Anda di halaman 1dari 4

Nama : Suhardi

NIM : E1041161055
Matkul : Kebijakan Sosial
Tugas : UAS

Jawaban UAS:

1. Menurut saya Kebijakan sosial secara khusus dilakukan oleh pemerintah dimana kebijakan
itu merupakan suatu program dari pemerintah yang dikeluarkan secara khusus atau istimewa,
tidak untuk umum dalam artian program itu untuk sebagian orang saja yang sangat
memerlukan bantuan pemerintah. Seperti sekarang kita masih dalam pandemi wabah covid-
19, jadi pemerintan mengeluarkan kebijakan atau program untuk membantu masyarakat
miskin yang berupa bantuan sembako, dan bantuan tunai bagi orang miskin. Sedangkan
Kebijakan sosial secara umum adalah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk semua
orang, misalnya dalam berkendara motor, masyarakat diwajibkan untuk memiliki SIM. Jadi
perbedaanya adalah kebijakan sosial secara khusus itu kebijakan yang dikeluarkan
Pemerintah hanya untuk orang tertentu saja. Sedangkan kebijakan sosial secara umum
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk semua orang atau banyak orang dengan unsur
kesejahteraan dan keadilan sosial.

2. A.) Malaysia memiliki tingkat kemajuan ekonomi tertinggi diantara Negara-neagara yang
tergolong dalam Kluster 1 dan kluster 2. Investasi pembangunan sosial merupakan bagian
esensial yang diterapkan dalam pembangunan. Beberapa Program Jaminan sosial di Malaysia
adalah seperti kecelakaan kerj dan pensiunn cacat, jaminan sosial untuk pegawai sipil
kerajaan serta khusus untuk anggota angkatan tentara. Jadi ada yang dinamakan Social
Security Organization (Sosco) atau pertumbuhan Kemalangan Sosial, sebagai program
asuransi kecelakaan kerja dan pensiun cacat bagi pekerja swasta. Selain itu ada pula Armed
Forces Saving Board atau Lembaga Tabung Angkatan Tentara sebagai program pensiun
personel militer yang dibiayai dengan APBN,
B.) Philipina. Philipina jika kita melihat Pembangunan di ASEAN, negara yang tergolong
kluster 2 atau Negara Berkembang, yang pada umumnya pernah mengalami kejayaan
ekonomi serta mampu mencapai pemerataan distribusi pembangunan pada awal tahun 1990-
an. Namun tingkat kesenjangan anatara kelompok miskin dan kaya yang tinggi terjadi di
mayoritas negara ini. Salah satunya perlindungan sosial yang di lakukan pemerintah di
Filiphina adalah Sistem jaminan sosial bagi sektor swasta serta sistem asuransi pelayanan
bagi pekerja di sektor publik umumnya mencakup Lembaga Pemerintah dan BUMN. Bantuan
Sosial seperti penanggulangan persiapan bencana juga terorganisir dengan baik di philiphina
C.) Thailand. Thailand berada di kluster 2 atau Negara berkembang sama seperti Philipina
yang dijelaskan sebelumnya. Salah satu upaya pemerintah untuk mesejahterakaan rakyatnya
atau suatu perlindungan sosial di Thailand adalah Pilot project yang menambah subsidi
perumahan ke dalam sistem yang telah berlaku.
D.) Vietnam. Vietnam tergolong kluster 1 atau Negara Transisi Ekonomi. Keseluruhan
Negara ini berada dalam fase transisi dari ekonomi sosialis menuju ekonomi pasar liberal.
Vietnam mempercayakan jaminan sosial pada kebijakan sektor tenaga kerja dan pada saat
bersamaan, mengembangkan sistem baru yang sesuai dengan sistem perekonomian mereka
yang semaki liberal. Implementasi skema perlindungan sosial Vietnam cukup baik, dengan
adanya Asuransi Sosial menju ekonomi beorientasi pasar, dan adapula Dana sosial komunitas
yang memberikan pengurangan atas biaya sekolah, biaya kesehatan serta pajak lokal.

