Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STRATEGI INTERNASIONAL

Dosen Pembimbing : ZEYINA HAYANI, S.Pd.i, M.M


Mata Kuliah : Manajemen Strategik
Prody/Semester : Ekonomi Manajemen/ IV

DISUSUN :

RIDA KURNIA SARI (1901 3001 68)


SITI RAHMADANI (1901 3002 69)
IRWANA PAHUTAR (1901 3001 59)
FITRI SETIAWATI (1901 3001 58)
KHOMSIAH HASIBUAN (1901 3001 61)
WIDYA ASVITA PUTRI (1901 3001 78)
AHMAD TRIYUDI (1901 3002 42)

UNIVERSITAS LABUHANBATU
MANAJEMEN
2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayahnya dan tentunya nikmat sehat sehingga penyusunan makalah ini selesai sesuai
dengan apa yang diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita
nabi besar Muhammad SAW dan tak lupa saya ucapkan terima kasih atas semua pihak yang
ikut membantu penyusunan makalah tentang Strategi Internasional. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk memberikan Penjelasan Strategi Internasional. Semoga apa yang kami
sampaikan melalui makalah ini dapat menambah wawasan baik itu untuk kami pribadi
sebagai penulis maupun dunia pendidikan pada umumnya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu kami sangat mengharap adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak - pihak yang sudah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

TANJUNG SARANG ELANG, 29 MEI 2021

PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN..................................................................................................................2

A. Pengertian Dari Perdagangan Internasional...........................................................2


B. Pengaruh Dampak Positif Dan Negative Dari Perdagangan Internasional............3
C. Prinsip-Prinsip Dari Hukum Perdagangan Internasional........................................6
D. Pasar Bebas.............................................................................................................8
E. Campur Tangan Pemerintah Dalam Pasar Bebas...................................................11

BAB III

PENUTUP...........................................................................................................................12

A. Kesimpulan..............................................................................................................12
B. Saran dan Kritikan...................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
kegiatan ekonomi antar bangsa yang bergerak menuju kesaling tergantungan
ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar perdagangan yang
semakin besar diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu
ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu ekonomi dan satu
pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi yang namanya ekonomi nasional murni.
Bagian dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai
pesaing. Oleh karena itu kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir
internasional supaya dapat memahami perkembangan ekonomi internasional.
Terlepas dari masih adanya kontroversi tentang perdagangan bebas dan ekonomi
internasioanl, dari sudut hukum bahwa ratifikasi yang dilakukan pemerintah indonesia
terhadap WTO merupakan suatu fakta hukum yang terbemtukl atas dasar kemauan
politik pemerintah untuk mendorong sistem perdagangan bebas yang tidak dapat di
hindari. Perubahan ini terutama disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
treknologi yang semakin cepat meluas sejalan dengan perubahan dalam sikap dan fikiran
manusia yang semakin maju. Sebagain akibat dari proses perubahan tersebut, bangsa
bangsa harus bekerjasama baik dalam tataran global maupun regional.

B. Rumusan Masalah.
1. Apa Pengertian Dari Perdagangan Internasional ?
2. Bagaimana pengaruh dampak positif dan negative dari perdagangan
internasional?
3. Apa saja prinsip-prinsip dari Hukum perdagangan internasional ?
4. Mengetahui apa itu pasar bebas ?
5. Mengetahui apa saja campur tangan pemerintah dalam pasar bebas ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perdagangan Internasional.


