INVESTIGASI INSIDEN
MESIN ANESTESI DAN DEFIBRILLATOR
OLEH
PUTU DEVA PRIHANANTA (18081001)
DENPASAR
2021
LAPORAN
INVESTIGASI INSIDEN
MESIN ANESTESI DAN DEFIBRILLATOR
Diajukan kepada
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
Untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah K3
OLEH
PUTU DEVA PRIHANANTA (18081001)
DENPASAR
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tidak terhingga dihaturkan ke hadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya tulisan
yang berjudul “Investigasi Insiden Mesin Anestesi dan Defibrilator” dapat
diselesaikan sesuai harapan.
Tulisan ini disusun dengan mengerahkan segala pemikiran dan upaya yang
ada, termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak, baik
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya disampaikan kepada:
1. Bapak Putu Aries Ridhana Arimbawa, ST., MT., Ketua Program Studi Teknologi
Elektromedik yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis selama studi
dan penyusunan karya tulis ini;
2. Dewa Ayu Sri Santiari, ST., MT., pengampu mata kuliah K3 pada Semester
Ganjil Tahun Akademik 2020/2021;
3. Rekan-rekan seangkatan pada Prodi Teknik Elektromedik, Universitas Bali
Internasional yang banyak berkontribusi;
4. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian karya tulis ini.
Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari yang sempurna. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan menulis,
mencari sumber dan pengalaman. Oleh karena itu, segala kritik dan saran perbaikan
sangat diharapkan. Semoga karya tulis ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 3
2.2 Insiden Alat, Penyebab Insiden, dan Akibat Insiden Alat Medis.................. 4
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 11
3.2 Saran..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ada juga alat medis yang digunakan untuk menenangkan pasien pada saat
operasi berlangsung, yang menggunakan metode pemberian obat bius ke pasien
dengan cara dihirup yaitu mesin anestesi. Mesin ini banyak digunakan pada ruangan
operasi, jadi mesin ini dioperasikan pada saat sebelum operasi berlangsung.
Manfaatnya agar pasien tidak merasakan kesakitan pada saat dioperasi. Disini penulis
akan membahas penyebab insiden/kecelakaan dari kedua alat diatas, beserta dengan
akibat dari kecelakaan yang dihasilkan.
1
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin
dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah:
1.4 Manfaat Penulisan
Dari tujuan yang diharapkan penulis dalam karya tulis ini, dapat ditarik
beberapa manfaat baik untuk pembaca maupun penulis sendiri, yaitu :
PEMBAHASAN
Mesin anestesi yaitu alat medis yang digunakan untuk menjalankan proses
pembiusan kepada pasien yang akan ditangani dalam bentuk aliran gas, misalnya saat
akan dikakukannya operasi. Gas yang dihasilkan mesin anestesi ini akan dihirup oleh
pasien.
AED (automated external defibrillator) adalah sebuah alat medis yang dapat
menganalisis irama jantung secara otomatis dan memberikan kejutan listrik untuk
mengembalikan irama jantung jika dibutuhkan. Alat ini berfungsi untuk
menolong orang yang mengalami henti jantung.
3
4
2.2 Insiden alat, Penyebab Insiden, dan Akibat Insiden Alat Medis
Insiden yang terjadi yaitu pasien keracunan pasca operasi. Penyebab insiden
yaitu dokter salah memberikan dosis obat anestesi kepada pasien. Akibat dari insiden
tersebut yaitu pasien menerima lebih banyak obat anestesi yang di salurkan oleh
mesin anestesi, yang menyebabkan pasien keracunan akibar overdosis obat anestesi.
Insiden yang terjadi yaitu akibat keerroran alat defibrillator 1 nyawa pasien
tidak dapat terselamatkan. Penyebab insiden yaitu alat tidak terkalibrasi dengan benar
oleh petugas kalibrasi. Akibat dari insiden tersebut adalah setingan pada alat berbeda
jauh dengan output yang dikeluarkan pada alat. Sehingga setelah di setting, pada saat
digunakan jantung yang akan dikejutkan oleh alat mengalami tekanan yang kecil
sehingga menyebabkan jantung tidak terpompa.
1. Mesin Anestesi
INFORMASI ADMINISTRASI
Putu Desta Adi Mandalika Putu Deva Prihananta, ST., MT.
Tanggal Laporan: 1 Januari 2021
Nomor Surat Laporan Dari Pabrikan: 34
Jenis Laporan:
Laporan awal
o Laporan tindak lanjut dari laporan sebelumnya
o Kombinasi laporan awal dan akhir
o Laporan akhir
Apakah Insiden Tersebut Menyebabkan Ancaman Serius Bagi Kesehatan
Masyarakat?
Ya
o Tidak
Klasifikasi Insiden:
Kematian
o Menyebabkan gangguan kesehatan
o Sama seperti laporan insiden sebelumnya
INFORMASI PENYEDIA ALAT KESEHATAN
5
Analisa Awal Pabrikan: Kesalahan user memberikan dosis obat kepada pasien.
