Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR

KEHAMILAN

A. Pengertian
Definisi dari Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid
terakhir (Saifuddin, 2002).
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan
tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Prawirohardjo, 1999).
Kehamilan trimester III merupakan periode kehamilan mulai dari minggu ke-28 sampai
dengan minggu ke-40.
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi
pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan
zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh-kembang hasil
konsepsi sampai aterm.

B. Klasifikasi Kehamilan
Menurut Mochtar (2011) klasifikasi kehamilan di bagi dalam 3 trimester, yaitu:
1. Trimester pertama, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu)
2. Trimester kedua, dari bulan keempat sampai 6 bulan (12-28 minggu)
3. Trimester ketiga, dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu)

C. Tujuan Asuhan pada Ibu Hamil Trimester III


Menurut Rukiyah (2009) tujuan asuhan pada ibu hamil trimester III, yaitu:
1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan.
2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.
3. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kehamilan, kesehatan ibu, dan tumbuh
kembang.
4. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan janin.
5. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
D. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester III
Menurut Rukiyah, (2009) kebutuhan fisik ibu hamil trimester III, yaitu:
1. Diet
Kebutuhan zat besi ditentuksn oleh kenaikan berat janin dan kecepatan mensintesa
jaringan-jaringan baru. Dengan kebutuhan zat-zat gizi akan memaksimum pada minggu-
minggu mendekati kelahiran.
Kebutuhan Energi
a. Energi
Kebutuhan waktu hamil adalah 300-500 kalori lebih banyak dari sebelum hamil.
Penggunaan energi pada trimester III diolah untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
Sumber kalori yang dimanfaatkan sebaiknya menggunakan hidrat arang, protein, dan
lemak.
b. Protein
Kebutuhan protein saat hamil tidak memenuhi asam amino untuk perkembangan
janin, penambahan volume darah dan pertumbuhan normal serta jaringan uretra.
Kebutuhan protein ibu hamil 30 gram lebih banyak dari sebelum hamil.
c. Lemak
Kebutuhan lemak ini mudah dipenuhi secara berlebihan karena lemak mudah
terkonsentrasi. Selain sebagai sumber kalori juga untuk memperoleh vitamin yang
larut dalam lemak yaitu A, D, E, dan K
d. Vitamin
1) Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap infeksi untuk pemeliharaan mata.
2) Vitamin B complex
Vitamin B1 penting untuk pembakaran hidrat arang guna menghasilkan tenaga.
Vitamin B2 untuk pernapasan antar sel, pemeliharaan saraf, jaringan kulit dan
kornea mata. Vitamin B12 untuk pematangan eritrosit.
e. Asam folat
Adalah vitamin yang berfungsi sebagai koenzim dalam sintesa DNA, gejala klinis
terjadi pada difensiensi asam folat adalah anemia. Selama hamil kebutuhan asam folat
berkisar anatara 400-800 gram/hari.
f. Garam Mineral
Antara kalsium dan garam dapur, zat besi, dan fosfor.
g. Zat Besi
Selain untuk memenuhi zat besi melalui makanan, wanita hamil memerlukan zat besi
18mb/hari.
h. Cairan
Cairan tubuh meningkat selama hamil. Tambahan cairan membantu mempertahankan
kulit agar tetap lembut, mengurangi sembelit, menghilangkan toksin dan zat-zat tidak
diperlukan serta mengurangi resiko infeksi kandung kemih.
2. Personal Hygien
a. Pakaian selama hamil
