Anda di halaman 1dari 5

KETIMPANGAN SOSIAL DI SUNGAI RENGAS

Sungai Rengas adalah desa yang berada di kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten
Kubu Raya, Kalimantan Barat Etnis penduduk sangat beragam ada Melayu,
Dayak, Bugis, Cina Tionghoa. Sungai Rengas adalah tempat bermain saya
sewaktu kecil terutama di Jalan Sukun tempat Keluarga Saya tinggal. Saya
Mempunyai teman disana mempunyai problem atau masalah dalam bidang
pendidikan. Teman saya banyak yang putus sekolah karna alasan tertentu,
contohnya pengaruh lingkungan dalam pergaulan di sisi lain ada juga masalah
dalam kebutuhan ekonomi keluarga. Seorang dalam pergaulan sangat berpengaruh
dengan membentuk perilaku dan sifat manusia. Tetapi itu sangat tergantung juga
dalam penyesuaian diri dalam lingkungan sekitar. Sebagaimana yang kita tahu
jika dalam suatu keluarga mengalami kekurangan kebutuhan ekonominya tidak
tercukupi maka akan terjadi ketidak kestabilan dalam wilayah tersebut seperti
terjadinya tindakan kriminal. Kalau jujur maaf, pengalaman saya sewaktu kecil
main disana salah satunya adalah mencuri, disaat ada acara kawinan di daerah
tersebut. saya dan teman-teman mengambil sebuah bucu motor untuk di jual.
Selain itu ada juga masuk ke kebun orang mengambil buah mangga tanpa permisi.
Belum lama kemarin saya pergi ketempat keluarga, saya dapat kabar di jalan
sukun terjadi pencurian mangga. Pelaku nya berjumlah 3 orang yang dimana
pelaku tersebut masih smp, dikeroyok sampai babak belur. Kembali ke cerita saya
dulu, Itulah contoh hal yang saya ingat sekali pada saat dua kejadian yang saya
perbuat dulu, dari contoh tersebut menurut saya, maka dalam pergaulan seusia 10-
17 tahun, yang mana peran orangtua sangat penting untuk mengawasi anaknya
dalam mengikuti pergaulan. Memang peran orang tua sangat penting apalagi di
daerah tersebut orang tuanya sibuk dalam pekerjaannya contohnya petani atau
biasa dikenal kata orang-orang beladang. Dalam hal positifnya saya salut dengan
masyarakat di daerah tersebut adalah pekerja keras. Untuk sebagian pekerjaan laki
laki yang saya tau seperti kuli bangunan, berladang, kuli pelabuhan, pencetak
batako dll. Untuk perempuannya sebagian ada yang menjadi ibu rumah tangga,
jualan es tebu, buka warung kecil dll. Dari kejadian-kejadian tersebut menurut
saya, Adanya ketidakseimbangan Ekonomi dalam masyarakat.
Kemudian Pendidikan. Pendidikan di sungai rengas menurut saya masih rendah,
pemerintah masih belum di perhatikan secara serius dalam menyelesaikan
masalah-masalah pendidikan yang ada di masyarakat. Di sungai rengas sangat
sedikit sekolah untuk masyarakat yang kurang mampu. Saya sering menjumpai
anak-anak yang tidak sekolah, terutama di sungai rengas. Alasan mereka tidak
sekolah maupun yang putus sekolah yang saya sempat bertanya teman saya adalah
ingin membantu ekonomi orangtua salah satunya teman saya itu bekerja di
bengkel terkadang juga ikut abang iparnya yang bekerja pencetakan batako, selain
itu juga menjadi kuli di pelabuhan jeruju. Sekolah disana pun kurang menarik
menurut saya masih kuno, jika dipandang sangat membosankan dan ini bisa
mengakibatkan kurangnya daya minat anak-anak untuk bersekolah. Bangunan
sekolah juga sangat penting untuk meningkatkan daya tarik anak-anak dan
bersemangat untuk bersekolah. Selain dari bangunan sekolah tentunya juga
lapangan sekolah perlu dihiasi semenarik mungkin. Mulai dari ketersediaan
bangku di saat jam istirahat siswa, tanaman hijau. Selain itu juga ada kebutuhan
teknologi dan informasi untuk pelajar, sering kita jumpai pelajar yang masih
gaptek, apalagi ini sudah 2020. Seiring bertambahnya umur bumi teknologi juga
semakin maju. Maka dari itu fasilitas teknologi seperti komputer sangat
dibutuhkan semua sekolah mulai dari SD, SMP, SMA. Dari komputer Pelajar
dapat mempelajari lebih banyak salah satunya mengasah skill dalam aplikasi
salahsatunya microsoft office, dengan ini pelajar ketika tamat terutama sma nanti
siap bekerja dalam bidang komputer nya. Setelah membahas kebutuhan sekolah di
bagian teknologi, adapun lainnya adalah pembelajaran di sekolah. Menurut saya
pembelajaran di sekolah terutama di pendidikan SD, SMP, SMA Pengajar atau
Guru sering membiarkan siswa siswi nya menjadi tidak aktif di kelas dan materi
yang disampaikan mengundang siswa-siswi menjadi tidak fokus, contohnya
ngantuk disaat penyampaian materi oleh guru. Nah disini diperlukan skill guru
secara inovatif untuk sedikit menghibur dan harapkan bisa menyeimbangi materi
yang disampaikan dalam pembelajaran, maka dari itu proses pembelajaran pelajar
menjadi lebih baik dan otak lebih relax dan penyampaian materi pun mudah di
serap oleh siswa-siswinya. Selain itu ada juga Guru yang masih ada pilih kasih
alias suka memilih siswa pintar dan siswa yang bodoh. Contoh saja siswa yang
pintar selalu diperhatikan, sering dapat pujian, sedangkan siswa yang bodoh di
sudutkan, dari sini diperlukan bicara empat mata agar siswa yang bodoh untuk
memperbaiki diri agar lebih baik dan bisa mengkontrol diri. Jika tidak ada
pemerhatian siswa yang kurang cenderung bertindak tidak seharusnya dilakukan
seperti tidak mengerjakan pr, sering bermalas-malasan dll. Menurut saya dalam
proses pembelajaran siswa membutuhkan semangat agar lebih giat dalam
pembelajarannya dengan edukasi-edukasi yang sangat baik oleh pengajarnya. Kita
ketahui di berita-berita sering terdengar kasus pembullyan, dan belum lagi
masalah-masalah lain yang dihadapinya. Contoh lain disaat siswa
mempresentasikan ada kesalahan kecil maupun besar, disaat mengakhiri
presentasinya terkadang kita mendegar suara tepuk tangan, Tapi kenyataannya
hanya orang-orang tertentu saja yang mendapatkan tepuk tangan itu. Dari kejadian
tersebut menurut saya perlunya kita saling menghargai, sama ratakan, memberi
semangat orang lain.

