membahas kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah ;
b. Menyusun dan membahas rancangan KUA dan rancangan perubahan KUA;
c. Menyusun dan membahas rancangan PPAS dan rancangan perubahan PPAS
d. Melakukan verifikasi RKA SKPD
e. Membahas rancangan APBD, rancangan perubahan APBD, dan rancangan
pertanggungjawaban APBD
f. Membahas hasil evaluasi APBD, perubahan APBD, dan pertanggungjawaban
APBD
g. Melakukan verifikasi rancangan DPA SKPD dan rancangan perubahan DPA
SKPD
h. Menyiapkan surat edaran Kepala Daerah tentang pedomana penyusunan RKA,
dan
i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan
(4) Dalam melaksanakan tugas TAPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
melibatkan instansi sesuai dengan kebutuhan.
15. Dalam sistem yang berbasis otonomi daerah jelaskan bentuk pertanggung jawaban
pemerintah daerah ?
Jawab :
Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan
terdiri atas tiga bentuk yakni
a. Pertanggungjawaban politik baik yang bersifat wajib maupun yang bersifat sukarela,
b. Pertanggungjawaban hukum yang terdiri dari pertanggungjawaban pribadi dan
pertanggungjawaban jabatan, baik dalam bidang hukum pidana, hukum perdata dan
hukum administrasi negara, dan
c. Pertanggungjawaban ekonomi.
Dari tiga bentuk pertanggungjawaban tersebut dibingkai dalam dua model
pertanggungjawaban yakni (1) model pertanggungjawaban vertikal dan horizontal dan (2)
model pertanggungjawaban objektif dan subjektif.
16. Jelaskan bentuk laporan pertanggung jawaban dari Pemerintah daerah ?
Jawab :
UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara pasal 30-32 menjelaskan
tentang bentuk pertanggungjawaban keuangan negara. Dalam ketentuan tersebut, baik
Presiden maupun Kepala Daerah (Gubernur/Bupati /Walikota/) diwajibkan untuk
menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD kepada DPR/DPRD
berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh BPK selambat-lambatnya 6 bulan
setelah tahun anggaran berakhir (Bulan Juni tahun berjalan). Laporan keuangan tersebut
berupa :

 Laporan Realisasi Anggaran


 Neraca
 Laporan Arus Kas
 Catatan atas Laporan Keuangan

Penyajiannya tersebut berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP),


dengan lampiran laporan keuangan perusahaan negara/BUMN pada LKPP dan lampiran
laporan keuangan perusahaan daerah/BUMD pada LKPD.

Anda mungkin juga menyukai