Anda di halaman 1dari 2

Nama : Suhardi

NIM : E1041161055
Prodi : Sosiologi
Makul : Filsafat Sosial

Soal UTS:
1. Apa yang dikaji oleh Filsafat Sosial? Jelaskan Jawaban anda.
2. Apa itu feodalisme? Jelaskan, dan bagaimana pandangan Thomas Aquinas mengenai
masyarakat feodal?
3. Jelaskan bagaimana pandangan Thomas Hobbes tentang feodalisme.
4. Jelaskan pandangan John Locke mengenai perubahan social di Inggris ketika terjadi
Revolusi Inggris.
5. Jelaskan apa yang dikritik oleh Emmanuel Kant.

Jawaban:
1. Filsafat sosial adalah melihat perubahan-perubahan yang di alami masyarakat, masalah-
masalah yang actual dan juga berkaitan dengan proses sosial yang artinya melihat kehidupan
manusia dari kelahirannya, prokreasi, dan kematiannya, serta produksi dan distribusi selama
kehidupan masih berlangsung. Mempelajari filsafat sosial perlu, memahami dengan secara
historis, mengaitkan kejadian di masa silam sebagai pembelajaran. Filsafat Sosial saling
berkaitan dengan pembahasan tentang lingkungan sosial yang berubah atau pengorganisasian
di lingkungan masyarakat.

2. Istilah feodalisrne diambil dari istilah Latin feodum',yang berarti fief. jadi istilah
'feodalisme' secara harafiah berarti suatu masyarakat yang diatur berdasarkan sistem fief,
dengan kekuasaan legal dan politis yang menyebar luas di antara orang-orang yang memiliki
kekuasaan ekonomi. Feodalisme masuk dalam sistem kelas yaitu berupa struktur piramid,
dengan raja berada di puncak sedangkan tenant, serf dan slave berada di dasar. Secara formal,
raja adalah lord tertinggi yang menguasai semua fief, dan semua lahan atau ekonomi yang
pada dasarnya adalah milik raja. Lalu untuk pandangan Thomas Aquinas mengenai
masyarakat feodal, yang bersifat religius. Tomas Aquinas beranggapan, bahwa tatanan sosial
bagian dari tatanan alam semesta. Allah telah menciptakan sebuah dunia yang teratur sesuai
dengan derajat-derajat rasionalitas dan kesempurnaan, dan masyarakat pun diciptakan sebagai
suatu hirarkhi yang teratur sesuai dengan derajat-derajat rasionalitas. Secara umum, mereka
yang lebih rasional harus memimpin mereka yang kurang rasional demi kebaikan semuanya
dan demi rahmat Allah. Para petani di ibaratkan anak-anak dari lord yang memimpin, atau
seperti anggota-anggota tubuh di mana lord adalah kepalanya. Dalam suatu wilayah secara
keseluruhan, raja sama dengan ayah atau kepala dari semuanya, dan pada akhirnya para raja
harus menaati Allah yang maha segalanya.
3. Menurut Hobbes, perbedaan peringkat adalah hasil kompetisi di antara manusia yang
secara alami bersifat setara di dalam kerangka hukum yang diberlakukan oleh penguasa.
Manusia tidak memiliki nilai atau status yang mendahului kompetisi ini. Kehidupan sosial
adalah semacam pasar di mana orang-orang berusaha menjual dirinya sendiri sebisa mungkin.
Bagi Hobbes, tak seorang pun yang punya kewajiban alami terhadap masyarakat, tak seorang
pun yang secara alami punya sesuatu hak atas orang lain, dan satu-satunya kewajiban adalah
bahwa orang-orang terlibat secara bebas untuk memenuhi kepentingannya sendiri yang lebih
menekankan terhadap kebebasan pribadi dan sosial individu, berdasarkan hak alami setiap
orang untuk melakukan apapun yang diperlukan bagi kelangsungan hidup pribadi. Seperti,
suatu produksi dijalankan oleh para produsen yang bersifat tergantung daripada oleh orang-
orang upahannya dan pemilik bebas, dan kepemilikan pribadi pun tidak aman, dan ini
memunculkan peluang untuk penguasa yang mempunyai hak untuk merampasnya, sedangkan
mereka yang miskin punya hak untuk mencuri jika mereka kelaparan.

4. Pandangan John locke adalah liberalisme, dan ini tentu berkaitan dengan revolusi di
inggris. Locke beranggapan bahwa hak alami adalah serangkaian hak-hak spesifik yang
terkait dengan kewajiban terhadap orang lain. Locke beranggapan, bahwa hak alami memiliki
kandungan yang terbatas. Pertama, manusia memiliki hak untuk hidup. Kedua, manusia
mempunyai hak atas hasil kerjanya sendiri. Dalam situasi di negeri lama seperti Inggris, di
mana hampir semua lahan yang bisa dibudidayakan sudah diklaim, dan di mana jelas terdapat
banyak orang yang tidak memiliki lahan sama sekali. Namun Locke berpendapat bahwa hal
itu bisa dibenarkan karena kekayaan bangsa sangat ditingkatkan oleh semua tenaga yang
sudah dipadukan dengan lahan itu, sehingga bahkan para buruh harian yang tidak memiliki
lahan di Inggris bisa mendapatkan pangan, sandang, dan papan yang lebih baik dibandingkan
seorang raja di negeri yang besar dan subur namun tanahnya tidak dibudidayakan. Kebijakan
dalam negeri, di mana layanan utama yang diharapkan dari negara adalah melindungi rakyat
dan hak miliknya terhadap sembilan per sepuluh penduduk yang tidak mempunyai hak milik
yang tidak sepenuhnya menjadi bagian dari 'rakyat'. Inilah sistem sosial yang dianggap sah
dalam liberalisme Locke.

5. Kritikan oleh Emanuel Kant adalah berkaitan dengan liberalisme, kerangka filosofis yang
mengakomodasi pelanggaran sepenuhnya atas prinsip-prinsip liberalisme dalam sosial aktual
negara. Menurut Kant, orang-orang yang tidak beruntung karena hidup dalam negara absolut
yang represif dan sewenang-wenang harus tabah dengan keadaan itu. Mereka punya hak
untuk mengeluh dan mengajukan protes, namun tak seorang pun punya hak untuk melawan
atau mengadakan revolusi. Memang merupakan hak untuk melaksanakan hukum oleh rakyat
itu sendiri, namun ini akan melahirkan perasaan lebih unggul dibandingkan hukum, yang
justru bertentangan dengan ide tentang hukum itu sendiri. Kant percaya bahwa masyarakat
meningkatkan kebebasan individu dan bukannya mengurangi kebebasan itu. Ia menciptakan
kemungkinan untuk mengatur hubungan hubungan manusia dengan cara yang rasional, dan
bukannya membiarkan mereka tergantung pada sifat kebinatangan.

Anda mungkin juga menyukai