Anda di halaman 1dari 18

EXTRACORPOREAL SHOCK WAVE LITHOTRIPSY

OLEH
PUTU DEVA PRIHANANTA (18081001)

PRODI TEKNOLOGI ELEKTROMEDIK

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL

DENPASAR

2021
EXTRACORPOREAL SHOCK WAVE LITHOTRIPSY

Diajukan kepada
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
Untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Radiologi

OLEH
PUTU DEVA PRIHANANTA (18081001)

PRODI TEKNOLOGI ELEKTROMEDIK

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL

DENPASAR

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tidak terhingga dihaturkan ke hadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya tulisan
yang berjudul “Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy” dapat diselesaikan sesuai
harapan.
Tulisan ini disusun dengan mengerahkan segala pemikiran dan upaya yang
ada, termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak, baik
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya disampaikan kepada:
1. Bapak Putu Aries Ridhana Arimbawa, ST., MT., Ketua Program Studi Teknologi
Elektromedik yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis selama studi
dan penyusunan karya tulis ini;
2. I Dewa Ayu Putu Widya Artati., S.T., M.T., pengampu mata kuliah Diagnostik
pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2020/2021;
3. Rekan-rekan seangkatan pada Prodi Teknik Elektromedik, Universitas Bali
Internasional yang banyak berkontribusi;
4. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian karya tulis ini.

Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari yang sempurna. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan menulis,
mencari sumber dan pengalaman. Oleh karena itu, segala kritik dan saran perbaikan
sangat diharapkan. Semoga karya tulis ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembaca.

Denpasar, 12 Mei 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3

2.1 Pengertian Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy............................................. 3

2.2 Teknik dan Teknologi Pembangkitan Shock Wave Generator.......................... 4

2.3 Jenis – Jenis Prosedur Operasi Batu Ginjal......................................................... 5

2.4 Wiring Diagram ESWL......................................................................................... 7

2.5 Blok Diagram ESWL............................................................................................. 7

2.6 Penjelasan Blok Diagram dan Wiring Diagram................................................ 8

BAB III PENUTUP................................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 9

3.2 Saran.................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit batu ginjal adalah keadaan yang patologis dikarenakan adanya massa
keras layaknya batu yang terbentuk di daerah sistem pelvikalises ginjal, sehingga
dapat menyebabkan nyeri, perdarahan bahkan infeksi. Batu ginjal merupakan masalah
kesehatan yang sering ditemui, baik di Indonesia maupun di dunia. Penyakit ini
merupakan tiga penyakit terbanyak di bidang urologi selain infeksi saluran kemih dan
pembesaran prostat benigna. Di Amerika Serikat 5-10% penduduknya menderita
penyakit ini, sedangkan di seluruh dunia rata-rata terdapat 1-12% penduduk yang
menderita batu saluran kemih. Di Indonesia prevalensi penyakit batu ginjal
meningkat seiring bertambahnya umur sekitar 1,3% (Badan Litbangkes, 2013).
Penatalaksanaan batu ginjal dilakukan dengan cara medikamentosa,
dipecahkan dengan Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (ESWL), melalui tindakan
endourologi, bedah laparoskopi, atau pembedahan terbuka (Purnomo, 2014). Diantara
pilihan tatalaksana tersebut, yang paling sering digunakan adalah ESWL karena
merupakan terapi dengan prosedur yang sederhana, aman dan non-invasif untuk batu
saluran kemih yang umumnya tidak memerlukan anastesi umum.
ESWL atau yang sering disebut dengan “Terapi Gelombang Kejut”
merupakan terapi yang bertujuan untuk memecah batu yang besar hingga hancur
menjadi partikel kecil, sehingga dapat dikeluarkan melewati ureter tanpa
menyebabkan rasa sakit yang signifikan. Gelombang kejut akan diberikan dari luar
tubuh dan ditransmisikan kedalam tubuh yang difokuskan pada batu di ginjal maupun
di ureter, jika batu ini terus dihancurkan dengan gelombang kejut maka batu akan
terdisintegrasi menjadi pecahan-pecahan yang akan secara spontan keluar bersama
urin. Oleh karena itu, ESWL saat ini telah menjadi metode yang paling umum dalam
tatalaksana aktif batu saluran kemih.

1
1
2

1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang diatas adapun rumusan masalah dari pembahasan


yang akan penulis bahas yaitu:

1. Apa itu alat ESWL?


2. Apa saja teknik dan teknologi pembangkitan shock wave generator?
3. Apa saja jenis – jenis prosedur operasi batu ginjal?
4. Bagaimana wiring dan blok diagram alat ESWL?
5. Bagaimana penjelasan cara kerja alat ESWL?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin
dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah:

1. Untuk mengetahui alat ESWL.


2. Untuk mengetahui teknik dan teknologi pembangkitan shock wave
generator.
3. Untuk mengetahui jenis – jenis prosedur operasi batu ginjal.
4. Untuk mengetahui wiring dan blok diagram alat ESWL.
5. Untuk mengetahui penjelasan cara kerja alat ESWL.