Lalu jalan umum menuju ke sungai rengas yaitu jalan pramuka sudah beraspal,
ada perubahan tapi tidak sampai masuk kedalam jalan yang beraspal, saya lupa
nama daerahnya tetapi kalau kita masuk kedalam itu, jalan nya masih tanah
kuning jadi kalau hujan jalannya becek dan susah di lalui kendaraan roda 4
maupun roda 2. Disana itu jalannya banyak jalan kecil, saya pernah jalan kesana,
disaat memasuki jalan kecil mau kejalan utamanya itu harus melewati jembatan,
nah jembatannya itu sudah seperti rapuh sudah lama tidak perbaiki, dan ada
beberapa yang bolong jalanan jembatan sepertinya patah atau apa, dan teman saya
di daerah tersebut mengajak saya untuk melewati jembatan tersebut, alhasil yang
saya rasakan jembatannya goyang semacam mau rubuh sangat tidak layak, dan
kabar baiknya saya berhasil melewati jembatan itu. Kembali ke jalanan umum
menuju ke Sungai Rengas saya melihat masyarakat nya masih masa bodoh dengan
kebersihan di jalan besar seperti masih membuang sampah sembarangan. Kalau
lewat Jalan Pramuka saya melihat kalau lihat kiri kanan masih kotor, banyak
sampah berupa plastik kaleng dan sampah lainnya. Dari situ saya beranggapan
percuma saja jalan di aspal, tapi kalau lihat kiri kanan masih ada banyak sekali
sampah berserakan, bukannya pemandangan hijau tapi sampah dimana-mana,
kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan sering dianggap masalah
sepele, dan tidak menanggapinya secara serius yang mana kita tahu disaat orang
membuang sampah sembarangan dampak nya sangat banyak seperti salah satunya
adalah seperti tersumbatnya aliran air akibat sampah yang dibuang masyarakat
yang menyebabkan kebanjiran. Saya kawatir dengan daerah tersebut entah sampai
kapan masyarakat nya sadar agar lebih peduli dengan lingkungan sekitarnya,
semoga saja tidak menjadi membudaya secara turun menurun membuang sampah
sembarangan. Jika masyarakat nya sadar akan kebersihan saya yakin di daerah
tersebut akan menjadi tempat wisatawan sangat menarik dimana pemandangan
sana masih alami kalau di tanam pepohonan maka menjadi sejuk disana di tambah
lagi taman untuk masyarakat yang ingin bersantai. Tata bangunan rapi
menyediakan lahan luas buat ruko-ruko dan lahan parkir yang memadai, tidak ada
warung remang remang yang biasa di pinggiran jalan, pedangang di pinggiran
jalan di sediakan tempat khusus untuk berjualan, jika itu terjadi saya yakin di
daerah tersebut akan maju, bermanfaat bagi masyarakat yang dapat membantu
kebutuhan di bidang pendidikan maupun ekonomi.

