RANCANGAN : 114
RAGAM : 121
Peneliti memiliki cara pandang berbeda. Perbedaan cara pandang berimplikasi pada
pilihan metodologi/metode penelitian tercermin dalam (1) pertanyaan/tujuan penelitian
(2) fungsi/penggunaan kerangka teori/pemikiran (3) strategi/metode penelitian dan
(4) analisa data
RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF : melihat fenomena sosial berdasarkan
pemahaman dan pemaknaan terhadap realita sosial
Karakteristik pokok penelitian kualitatif.
1. Melandaskan pemahaman akan realitas/gejala sosial berdasar konteksnya. Instrumen
utama : peneliti
2. Menekankan pada kajian kasus dalam upaya memahami gejala secara utuh (holistic
approach) —> menyeluruh, utuh, bisa mengaitkan fenomena sosial 1 dengan
lainnya sampai peneliti bisa membuat teori baru.
3. Menuntut integritas peneliti mengingat peneliti adalah instrumen pokok penelitian.
Integritas ini menyangkut isu : a) ada tidaknya keberpihakan/bias peneliti b) akurasi
data, terkait dengan pentingnya peneliti melakukan klarifikasi data (cross checking
data)
4. Membangun teori dari bawah (grounded theory), dengan metode perbandingan
5. Menjelaskan dan memahami gejala dengan penekanan pada proses dan jalinan
peristiwa, bahwa satu peristiwa dijelaskan dengan peristiwa lainnnya, salah satunya
melalui metode kronologi peristiwa
6. Interpretasi data dilakukan secara signifikan dan koheren dengan merujuk pada
perspektif subyek yang dikaji.
7. Menginterpretasi data adalah menerjemakan
—> Proses analisis atau interpretasi data dapat dilakukan BERSAMAAN dengan proses
pengumpulan data
—> Kuanti : LINIER, Kuali —> NON LINIER, LOGIC IN PRACTICE, Bisa ke turun
lapangan lagi
Kuantitatif : bersifat linier datau pola rangkaian yang tetap (fixed sequence of steps) :
proses penelitian dilakukan secara bertahap mengikuti satu garis lurus, yang mana
peneliti bergerak sesuai dengan tahapan yang sudah ditetapkan
Peneliti tidak mungkin melakukan tahapan kegiatan pengumpulan data jika
belum menetapkan atau memfokuskan /merumuskan permasalahan penelitian
Kualitatif : pola non linier atau cylical. : tahapan dalam penelitian kualitatif tidak
bergerak dalam satu garis lurus melainkan dalam pola lingkar yang memungkinkan
peneliti untuk mengulang langkah-langkah yang telah diambil dan bahkan
dimungkinkan kembali mengulangnya beberapa kali sampai dirasakan hasil optimal
(logic in practice)
PERTANYAAN PENELITIAN
Pola hasil temuan dibandingkan dengan teori-teori lain dalam rangka menghasilkan
suatu teori baru atau teori alternatif Grounded theory
Dalam upaya membangun teori, Lather mengingatkan bahwa teori yang dibangun dengan
berpihak pada data empiris menuntut adanya hubungan timbal balik antara data dan teori.