Tindakan Perbaikan/Tindakan Pencegahan Yang Dilaksanakan Oleh Pabrikan: -
Laporan Lengkap Akan Diserahkan Pada Tanggal: 6 Januari 2021
HASIL INVESTIGASI FINAL DARI PRODUSEN
Hasil Analisa Produsen Alat Alat tidak mengalami kerusakan, tetapi
user salah memberikan dosis obat anestesi
yang dimasukkan ke alat sehingga pasien
mengalami overdosis obat anestesi yang
mengakibatkan pasien keracunan.
Tindakan Perbaikan/Tindakan User harus lebih teliti memberikan dosis
Pencegahan/Tindakan Keselamatan obat ke pasien.
Yang Akan Dilakukan
Jadwal Untuk Pelaksanaan Tindakan 7 Januari 2021
Perbaikan/Tindakan Pencegahan,
Tindakan Keselamatan
Tanggapan Final Dari Pabrikan Alat tidak diperbaiki
Investigasi Selanjutnya -
Apakah Produsen Menyadari Insiden o Ya
Serupa Dengan Jenis Perangkat Medis Tidak
Dengan Akar Yang Sama?
Jumlah Insiden Serupa 5
KOMENTAR
Sebaiknya user/dokter lebih teliti lagi, untuk pemberian dosis kepada pasien
melewati mesin anestesi, agar tidak terulang lagi kejadian yang tidak diinginkan.
2. Defibrillator
INFORMASI ADMINISTRASI
Gede Kresna Aditya Putu Deva Prihananta, ST., MT.
Tanggal Laporan: 2 Januari 2021
Nomor Surat Laporan Dari Pabrikan: 31
Jenis Laporan:
Laporan awal
o Laporan tindak lanjut dari laporan sebelumnya
o Kombinasi laporan awal dan akhir
o Laporan akhir
8
Kelas:
o Peralatan Kesehatan Kelas III
Peralatan Kesehatan Kelas IIb
o Peralatan Kesehatan Kelas IIa
o Peralatan Kesehatan Kelas I
Sistem Nomenklatur: GMDN
Kode Nomenklatur: 35498
Penamaan Nomenklantur: Peralatan Life Support
Nama Komersial/Merek: Bene Heart
Nomor Model: D6 Nomor Katalog: -
Nomor Seri: 9378 Nomor Lot/Batch: -
Nomor Versi Software: 7893
Tanggal Produksi: 5 Januari 2018 Tanggal Kadaluarsa: 8 Tahun
Tanggal Pemasangan Implan: - Tanggal Masa Berlaku Implan: -
Aksesoris/Alat Terkait: -
Nomor ID Notified Body (NB): -
INFORMASI INSIDEN
Nomor Laporan Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan : 10
Tanggal Ditanggapinya Insiden Oleh Pabrikan: 4 Januari 2021
Tanggal Terjadinya Insiden : 31 Desember 2020
Narasi Deskripsi Insiden: Defibrillator tidak memberikan output sesuai yang
disetting di alat sehingga kejut listrik yang diberikan tidak maksimal yang
menyebabkan jantung tidak terpompa.
Jumlah Pasien Terkena: 1 Jumlah Peralatan Kesehatan Yang
Mengalami Insiden: 1
Lokasi Insiden Terjadi: Rumah Sakit Sanglah, Mawar No.4
Yang Mengoprasikan Peralatan Kesehatan Pada Saat Terjadinya Insiden:
Tenaga Kesehatan
o Lain-lain
o Pasien
Pemakaian Peralatan Kesehatan: o Penggunaan kembali dari
o Awal Penggunaan peralatan medis sekali pakai
Peralatan kesehatan yang dapat o Alat yang disservice
dipakai berulang kali ulang/dirakit
o Lain-lainnya o Catatan masalah penggunaan
sebelumnya
INFORMASI PASIEN
Kondisi Pasien Setelah Insiden: Meninggal
Tindakan Yang Diambil Oleh Fasilitas Kesehatan Terhadap Pasien Yang Terkena
Insiden: Diberikan perawatan intensive kepada pasien.
10
3.2 Saran
Kita harus lebih banyak mempelajari tentang alat – alat medis salah satunya
adalah alat mesin anestesi dan defibrillator, mesin anestesi ini digunakan untuk
memberikan bius kepada pasien dan defibrillator digunakan untuk memacu jantung
pasien. Karena dengan kita mempelajari lebih banyak maka pengetahuan kita akan
semakin luas.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/begini-cara-menggunakan-alat-aed-yang-benar. Diakses
pada tanggal 16 Januari 2021.
https://agmmedica.com/mesin-anestesi-dalam-dunia-medis/. Diakses pada tanggal 16
Januari 2021.
https://docplayer.info/60201221-Tugas-makalah-defibrillator.html. Diakses pada
tanggal 16 Januari 2021.
https://studylibid.com/doc/164051/1-bab-i-pendahuluan-latar-belakang-anestesi-adala
h-hilangnya. Diakses pada tanggal 16 Januari 2021.