Nim : F1081181010
Kelas : 6 B Reguler
Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas
adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan
tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan
memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Tindakan
yang secara sengaja dimunculkan tersebut diberikan oleh guru atau berdasarkan arahan guru
yang kemudian dilakukan oleh siswa (Mu’alimin & Rahmat Arofah, 2014:6).
Suharsimi (2017:1) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan
penelitian yang memaparkan terjadinya sebab akibat- dari perlakuan, sekaligus memaparkan
apa saja yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak awal
pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan tersebut. Dengan dmeikian,
dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas atau PTK adalah jenis penelitian yang
memaparkan baik proses maupun hasil, dan yang melakukan tindakan ialah guru kelas yang
hendak di teliti sedangkan peneliti melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses
tindakan.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian
model Kemmis & Mc Taggart. Menurut Suharsimi (2010:137) secara garis besar terdapat
empat tahapan yang lazim dilalui yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
?
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi (2010:137)
Keempat langkah tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya sesudah
langkah ke-4, lalu kembali ke 1 dan seterusnya. Meskipun sifatnya berbeda, langkah ke-2
dan ke-3 dilakukan secara bersamaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Jika pelaksana
juga pengamat, mungkin pengamatan dilakukan sesudah pelaksanaan, dengan cara
mengingat-ingat apa yang sudah terjadi. Dengan kata lain, objek pengamatan sudah lampau
terjadi.
Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti
digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut :
Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, yang menjelaskan
tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut
dilakukan. Pada tahap ini, peneliti dan kolaborator mengadakan pembelajaran teknologi
mekanik sesuai desain dengan menggunakan metode ceramah. Hasil pengamatan akan
direfleksikan bersama sebagai acuan untuk melakukan tindakan selanjutnya. rencana
tindakan pada setiap siklus yaitu :
1. Guru berkolaborasi dengan peneliti merencanakan untuk menerapkan metode
pembelajaran pemberian tugas pembuatan mind mapping pada mata pelajaran
teknologi mekanik.
2. Menyusun perangkat pembelajaran, berupa skenario pembelajaran dan rencana
pelaksaaan pembelajaran (RPP). RPP disusun oleh peneliti 54 dengan
pertimbangan dari dosen dan guru yang bersangkutan. RPP ini berguna sebagai
pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
3. Menyusun angket motivasi belajar siswa.
4. Menyiapkan sarana yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
5. Menyusun soal tes untuk siswa. Soal tes dibuat untuk mengetahui bagaimana
peningkatan prestasi belajar siswa setelah menerima pelajaran
Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam
kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas. Pelaksanaan harus sesuai dengan rancangan,
tetapi harus pula bersikap wajar. Tentu saja membuat modifikasi tetap diperbolehkan,
selama tidak mengubah prinsip, hindari kekakuan.
Tahap 3 : Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Sebetulnya kurang
tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya
pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan, jadi keduanya berlangsung
dalam waktu yang sama.
Tahap 4 : Refleksi atau pantulan yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah terjadi. Istilah “refleksi” sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksana sudah
selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti dan subjek peneliti
(dalam hal ini siswa yang diajar), untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi
rancangan tindakan
Keterangan : Me=
∑ xi
N
Me = Median
=∑ i= Jumlah (Epsilon)
xi = Nilai x ke 1 sampai ke-N
N = Jumlah Individu
Tabel. 1 Pengkategorian Tingkat Ketuntasan Belajar
Kategori Penilaian Persentase Jawaban Siswa
Kurang < 70
Curang 70% - 79%
Baik 80% - 89%
Baik Sekali 90% - 100%
Agar lebih memudahkan untuk memahami data hasil belajar siswa berdasarkan
kriteria ketuntasan minimal disajikan berdasarkan dua kategori yaitu tuntas dan belum
tuntas. Berikut kriteria ketuntasan yang sudah ditentukan.
3. Lembar Observasi
Adapun instrumen untuk observasi adalah observasi dalam bentuk cek-list dengan
melakukan pengamatan pada saat kegiatan berlangsung
Teknik analisis data dimaksudkan untuk mencari jawaban penelitian. Analisis data ini
menggunakan pengkategorian. Pengkategorian terhadap skor yang diperoleh dimaksudkan
untuk memudahkan dalam menganalisis hasil penelitian.