Untuk memenuhi kebutuhan manusia, pedagang mempunyai peranan yang sangat
penting. Barang hasil produksi dapat tersalurkan ke konsumen melalui para pedagang
tersebut. Mereka membeli barang untuk dijual kembali tanpa mengubah jenis/bentuknya
dengan tujuan memperoleh laba disebut perdagangan. Sekarang, kegiatan perdagangan
sangat luas. Perdagangan sudah merambah wilayah antarnegara ( internasional ). Proses
tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi antara satu negara dengan negara yang lain
inilah yang disebut perdagangan internasional. Dalam perdagangan antarnegara tersebut
melibatkan eksportir dan importir.
Contohnya Jepang, sebagai negara yang ekonominya kuat dan maju, masih
mengimpor gas alam cair (liquid natural gas) dari Indonesia. Sedang Indonesia
mengimpor barang-barang modal dari Amerika untuk keperluan pembangunan industri.
Fluktuasi ekspor dan impor dalam perdagangan internasional tergantung pada faktor-
faktor pendorongnya berikut ini.  Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan
Internasional.
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara yaitu ada
beberapa tokoh yang mengemukakan teori tentang terjadinya perdagangan internasional.
Tokoh tersebut di antaranya adalah Adam Smith dan David Ricardo. Adam Smith
mengemukakan teori yang disebut Theory of Absolute Advantage (teori keunggulan
mutlak). Menurut teori ini suatu negara disebut memiliki keunggulan mutlak
dibandingkan negara lain apabila negara tersebut dapat memproduksi barang atau jasa
yang tidak dapat diproduksi negara lain. Misalnya Indonesia memproduksi gas alam cair.
Jepang tidak mempunyai sumber gas alam, tetapi mampu memproduksi mobil. Dengan
demikian, terjadilah perdagangan barang antara Indonesia dan Jepang. Sedangkan David
Ricardo mengajukan teori tentang perdagangan internasional yang disebut Theory of
Comparative Advantage (Teori Keunggulan Komparatif). Menurut David Ricardo
keunggulan komparatif suatu negara apabila negara tersebut dapat memproduksi suatu
barang atau jasa dengan efisien dan lebih murah dibandingkan negara lain. Sebagai
contoh, Indonesia dan Korea Selatan negara produsen komputer. Korea Selatan mampu
memproduksi komputer dengan harga lebih murah daripada Indonesia. Korea Selatan
memiliki keunggulan komparatif dibandingkan Indonesia dalam memproduksi komputer.
Indonesia akan lebih untung apabila mengimpor komputer dari Korea Selatan. Lebih
jelasnya Perdagangan internasional terjadi karena adanya hal – hal berikut diantaranya :
 Keanekaragaman Kondisi Produksi,Keanekaragaman kondisi produksi merujuk
kepada potensi faktor-faktor produksi yang dimiliki suatu negara. Contohnya
Indonesia,  memiliki potensi besar dalam memproduksi barang – barang hasil
pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat memperoleh
barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.
 Penghematan Biaya Produksi, Perdagangan internasional memungkinkan suatu
negara memproduksi barang dalam jumlah besar, sehingga
menghasilkanincreasing returns to scale atau biaya produksi rata – rata yang
semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin besar
 Perbedaan Selera, Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama,
namun setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka
berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan.
Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari perdagangan ini dan jumlah
orang yang berbahagia meningkat.
 Memperluas Pasar, Jika seluruh permintaan dari dalam suatu barang telah
dipenuhi, makan untuk mengatasi kelebihan produksi dan memperoleh keuntungan
lebih, satu – satunya cara adalah memanfaatkan pasar luar negeri.
 Memperoleh Manfaat Dari Spesialisasi, masing – masing negara memiliki
keunggulan tersendiri ( baik absolut ataupun komparatif ) dalam memproduksi
suatu jenis barang atau jasa tertentu, sehingga bila spesialisasi dilakukan, akan
diperoleh keuntungan yang lebih besar.
B. Pengaruh Dampak Positif dan Negative Dari Perdagangan
Internasional.
Sebelum membahas tema lebih jauh, telebih dahulu mengetahui apa itu perdagangan
Internasional berdasarkan pendapat para ahli/pakar seperti Hendra (2002), “perdagangan
internasional bisa terjadi apabila kedua belah pihak memperoleh manfaat atau
keuntungan dari dalam perdagangan tersebut (gains from trade)”. Sedangkan menurut
Basri dan Munandar (2010), “Perdagangan internasional terjadi karena dua alasan utama.
Pertama, negara-negara yang berdagang karena memiliki sumber daya yang berbeda satu
sama lain. Kedua, negara-negara melakukan perdagangan dengan tujuan skala ekonomi
economies of scale) dalam produksi.
”Dampak Perdagangan Internasional Menurut Ahli Ekonomi,Perdagangan
internasional tersebut memiliki dampak pada negara-negara yang terlibat. Dampak
ini ada yang positif dan juga ada yang negatif.
Definisi Hukum juga di paparkan menurut Schmithoff, Hukum perdagangan
internasional adalah sekumpulan aturan yang mengatur hungungan-hubungna komersil
yang sifatnya hukum perdata atau hukum yang mengatur transaksi transaksi yang
berbeda Negara Definisi di atas menunjukan dengan jelas bahwa aturan bersifat
dokumentasi,artinya chmitfhoff dengan tegas membedakan antara hukum perdata dan
hukum republic.

Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian di Indonesia

Perdagangan Internasional adalah kegiatan tukar menukar atau trasaksi jual beli
barang atau jasa antara suatu negara dengan negara lain yang tujuannya untuk memenuhi
kebutuhan negaranya danmencari keuntungan. Terjadinya perdagangan interbasional
dikarenakan adanya perbedaan sumber daya yang ada pada setiap daerah, sperti sumber
daya alam, sumber daya manusia, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, upah
dan biaya produksi, dan harga barang. Dalam perdagangan internasional yang dilakukan
adalah kegiatan ekspor dan impor. Barang-barang impor itu akan dibayar dengan devisa.
Devisa itu merupakan alat pembayaran luar negeri. Tujuan kegunaan devisa antara lain
untuk membiayai kegiatan perdagangan luar negeri, membayar barang-barang impor,
membayar cicilan dan bunga pinjaman luar negeri, membiayai perjalanan dinas pejabat
ke luar negeri, membiayai pemuda atau pelajar dan mahasiswa yang belajar diluar negeri
atas nama negara, membayar jasa dari luar negeri (tenaga ahli), dan menyumbang dalam
rangka kemanusiaan.

Setiap negara dalam melakukan perdagangan internasional akan mengalami dampak


positif dan dampak negative secara umum terhadap perekonomian negara itu sendiri.
Sejauh mana pengaruh perekonomian Negara terhadap tiap negara berbeda – beda yaitu :

Dampak positif dari perdagangan internasional antara lain :

 Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan


kualitas.
 Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat,
seperti PDB dan PNB dan stabilitas ekonomi nasional.
 Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan
impor.
 Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri,
terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat
membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang
singkat.
 Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
 Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
 Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.

Dampak negatif dari perdagangan internasional antara lain :

 Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor


yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri
mengalami kerugian besar.
 Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
 Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
 Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan
semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
Cara Menangani Dampak Perdagangan Internasional
Dengan Hambatan – Hambatan Perdagangan ( Trade Barriers ).
Ada dua cara umum dilakukan suatu negara untuk membatasi produk asing:
 Penetapan tarif pungutan impor yang lazim dikenal dengan istilah tariff
barriers (hambatan tarif).
 Pembatasan barang melalui peraturan-peraturan khusus yang dikenal
dengan non – tariff barriers (NTBs).