Untuk mengatasi masalah tersebut menurut saya teori yang cocok adalah Teori
Pembangunan dari W.W Rostow yang mana teori ini yang berada pada tataran
Negara ataupun regional. Asumsi dasar yang di bangun adalah kemajuan suatu
negara sangat tergantung pada investasi yang diorientasikan untuk memajukan
ekonomi suatu negara Faktor ekonomi masyarakat menjadi pemimpin untuk
menciptakan stabilitas sosial hingga tercapai kemajuan kehidupan masyarakat.
Teori ini di usung oleh negara-negara maju untuk diterapkan di negara-negara
berkembang. Dibukanya investasi di negara-negara berkembang dengan tujuan
agar negara berkembang dapat mengejar ketertinggalan. Pertumbuhan ekonomi
adalah kuncinya, kunci untuk menciptakan kesejahteraan sosial.

Adapun lain Teori Modernisme. Teori Modernisme dari tokoh jurgen Habermas,
Anthony Giddens, Zygmun Baumann. Teori modernisme berorientasi pada
kemajuan yang dapat label kemajuan yang terprogres selalu dianggap lebih baik.
Sebagai contoh, pembangunan infrastruktur sebagai proses modernisasi cenderung
dilihat sebagai periode historis yang lebih baik di banding sebelumnya. Kondisi
kekinian yang mengalami proses pembaruan senantiasa berada dalam tahap
kemajuan. Teori modernisme beranggapan perkembangan dari primitif menuju
modern, dari keterbelakangan menuju kemajuan. Teori ini terdapat pengaruh
positivisme. Pada teori modernisme membawa peradaban umat manusia pada era
modern yang saat ini sering disebut para ilmuwan sebagai era modernisme tingkat
lanjut, Modernitas sebagai projek yang belum kelar, resiko masyarakat dan lain
sebagainya.

Kesimpulan dan saran. Dari berbagai fernomena-fenomena yang terjadi di


masyarakat sungai rengas yaitu Ekonomi dan Pendidikan harus terpenuhi demi
untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Terutama di bagian Ekonomi, jika
mengalami pertumbuhan yang baik maka terbangunlah kesejehteraan. Jika
ekonomi kacau tindakan kriminalitas akan naik yang berdampak sangat buruk
yang tidak bisa kita prediksikan. Peran pemerintah sangat penting dalam langkah
memperbaiki ekonomi dan infrastruktur di desa-desa, terutama untuk membantu
ekonomi orang yang kurang mampu atau miskin dengan antara lain menciptakan
lapangan pekerjaan, membangun sekolah yang layak dan digratiskan bagi
masyarakat yang kurang mampu agar tidak lagi mendegar kata putus sekolah, atau
pendidikan tidak merata.

Anda mungkin juga menyukai