Anda di halaman 1dari 6

Nama : Putu Deva Prihananta

NIM : 18081001

Prodi : TEM

LAPAROSCOPY

Laparoskopi atau peritoneoskopi adalah pemeriksaan bagian dalam rongga


perut atau panggul untuk diagnosis atau pengobatan (atau keduanya) dari sejumlah
penyakit dan kondisi. Keunggulan dari laparoskopi adalah hanya diperlukan sayatan
kecil. Itulah sebabnya mengapa laparoskopi juga disebut sebagai "operasi lubang
kunci."

Laparoskopi akan memeriksa bagian dalam rongga perut atau panggul


menggunakan tabung kecil (laparoskop) bercahaya yang dimasukkan melalui sayatan
kecil. Laparoskop juga dilengkapi dengan kamera serat optik atau peralatan bedah
kecil (atau dilengkapi keduanya).

1
Beberapa masalah kesehatan yang mungkin dapat didiagnosis atau diobati
dengan laparoskopi antara lain:

1. Infertilitas wanita - dengan laparoskopi, dokter dapat memeriksa masalah


seperti jaringan parut, endometriosis dan tumor fibroid, dan untuk melihat
apakah uterus (rahim), tuba fallopi dan ovarium abnormal sehingga
menyebabkan infertilitas.
2. Masalah lain sistem reproduksi wanita - termasuk prolapse dasar panggul dan
vagina. Beberapa jenis histerektomi dapat dilakukan dengan menggunakan
operasi laparoskopi.
3. Kehamilan ektopik - embrio berada dan tumbuh di dalam tuba fallopi. Jika
tidak diangkat dengan operasi, embrio yang terus tumbuh pada akhirnya akan
memecahkan tuba fallopi.
4. Adhesi - adanya jaringan parut di dalam rongga panggul.
5. Penyakit pada sistem saluran kemih - laparoskopi dapat digunakan untuk
menyelidiki atau mengobati (atau keduanya) kondisi kanker dan non-kanker
dari ginjal, penyumbatan ureter, penyakit kandung kemih, dan inkontinensia.
6. Kanker organ dalam - kanker hati dan pankreas dapat didiagnosis dengan
menggunakan laparoskopi. Laparoskopi juga dapat digunakan untuk beberapa
jenis kanker kolorektal (kanker yang tumbuh pada usus besar atau rektum).
7. Asites - atau cairan di dalam rongga perut; laparoskopi dapat membantu
menentukan penyebabnya.
8. Masalah lain - organ yang sakit (seperti kantong empedu dan usus buntu)
dapat diangkat dengan laparoskopi; hernia juga dapat diperbaiki dengan
laparoskopi.

2
Yang mungkin terjadi setelah prosedur laparoskopi:

1. Nyeri di sekitar lokasi sayatan. Biasanya dokter sudah meresepkan obat


penghilang rasa sakit
2. Nyeri bahu, disebabkan oleh gas yang dipompa ke dalam rongga perut
3. Sensasi perut kembung
4. Mual
5. Kram perut
6. Sembelit
7. Untuk laparoskopi panggul saja, mungkin ada pendarahan ringan atau
keluarnya cairan dari vagina
8. Pasien biasanya tidak disarankan untuk pulang segera setelah laparoskopi
karena obat yang diberikan sebelum prosedur
9. Sebagian besar gejala operasi laparoskopi sembuh dalam satu atau dua hari.

Cara kerja laparoscopy yaitu:

Pita silikon yang dapat disesuaikan diletakkan di sekeliling perut bagian atas
dan dijahit pada tempatnya, menciptakan kantong kecil di bagian atas perut yang akan
menahan hanya 4 ons (1/2 gelas) makanan. Balon di bagian dalam pita diletakkan

3
menghadap dinding perut. Balon ini dihubungkan melalui selang ke sebuah ‘porta’.
Porta ini ditanamkan di bawah kulit dan dilindungi oleh otot dinding abdominal.

3
Porta ini dapat diakses melalui kulit dengan jarum khusus. Menyuntikkan
cairan ke dalam porta memungkinkan dokter bedah untuk menggelembungkan balon,
menyebabkan pita mengencang di sekitar perut, memperlambat aliran
makanan melalui pita. Prosedur ini ‘dapat disesuaikan’ karena pita dapat diperketat
atau diperlonggar dengan mengatur jumlah cairan yang mengisi porta.

Cara pemeliharaan alat laparoscopy:

1. Bersihkan alat sesudah dan sebelum digunakan


2. Pastikan alat bekerja dengan baik sebelum menyimpan
3. Simpan alat di tempat yang kering tidak lembab agar alat tidak jamuran
4. Periksalah alat 3 bulan sekali dan pastikan komponen pada alat bekerja
dengan baik

4
DAFTAR PUSTAKA

https://www.medkes.com/2018/03/laparoskopi-kegunaan-prosedur-dan-
komplikasi.html. Diakses pada tanggal 24 Juni 2020

https://alatkesehatandibali.wordpress.com/tag/laparoscopy/. Diakses pada tanggal 24


Juni 2020

https://www.medkes.com/2018/03/laparoskopi-kegunaan-prosedur-dan-komplikasi.html.
Diakses pada tanggal 24 Juni 2020

https://www.halodoc.com/kesehatan/laparoskopi. Diakses pada tanggal 24 Juni 2020

Anda mungkin juga menyukai