C. Prinsip-Prinsip Dan Hukum Perdagangan International.


Negara yang Maju dan berkembang dapat dilihat dari seberapa gencarnya
perdagangan internasional yang dilakukan Negara tsb, tentunya tidak terlepas dari
prinsip hukum perdagangan internasional yang mengatur dan menggerakkan semua
aktivitas perdagangan tsb. Berikut 4 prinsip hukum perdagangan Indonesia:
1. Prinsip Dasar Kebebasan Berkontrak.
Prinsip yang pertama ialah kebebasan berkontrak. Prinsip ini sering disebut
dengan PARTIJ AUTONOMIE. Prinsip ini berlaku di semua Negara. Inti dari
prinsip ini ialah jika ingin terikat dalam perdagangan, harus diberikan kebebasan
untuk berkehendak atau “Meeting of Minds” (dalam literatur Inggris).
Di Indonesia suatu perjanjian dinyatakan sah apabila (Pasal 1320 KUH Perdata):
 Adanya kata sepakat dari kedua belah pihak.
 Kecakapan untuk melakukan perbuatan hukum (contoh: usia seseorang).
 Adanya sebab (kausa) yang halal/ legal.
Kata sepakat dan kecakapan bersifat subjektif dan jika dilanggar maka
perjanjian tersebut menjadi “Voidable” (dapat dibatalkan). Sedangkan obyek/ hal
tertentu dan sebab (kausa) bersifat objektif dan jika dilangggar maka perjanjian
tersebut menjadi “Null & Void” (batal demi hukum).
2. Prinsip Dasar Pacta Sunt Servanda.
Prinsip kedua, pacta sunt servanda, adalah prinsip yang mensyaratkan bahwa
kesepakatan atas kontrak yang telah ditandatangani harus dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya (dengan itikad baik). Prinsip inipun bersifat universal. Setiap system
hukum didunia menghormati prinsip ini.
3. Prinsip Dasar Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase.
Penyelesaian sengketa dapat ditempuh dengan dua jalur, yakni melalui
pengadilan dan diluar pengadilan. Penyelesaian sengketa dengan menggunakan
arbitrase merupakan penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Di Indonesia terdapat
suatu lembaga arbitrase yang terkenal, yakni BANI (Badan Arbitrase Nasional
Indonesia).
4. Prinsip Dasar Kebebasan Komunikasi (Navigasi).
Inti dari prinsip ini ialah semua pihak mempunyai akses yang sama dalam
komunikasi. Komunikasi atau navigasi adalah kebebasan para pihak untuk
berkomunikasi untuk keperluan dagang dengan siapapun juga dengan melalui
berbagai sarana navigasi atau komunikasi, baik darat, laut, udara, atau melalui
sarana elektronik. Kebebasan ini sangat esensial bagi terlaksananya perdagangan
internasional. Dalam berkomunikasi  untuk maksud berdagang ini, kebebasan para
pihak tidak boleh dibatasi oleh system ekonomi, system politik, atau system hukum. 
Dalam perdagangan internasional tentu saja terdapat konflik-konlik yang terjadi.
Adapun konflik tersebut dapat terjadi antara negara yang menganut keluarga civil
law dengan negara yang menganut keluarga common law. Lalu bagaimana
penyelesaiannya? Berikut akan dijelaskan melalui gambar di bawah ini. Siapa pihak
(subject) yang dimaksud? (Negara, Organisasi Perdagangan Internasional, Individu,
Perusahaan Internasional dan Bank).
Jika kedua pihak negara tersebut mengalai konflik di bidang hukum maka ada
tiga kemungkinan yang akan diambil untuk menyelesaikan konflik tersebut:
 Tiap pihak tidak memakai hukum nasionalnya, tetapi memakai Hukum
Perdagangan Internasional.
 Membuat klausula pilihan hukum (choice of law) pada atas salah satu hukum
nasional tersebut.
 Menggunakan aturan yang telah diunifikasi atau diharmonisasi.
Unifikasi
Unifikasi ialah penyeragaman yang mencakup penghapusan dan penggantian suatu
system dengan system hukum yang baru.