Data harus dipakai untuk menghasilkan proposisi-proposisi melalui cara dialektif, yang
memungkinkan penggunaan kerangka teori secara a priori, namun sekaligus menghindari
kerangka teori tersebut menjadi sebuah wadah ke dalam mana data dimasukan
Grounded Research
o Penjelasan : mendapatkan gambaran umum, teori abstrak dari suatu proses,
aksi, interaksi, yang didasarkan pada pandangan partisipan
o Tujuan : menemukan/mengungkapkan
o Karakteristik :
1. Untuk menggali/ menemukan (discover) suatu hal
2. Data komparasi yang konstan dengan kategori dan sampel teoritis dari
berbagai kelompok untuk maksimalisasi informasi
o Disiplin ilmu : Sosiologi
Etnograsi
o Penjelasan : Mempelajari kelompok budaya yang utuh di site alaminya
dalam waktu lama dengan mengumpulkan data observasi dan wawancara
o Tujuan : Memahami suatu gejala
Studi Kasus : Eksplor suatu program, kejadian, aktivitas, proses pada lembaga/
kelompok/ individu secara mendalam
o Karakteristik :
1. Menggali sebuah proses (explore a process)
2. Menggunakan variasi pengumpulan data dalam periode berkelanjutan
Fenomenologi : Mengidentifikasi esensi dari pengalaman manusia tentang sebuah
fenomena seperti yang dijelaskan oleh partisipan
Naratif : Meneliti tentang kehidupan individu dan bertanya pada satu atau lebih orang
untuk menceritakan kehidupan mereka
Rekontek : Melakukan organisasi data dengan cara meletakan data dalam konteks
makna yang ada
Dekonteks : Mencari rangkaian yang pada akhirnya bsia mengaburkan makna dari
gejala utama yang diteliti
Kapan pakai kuanti kuali? Bergantung pada pertanyaan atau masalah yang ingin diteliti
Prosedur Pengumpulan Data
Observasi : Mengamati, tetapi harus ada yang namanya panduan observasi. Tidak semua
pengamatan bisa dikatakan sebagai observasi
Interview : melakukan proses wawancara. Tidak semua proses tanya jawab dikatakan sebagai
interview. Harus ada panduan wawancara atau daftar pertanyaan wawancara
FGD : sekelompok orang melakukan diskusi dengan dipandu oleh seorang moderator
Moderator : memfasilitasi diskusi secara bebas dan terbuka bagi anggota kelompok
PENGERTIAN :
Peneliti harus mengosongkan pikirannya atas konsepsi awal dan melakukan defocusing yaitu
Site : konteks tempat terjadinya suatu fenomena atau aktivitas. Daerah yg memiliki batas
sosial.
Akses
Disclosure
Peneliti harus memutuskan sampai seberapa jauh ia akan terbuka mengenai penelitian
yang dilakukan ataupun keberadaanya sebagai peneliti
Keterbukaan betul2 tertutup : tidak seorang pun di site menyadari adanya penelitian
Keterbukaan betul2 terbuka : semua orang mengetahui setiap detil aktivitas
penelitian yang dilakukan
Gatekeepers : orang yang memiliki otoritas formal atau informal yang mengontrol akses
untuk memasuki site
4. Memulai Penelitian dan menjalin hubungan2 sosial dengan orang yang akan
diteliti
5. Membangun Rapport
Peneliti harus memainkan peran tertentu (dapat memilih peran yang sudah ada,
membuat baru, atau modifikasi peran)
Dapat merubah penampilannya, tetapi tidak dapat merubah hal2 tertentu (jenis
kelamin, usia, ras). Contoh : penelitian tentang kelompok penggemar motor besar,
peneliti meniru penampilan anggota kelompok & mengendarai motor besar. Namun
karena sebagian besar laki-laki menyulitkan peneliti wanita
Partisipasi total / terlibat : peneliti secara total terlibat dalam hubungan dengan
anggota masyarakat yang diteliti, secara fisik dan emosional
Peneliti sebagai partisipan : peneliti terlibat dan berpartisipasi dalan kegiatan anggota
site namun keterlibatannya tidak penuh . Tetap mempertahankan keberadaannya
sebagai peneliti
Peneliti total : Peneliti memiliki keterikatan personal yang sangat kecil. Berperan
sebagai pengamat pasif yang tidak mempengaruhi jalannya aktivitas di site
5. Mengumpulkan Data
Pengamatan : meliputi semua kejadian di lapangan, baik yang khusus maupun kejadian
sehari2. Peneliti harus merasakan semua aktivitas
Argot : terminologi dan simbol2 tertentu yang timbul pada masyarakat yang sudah
berinteraksi lama. Contohnya : bahasa gaul di kota besar seperti Jakarta
Catatan Lapangan : alat untuk menyimpan data, berisi deskripsi kongkret atas proses
dan konteks sosial
Jotted notes : catatan yang dibuat di tempat penelitian —> ringkas, kata2 untuk
merangsang memori mengenai kejadian
Catatan pengamatan langsung (Direct Observation Notes) : dibuat langsung setelah
peneliti meningkatkan tempat penelitian. Berbentuk kronologis sesuai tanggal, waktu,
tempat kejadian
Catatan interpretasi peneliti (Researcher Inference Notes): mengenai interpretasi atau
peneliti terhadap makna satu kejadian.
