PENDAHULUAN
Keberadaan usia lanjut ditandai dengan umur harapan hidup yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun , hal tersebut membutuhkan upaya pemeliharaan serta
peningkatan kesehatan dalam rangka mencapai masa tua yang sehat, bahagia, berdaya
guna, dan produktif (pasal 19 UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan).
Penuaan adalah suatu prose salami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara
terus menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan mengakibatkan perubahan
anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi
dan kemampuan tubuh secara keseluruhan.
Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai
gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain kulit menjadi mengendur, timbul keriput,
rambut menjadi beruban, gigi mulai ompong, pendengaran dan penglihatan
berkurang, mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan kurang lincah, serta terjadi
penimbunan lemak terutama di perut dan pinggul. Kemunduran lain yang terjadi
adalah kemampuan-kemampuan kognitif seperti suka lupa, kemunduran orientasi
terhadap waktu, ruang, tempat serta tidak mudah menerima ide baru.
Usia lanjut dapat dikatakan usia emas, karena tidak semua orang dapat mencapai
usia tersebut, maka orang yang berusia lanjut memerlukan tindakan keperawatan, baik
yang bersifat promotif maupun yang preventif, agar ia dapat menikmati masa usia
emas serta menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Gerontology adalah suatu ilmu yang mempelajari proses penuaan dan masalah
yang akan terjadi pada lansia yaitu kesehatan, social, ekonomi, perilaku, lingkungan
dan lail-lain. (DEPKES RI, 2000)
6. Tetap memberikan bantuan moril dan perhatian sampai akhir hayatnya agar
kematiannya berlangsung dengan tenang.
Perkembangan geriatric baru terjadi pada abad ke-20. Di Indonesia, geriatric baru
a. Bingung
b. Lemah ingatan
c. Penglihatan berkurang
dijalankan.
6. Kesehatan mental
Selain mengalami kemunduran fisik lansia juga mengalami kemunduran
mental. Semakin lanjut seseorang, kesibukan sosialnya akan semakin
berkurang dan dapat mengakibatkan berkurangnya integrasi dengan
lingkungannya.
2.3.1 Promosi Kesehatan dan Strategi Proteksi Kesehatan untuk Komunitas Lansia
Promosi kesehatan dan proteksi kesehatan adalah dua elemen pencegahan primer.
Promosi kesehatan menekankan pada upaya membantu masyarakat mengubah gaya
hidup mereka dan bergerak menuju kondisi kesehatan yang optimum sedangkan fokus
proteksi kesehatan adalah melindungi individu dari penyakit dan cedera dengan
memberikan imunisasi dan menurunkan pemajanan terhadap agens karsinogenik
toksin dan hal – hal yang membahayakan kesehatan di lingkungan sekitar. Konsep
kesehatan lansia harus ditinjau kembali dalam upaya merencanakan intervensi
promosi kesehatan. Filner dan Williams ( 1997 ) mendefinisikan kesehatan lansia
sebagai kemampuan lansia untuk hidup dan berfungsi secara efektif dalam masyarakat
serta untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan otonomi sampai pada tahap
maksimum, tidak hanya terbebas dari penyakit. Apabila dibandingkan dengan
kelompok usia lainnya di Amerika lansia lebih aktif dalam mencari informasi
mengenai kesehatan dan mempunyai kemauan untuk mempertahankan kesehatan dan
kemandirinya. Promosi kesehatan harus benar – benar berfokus pada perilaku
beresiko yang dapat dimodifikasi yang disesuaikan dengan masalah kesehatan utama
menurut usia ( USDHHS, 1998 ). Secara umum, pelayanan kesehatan untuk lansia
memiliki tiga tujuan
a. Skrining kesehatan
d. Konseling
e. Kelompok pendukung
f. Pelayanan kesehatan primer
g. Imunisasi
h. Keamanan di rumah
l. Manajemen kasus
Intervensi berfokus komunitas adalah aktivitas dan program yang diarahkan pada
lansia komunitas secara keseluruhan atau sub kelompok lansia yang beragam di
komunitas. Tujuan intervensi berfokus komunitas adalah meningkatkan kapasitas dan
ketersediaan komunitas terhadap pelayanan gabungan kesehatan dan sosial yang
sesuai dan dibutuhkan dalam upaya mempertahankan kemandirian dan status
fungsional lansia di komunitas. Intervensi di komunitas terutama melibatkan advokasi
tindakan politis dan partisipasi dalam pembuatan kebijakan yang memengaruhi lansia
di komunitas. Contoh intervensi berfokus komunitas adalah sebagai berikut :
• Mengadakan kampanye pada bulan mei yang telah ditetapkan sebagai older
American Month ( bulan lansia Amerika )
• Koalisi komunitas untuk menangani isu spesifik lansia seperti pengembangan pusat
informasi lokal, botlines telepon atau situs internet
Secara umum komunitas lansia terbuka untuk praktik kesehatan baru dan berespons
terhadap bermacam – macam pendekatan yang berpotensi meningkatkan kesehatan
mereka. Dalam merencanakan program kesehatan yang efektif perawat kesehatan
komunitas harus memvalidasi strategi dan tujuan bersama kelompok lansia yang
ditargetkan. Keterlibatan lansia dalam merencanakan promosi kesehatan dan aktivitas
pencegahan penyakit adalah hal yang esensial karena lansia sensitif terhadap
kehilangan potensi kemandiriannya. Oleh karena itu jika lansia dilibatkan rasa
kemandirian mereka akan menngkat. Tahapan tindakan yang dilakukan ketika bekerja
dengan lansia di komunitas antara lain:
1. Jalankan program ditempat – tempat biasa lansia berkumpul seperti gereja, senior
center, dan tempat perkumpulan pensiunan.