Aturan sama sekali tidak mengacu pada kehendak salah satu pihak, tetapi berdasar
pada Perjanjian Internasional. Tiap negara wajib menyesuaikan aturan hukum
nasionalnya dengan isi perjanjian internasional itu. Contoh Unifikasi: Hak
Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights). Ada suatu organisasi dunia
yang tugasnya melindungi Patents (Hak Paten), Copyrights (Hak Cipta), dan Trade
Secret, organisasi tersebut ialah TRIPS/WTO (Trade Related aspects of Intellectual
Propertie Rights/ World Trade Organization).
Harmonisasi
Harmonisasi yakni upaya mencari keseragaman atau titik temu dari prinsip-prinsip
yang bersifat fundamental dari berbagai sistem hukum yang ada dan akan
diharmonisasikan.
Mencari prinsip-prinsip yang sama (titik temu) dari hukum tiap negara lalu
gunakan sebagai aturan bersama. Contoh: asas “pacta sun servanda”.
Metode Komparatif Schimtthoff untuk melakukan unifikasi/ harmonisasi:
 Perjanjian atau Konvensi Internasional [International Convention]
Paling banyak digunakan dengan jalan memperkenalkan hukum
perdagangan internasional ke hukum nasional. Misalnya, perjanjian
TRIPS/WTO.
 Hukum Seragam [Uniform Laws]
Misalnya : UNCITRAL 1985 [Model Law on International Commercial
Arbitration] dengan keleluasaan negara menerapkannya.
 Aturan Seragam [Uniform Rules]Misalnya : The Uniform Customs and
Practice for Documentary Credits [1974] yang dikeluarkan oleh para
subyek hukum perdagangan internasional.
D. Langkah-Langkah Yang Harus Diambil Pemerintah Dalam
Mengantisipasi Pasar Bebas.
Langkah-langkah yang harus diambil pemerintah dalam mengantisipasi pasar bebas
adalah sebagai berikut:
 Dalam era perdagangan bebas dan era globalisasi, setiap pembuat kebijakan
dibidang perdagangan internasional, demikian juga para pelaksana dilapangan,
dituntut untuk memiliki wawasan internasional.
 Dari kecenderungan-kecenderungan yang telah berlangsung diarena internasional,
haruslah disadari bahwa kepentingan nasiaonal perlu diperjuangkan dengan lebih
baik dan aman dalam konteks saling ketergantungan semua bangsa, bukan dengan
cara saling melemparkan masalah kepada negara lain.
 Dalam era globalisasi, konsep kedaulatan harus dipergunakan dengan kearifan
yang tinggi mengingat konsep ini telah mengalami perubahan yang substansial.
internasional.
1. Keanggotaan Indonesia daslam WTO merupakan suatu kenyataan hukum yang
membawa konsekuensi dalam hak dan kewajiban. Untuk mengamankan hak-hak yang
diperoleh dari keanggotaan ini dalam jangka panjang adalah dengan cara memperkuat
sistem perdagangan multilateral yang telah disepakati mayoritas bangsa-bangsa ini.
2. Sebagai negara berkembang, Indonesia sangat berkepentingan agar hukum yang
mengatur lalu lintas perdagangan internasional benar-benar ditegakkan.
3. Salah satu cara penegakan norma-norma hukum internasional adalah dengan
mengoprasionalkan mekanisme penyelesaian sengketa serta menerapkan putusan-
putusan yang dicapai secara efektif.
4. Setelah pemerintah peratifikasi perjanjian WTO sikap yang diambil oleh para
pembuat kebijakan sebaiknya diarahkan pada suatu situasi persamaan hak dan
kewajiban sebagai anggota WTO, mengingat Indonesia sebagai negara berkembang
yang terbiasa menerima perlakuan khusus akan segera berakhir sebagai akibat
keberhasilan program ekonomi bangsa.
5. Usaha untuk menciptakan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan dan
tertib menuntut pula penyesuaian-penyesuaian pada hukum dan peraturan perundang-
undangan nasioanal setiap negara yang terkait dengannya.