Catatan analitis : menuliskan rencana, taktik, etika, keputusan prosedural, maupun
kritik pribadi mengenai keputusan yang diambilnya sendiri. Berisi teori dan ide juga
Catatan pribadi : Berisi kejadian personal dna perasaan2 pribadi. Sebagai
penanggulangan stress dan evaluasi catatan lain
Peta dan Diagram : membantu menggambarkan kejadian di tempat penelitian dan
membantu orang lain mengerti. 3 Jenis Peta :
Rekaman video atau suara —> membantu melihat atau mendengar kembali kejadian,
percakapan, bunyi2an, dsb
Catatan wawancara : Halaman muka suatu catatan atas wawancara atau pengamatan.
Untuk menerangkan informasi2 tertentu, seperti tanggal, tempat kajian, karakteristik,
dsb
KUALITAS DATA
Data berkualitas : mencakup tanggapan subjektif peneliti thdp orang yang diteliti
VALIDITAS : menyangkut keyakinan bahwa analisa dan data benar2 menggambarkan situasi
di tempat penelitian
Bentuk Validitas
1. Konsistensi internal : menyangkut masalah apakah data yang diperoleh sejalan dengan
segala yang sudah diketahui tentang orang/kejadian ybs
2. Konsistensi Eksternal : menyangkut masalah kesesuaian data dengan data yang
diperoleh dari sumber lain
7. Fokus pada aspek2 khusus dari setting yang diamati : melakukan theoretical
sampling
Fokus
Sampling
Peneliti mengambil sample atas waktu, situasi, kejadian, lokasi, orang, dan konteks
kejadian
8. Melakukan wawancara
Dilakukan secara formal pada tempat khusus atau secara spontan, ditempat yang tidak
membutuhkan pengaturan tertentu
Biasanya wawancara tidak berstruktur —> berbekal poin yang akan dikembangkan
sesuai kondisi
1. Deskriptif : digunakan untuk mempelajari setting (atau site penelitian) dan orang di
dalamnya. Contoh : lokasi tempat2 tertentu seperti kamar tidur di rumah hingga lokasi
upacara agama
2. Struktural
3. Kontras : dibangun berdasarkan pertanyaan konseptual. Bertujuan melakukan analisa
sehingga difokuskan pada persamaan atau perbedaan yang disebutkan narasumber
Sampel harus dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu
sendiri.
Mencari informasi atau pengetahuan tentang keseluruhan objek atau gejala yang
diteliti (populasi)
Mengamati sebagian dari objek / gejala yang diteliti (sampel)
Menarik kesimpulan tentang keseluruhan objek atau gejala yang diteliti
Kondisi yang ideal adalah dengan meneliti seluruh anggota populasi. Contoh
SENSUS —> Total Sampling atau Complete enumeration
Ilmu sosial memiliki karakteristik yang dinamis dan abstrak sehingga sulit buat
peneliti meneliti seluruh gejala
Kualitas data.
o Mengambil sampel adalah cara yang efisien untuk menghasilkan informasi
yang akurat tentang suatu gejala
o Acuan waktu. Jumlah unit sosial yang diteliti berhubungan dengan Lamanya
melakukan penelitian . Contoh bila bertanya tentang jumlah pengeluaran
keluarga seminggu yang lalu pada populasi X maka akan terjadi perbedaan
acuan waktu cukup besar antara responden yang ditanya pada minggu kedua
dsb
o Manajemen data. Data yang besar memerlukan perangkat penyimpanan,
tabulasi/pengolahan canggih dan semakin sulit mengontrol kesalahan saat
coding, cleaning, dan tabulasi data
Pertimbangan Praktis
o Hemat waktu dan biaya.
Peneliti harus dapat meyakinkan dirinya maupun publik bahwa penelitian yang
dilakukan dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya (populasi)
Menentukan definisi poopulasi, dengan 2 tahap
Batasan populasi target secara eksplisit atau implisit mencakup komponen (1)
isi atau elemen populasi (2) cakupan dan (3) batasan waktu
4. Desain Sampel
Dapat mengatasi kelemahan penarikan sampel simple random sampling & merupakan
teknik penarikan sampel yang dijadikan dasar untuk penarikan sampel lain
Prasyarat : tersedianya kerangka sampel yang disusun secara acak
Digunakan untuk karakteristik populasi penelitian yang homogen
Tahapan
1. Menyusun kerangka sampel secara acak, tidak boleh ada pola-pola atau
pengelompokan-pengelompokan tertentu, misalnya berdasarkan RW atau fakultas dsb
Jenisnya Stratifikasi :
a. Stratifikasi Proposional
b. Stratifikasi Non-proposional
Cluster : unit yang berisi sampling element atau target akhir penarikan sampel
Dapat menggunakan jika tersedia kerangka sampel dari cluster / area yang lebih luas
Tahapan :
Kekurangan : kurang akurat —> karena menarik sampel dalam beberapa tahap dan
dalam setiap tahap memiliki kemungkinan sampling error. Semakin banyak tahap
penarikan sampel yang digunakan, maka semakin besar pula sampling error yang
mungkin terjadi.
