ANTENATAL CARE
Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Tahap Stase Keperawatan Maternitas
Disusun Oleh :
PIANI
(0432950920018)
6. Pemeriksaan Leopold
a. Leopold I :
1) Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus
apa yang berada di fundus dan daerah pelvik.
2) Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan terassa
keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa
lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
b. Leopold II
1) Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
2) Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi
abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang
berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba
cembung dan resisten.
c. Leopold III:
1) Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
2) Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di
atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun
perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras,
bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak
beraturan.
d. Leopold IV
1) Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk
ke pintu atas panggul.
2) Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi
abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang
yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru
sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen
yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga
panggul.
7. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :
a. Hiperemisis gravidarum.
b. Hipertensi dalam kehamilan.
c. Perdarahan trimester I (abortus).
d. Perdarahan antepartum.
e. Kehamilan ektopik.
f. Kehamilan kembar.
g. Molahydatidosa.
h. Inkompatibilitas darah.
i. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
j. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. (Bobak, 2004).
8. Pemeriksaan Diagnostic
a. LABORATORIUM
1) Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
2) Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
3) Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
b. USG
1) Jenis kelamin.
2) Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013).
9. Penatalaksanaan
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care
(ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik
baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar
dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya
dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:
a. (Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-
ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
b. Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat
dan merujuknya.
c. Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa
posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul,
untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
d. Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
Untuk mencegah tetanus neonatorum.
Tabel 1 Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Antigen Interval (selang waktu Lama Perlindungan %
minial)
TT 1 Pada kujungan antenatal - -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80
TT 3 1-6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/seumur 99
Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka
bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum.
e. Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan
f. (Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung
normal.
g. (Temu) wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang tepat
kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan.
B. KONSEP SUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian ibu pada masa kehamilan terdiri dari pengkajian riwayat menstruasi,
riwayat obstetri, riwayat kontrasepsi, riwayat penyakit dan operasi, dan riwayat
kesehatan. Adapun pengkajian yang dilakukan berdasarkan diagnosa defisit pengetahuan
yaitu (PPNI, 2016) :
a. Biodata klien : nama klien dan suami, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, suku
bangsa, agama, alamat.
b. Keluhan utama : anamnesa yang perlu diarahkan untuk menggali keluhan utama ibu
hamil, keluhan yang dirasakan oleh ibu tentang kehamilannya
c. Riwayat kesehatan keluarga : data ini meliputi penyakit keluarga yang bersifat
penyakit keturunan (asma, diabetes mellitus, haemophili, keturunan kembar) dan
penyakit kronis
d. Riwayat menstruasi : menarche, lama haid, siklus, jumlah darah haid, dismenorrhae,
keluhan haid, hari pertama haid terakhir (HPHT) guna menentukan taksiran
persalinan (TP).
e. Riwayat obstetri : memberikan informasi mengenai kehamilan sebelumnya agar
perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan saat ini. Riwayat
obstetri pada kehamilan dan persalinan sebelumnya antara lain, gravida, para-
abortus, dan anak hidup (GPAH), berat badan bayi saat lahir dan usia gestasi,
pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan,
jenis anastesi dan kesulitan persalinan, komplikasi maternal, komplikasi pada bayi,
riwayat nifas sebelumnya
f. Riwayat kontrasepsi : penggunaan KB yang lalu, beberapa kontrasepsi dapat
berakibat buruk pada janin, ibu atau keduanya. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum
kelahilan dan berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk
pada pembentukan organ janin
g. Riwayat pola hidup sehari-hari : data yang perlu dikaji pemenuhan kebutuhan
fisiologis dalam kehidupan sehari-hari selama periode kehamilan meliputi :
kebutuhan nutrisi, eliminasi, seksualitas, aktivitas dan istirahat tidur, imunisasi dan
pola gaya hidup (penggunaan zat adiktif, alkohol dan merokok)
h. Riwayat psikososial : pengaruh praktik budaya yang dijalankan oleh keluarga/klien
selama periode kehamilan, penerimaan keluarga terhadap kehamilan, penerimaan
keluarga terhadap kehamilan saat ini, perubahan gambaran diri sehubungan dengan
perubahan postur tubuh selama kehamilan
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul. Adanya
kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya ibu tidak
normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan panggul (kifosis,
skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis (tidak simetris).
b. Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil atau ibu
bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu memiliki
panggul sempit.
c. Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila
dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg,
selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir
kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB yang
berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion,
dan anak besar.
d. Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang
kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
e. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam kehamilan.
Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau lebih, dan/atau
diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi.
2) Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
3) Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini kemungkinan
ada infeksi dalam kehamilan.
4) Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu
mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau
kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
5) Kepala dan Leher
a) Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
b) Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna
kuning/jaundice pada sclera
c) Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
d) Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,
pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
6) Payudara
a) Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar,
agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar
b) Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
c) Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
d) Retraksi akibat adanya lesi
e) Masa atau pembesaran pembuluh limfe
7) Abdomen
a) Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
b) Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12
minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
c) Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan
kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
d) Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
- Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
- Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
- Konsistensi uterus
Leopold II :
- Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
- Menentukan letak punggung janin
- Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
- Menentukan bagian terbawah janin
- Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
- Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
- Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah
masuk PAP
8) Tangan dan kaki
a) Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
b) Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
c) Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau
hiper
9) Pemeriksaan panggul
a) Panggul : genital luar
- Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus
vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada
(warna, konsistensi, jumlah, bau)
- Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista
b) Panggul : menggunakan speculum
- Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah
serviks sudah membuka atau belum
- Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka
c) Panggul : pemeriksaan bimanual
- Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan
(dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)
- Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di
dalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi,
mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.
d) Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
- Dari Janin :
Djj pada bulan ke 4-5
Bising tali pusat
Gerakan dan tendangan janin
- Dari ibu :
Bising Rahim
Bising aorta
Peristaltik usus
e) Pemeriksaan Dalam
- Vaginal Toucher (VT)
- Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
3. Diagnosa Keperawatan
Trimester I
a. Risiko defisit nutrisi dibuktikan dengan ketidakmampuan menelan makanan
b. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi
c. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung kemih
d. Risiko disfungsi seksual dibuktikan dengan faktor ginekologi kehamilan
Trimester II
a. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh
b. Deficit pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan berhubungan dengan kurang
terpapar informasi
c. Resiko cidera pada janin dibuktikan dengan kecemasan yang berlebihan tentang
proses persalinan
Trimester III
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
b. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung kemih
Gangguan pola tidur
4. Intervensi Keperawatan
Dx. Kriteria hasil Intervensi
Risiko defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi Manajemen gangguan makan
dibuktikan dengan selama 3 jam, maka status Observasi :
ketidakmampuan nutrisi membaik, dengan 1. Monitor asupan dan keluarnya
menelan makanan kriteria hasil: makanan dan cairan serta
1. Porsi makan yang kebutuhan kalori