Komitmen dan Langkah-langkah Pemerintah Indonesia Mendukung Liberalisasi


Perdagangan.

1. Kerja sama internasional dan prospek indonesia ke depan.


Dalam ketetapan MPR RI No.IV/MPR/1999 tentang GBHN 1999-2004,
khususnya mengenai ”hubungan luar negeri” antara lain dijelaskan bahwa arah politik
luar negeri yang bebas aktif dan berorientasi berkepentingan, menitik beratkan pada
solidaritas antar negara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-
bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta meningkatkan kemandirian
bangsa dan kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat.
Dalam perdagangan internasional atau perdagangan bebas, suatu kebijakan dari
pihak pemerintah perlu diberlakukan untuk tercapainya suatu pertumbuhan ekonomi
dan stabilitas yang selalu berarah positif, disini ada beberapa kebijakan dari
pemerintah dalam perdagangan international atau perdagangan bebas.
 Bea Cukai.
 Pajak.
 Tarif.
 Quota.
 Penunjukan Importir.
 Subtitusi Impor.

Alasan diadakannya perdagangan International atau perdagangan Bebas yaitu :

1. Teori Klasik yang membahas tentang suatu keungulan Absolut yang


dikemukakan oleh adam smith serta tentang efisiensi,ongkos produksi yang
dikemukakan oleh david ricardo.
2. Teori Moderen yang menyatakan faktor produksi pada modal dan jumlah tenaga
kerja yang banyak.
Dalam perdangan international atau perdagangan bebas dalam kegiatan expor
harus mengambil suatu tindakan ataupun suatu kebijakan dalam mengatur laju masuk
keluarnya barang barang yang datang dari luar negara, beberapa kebijakan dalam
mengatur laju expor yaitu dengan cara :
 Diversifikasi.
 Memperluas Pangsa pasar.
 Perbaikan Mutu.
 Menambah jenis barang.
 Devaluasi yaitu kebijakan dalam hal menurunkan nilai mata uang.
 Subsidi + Premi Expor.
 Kestabilan harga harga didalam negeri.
Beberapa bentuk upaya antisipasi yang belum maupun sudah ditempuh Indonesia
antara lain:
1. Memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk lebih mencintai
produk dalam negeri dengan terus meningkatkan mutu produk-produk dalam
negeri agar lebih berkualitas. Misalnya dengan menggiatkan program Aku
Cinta Produk Indonesia (ACI ).
2. Melakukan negosiasi ulang kesepakatan perdagangan bebas itu atau minimal
menundanya, terutama untuk sektor-sektor yang belum siap.
3. Melakukan seleksi produk untuk melindungi industri nasional.
4. Mencabut pungutan retribusi yang memberatkan dunia usaha di daerah, agar
industri lokal menjadi lebih kompetitif.
5. Pengetatan pemeriksaan barang masuk di pelabuhan harus dilakukan
juga, karena negara lain juga melakukan hal yang sama.
6. Memberikan kemudahan dalam bentuk pendanaan, dengan cara kredit usaha
dengan bunga yang rendah.
7. Mengaktifkan rambu-rambu nontarif, seperti pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI), ketentuan label, dan sejumlah peraturan lainnya terkait
dengan pengamanan pasar dalam negeri.
8. Memperbaiki berbagai kebijakan ekonomi untuk menghadapi
perdagangan bebas.
E. Campur tangan Pemerintah Dalam Pasar Bebas.
Beberapa kegagalan dari pasar bebas yang seperti dijelaskan diatas,menuntut para
ahli ekonomi berfikir tentang campur tangan pemerintah dalam pasar untuk pengaturan
kegiatan ekonomi. Campur tangan pemerintah dimaksudkan dengan tujuan :
1. Mengawasi agar akibat ekstern kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari.
2. Menyediakan barang public yang cukup hingga masyarakat dapat membelinya
dengan mudah dan murah.
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan yang besar yang
dapat mempengaruhi pasar.
4. Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan
ketidaksetaraan dalam masyarakat.
5. Memastikan pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan secara efisien.
Campur tangan pemerintah dalam ekonomi dapat dilakukan dalam tiga bentuk yaitu :
1. Membuat undang-undang. Undang-undang diperlukan untuk mempertinggi
efisiensi mekanisme pasar, menciptakan dasaran social ekonomi dan menciptakan
pertandingan bebas sehingga tidak ada kekuatan monopoli.
2. Secara langsung melakukan kegiatan ekonomi (mendirikan perusahaan) dengan
produksi barang publik.
3. Melakkukan kebijakkan fiskal dan moneter. Kebijakkan fiscal diperlukan
masyarakat bahwa pemerintah dapat menetapkan anggran belanja dan penerimaan
Negara secara seimbang. Kebijakkan moneter diperlukan untuk mengendalikan
tingkat harga-harga agar tetap stabil. Akan tetapi pada akhirnya kebijakkan
moneter adalah peranan uang dalam kegiatan ekonomi. Kebijakkan fiskal dan
moneter dapat digunakan oleh pemerintah dengan tujuan :
 Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi.
 Meratakan Disribusi Pendapatan.
 Mengatasi masalah-masalah makroekonomi yang selalu timbul yaitu,
pengangguran, inflasi dan lain-lain.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.
Berdasarkan keterangan dan penjelasan sesuai tema  yaitu dampak dan hukum
perdagangan internasional dapat disimpulkan bahwa kaitan keduanya sangatlah erat,
dampak perdagangan internasional bisa menghasilkan hal positif dan negative, hal ini
tentunya akan sfesifik untuk mengungulkan dampak positif nya dan meminimalisir
dampak negative dan tentunya dari dampak yang terjadi terbentuklah Suatu Hukum yang
mana berfungsi sebagai pembenteng, aturan, kebijakan, agar nantinya hukum ini dapat
menuntun proses perdagangan internasionla ini lebih baik dan terkoordinasi demi meraut
keuntungan setinggi-tingginya yang nantinya diharapkan dapat mensejahterakan semua
rakyat Indonesia.
B. Saran/Kritikan.
Saran merurut penyaji mengenai topic yang diambil mengenai dampak dan hukum
perdagangan internasional. Seperti kita ketahui bahwa saat ini telah terealisasi pasar
bebas (MEA) dan tantangan pasar Global yang memberikan kesempat besar dalam dunia
berbisnis dan tentunya kita indonesia yang telah berada dalam mangsa pasar global dapat
lebih mengantisipasi diri sehingga dapat memilih dan memilah apa keuntungan yang
akan diperoleh dan meminimalisir dampak buruk yang akan terjadi dari hal itu yaitu
dengan cara :
 Beriman dan bertakwa.
 Menginkatkan SDM yang berintelektual.
 Menjaga dan memanfaat kan SDA sebaik baiknya.
 Menanamkan patriotism pada pemuda lebih cinta Negara sendiri berbakti dan
mengabdikan diri demi kesatuan dan persatuan kesuksesan Negara tercinta.

DAFTAR PUSTAKA

https://ayumilaweb.wordpress.com/2017/06/02/makalah-strategi-bisnis-internasional-by-ayu-
m-a/

https://www.academia.edu/32902414/MAKALAH_STRATEGI_INTERNASIONAL

Anda mungkin juga menyukai