Dinda Nursyiam
Fatihah
Lely Pangastuti
Oktavia Budianti
Ali lahir sekitar 13 Rajab 23 SH/599 Masehi – wafat 21 Ramadan
40 Hijriah/661 Masehi dari nasab dan keturunan yang terbaik
dan termulia. Ayahnya adalah Abu Thalib; tokoh besar Quraisy.
Kakeknya adalah Abdul Mutthalib; pemimpin kota Mekkah setelah
menjadi tokoh utama Bani Hasyim.
Ia selalu bersama Rasulullah di masa-masa sulit maupun senang, begitu juga pada
masa perang maupun damai. Kebersamaannya dengan Rasulullah membuatnya
senantiasa berakhlak dengan akhlak Rasulullah. Ia memahami agama dari
Rasulullah dan mempelajari apa yang diturunkan Jibril kepadanya. Tak ayal, Ali
terkenal sebagai sahabat yang paling paham agama, paling layak menghakimi
dengan aturan-aturan syariat, yang paling menjaga agama, yang paling layak
mendakwahi orang lain, paling teliti dalam memberikan pendapat dalam masalah
agama dan yang paling mendekati kebenaran.
• Ali bin Abi Thalib adalah yang paling berilmu,
paling berpengalaman, bijaksana dan
pengkritik yang sangat paham. Perasaannya
sangat halus, jiwanya suci dan bersih, emosinya
terkendali, pandangannya tajam, jalan yang
dicarinya adalah yang terbaik, pemahamannya
sangat cepat, ingatannya kuat dan mengenal
benar apa yang penting.
Surat Al-Furqon ayat 23