1.4 Manfaat Penulisan

Dari tujuan yang diharapkan penulis dalam karya tulis ini, dapat ditarik
beberapa manfaat baik untuk pembaca maupun penulis sendiri, yaitu :

1. Bagi pembaca karya tulis ini dirasakan dapat menambah pengetahuan


tentang peralatan radiologi, diharapkan pembaca dapat  lebih memahami isi
dari karya tulis ini. 
2. Bagi Penulis karya tulis ini menjadi suatu pembelajaran, sebagai
pengetahuan kami untuk lebih mengetahui peralatan radiologi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy

Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) adalah tindakan untuk


menangani penyakit batu ginjal. Prosedurnya akan memecah batu yang ditembakkan
dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut, yang dapat memecah batu
menjadi pecahan yang halus. Dengan begitu, pecahan tersebut dapat keluar bersama
dengan air seni.

Melalui ESWL ini, batu ginjal atau kumpulan senyawa mineral dan garam
yang menumpuk di dalam ginjal bisa dibuang tanpa pembedahan (noninvasif).
Tindakan ESWL ini menggunakan alat yang dapat memancarkan gelombang kejut.
Gelombang kejut ini akan dikonsentrasikan di sekitar ginjal. Tujuannya untuk
menghancurkan batu ginjal menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil.

3
3
4

2.2 Teknik dan Teknologi Pembangkitan Shock Wave Generator

Pada saat ini berbagai teknik dan teknologi dalam pembangkitan dan eksitasi
gelombang kejut dan cara memfokuskannya dapat digolongkan sebagai berikut:

1. SISTEM ELEKTROMAGNETIC (EMAS)

Sebagai sumber untuk energy akustik dapat menggunakan prinsip induksi dari
perubahan medan elektromagnetik (Electro Magnetic Accustic Source). Tabung
gelombang kejut terdiri dari kumparan pipih dan dilekatkan pada penyangga yang
kemudian dicelupkan dalam resin (seperti vernis), sehingga membentuk lapisan
isolasi.

Kumparan ini dipisahkan oleh lapisan isolasi (polyester film) setebal 0,5 mm
dengan membrane logam (bronze), dan konstruksi membentuk suatu transformator
dengan bagian sekunder terhubung singkat. Apabila pulsa arus dari muatan kapasitor
dialirkan kekumparan tersebut maka akan menimbulkan perubahan medan magnet
dan menginduksi arus pada membrane logam (eddy current), dimana arus ini juga
akan menimbulkan medan magnit. Kedua medan magnit ini akan saling tolak
menolak dan mengakibatkan membrane logam mengeluarkan kejutan mekanik yang
kemudian menjadikan sumber gelombang kejut.

2. SISTEM PIEZOELEKTRIK

System ini menggunakan prinsip efek piezoelektrik sebagai tranduser, sumber


akustik dapat dibangkitkan dengan jalan memberikan energy listrik ke bahan atau
material yang mempunyai sifat piezoelektrik. Pemberian pulsa tegangan pada
elemen-elemen piezo akan membangkitkan pulsa tekanan pemampatan yang
kemudian membentuk gelombang kejut dalam perambatannya kearah titik focus dari
cawan.
4
5

3. SISTEM SPARK GAP

System pembangkit gelombang kejut dengan cara ini adalah yang diterapkan
pada pesawat ESWL pertama. Energy listrik dari capacitor secara cepat dialirkan
antara kedua electrode Spark Gap dalam air yang merupakan konduktor. Suhu air
akan naik secara cepat mencapai ribuan celcius dan akan terbentuk uap dan kemudian
plasma. Ekspansi yang mendadak dari gas akan menyebabkan terbentuknya pulsa
tekanan pemampatan yang diikuti tekanan perenggangan dan terbentuklah gelombang
kejut.

2.3 Jenis – Jenis Prosedur Operasi Batu Ginjal

Terdapat beberapa jenis prosedur operasi batu ginjal yang biasanya dilakukan.
Masing-masing operasi memiliki keunggulan yang berbeda.

1. Shock Wave Lithotripsy (SWL)

Operasi SWL efektif menghancurkan batu berukuran kecil dan sedang.


Pemasangan stent membantu mengalirkan potongan batu keluar. Kelebihan dari
operasi SWL adalah tidak ada sayatan yang dilakukan pada kulit dan nyeri
pascaoperasi yang dialami cenderung minimal. Risiko Efek samping yang dapat
terjadi akibat operasi batu ginjal ini antara lain perdarahan, infeksi, kerusakan ginjal,
dan hambatan pada urine akibat batu.

2. Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL)

Tindakan ESWL menggunakan alat yang dapat memancarkan gelombang


kejut. Gelombang kejut ini akan dikonsentrasikan di sekitar ginjal. Tujuannya untuk
menghancurkan batu ginjal menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil. Ukuran batu
ginjal yang bisa dihancurkan dengan ESWL biasanya adalah yang
berdiameter kurang dari 2 sentimeter. Pembuangan endapan kristal-kristal yang
5

berdiameter lebih dari 2 sentrimeter akan disarankan melalui prosedur penanganan


batu ginjal lainnya.
6

3. Ureteroskopi (URS)

Uretroskopi (URS) merupakan prosedur pengangkatan batu ginjal di ginjal


dan ureter. Operasi batu ginjal dengan URS dilakukan dengan memasukkan sebuah
alat berbentuk selang elastis dengan kamera di ujungnya untuk mencari dan
mengambil batu.

4. Percutaneous Nephrolithotomy atau Nephrolithotripsy (PCNL)

Pada batu berukuran besar, pilihan operasi yang dapat dilakukan adalah
PCNL. PCL adalah prosedur operasi batu ginjal dengan laser bergelombang tinggi
yang ditembakkan oleh tabung kecil untuk memecahnya hingga hancur. Operasi ini
dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada pinggang sisi samping.

5. Bedah terbuka

Saat ini, bedah terbuka sudah jarang digunakan sebagai pilihan untuk penyakit
batu ginjal. Tindakan ini dilakukan apabila batu berukuran sangat besar atau operasi
lain tidak berhasil untuk mengeluarkan batu. Operasi ini juga dapat dilakukan apabila
terdapat batu yang tersumbat di ureter, batu menghambat aliran urine, terjadi
perdarahan atau infeksi, dan nyeri yang dialami sangat hebat.
7

2.4 Wiring Diagram ESWL

2.5 Blok Diagram ESWL


8

2.6 Penjelasan Blok Diagram dan Wiring Diagram

Penjelasan dari blok diagram di atas yaitu power supply akan memberikan
supply daya yang cukup kepada alat, shock wave head dan high voltage switch akan
bekerja sesuai dengan ginjal kanan atau kiri yang akan di lakukan penghancuran batu.
Setelah capasitor diisi oleh high voltage power supply yang bervariasi biasanya 13
KV dan 19 KV, setelah itu spark gap ditrigger dengan besar tegangan trigernya 300
Volt, trigger dapat dilakukan secara continue dengan frekuensi 1,5 Hz atau
diserasikan dengan respirasi pasien, karena pada saat pasien bernafas ginjal akan naik
turun setinggi 2 cm sampai 4 cm. X-ray source akan menembakan sinar x yang
diarahkan ke image intensifier untuk dapat melihat kondisi ginjal yang di tampilkan
pada display.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) adalah tindakan untuk


menangani penyakit batu ginjal. Prosedurnya akan memecah batu yang ditembakkan
dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut, yang dapat memecah batu
menjadi pecahan yang halus. Dengan begitu, pecahan tersebut dapat keluar bersama
dengan air seni.

Terdapat beberapa jenis prosedur operasi batu ginjal yang biasanya dilakukan.
Masing-masing operasi memiliki keunggulan yang berbeda.

1. Shock Wave Lithotripsy (SWL)


2. Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL)
3. Ureteroskopi (URS)
4. Percutaneous Nephrolithotomy atau Nephrolithotripsy (PCNL)
5. Bedah terbuka

3.2 Saran

Ada baiknya kita mempelajari tentang alat – alat medis, dikarenakan alat –
alat medis tersebut dapat membantu manusia untuk menyembuhkan atau mensupport
manusia agar bisa bertahan hidup.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.upnvj.ac.id/5374/2/BAB%20I.pdf. Diakses pada tanggal 12 Mei


2021
https://www.halodoc.com/kesehatan/extracorporeal-shock-wave-lithotripsy. Diakses
pada tanggal 12 Mei 2021
https://www.researchgate.net/figure/Modified-discharge-circuit-of-a-Piezolith-2300-
Richard-Wolf-GmbH-Knittlingen-Germany_fig2_10995328. Diakses pada
tanggal 12 Mei 2021
https://www.sehatq.com/artikel/operasi-batu-ginjal. Diakses pada tanggal 12 Mei
2021
https://www.researchgate.net/figure/Schematic-of-Lithotripsy_fig1_313153464. Diak
ses pada tanggal 12 Mei 2021
https://cdn.discordapp.com/attachments/766878871974051874/842038302030954536
/349071577-Eswl-Faris.pptx. Diak ses pada tanggal 12 Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai