KEHAMILAN
A. Pengertian
Definisi dari Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid
terakhir (Saifuddin, 2002).
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan
tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Prawirohardjo, 1999).
Kehamilan trimester III merupakan periode kehamilan mulai dari minggu ke-28 sampai
dengan minggu ke-40.
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi
pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan
zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh-kembang hasil
konsepsi sampai aterm.
B. Klasifikasi Kehamilan
Menurut Mochtar (2011) klasifikasi kehamilan di bagi dalam 3 trimester, yaitu:
1. Trimester pertama, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu)
2. Trimester kedua, dari bulan keempat sampai 6 bulan (12-28 minggu)
3. Trimester ketiga, dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu)
E. Pemeriksaan Antenatal
Menurut Latin (2014) Pemeriksaan antenatal merupakan sarana yang penting untuk
menegakkan diagnosis dan melindungi kesehatan seorang ibu hamil serta janinnya yang
sedang tumbuh.
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk
optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin
selama kehamilan. (Prawirohardjo, 2014).
Menurut Sulistyawati (2011) Kunjungan antenatal sebaiknya paling sedikit 4 kali
selama kehamilan, yaitu:
1. Satu kali pada triwulan pertama (usia kehamilan 0-13 minggu)
2. Satu kali pada triwulan kedua (usia kehamilan 14-27 minggu)
3. Dua kali pada triwulan ketiga (usia kehamilan 28-40 minggu)
2. Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone
estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi,
maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung
jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak
mempunyai fungsi sebagai spingter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka
saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri ke atas dan tekanan bagian bawah janin
kebawah.
3. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh
estrogen sehingga tampak makin berwarna merah dan kebiru-biruan atau livide (tanda
Chadwicks). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia
interna akan membesar. Hal ini terjadi karena oksigenaisasi dan nutrisi pada alat-alat
genetalia tersebut meningkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan atau
persalinan maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan
kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih
kental.
4. Dinding Perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut
elastic di bawah kulit, sehingga timbul striaegravidarum. Bila terjadi peregangan yang
hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda dapat terjadi diatesisi rekti
bahkan hernia. Kulit peut linea alba bertambah pigmentasinya disebut linea nigra.
5. Payudara (mammae)
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai periapan
memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen dan progesteron.
6. Sistem Respirasi
Kebutuhan oksigen berhubungan dengan perubahan sistem pernapasan pada masa
kehamilan ini meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate
perlu untuk menambah masa jaringan payudara, hasil konsepsi dan masa uterus.
7. Sistem Sirkulasi Darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan
tekanan darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga
mengalami distensi. Vena tungkat terpengaruhi pada kehamilan lanjut karen terjadi
obstruksi aliran balik akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari uterus dan
akibat dari tekanan mekanik dari uterus pada vena cava. Keadaan ini menyebabkan
varises pada vena tungkai pada wanita yang rentan.
8. Metabolisme Dalam Kehamilan
BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada trimester III.
Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat,
khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan,
dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan sehari-hari.
Dalam keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian tenaganya.
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan tulang-tulangnya
dan hal ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan
0,2-0,7 gram kalsium tertahan dalam badan untuk keperluan semasa hamil. Ini kiranya
telah cukup untuk pertumbuhan janin tanpa menganggu kalsium ibu.
Kebutuhan besi meningkat banyak. Jumlah besi total pada seorang wanita 2,0-2,5
gram. Kebutuhan total selama kehamilan 1 gram dan paling banyak pada separuh akhir
kehamilan, yakni 6-17 mg/hari.
9. Tulang dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena ligamen-ligamen melunak
(softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila pemberian
makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium pada tulang-tulang
panjang ibu akan diambil untuk memenuhi kebutuhan tadi. Apabila konsumsi kalsium
cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium. Gingvitis kehamilan adalah gangguan yang
disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya hygien yang buruk pada rongga mulut.
10. Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi, yaitu pada:
a. Muka disebut cloasma gravidarum
b. payudara yaitu dibagian puting dan areola payudara
c. perut yaitu linea nigra striae
11. Kelenjar Endokrin
a. Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit
b. Kelenjar hipofisis: dapat membesar terutama lobus anterior
c. Kelenjar adrenal: tidak begitu terpengaruh
K. Pemeriksaan Kehamilan
Menurut Mochtar, (2011) pemeriksaan kehamilan dilakukan pada saat kunjungan meliputi:
1. Anamnesa
a. Anamnesa khusus
1) Identitas, antara lain: nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa dan
alamt
b. Anamnesa Umum
1) Keluhan: nafsu makan, tidur, miksi (pengosongan kandung kemih), deteksi (proses
pengeluaran feses melalui anus)
2) Haid: menarche, HPHT di ketahui maka TP dapat ditaksirkan
3) Gravida : kehamilan berapa, persalinan berapa, pernah atau tidak pernah keguguran,
kehamilan ektopik dan kelainan mola
2. Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostik
Pemeriksaan seluruh tubuh, meliputi: tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, jantung,
paru-paru, dan sebagainya
3. Perkusi
Pemeriksaan perkusi dilakukan jika ada suatu indikasi
4. Palpasi abdominal:
a. Palpasi menurut Leopald
1) Leopold I
Tujuan: Mengetahui usia kehamilan, mengetahui bagian-bagian janin yang teradapat
di fundus uteri dan menentukan taksiran berat janin
Langkah: a) Meminta klien untuk menekuk kakinya
b) Pemeriksa menghadap kepada klien, gunakan ujung jari kedua tangan
untuk melakukan palpasi fundus uteri
c) Mengetengahkan uterus ibu
d) Meraba bagian fundus:
(1) Teraba keras, bulat dan melenting, yaitu kepala
(2) Teraba lembek, tidak bulat dan tidak melenting, yaitu bokong
e) Mengukur tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita pengukur dari
simfisis ke fundus uteri
2) Leopold II
Tujuan: Menentukan bagian-bagian kecil janin yang terdapat dibagian kanan dan kiri
ibu
Langkah: a) Pemeriksa menghadap ke kepala klien
b) Letakkan kedua tangan di kedua sisi abdomen, pertahankan uterus dengan
tangan yang satu dan palpasi sisi lain untuk menentukan bagian janin:
(1) Teraba jelas, rata, cembung, kaku, dan tidak dapat digerakkan, yaitu
punggung
(2) Teraba bagian-bagian kecil, menonjol dan tidak mungkin dapat
bergerak aktif/pasif berarti tangan dan kaki
3) Leopold III
Tujuan: Menentukan presentasi dan bagian janin yang terdapat dibagian bawah perut
ibu
Langkah: Letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua sisi abdomen klien tepat
diatas simfisis dan minta klien menarik napas dalam dan menghembuskan
napasnya. Pada saat klien mengehmbuskan napas tekan jari tangan ke bawah
secara perlahan dan dalam sekitar bagian presentasi:
a) Teraba keras, bulat, melenting, yaitu presentasi kepala
b) Teraba lembek, tidak bulat, dan tidak melenting, yaitu bokong
c) Teraba bagian besar, tidak bulat, tidak rata dan tidak melenting, yaitu
sunsang
4) Leopold IV
Tujuan: Memastikan kembali bagian janin yang berada dibawah perut ibu dan
mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin sudah memasuki pintu atas
panggul
Langkah: a) Pemeriksa mengehadap klien
b) Secara berlahan gerakkan jari ke sisi bawah abdomen ke atas pelvis
sehingga ujung jari salah satu tangan menyentuh tulang terakhir. Ini
adalah bagian ujung kepala:
(1) Convergen: Sebagian kecil kepala turun ke dalam rongga panggul
(2) Divergen: Bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
dan ukuran terbesar kepala sudah melewati PAP
b. Menghitung Umur Kehamilan menurt Mc. Donald: Kurniawati, 2009
Mc. Donald mengemukakan menghitung umur kehamilan dalam minggu, yaitu
jarak fundus-simfisis (cm) dikali 8 dan dibagi 7 sehingga akan mendapatkan hasil dalam
minggu.
Mc. Donald : (TFU X 8/7 = Umur Kehamilan (minggu))
Mc. Donald mengemukakan menghitung umur kehamilan dalam bulan, yaitu
jarak fundus-simfisis (cm) dikali 2 dan dibagi 7 sehingga akan mendapatkan hasil dalam
minggu.
Mc. Donal : (TFU X 2/7 = Umur Kehamilan (bulan))
c. Menghitung Taksiran Berat Janin menurut rumus Johnson- Tausak
1) (Tinggi Fundus (cm)-12) x 155 = TBJ)
Catatan : (Apabila belum masuk PAP)
2) (Tinggi Fundus (cm)-11 x 155 = TBJ)
Catatan : (Apabila sudah masuk PAP)
5. Auskultasi
Pada pemeriksaan auskultasi digunakan stetoskop-monoaural leannec (stetoskop
osbstetric) untuk mendengarkan denyut jantung janin (DJJ).
6. Quickening (Persepsi Gerakan Janin Pertama)
Pada kehamilan pertama (primigravida), gerakan janin mulai terasa sesudah usia
kehamilan 18-20 minggu. Pada kehamilan kedua (multigravida), gerakan janin sudah
terasa pada usia kehamilan 16-18 minggu. Memasuki trimester ketiga usia kehamilan,
gerakan janin akan semakin kuat dan sering. Namun tidak jarang janin justru kurang aktif
bergerak.
Catatan: Perkiraan ini dilakukan apabila Ibu lupa pada hari pertama haid terakhir.
DAFTAR PUSTAKA
Janiwarty, Bethsaida, dan Herri Zan Pieter. 2012. Pendidikan Psikologis untuk Bidan Suatu
Teori dan Terapannya. Yogyakarta: Rapha Publishing
Kurniawati, Desy, dkk. 2009. Obgynecea (Obstetri & Ginekologi). Yogyakarta: Tosca
Erterprise
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
Latin, Y. L. 2014. Instant Access Ilmu Kebidanan. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara
Publisher
Mira, Dwi. 2009. Buku Ajar Biologi Reproduksi. Jakarta: EGC
Nurjasmi, Erni. 2016. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan
Indonesia
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidana. Jakarta: Yayasan Bina Husada
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas Teori dan Aplikasi
Dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika
Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta: TIM
Rustam, Mochtar. 2011. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: EGC
Sulistyawati, Ari. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Keahamilan. Jakarta: Salemba
Medika
Siswosudarmo, Risanto,dkk. 2008. Obstetri Fisiologi. Yogyakarta: Pustaka Cendekia