3. A.) Kebijakan Pemerinta Pusat. Kebijakan Pemerintah Pusat Soal Social Distanching,
PSBB, New Normal sudah cukup lama berjalan. Kebijakan Sosial Distanching atau jaga jarak
dengan tujuan meminimalisir dampak masyarakat yang terkena covid 19 yang terus
meningkat. Tetapi sangat disayangkan kebijakan pemerintah itu masih belum banyak orang
menaati aturan itu. Kemudian PSBB atau yang biasa disebut dengan Pembatasan Sosial
Berskala Besar, dengan artian pemerintah mengeluarkan kebijakan ini agar masyarakat bisa
membatasi diri untuk keluar rumah atau keluar rumah seperlunya saja. Yang sekarang adalah
New normal, kebijakan ini sudah cukup baik contoh saja sekarang siswa/siswi dari rumah
atau yang biasa disebut dengan WFH. Dengan adanya kebijakan new normal atau belajar
dirumah, bekerja di rumah seorang diharuskan untuk melek digital agar tidak gaptek di
zaman modern ini.
B.) Kebijakan Provinsi Kalimantan Barat. Kemarin sempat dapat info juga di saat perayaan
Lebaran. Pemerintah provinsi kalbar menyuruh masyarakat tidak untuk pulang kampung atau
mudik, sehingga ada penjagaan atau sweeping secara menyeluruh di wilayah kabupaten/kota
sekalimantan Barat dan menempatkan titik-titik Poska pada batas kabupaten/kota. Menurut
saya masih kurang efektif, percuma melarang orang mudik tetapi bagi kebanyakan orang
yang tak bisa mudik masih bisa silaturahmi contohnya seorang perantau yang berada di kota
Pontianak, mereka bebas ngopi cafe-cafe dan akhirnya juga angka pasien yang terkena covid-
19 masih tetap naik.
C.) Kebijakan Pemerintah kota. Saya berasal dari kota Pontianak. Menurut saya kebijakan
Pemerintah Kota Pontianak dalam mengurangi angka keterjangkitan covid-19 masih kurang
efektif. Keputusan yang dibuat masih belum menemui kejelasan. Kemarin pernah melakukan
PSBB pelarangan sholat idul fitri dilakukan di masjid tapi nyatanya masih ada banyak di
daerah pontianak masyarakatnya sholat di masjid tidak menjalani protokol kesehatan yang
dianjurkan pemerintah. Terus masker Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
kabupaten/kota sudah menghibau masyarakat untuk memakai masker. Tapi sekarang
nyantanya masih banyak yang tidak pakai masker dan pasien covid-19 terus naik.Sekarang
ini faktnya Sebagian orang yang memakai masker hanya fashion dan takut terjaring razia saja
bila pergi atau di tempat umum.

4. Model-model kebijakan sosial. Pertama, Model Sosial berdasarkan perencanaannya dan


terbagi menjadi dua model Imperatif dan Model Indikatif. Model Imperatif kebijakan sosial
yang terpusat, yaitu seluruh tujuan-tujuan sosial, jenis, sumber dan jumlah pelayanan sosial
seluruhnya di tentukan oleh pemerintah. Contohnya Pemerintah Indonesia mengeluarkan
kartu pintar untuk masyarakat. Kedua, model Indikatif kebijakan sosial yang mengupayakan
kesamaan visi grup aspirasi seluruh masyarkaat. Pemerintah hanya memberi garis besaar
suatu kebijakan dan pelaksanaannya diserahkan oleh masyarkat. Kedua model Kebijakan
Sosial berdasarkan Ruang Lingkup terbagi menjadi 2 model universal dan model selektivitas.
Universal diarahkan untuk mengatur kebutuhan pelayanan sosial tanpa membedakan usia,
jenis kelamin dan status sosial. Selektivitas Kebutuhan sosial warga masyarakat tertentu saja
yang mereka perlukan sebagai contoh Bantuan Langsung Tunai. Ketiga, Model Kebijakan
Sosial berdasarkan keajegan dan Keberlanjutannya, terbagi menjadi dua, model residual dan
institusional. Model Residual kebijakan sosial hanya diperlukan ada sebab-sebab tertentu,
contoh bantuan finansial untuk korban bencana alam. Model Institusional, kebijakan sosial
yang bersifat tetap melembaga dan berkesinambungan misal, kebijakan di bidang pendidikan
dan kesehatan. Keempat, Model kebijakan berdasarkan jenis permasalahannya, terbagi
menjadi dua, yaitu model kategorikal dan model komprehensif. Model kategorikal yaitu
kebijakan yang hanya difokuskan untuk permasalahan sosial berdasarkan sektor terntetu
misal, kebijakan sosial di bidang kesehatan. Model Komprehensif, yaitu kebijakan bersifat
menyeluruh dan dirumuskan secara terintegrasi dalam formulasi kebijakan sosial. Misal, UU
Kesejahteraan Sosial. Lalu selanjutnya apa saja model analisis?. Ada 3 model pendekatan
dalamam analisis kebijakan sosial yaitu, Penddekatan Empiris, Pendekatan Evaluatif dan
Pendekatan Normatif.