Pakaian selama hamil sebaiknya longgar dan mudah dipakai. Yang penting adalah
faktor kebersihan pakaian. Pakaian dalam diganti setiap hari. Payudara yang semakin
membesar membutuhkan Bra yang tidak terlalu menekan payudara, karena disamping
menahan sakit juga dapat mengganggu peredaran darah dan puting susu menjadi
datar.
b. Perawatan Gigi
Kebersihan gigi perlu diperhatikan dengan menyikat gigi secara teratur.
3. Buang Air Besar
wanita hamil sebaiknya BAB setiap hari, lebih banyak minum dan makan buah-buahan
segar agar terhindar dari sembelit.
4. Senggama
Pada tiga minggu sebelum persalinan, hubungan seks sebaiknya dilakukan dengan hati-
hati untuk menghindari kemungkinan infeksi dan pecahnya ketuban secara dini.
5. Pemberian Obat
Sebaiknya pemakaian obat secara hamil dihindarikan, kecuali bila obat itu untuk
perkembangan janin, misalnya vitamin dan mineral. Bila pemakaian obat tidak dapat
dihindarkan demi keselamatan jiwa ibu, maka hal itu suatu pengecualian.
6. Istirahat
Ibu hamil harus mengutamakan istirahat untuk menghindari kelelahan.
7. Ketentraman Jiwa
Wanita hamil memerlukan dukungan dari suami dan keluarga pada saat menyongsong
kehadiran bayi. Lupakan tentang kehamilan menyulitkan yang pernah didengar.
8. Memberikan Penjelasan Mengenai Tanda-Tanda Persalinan
a. Adanya rasa sakit yang kuat pada perut dan menjalar sampai ke pinggang, dengan
frekuensi yang teratur serta tidak berkurang meskipun ibu berjalan atau beraktivitas
bahkan rasa sakit bertambah.
b. Keluar lendir bercampur darah dari vagina (daerah kemaluan)
c. Keluar air dari vagina (daerah kemaluan)
9. Memberikan Penjelasan Mengenai Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
a. Pengertian
P4K dengan stiker adalah kepanjangan dari Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi, yang merupakan suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di
desa dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga, dan masyarakarakat dalam
perencanaan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu
hamil, termasuk perencanaan menggunakan KB pasca persalinan dengan menggunakan
stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu
pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.
b. Tujuan
Meningkatnya cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru
lahir melalui peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi dan tanda bahaya
kebidanan bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.
c. Persiapan Melahirkan (Bersalin)
1) Tanyakan kepada bidan dan dokter tanggal perkiraan persalinan.
2) Suami atau keluarga mendampingi ibu saat periksa kehamilan.
3) Persiapan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan dan biaya lainnya.
4) Siapkan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional.
5) Untuk memperoleh kartu JKN, daftarkan diri Anda ke kantor BPJS Kesehatan
setempat, atau tanyakan ke patugas Puskesmas.
6) Rencana melahirkan ditolong oleh dokter atau bidan di fasilitas kesehatan.
7) Siapkan KTP, Kartu Keluarga, dan keperluan lain untuk ibu dan bayi yang akan
dilahirkan.
8) Siapkan lebih dari 1 orang yang meiliki golongan darah yang sama dan bersedia
menjadi pendonor jika diperlukan.
9) Suami, keluarga, dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu
diperlukan.
10) Pastikan ibu hamil dan keluarga menyepakati amanat persalinan dalam stiker P4K
dan sudah ditempelkan di depan rumah ibu hamil.
11) Rencanakan ikut Keluarga Berencana (KB) setelah bersalin. Tanyakan ke petugas
kesehatan tentang cara ber-KB.