4. Antisipasi kebutuhan lansia yang memiliki pandangan dan / atau penglihatan tidak
adekuat ( contoh penggunaan tulisanyang besar, membatasi penggunaan makalah,
penggunaan ruangan yang tenang dan / atau pengeras suara yang adekuat.
5. Pertahankan aktivitas secara berlahan dan berikan waktu yang cukup untuk
berespons
6. Berikan waktu yang cukup bagi para lansia untuk berbagi pengalaman hidup
9. Susunlah aktivitas pendidikan kesehatan yang dapat memberikan rasa nyaman pada
para lansia dalam mengajukan pertanyaan dan atau menanyakan informasi baru atau
informasi yang masih meragukan mereka
11. Advokasi untuk meningkatkan sumber sumber yang ada di komunitas serta
kebijakan yang memengaruhi lansia
a. Pelayanan Kesehatan
Lansia berusia lebih dari 65 tahun membutuhkan pelayanan kesehatan primer yang
teratur untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit kronik kecacatan
serta kondisi yang mengancam hidupnya. Pelayanan promosi kesehatan yang dapat
mendasari intervensi keperawatan komunitas meliputi :
5. Program outreach dan upaya advokasi untuk menjamin akses lansia pada sumber-
sumber yang dibutuhkan; seperti advokasi kesehatan, pelatihan kesehatan, dan
pengendali akses di komunitas, Personel yang ditugaskan bisa karyawan perusahaan
swasta, staf gereja, dan karyawan perudahaan BUMN yang dapat merujuk lansia
kepada sumber-sumber yang ada di komunitas (Florioet al, 1996).
6. Rujukan kepada program bantuan farmasi negara yang ada serta advokasi untuk
membuat program yang mereka butuhkan.
b. Nutrisi
Nutrisi adekuat adalah hal paling penting bagi lansia dalam mempertahankan
kesehatan, mencegah penyakit, yang memperlambat perkembangan penyakit kronis
yang di derita. Dalam upaya membantu lansia meningkatkan dan mempertahankan
status nutrisinya, pengkajian nutrisi dan membangun kekuatan yang ada adalah hal
yang sangat membantu. Daftar Periksa Skrining Nutrisi ( Nutrision Screning
Checklist ) yang dibuat oleh American Academy of Family Physicians, American
Dietetic Association, dan National Council on Aging ( Nutrition Screning Initiative,
1992 ) adalah alat pengkajian nutrisi yang sangat baik. Berikut ini adalah program
kemitraan dalam bidang kesehatan nutrisi yang dapat Anda pertimbangkan.
Rencanakan kelas atau serial kelas nutrisi yang berfokus pada nutrisi dasar dan
manajemen resiko nutrisi ( rendah garam, rendah lemak, rendah gula, tinggi serat dan
sebagainya ). Apabila kebutuhan terhadap diet gula khusus harus dibahas,
pertimbangkan untuk mengadakan serial kelas dan bentuk kelompok menurut
ingkatran kebutuhan diet spesifiknya. Kelas nutrisi akan lebih efektif jiak
penyajiannya sangat interaktif dengan para partisipan- mencicipi dan berbagi resep,
membangun kebiasaan positif yang ada, dan memasukkan makanan yang etnis.