dihabiskan meningkat
2. Pengetahuan tentang Terapeutik :
pilihan makanan yang 1. Timbang berat badan secara
sehat meningkat rutin
3. Pengetahuan tentang 2. Diskusikan perilaku makan dan
standar asupan nutrisi yang jumlah aktivitas fisik yang
tepat meningkat sesuai
4. Nyeri abdomen menurun 3. Lakukan kontrak perilaku
5. Frekuensi makan membaik 4. Damping ke kamar mandi untuk
6. Nafsu makan membaik pengamatan perilaku
memuntahkan kembali makanan
5. Berikan penguatan positif
terhadap keberhasilan target dan
perubahan perilaku
6. Berikan konsekuensi jika tidak
mencapai target sesuai kontrak
Edukasi :
1. Ajarkan pengaturan diet yang
tepat
2. Ajarkan keterampilan koping
untuk penyelesaian masalah
perilaku makan
Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang target berat badan,
kebutuhan kalori, dan pilihan
makanan
Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan intervensi Promosi citra tubuh
berhubungan dengan selama 3 jam, maka citra tubuh Observasi :
perubahan fungsi tubuh meningkat, dengan kriteria 1. Identifikasi harapan citra tubuh
hasil: berdasarkan tahap
1. Verbalisasi perasaan perkembangan
negative tentang tubuh 2. Identifikasi budaya, agama,
menurun jenis kelamin, dan umur terkait
2. Verbalisasi perubahan gaya citra tubuh
hidup menurun 3. Identifikasi perubahan citra
3. Fokus pada penampilan tubuh yang mengakibatkan
masa lalu menurun isolasi social
4. Fokus pada kekuatan masa 4. Mobitor pernyataan kritik
lalu menurun terhadap diri sendiri
5. Respon nonverbal pada 5. Monitor apakah pasien bisa
tubuh membaik melihat bagian tubuh yang
berubah
Terapeutik :
1. Diskusikan perubahan tubuh
dan fungsinya
2. Diskusikan perbedaan
penampilan fisik terhadap harga
diri
3. Diskusikan perubahan akibat
pubertas, kehamilan, dan
penuaan
4. Dikusikan kondisi stress yang
mempengaruhi citra tubuh
5. Diskusikan cara
mengembangkan harapan citra
tubuh secara realistis
6. Diskusikan persepsi pasien dan
keluarga tentang perubahan
citra tubuh
Edukasi :
1. Jelaskan kepada keluarga
tentang perawatan citra tubuh
2. Anjurkan mengungkapkan
gambaran diri terhadap citra
tubuh
3. Anjurkan menggunakan alat
bantu
4. Anjurkan mengikuti kelompok
pendukung
5. Latih peningkatan penampilan
diri
Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi Manajemen nyeri
berhubungan dengan selama 3 jam, maka tingkat Observasi :
agen pencedera fisik nyeri menurun, dengan kriteria 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
hasil: durasi, frekuensi, kualitas,
1. Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri.
2. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri.
3. Gelisah menurun 3. Identifikasi respon nyeri non
4. Kesulitan tidur menurun verbal.
5. Perineum terasa tertekan 4. Identifikasi faktor yang
menurun memperberat dan memperingan
6. Uterus teraba membulat nyeri.
menurun
7. Ketegangan otot menurun Terapeutik:
8. Frekuensi nadi membaik 1. Berikan terapi nonfarmakologis
9. Pola napas membaik untuk mengurangi rasa nyeri
10. Tekanan darah membaik (terapi pijat, terapi musik,
11. Perilaku membaik aromaterapi).
12. Pola tidur membaik 2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan).
3. Fasilitasi istirahat/tidur.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian analgetik.
C. KASUS
Ny. D berusia 33 th datang ke poli obgyn rumah sakit dengan G 1 P0 A0 datang memeriksa
kehamilannya ditemani dengan suaminya dengan keluhan mengalami gangguan pola tidur
karena sering kencing, selama kehamilan trimester III. Klien cemas dengan kehamilannya
yang terus menerus dialaminya karena gangguan pola tidur akibat sering BAK dan
menghadapi persalinan pertamanya, dan klien belum mengetahui tanda-tanda persalinan.
Klien mengatakan Frekuensi kencing pada malam hari 8-9 kali selama kehamilan trimester
III, sehingga menganggu tidur. Tidur malam hanya 4-5 jam. Wajah klien terlihat gelisah
dan tegang saat pemeriksaan. Pemeriksaan fisik didapatkan : TD 110/70 mmHg, N :
90x/m, RR : 20x/m, s : 37 oc, DJJ 140x/m, TFU 28 cm, PUKI persentasi bokong hamil 32
minggu, tidak terdapat anemis
D. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. D
Umur :33 th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
No medrec : 240708
Penanggung Jawab
3) Timbulnya keluhan
Klien mengeluhkan mengalami gangguan pola tidur karena sering kencing.