E. Pemeriksaan Antenatal
Menurut Latin (2014) Pemeriksaan antenatal merupakan sarana yang penting untuk
menegakkan diagnosis dan melindungi kesehatan seorang ibu hamil serta janinnya yang
sedang tumbuh.
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk
optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin
selama kehamilan. (Prawirohardjo, 2014).
Menurut Sulistyawati (2011) Kunjungan antenatal sebaiknya paling sedikit 4 kali
selama kehamilan, yaitu:
1. Satu kali pada triwulan pertama (usia kehamilan 0-13 minggu)
2. Satu kali pada triwulan kedua (usia kehamilan 14-27 minggu)
3. Dua kali pada triwulan ketiga (usia kehamilan 28-40 minggu)

Menurut Mochtar, (2011) Jadwal pemeriksaan kehamilan, yaitu:


1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haid terlambat
satu bulan.
2. Periksa ulang 1 x sebulan sampai kehamilan 7 bulan (28 minggu).
3. Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan (36 minggu).
4. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan.
5. Periksa khusus jika ada keluhan-keluhan.

F. Standar Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan


Menurut Midwifery Update, (2016) Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah
sebagai berikut:
1. Pengkuran tinggi badan cukup satu kali dan penimbangan berat badan setiap kali periksa
2. Pengukuran tekanan darah (tensi)
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
4. Pengukuran tinggi rahim
5. Pengkuran letak janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut jantung janin
6. Penentuan status Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
7. Pemberian tablet tambah darah
8. Tes laboratorium
9. Konseling atau penjelasan
10. Tata laksana atau mendapatkan pengobatan

G. Perubahan Fisiologis pada Wanita Hamil


Menurut Rukiyah (2009) perubahan fisiologis ibu hamil trimester III adalah:
1. Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat uterus
normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada kehamilan 28
minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke
prossesus xipoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak 1/2 jarak pusat
dan prossesus xipoideus. Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1
jari bawah prossesus xipodeus. Bila pertumbuhan janin normal, maka tinggi fundus
uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27 cm dan pada
kehamilan 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun
kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus xipoideus. Hal ini disebabkan
oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk kedalam rongga panggul.
Tabel.1 TFU menurut penambahan per tiga jari
Usia kehamilan (minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 3 jari di atas simfisis
16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari di bawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari di atas pusat
32 Pertengahan pusat-prossesus xipoideus
(px)
36 3 jari di bawah prossesus xipoideus (px)
40 Pertengahan pusat-prosessus xipoideus
(px)

2. Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone
estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi,
maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung
jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak
mempunyai fungsi sebagai spingter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka
saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri ke atas dan tekanan bagian bawah janin
kebawah.
3. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh
estrogen sehingga tampak makin berwarna merah dan kebiru-biruan atau livide (tanda
Chadwicks). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia
interna akan membesar. Hal ini terjadi karena oksigenaisasi dan nutrisi pada alat-alat
genetalia tersebut meningkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan atau
persalinan maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan
kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina mulai meningkat dan lebih
kental.
4. Dinding Perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut
elastic di bawah kulit, sehingga timbul striaegravidarum. Bila terjadi peregangan yang
hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda dapat terjadi diatesisi rekti
bahkan hernia. Kulit peut linea alba bertambah pigmentasinya disebut linea nigra.
5. Payudara (mammae)
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai periapan
memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen dan progesteron.
6. Sistem Respirasi
Kebutuhan oksigen berhubungan dengan perubahan sistem pernapasan pada masa
kehamilan ini meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate
perlu untuk menambah masa jaringan payudara, hasil konsepsi dan masa uterus.
7. Sistem Sirkulasi Darah
Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan
tekanan darah. Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga
mengalami distensi. Vena tungkat terpengaruhi pada kehamilan lanjut karen terjadi
obstruksi aliran balik akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari uterus dan
akibat dari tekanan mekanik dari uterus pada vena cava. Keadaan ini menyebabkan
varises pada vena tungkai pada wanita yang rentan.
8. Metabolisme Dalam Kehamilan
BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada trimester III.
Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat,
khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan,
dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan sehari-hari.
Dalam keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian tenaganya.
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan tulang-tulangnya
dan hal ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan
0,2-0,7 gram kalsium tertahan dalam badan untuk keperluan semasa hamil. Ini kiranya
telah cukup untuk pertumbuhan janin tanpa menganggu kalsium ibu.
Kebutuhan besi meningkat banyak. Jumlah besi total pada seorang wanita 2,0-2,5
gram. Kebutuhan total selama kehamilan 1 gram dan paling banyak pada separuh akhir
kehamilan, yakni 6-17 mg/hari.
9. Tulang dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena ligamen-ligamen melunak
(softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila pemberian
makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium pada tulang-tulang
panjang ibu akan diambil untuk memenuhi kebutuhan tadi. Apabila konsumsi kalsium
cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium. Gingvitis kehamilan adalah gangguan yang
disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya hygien yang buruk pada rongga mulut.
10. Kulit
Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi, yaitu pada:
a. Muka disebut cloasma gravidarum
b. payudara yaitu dibagian puting dan areola payudara
c. perut yaitu linea nigra striae
11. Kelenjar Endokrin
a. Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit
b. Kelenjar hipofisis: dapat membesar terutama lobus anterior
c. Kelenjar adrenal: tidak begitu terpengaruh

H. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III


Perubahan psikologis ibu hamil periode trimester terkesan lebih kompleks dan lebih
meningkat kembali dari trimester sebelumnya. Hal ini dikarenakan kondisi kehamilan
semakin membesar. Kondisi itu tidak jarang memunculkan masalah seperti posisi tidur yang
kurang nyaman dan mudah terserang rasa lelah atau kehidupan emosi yang fluktuatif.
1. Rasa tidak nyaman
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan akan timbul kembali pada trimester ketiga
dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa
sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima
selama hamil sehingga ibu membutuhkan dukungan suami, keluarga, dan bidan.
2. Perubahan emosional
Perubahan emosional trimester III terutama pada bulan-bulan terakhir kehamilan
biasanya gembira bercampur takut karena kehamilan telah mendekati persalinan. Rasa
kekhawatirannya terlihat menjelang melahirkan, apakah bayi lahir sehat dan tugas-tugas
apa yang dilakukan setelah kelahiran.