Pemasangan poster dengan tulisan yang besar dan berwarna-warni serta tayangan
video aalah langkah yang tepat. Makalah juga bisa membantu. Ingat, lansia senang
membicarakan dan menceritakan pengalaman hidup mereka. Berikan hadiah kepda
lansia yang menghadiri kelas, seperti tongkat, kanduk kertas, makaronidan makanan
yang tidak cepat membusuk. Dapatkan bantuan hadiah dari toko yang menjual bahan
makanan. Tantangan terbesarnya adalah enumbuhkan minat para lansiaun ntuk
menghadirikelas ini. Pertimbangkan individu dari komunitas atau kelompok teman
sebaya untuk membantu marketing dan program outreach.
Pencegahan jatuh
Jatuh adalah masalah besar pada lansia. Anda mungkin hendak membangun sebuah
tim dengan ahli terapi oku pasional dan ahli terapi fisik untuk mengadakan kelas
pencegahan jatuh pada lokasi tempat para lansia biasa berkumpul ( ya , mungkin saja
anda tidak dapat mempengaruhi para lansia untuk datang mengahadiri kelas ini yang
justru sangat mereka butuhkan; para lansia tersebut berada di rumahanya karena
meraka takut jatuh jika mereka pergi keluar). Beberapa individu dapat memberikan
koesioner mengenai pengkajian jatuh, sebagian lagi dapat melakukan tes
keseimbangan, mendemonstrasikan cara – cara untuk mencegah jatuh dan
memberikan konseling individual mengenai hal – hal yang dapat menyebabkan jatuh.
Proyek kolaborasif multidisiplin ini dapat berdampak sangat besar terhadap masalah
yang terkadang mengakibatkan lansia kehilangan kemandiriannya atau bahkan dapat
membawa kepada kematian. Anda mungkin perlu memasarkan proyek ini serta
mendapatkan tempat untuk skrining, tes keseimbangan, demonstrasi dan konseling.
Pertimbangkan untuk memiliki formulir pernyataan dan persetujuan untuk menjalani
tes keseimbangan pada setiap kejadian jatuh.
Penuaan di dalam masyarakat kita merupakan fenomena yang dominan pada saat ini.
Tiga dari empat penyebab kematian yang sering terjadi di kalangan lansia – penyakit
jantung, kanker dan stroke merupakan akibat dari gaya hidup yang kurang sehat.
Namun gambaran suram tentang penduduk lansia yang kurang gerak, lansia yang
mengalami penyakit kronis secara bertahap telah digantikan oleh konsep baru seperti
masa tua dengan penuh kesuksesan ( misalnya kemampuan individu untuk beradaptasi
terhadap proses penuaan ) dan penurunan morbiditas ( misalnya penundaan awitan
terjadinya penyakit kronis dan melemahkan sampai pada tahap akhir kehidupan ).
Perlindungan kesehatan dan promosi kesehatan merupakan hal yang mendesak dan
juga merupakan kerangka kerja yang tepat untuk merawat lansia. Perawat profesional
untuk lansia mengenal bahwa pencegahan untuk orang yang berusia 65 tahun yang
dapat diharapkan hidup 20 tahun lagi merupakan komponen penting dalam perawatan
kesehatan.
Penelitian terbaru menemukan bahwa lansia tertarik dalam promosi kesehatan dan
banyak lansia pada saat ini mempraktikan lebih banyak perilaku promosi kesehatan
daripada kelompok usia yang lebih muda. Ketika ditanyakan perilaku apakah yang
mereka inginkan untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatannya lansia
menyebutkan hal – hal seperti tetap aktif dan memelihara pandangan positif terhadap
kehidupan olahraga, nutrisi, istirahat dan relaksasi memantau tekanan darah dan
pemeriksaan kesehatan dan disiplin diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang tidak
terlalu berat. Hal – hal tersebut sebenarnya mewakili suatu kombinasi perilaku
promosi kesehatan dan perlindungan kesehatan ( pencegahan ) Menurt pender
promosi kesehatan adalah pola multidimensional dari tindakan dan persepsi yang
berasal dari dalam diri sendiri yang dapat membantu memelihara atau meningkatkan
kesehatan aktualisasi diri dan pemenuhan kebutuhan individu. Perilaku – perilaku
tersebut misalnya melakukan aktivitas fisik dan mental secara teratur memperoleh
nutrisi istirahat dan relaksasi yang adekuat dan memelihara jaringan dukungan sosial;
semua itu merupakan perilaku promosi kesehatan karena dapat mempertahankan atau
meningkatkan kesejahteraan seseorang.