2. Siklus
Klien mengatakan siklus haidnya teratur
3. Banyaknya
Klien mengatakan banyaknya 70cc
4. Lamanya
Klien mengatakan kalau haid biasanya 4hari
5. HPHT
11 september 2020
6. Keluhan
Klien mengatakan sesekali ketika haid hanya mengeluarkan kecokelatan
tanpa darah
f. Genogram
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
X : Meninggal
: Satu rrumah
g. Kehamilan Sekarang
a. Diagnosa: : G: 1 .P: 0 A: 0
b. Imunisasi:TT1: sudah, TT2: sudah
c. ANC berapa kali:7 kali
d. Keluhan Selama Hamil: kurang tidur, cepat lelah saat beraktifitas
Pengobatan Selama Hamil : Ya
b. Waktu
c. Keluhan
Tidak ada
d. Aspek psikososial
1) Persepsi tentang penyakit ini
Klien merasa senang karena kehamilannya
3) Harapan
Janin dapat terlindung dengan baik agar saat kelahiran bayi sehat yang
diinginkan oleh ibu
4) Keadaan dirumah
Klien mengatakan suaminya sangat siaga
5) Sikap keluarga
Klien mengatakan keluarga menjadi lebih perhatian dengan selalu
memberitahu untuk memeriksakan diri ke rumah sakit
f. Pemeriksaan fisik
i. KU : compos mentis
ii. TTV
a) BB : 57 kg
b) TB : 155 cm
c) LILA : 23 cm
d) TD : 110/70 mmHg
e) N : 82 x/m
f) RR : 18 x/m
g) S : 36o c
iii. Kepala
Simetris, tidak ada benjolan, rambut hitam
iv. Mata
Konjungtivitis ananemis, skelra anikterik
v. Telinga
Simetris, Pendengaran normal, tidak ada cairan keluar
vi. Hidung
Bersih, Simetris, tidak ada cairan yang keluar
vii. Mulut
Bibir tidak kering, tidak ada stomatitis, gigi bersih tidak terdapat karang gigi
dan lubang
viii. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis
ix. Punggung
Simetris, pernapasan vesikuler
x. Respirasi
Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, pernafasan teratur, suara nafas
vesikuler. RR : 18 x/m
xi. Kardiovaskuler
S1 S2 Reguler. N : 82 x/m
xii. Abdomen
a) Inspeksi : perut tmpak besar kedepan, terlihat garis strise, dan linea nigran
b) Palpasi :
Leopold I TFU 28 cm Pada fundus teraba lunak, kurang bundar
dan tidak melenting (bokong).
Leopold II Pada bagian perut kanan ibu teraba bagian keras,
memanjang seperti papan (punggung). Pada bagian
perut kiri ibu teraba bagian-bagian kecil janin
Leopold III Kepala belum masuk PAP
Leopold IV -
c) Auskultasi: DJJ 145x/ mnit
d) Kontraksi : ada pergerakan janin
xiii. Genetalia
Keputihan: -
Lainya sebutkan:-
xiv. Ekstremitas
a) Atas
Tidak ada edema, masih dapat bergerak aktif
b) Bawah
Tidak ada edema, masih dapat bergerak aktif, tidak ada varises
xv. Integumen
Warna kulit cokelat, tidak ada luka pada kulit tubuh, turgor kulit baik
xvi. Persyarafan
Tingkat kesadaran compos mentis, motorik baik, reflek baik, sensorik baik
g. Data penunjang
i. Laboratorium
Hasil belum keluar
ii. USG
Tidak ada
iii. X-ray
Tidak ada
iv. Terapi
Tidak ada
k. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Ds : Gangguan adaptasi kehamilan Gangguan rasa nyaman
- Klien mengatakan ini
kehamilan pertamanya
- Klien mengatakan susah tidur
dimalam hari karena BAK
terus menerus
- Klien mengatakan tidur
malamnya hanya 4-5 jam
Do :
-
- Klien terlihat cemas karena
kehamilan pertamnya
- Wajah klien terlihat gelisah
dan tegang.
- TD 110/70 mmHg,
- N : 82x/m,
- RR : 18x/m.
- S : 36oc
Ds : Kurang kontrol tidur Ganguan pola tidur
- Klien mengatakan susah tidur
dimalam hari karena BAK
terus menerus
- Klien mengatakan tidur
malamnya hanya 4-5 jam
Do :
- Saat ditanya klien mengatakan
gangguan pola tidurnya karena
sering kencing (BAK)
- Wajah klien terlihat gelisah
dan tegang.
- TD 110/70 mmHg,
- N : 82x/m,
- RR : 18x/m.
S : 36oc
Ds : Kurang terpapar informasi Ansietas
- Klien mengatakan ini
kehamilan pertama.
- Klien cemas dengan
kehamilannya yang terus
menerus dialami dan klien
belum mengetahui tanda-
tanda persalinan.
Do :
- Klien terlihat cemas dan
gelisah.
- Klien terlihat tegang
- TD 110/70 mmHg,
- N : 82x/m,
- RR : 18x/m.