I. Ketidaknyamanan Saat Hamil Trimester III dan Penatalaksanaannya


Menurut Rukiyah, (2009) ketidaknyamanan yang muncul pada saat hamil trimester III
adalah:
1. Nyeri Ulu Hati
Dirasakan pada bulan-bulan akhir disebabkan oleh peningkatan hormon
progesteron serta tekanan dari uterus. Untuk penatalaksanaan khusus biasanya dengan diet
dan kadang-kadang pemberian antacid. Asuhan yang dapat diberikan dengan memberikan
nasihat tentang gizi, makan sedikit-sedikit, minum susu, hindari makanan yang pedas,
gorengan atau berminyak, tinggikan bagian kepala ditempat tidur menggunakan bantal dan
posisikan tubuh setengah duduk (posisi semi fowler)
2. Konstipasi
Terjadi pada bulan-bulan akhir disebabkan kurangnya minum, kurang
mengkonsumsi makanan berserat, kurang gerak badan dan usus yang terdesak oleh rahim
yang membesar. Penatalaksanaan khusus yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung serat seperti buah-buahan dan sayur, hindari makanan yang
berlemak, banyak minum air putih, banyak olahraga ringan, membiasakan buang air besar
secara taratur dan buang air besar segera setelah adanya dorongan.
3. Gejala Pingsan
Umum dirasakan pada kehamilan dini dan lanjut. Disebabkan karena vasodilatasi,
hipotensi, dan hemodilusi. Yang harus dilakukan adalah dengan memberikan tablet besi
serta berbaring ketika terasa pening. Asugan yang dapat diberikan dengan nasihat untuk
menghindari situasi yang membuat keadaan bertambah parah misalnya panas dan hindari
pakaian yang terlalu ketat.
4. Insomnia
Disarankan ketika kehamilan dini dan lanjut. Karena tekanan pada kandung kemih,
kekhawatiran, gerakan janin, dan kram membuat ibu terbangun dan tidak bisa tidur.
Minum susu sebelum tidur dapat mengatasi. Sebaiknya tidur miring kiri, mandi dengan air
hangat sebelum tidur akan menjadikan ibu lebih santai dan mengantuk.
5. Kram Otot Betis
Umum disarankan saat kehamilan lanjut. Untuk penyebab tidak jelas, bisa
dikarenakan iskemia transient setempat, kebutuhan akan kalsium atau perubahan sirkulasi
darah dan tekanan pada saraf dikaki. Ibu tidak dianjurkan menggunakan sembarang obat
tanpa seizin dokter, menganjurkan ibu untuk memperbanyak makan dengan makanan yang
mengandung kalsium, menaikkan kaki diatas, dan lakukan massase pada kaki.
6. Sering Buang Air Kecil
Keluhan sering kencing yang dirasakan saat kehamilan lanjut disebabkan oleh
adanya tekanan pada kandung kemih oleh pembesaran rahim atau kepala janin yang mulai
turun ke rongga panggul. Penyebab lain dari sering kencing pada ibu hamil adalah
meningkatnya volume darah sehingga mengakibatkan lebih banyak cairan yang dialirkan
ke ginjal, cairan ini setelah diproses ginjal akan keluar dari tubuh dalam bentuk urin.
Banyak minum air putih di malam hari dan ibu mengkonsumsi minuman yang
mengandung kafein seperti kopi dan teh juga membuat urin meningkat. Cara mengatasinya
yaitu perbanyak minum air putih pada siang hari dan kurangi minum dimalam hari, hindari
minum minuman berkafein seperti kopi atau teh dapat membuat urin lebih banyak, dan
buang air kecil harus dilakukan dengan tuntas hingga kandung kemih terasa kosong.
7. Keputihan
Keputihan disebabkan oleh produksi lendir yang meningkat oleh kelenjar
endoserviks karena peningkatan kadar estrogen. Cara mengatasi keputihan adalah dengan
meningkatkan kebersihan organ kewanitaan dengan sering mengganti celana dalam
minimal 2x sehari dan memakai pakaian dalam dari bahan yang mudah menyerap.
8. Nyeri Pinggang
Nyeri pinggang disebabkan oleh hormon progesteron dan relaksin yang meningkat,
selain itu juga akibat dari beban perut yang semakin membesar yang menyebabkan pegal.
Nyeri pinggang sering dialami ibu dalam masa kehamilan ketika kehamilan memasuki
trimester ke-3. Rasa nyeri yang sering muncul dibagian punggung. Belakang pinggang,
pinggul hingga bagian kaki.
Nasihat yang diberikan adalah hindari mengangkat beban yang terlalu berat dan
bila mengambil atau meningangkat beban jangan membungkuk tetapi sebaiknya
berjongkok, jangan berdiri terlalu lama, karena otot dan sendi kaki akan keletihan dan
pinggang akan nyeri, duduk dengan posisi yang sekiranya membuat ibu nyaman, pada
saat tidur miringkan tubuh ke kiri atau ke kanan, hindari memakai sepatu atau sendal
bertumit tinggi, latihan gerak panggul pada saat hamil dan jika menimbulkan rasa nyeri,
segera kompres menggunakan air hangat, pijat lembut.
J. Tanda-Tanda Bahaya pada Ibu Hamil Trimester III
Menurut Rukiyah, (2009) tanda-tanda bahaya pada ibu hamil trimester III, yaitu:
1. Perdarahan vagina
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan
banyak, atau perdarahan dengan nyeri (berarti abortus, KET, mola hidatidosa).
2. Keluar cairan per vagina
Harus dapat dibedakan antara urine dengan air keutuban. Jika keluarnya cairan
ibu tidak terasa, berbau amis, dan berwarna putih keruh, berarti yang keluar adalah air
ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan, hati-hati akan adanya persalinan preterm
dan komplikasi infeksi intrapartum.
3. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepaa yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala
yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang, dengan
sakit kepala yang hebat tersebut, ibu ingin menemukan bahwa penglihatannya menjadi
kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala
preeklampsia.
4. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja)
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang.
5. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa
berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan
preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, abrubsi plasenta, infeksi saluran kemih,
atau infeksi lain.
6. Bengkak pada muka atau tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul muka dan tangan,
tidak hilang setelah istirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat
merupakan pertanda, anemia, gagal jantung atau preesklampsia.
7. Janin kurang bergerak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan janinnya pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu
dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan janin
akan labih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan minum
dengan baik.