Penemuan ini menunjukkan kesempatan yang unik bagi profesi keperawatan. Perawat
memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas kehidupan dalam porsi yang penting
bagi populasi dengan menggunakan kerangaka kerja promosi kesehatan untuk
mengorganisasikan dan memberikan asuhan keperawatan bagi lansia. Pendekatan ini
mendorong perawat untuk memandang lansia secara positifuntuk mengidentifikasi
dan membangun kekuatan daripada memusatkan pada keterbatasan dan masalah.
Periilaku perlindungan kesehatan adalah aktifitas yang diarahkan untuk mengurangi
resiko individu terhadap perkembangannya penyakit tertentu. Misalnya pemeriksaan
kesehatan secara teratur dan penggunaan obat – obatan secara tepat merupakan
perilaku perlindungan kesehatan. Beberapa perilaku ada yang termasuk promosi
kesehatan dan perlindungan kesehatan. Misalnya, olah raga secara teratur merupakan
perilaku untuk melindungi kesehatan jika dilakukan untuk mengurangi resiko
seseorang menderita penyakit kardiovaskuler, depresi, diabetes melitus pada saat
dewasa akibat obesitas dan osteoporosis. Pembatasan diet khusus, seperti diet rendah
kolesterol atau diet tinggi serat merupakan perilaku untuk perlindungan kesehatan
melawan penyakit kardiovaskular dan beberapa jenis kanker. Penjelasan selengkapnya
tentang perlindungan kesehatan terhadap masalah – masalah yang sering terjadi pada
lansia
1. Pendekatan
2. Jenis
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya kesehatan, yaitu
peningkatan (promotion), pencegahan (prevention), diagnosis dini dan pengobatan,
pembatasan kecacatan, serta pemulihan.
a. Promotif
Upaya promotif merupakan tindakan secara langsung dan tidak langsung untuk
menigkatkan derajat kesehatan dan mencegah penyakit. Upaya promotif juga
merupakan proses advokasi kesehatan untuk meningkatkan dukungan klien, tenaga
professional dan masyarakat terhadap praktik kesehatan yang positif menjadi norma-
norma social. Upaya promotif dilakukan untuk membantu orang- orang mengubah
gaya hidup mereka dan bergerak kea rah keadaan kesehatan yang optimal serta
mendukung pemberdayaan seseorang untuk membuat pilihan yang sehat tentang
prilaku hidup mereka.
• Meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan gigi dan mulut yang bertujuan untuk
mengurangi karies gigi serta memelihara kebersihan gigi dan mulut.
Penyampaian 10 prilaku yang baik pada lansia, baik perorangan maupun kelompok
lansia adalah dengan cara sebagai berikut:
• Mau menerima keadaan, sabar dan optimis, serta meningkatkan rasa percaya diri
dengan melakukan kegiatan sesuai kemampuan.
• Makan sedikit tetapi sering, memilih makanan yang sesuai, dan banyak minum
(sebaiknya air putih).
• A-Agar terus merasa berguna dengan mengembangkan kegiatan atau hobi yang
bermanfaat.
b. Preventif
- Dukungan nutrisi.
- Exircise.
- Manajemen stress.
- Control hipertensi.
- Deteksi dan pengobatan kanker.
- Screening : pemeriksaan rectal, mammogram, papsmear, gigi mulut dan lain-
lain.
Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu
tentang apa yang dilakukan keluarga. Terdapat beberapa fungsi keluarga menurut
Friedman (2003) yaitu:
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
4) Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, dan papan dan
kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber dana keluarga.
5) Fungsi biologis
Bukan hanya ditujukan untuk meneruskan keturunan tapi untuk memelihara dan
membesarkan anak untuk kelanjutan generasi selanjutnya.
6) Fungsi pendidikan
7) Fungsi psikologis
Terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan
perhatian diantara anggota keluarga (Achjar, 2010).
Menurut Lueckenotte (2006), ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan keluarga
terhadap lansia yaitu:
3) Sarankan satu perubahan dalam satu waktu, karena umumnya orang sulit untuk
menerima perubahan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perlindungan kesehatan dan promosi kesehatan merupakan hal yang mendesak dan
juga merupakan kerangka kerja yang tepat untuk merawat lansia. Perawat profesional
untuk lansia mengenal bahwa pencegahan untuk orang yang berusia 65 tahun yang
dapat diharapkan hidup 20 tahun lagi merupakan komponen penting dalam perawatan
kesehatan.
3.2 Saran
Demikian makalah yang telah kami buat, kami menyadari masih terdapat banyak
kekurangan pada makalah yang kami susun. Atas kekurangan dan kelebihan kami
mohon maaf yang sebesar – besarnya.Kami juga memohon untuk saran dan kritik
untuk makalah kami apabila ada yang kurang berkenan
DAFTAR PUSTAKA