5. Kasus Pertama, Gaji yang tidak dibayar oleh majikan. Seingat saya pernah beritakan di
TV, ada kasus seorang Asisten Rumah Tangga atau Maid Job yang berasal dari Indonesia
bekerja di luar negeri tidak mendapatkan Gaji dari majikan padahal mereka sudah bekerja
penuh tapi tidak mendapatkan bayaran di majikan. Menurut saya langkah dari pemerintah
yang harus dilakukan adalah melakukan pembatasan bagi TKI yang ingin menjadi asisten
rumah tangga agar tidak terjadi kasus yang terulang lagi. Sebagaimana yang kita ketahui
kebanyakan kasus banyak TKI tergiur dengan info gaji tinggi dan pada akhirnya mengalami
kesengsaraan di Negara Orang. Kasus Kedua, Tindak kekerasan dari majikan. Dan ini terjadi
sudah cukup lama, saya mendapat info bahwa ada sekelompok TKI yang bekerja sebagai
fisherman di kapal orang china. Sempat divideokan Mereka bercerita, Mereka sangat
sengsara di kapal itu, mereka diberi makanan yang tidak layak, tidak digaji, sakit-sakitan,
tidak diberi obat bahkan sampai meninggal dan mayatnya di buang ke luat. Kasus seperti
dianiaya sering terjadi terhadap TKI yang berada di luar negeri terutama juga kerja di bagian
Asisten Rumah Tangga yang sering terjadi kasus penganiayaan. Menurut saya Pemerintah
harus mengambil langkah yang baik untuk mengurangi kasus seperti agar tidak terulang
kembali seperti menyediakan lowongan pekerjaan yang banyak agar TKI yang seperti di
kasusu ini tidak terulang kembali pada masa yang akan mendatang. Kasus Ketiga, TKI ingin
dipulangkan. Tahun yang lalu juga saya melihat video yang berita di medsos, sekelompok
TKI atau Asisten Rumah Tangga minta di pulangkan, dan mereka berharap agar Presiden
memulangkan mereka ke tanah air yang disebabkan oleh majikan mereka yang terkurung di
kamar, tak bisa balik Indonesia. Ini menjadi sebuah pelajaran yang besar bagi TKI yang ingin
bekerja ke luar negeri, bahwa bekerja di luar negeri itu punya banyak resiko yang tidak dapat
seperti seorang Asisten Rumah Tangga ini bayangkan. Dengan iming-iming gaji yang besar
juga menjadi pemicu ketertarikan untuk keluar negeri. Pembekalan tentang Bahasa asing juga
menjadi kunci kewajiban untuk membuka jalan dari kasus atau masalah seperti ini. Jika tak
bisa bahasa asing maka seorang TKI menurut saya harus mikir 1000x untuk bekerja di
Negara Orang.
6. Kebijakan Sosial atau pembuatan kebijakan melibatkan pihak-pihak atau aktor-aktor,
dengan tujuan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera, mebangun Negara
Kesejahteraan bukan sekedar mimpi. Berikut pihak-pihak yang terlibat yaitu:
1.) Parlemen, DPR
2.) Lembaga-lembaga pemerintahan terkait.
3.) Lembaga dalam sistem hukum.
4.) Partai Politik
5.) Akademisi (Universitas)
6.) Organisasi Non-Pemerintah
7.) Organisasi Sosial
8.) Masyarakat
9.) Penyedia Layanan
10.) Media.
11.) Kelompok kepentingan lain (seperti dunia usaha, komunitas adat, organisasi
internasional, dll).

Anda mungkin juga menyukai