K. Pemeriksaan Kehamilan
Menurut Mochtar, (2011) pemeriksaan kehamilan dilakukan pada saat kunjungan meliputi:
1. Anamnesa
a. Anamnesa khusus
1) Identitas, antara lain: nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa dan
alamt
b. Anamnesa Umum
1) Keluhan: nafsu makan, tidur, miksi (pengosongan kandung kemih), deteksi (proses
pengeluaran feses melalui anus)
2) Haid: menarche, HPHT di ketahui maka TP dapat ditaksirkan
3) Gravida : kehamilan berapa, persalinan berapa, pernah atau tidak pernah keguguran,
kehamilan ektopik dan kelainan mola
2. Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostik
Pemeriksaan seluruh tubuh, meliputi: tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, jantung,
paru-paru, dan sebagainya
3. Perkusi
Pemeriksaan perkusi dilakukan jika ada suatu indikasi
4. Palpasi abdominal:
a. Palpasi menurut Leopald
1) Leopold I
Tujuan: Mengetahui usia kehamilan, mengetahui bagian-bagian janin yang teradapat
di fundus uteri dan menentukan taksiran berat janin
Langkah: a) Meminta klien untuk menekuk kakinya
b) Pemeriksa menghadap kepada klien, gunakan ujung jari kedua tangan
untuk melakukan palpasi fundus uteri
c) Mengetengahkan uterus ibu
d) Meraba bagian fundus:
(1) Teraba keras, bulat dan melenting, yaitu kepala
(2) Teraba lembek, tidak bulat dan tidak melenting, yaitu bokong
e) Mengukur tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita pengukur dari
simfisis ke fundus uteri
2) Leopold II
Tujuan: Menentukan bagian-bagian kecil janin yang terdapat dibagian kanan dan kiri
ibu
Langkah: a) Pemeriksa menghadap ke kepala klien
b) Letakkan kedua tangan di kedua sisi abdomen, pertahankan uterus dengan
tangan yang satu dan palpasi sisi lain untuk menentukan bagian janin:
(1) Teraba jelas, rata, cembung, kaku, dan tidak dapat digerakkan, yaitu
punggung
(2) Teraba bagian-bagian kecil, menonjol dan tidak mungkin dapat
bergerak aktif/pasif berarti tangan dan kaki
3) Leopold III
Tujuan: Menentukan presentasi dan bagian janin yang terdapat dibagian bawah perut
ibu
Langkah: Letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua sisi abdomen klien tepat
diatas simfisis dan minta klien menarik napas dalam dan menghembuskan
napasnya. Pada saat klien mengehmbuskan napas tekan jari tangan ke bawah
secara perlahan dan dalam sekitar bagian presentasi:
a) Teraba keras, bulat, melenting, yaitu presentasi kepala
b) Teraba lembek, tidak bulat, dan tidak melenting, yaitu bokong
c) Teraba bagian besar, tidak bulat, tidak rata dan tidak melenting, yaitu
sunsang
4) Leopold IV
Tujuan: Memastikan kembali bagian janin yang berada dibawah perut ibu dan
mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin sudah memasuki pintu atas
panggul
Langkah: a) Pemeriksa mengehadap klien
b) Secara berlahan gerakkan jari ke sisi bawah abdomen ke atas pelvis