- S : 36oc
l. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman berhubungn dengan Gangguan adaptasi kehamilan
b. Gangguan pola tidur berhubunan dengan kurang kontrol tidur
c. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan dengan klien terlihat
cemas dan gelisah
m. Rencana Keperawatan
Dx. Kriteria Hasil Rencana Intervensi
Gangguan rasa nyaman b/d Setelah dilakukan tindakan Perawatan kehamilan
gangguan adaptasi kehamilan keperawatan selama 1 x24 trimester III
jam dilakukan masalah rasa Observasi
nyaman teratasi dengan - Monitor tanda tanda
kriteria hasil: vital
- Gelisah menurun - Ukur tinggi fundus
- Keluhan sulit tidur - Periksa gerakan janin
menurun dan denyut jantung janin
- Pola tidur membaik Terapeutik
- Jaga kuku tetap pendek
dan bersih
- Jaga ke bersihan vulva
dan vagina
- Libatkan keluarga untuk
pemberian dukungan
Edukasi
- Anjurkan menghindari
kelelahan
- Latihan fisik secara
teraktur
- Ajarkan teknik relaksasi
napas dalam
Kolaborasi
Kolaborasi pemeriksaan USG
dan Lab
Terapeutik:
1. Modifikasi lingkungan
(mis. Pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras,
dan tempat tidur)
2. Batasi waktu tidur siang,
jika perlu
3. Fasilitasi menghilangkan
stres sebelum tidur
4. Tetapkan jadwal rutin
5. Lakukan prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan (mis. Pijat,
pengaturan posisi, terapi
akupresur)
6. Sesuaikan jadwal
pemberian obat dan/atau
tindakan untuk
menunjangan siklus tidur
terjaga
Edukasi :
1. Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama saki
2. Ajarkan menepati
kebiasaan waktu tidur
3. Anjurkan menghindari
makanan atau minuman
yang menggangu tidur
4. anjurkan faktor-faktor
yang berkontribusi
terhadap gangguan pola
tidur
ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya
Kolaborasi
Ajarkan keluarga jika perlu
Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi Reduksi ansietas
kurang terpapar informasi selama 1x24 jam, maka Observasi :
tingkat ansietas menurun, 1. Identifikasi saat tingkat
dengan kriteria hasil: ansietas berubah
1. Verbalisasi khawatir 2. Monitor tanda-tanda
akibat kondisi yang ansietas
dihadapi menurun
2. Perilaku gelisah menurun Terapeutik :
3. Perilaku tegang menurun 1. Ciptakan suasana
4. Frekuensi nadi menurun terapeutik untuk
5. Pola tidur membaik menumbuhkan
kepercayaan
2. Temani pasien untuk
mengurangi kecemasan
3. Pahami situasi yang
membuat ansietas
4. Dengarkan dengan penuh
perhatian
5. Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
Edukasi :
1. Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami
2. Informasikan secara
factual mengenai
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
3. Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien
4. Latih teknik relaksasi
n. Implementasi Keperawatan
Waktu/ NO DX Implementasi Paraf
Jam
12/1/2020 1 1. Memonitor ttv Piani
10.00 WIB
2. Mengukur TFU (tinggi fundus uteri)
3. Menghitung DJJ (denyut jantung janin)
4. Memotong kuku
5. Mengedukasi latihan fisik
6. Mengajarkan teknik relaksasi
7. Mengkolaborasi dengan petugas laboratorium
dan radiologi
A. EVALUASI KEPERAWATAN
Waktu NO DX Evaluasi
A:
- masalah aman nyaman teratasi
P:
- latihan fisik dilanjutkan
13/1/2020 2 S:
2.1 WI - Klien mengatakan sudah paham tentang tanda-tanda
B kehamilan
- Klien mengatakan gangguan pola tidurnya mulai membaik
O:
- Klien terlihat lebih tenang
- Klien sudah tidak sulit tidur
A:
Masalah pola tidur teratasi
P:
Melanjutkan intervensi
14/1/2020 3 S:
10.0 WIB - Klien mengatakan cemasnya berkurang setelah mengetahui
tanda-tanda kehamilan
- Klien mengatakan bisa melakukan teknik tarik napas dalam
O:
- Klien terlihat lebih tenang
- Klien terlihat tidak tegang
A:
Masalah pola tidur teratasi
P:
Melanjutkan jadwal aktivitas dan istirahat
ANALISA JURNAL
A. Isi Jurnal
Penulis memilih jurnal yang di tulis oleh Nevy Norma Renityas sebagai jurnal untuk di
analisis. Jurnal tersebut di terbitkan di Bandung pada tahun 2016 dengan judul
“EFEKTIFITAS ACUYOGA TERHADAP KELUHAN INSOMNIA PADA IBU
HAMIL TRIMESTER1 III DIMASYARAKAT AGRIKULTURE TRADITIONAL
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS NGANCAR KABUPATEN KEDIRI”.
Metode yang di gunakan dalamn jurnal penelitian ini adalah dengan menggunakan
pretest posttest designt dengan teknik consecutive sampling. dengan 40 responden yang
terbagi menjadi 4 kelom- pok masing-masing kelompok sebanyak 10 respon- den yang
diberikan perlakuan teknik acuyoga selama 4x dalam 2 minggu.
Berdasarkan hasil penelitian didadapt kan ba hwa pelaksanaan terapi acuyoga berjalan dengan
lancar dan baik selama dilakukan 4x selama 2 minggu. sebelum dilakukan acuyoga menunjukkan
bahwa sebagian besar responden mengalami Subthreshold insomnia sebesar 24 responden.
Sesudah di lakukan acuyoga sebagian besar responden tidak ada insomnia yang signifikan secara
klinis sebesar 36 responden. Hal ini dikarenakan karena ibu hamil yang melakukan terapi
acuyoga membantu ibu lebih rileks sehingga kualitas tidur terpenuhi sehingga peneliti
menyimpulkan teknik acuyoga dapat dijadikan sebagai terapi nonfarmakologi yang efektif untuk
mengatasi insomnia bagi ibu hamil.
B. Kelebihan Jurnal
Kelebihan pada jurnal yang di tulis oleh Nevy Norma Renityas adalah mencantumkan
lama waktu terapi acupresure, kapan waktu terapi dilakukan serta alat ukur yang
digunakan dan menjelaskan cara terapi acuyoga.
C. Kekurangan Jurnal
Kekurangan pada jurnal yang di tulis oleh Nevy Norma Renityas adalah adalah tidak
dijelaskan apakah intervensi ini dilakukan secara bersamaan atau tidak, dan untuk yoganya
sendiri tidak di jelaskan berapa lama dalam intervensi
D. Implentasi pada Klinik
Sesuai dengan jurnal yang ditulis oleh Nevy Norma Renityas, implementasi yang
dilakukan dalam jurnal tersebut adalah menerapkan teknik acuyoga. Acuyoga yaitu
kombinasi dari acupresure dan yoga. Dimana, pada penelitian ini melakukan acupresure
yang merupakan pijatan pijatan yang halus di titik- titik non merdian yang berfungsi untuk
menormalkan mekanisme dan respon homeostatik dan meka nisme ditubuh responden.
Acupresure pada penelitian ini setelah melaku kan yoga dan meditasi. Pijatan-pijatan pada
titik- titik Pai Hui, Yin Tang, Ting Kung, Tay Yang, Teu Wei, I Fung, I Fung Ce. Masing-
masing titik ini dilakukan penekanan, pengetukan dan pijatan yang lembut selama 1-5
menit, sehingga dapat memberikan efek relaksasi yaitu dapat mengurang keluhan seperti
sakit kepala, vertigo, migrain, meningkatkan konsentrasi, mengatur nafsu makan dan
minum, melancarkan peredaran darah (Wong,2011).
Sedangkan yoga dalam penelitian ini menggunakan gerakan surya namaskar dimana,
gerakan ini dilakukan secara perlahan dan teratur, pernafasan yang teratur serta meditasi
yang diiringi musik klasik, sehingga dapat membuat responden menjadi rileks bahkan
tertidur saat meditasi.
Daftar Pustaka
Marjati dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jogjakarta: Nuha
Medika.
Wagiyo & Putrono. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, dan Bayi Baru Lahir
Fisiologi & Patologis. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET
Wong, Ferry. 2011. Acuyoga Kombinasi Akupresure dan Yoga. Penebar Plus. Jakarta.