sehingga ujung jari salah satu tangan menyentuh tulang terakhir. Ini
adalah bagian ujung kepala:
(1) Convergen: Sebagian kecil kepala turun ke dalam rongga panggul
(2) Divergen: Bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
dan ukuran terbesar kepala sudah melewati PAP
b. Menghitung Umur Kehamilan menurt Mc. Donald: Kurniawati, 2009
Mc. Donald mengemukakan menghitung umur kehamilan dalam minggu, yaitu
jarak fundus-simfisis (cm) dikali 8 dan dibagi 7 sehingga akan mendapatkan hasil dalam
minggu.
Mc. Donald : (TFU X 8/7 = Umur Kehamilan (minggu))
Mc. Donald mengemukakan menghitung umur kehamilan dalam bulan, yaitu
jarak fundus-simfisis (cm) dikali 2 dan dibagi 7 sehingga akan mendapatkan hasil dalam
minggu.
Mc. Donal : (TFU X 2/7 = Umur Kehamilan (bulan))
c. Menghitung Taksiran Berat Janin menurut rumus Johnson- Tausak
1) (Tinggi Fundus (cm)-12) x 155 = TBJ)
Catatan : (Apabila belum masuk PAP)
2) (Tinggi Fundus (cm)-11 x 155 = TBJ)
Catatan : (Apabila sudah masuk PAP)
5. Auskultasi
Pada pemeriksaan auskultasi digunakan stetoskop-monoaural leannec (stetoskop
osbstetric) untuk mendengarkan denyut jantung janin (DJJ).
6. Quickening (Persepsi Gerakan Janin Pertama)
Pada kehamilan pertama (primigravida), gerakan janin mulai terasa sesudah usia
kehamilan 18-20 minggu. Pada kehamilan kedua (multigravida), gerakan janin sudah
terasa pada usia kehamilan 16-18 minggu. Memasuki trimester ketiga usia kehamilan,
gerakan janin akan semakin kuat dan sering. Namun tidak jarang janin justru kurang aktif
bergerak.
Catatan: Perkiraan ini dilakukan apabila Ibu lupa pada hari pertama haid terakhir.
DAFTAR PUSTAKA

Janiwarty, Bethsaida, dan Herri Zan Pieter. 2012. Pendidikan Psikologis untuk Bidan Suatu
Teori dan Terapannya. Yogyakarta: Rapha Publishing
Kurniawati, Desy, dkk. 2009. Obgynecea (Obstetri & Ginekologi). Yogyakarta: Tosca
Erterprise
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
Latin, Y. L. 2014. Instant Access Ilmu Kebidanan. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara
Publisher
Mira, Dwi. 2009. Buku Ajar Biologi Reproduksi. Jakarta: EGC
Nurjasmi, Erni. 2016. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan
Indonesia
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidana. Jakarta: Yayasan Bina Husada
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas Teori dan Aplikasi
Dilengkapi Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika
Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta: TIM
Rustam, Mochtar. 2011. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: EGC
Sulistyawati, Ari. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Keahamilan. Jakarta: Salemba
Medika
Siswosudarmo, Risanto,dkk. 2008. Obstetri Fisiologi. Yogyakarta: Pustaka Cendekia

Anda mungkin juga menyukai