Peneliti harus menentukan jumlah cluster dan jumlah elemen yang akan ditarik dari
masing-masing cluster —> Membuat desain sampel lebih banyak cluster lebih baik
karena elemen masing-masing cluster cenderung homogen sehingga menarik sedikit
saja sudah cukup
—> Peneliti harus menyesuaikan probabilita atau sampling ratio di beberapa tahap
penarikan sampel
Digunakan jika peneliti sama sekali tidak dapat menyusun kerangka sampel atau pada
masalah-masalah tertentu di mana kerangka sampel tidak mungkin dibuat.
Konsekuensi : peneliti mempunyai keterbatasan dalam pendugaan sampel terhadap
populasi atau melakukan interfensi
Generalisasi yang dapat dilakukan peneliti terbatas
Uji statistik inferensial hanya dapat dilakukan pada data yang diperoleh dengan
memperhatikan prinsip probabilita
1. Accidental/Convinience/Haphazard
o Digunakan jika populasi penelitian raltif homogen dan peneliti sulit untuk
menyusun kerangka sampel
o Dianggap teknik paling mudah dan murah
o Peneliti memilih responden yang tersedia dan mudah dierleh.
o Teknik ini cenderung menghasilkan sampel yang tidak mewakiki populasi dan
bias yang tinggi —> Jika peneliti butuh data akurat, teknik ini tidak
direkomendasikan
2. Quota
o digunakan pada populasi yang cenderung heterogen, namun peneliti tidak
mungkin menyusun kerangka sampel
o Yang dilakukan : mengelompokkan responden dalam beberapa kategori dan
kemudian menentukan jumlah sampel untuk masing-masing kategori
3. Purposive/Judgemental
o Dilakukan jika peneliti ingin mendalami suatu kasus yang melibatkan a) jenis
responden tertentu b) isu isu sensitif bagi sekelompok masyarakat c)
memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh tentang masalah yang diteliti
o Melibatkan penilaian ahli atau tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai
peneliti
Contoh : jika peneliti ingin meneliti tentang prostitusi, sulit untuk menusun kerangka
sampel dan memilih secara random. Maka peneliti menentukan anggota sampel
dengan meminta pendapat ahli seperti pihak kepoliaian atau mengunjuingi lokasi yang
biasa dijadikan tempat prostitusi
4. Snowball
o Digunakan juga pada kasus-kasus yang cenderung sensitif sehingga sulit untuk
menyusun kerangka sampel.
o Kelebihan : dapat membuat suatu jaringan (network) dalam bentuk sociogram
yang melibatkan seluruh objek penelitian
o Peneliti mulai mencari responden dari kelompok kecil. Contoh : melakukan
wawancara dengan 1 orang, kemudian dapat meminta nama lain dari
responden pertama dan seterusnya.
besarnya sampel : masalah yang paling krusial —> berkaitan dengan upaya peneliti
mendapatkan sampel yang representatif terhadap populasi penelitian
Contoh :
Jumlah sampel yang ditarik dari SMA yang campur (heterogen) harus lebih
banyak dibandingkan dengan sekolah khusus perempuan (homogen)
mengacu pada tingkat keragaman atau kesalahan dalam pendugaan sampel, pada titik
ini standar erro
Interval kepercayaan : rentang kepercayaan yang ditentukan peneliti untuk menduga
parameter populasi
Lebih akurat jika peneliti mengatakan bahwa rata-rata umlah jam mahasiswa
membaca buku wajib kuliah antara 2-3 jam sehari dibandingkan 1-5 jam sehari
Prinsip utama menentukan besarnya sampel : semakin besar sampelm semakin kecil
standar error. Dibuktikan dengan rumus standar error = standar deviasi / akar n
Semakin kecil standar error, semakin pendek interval kepercayaan, maka semakin
akurat pendugaan sampel. Rumus sampling error adalah nilai Z x SE. —>
menggunakan tabel sampling error
stratifikasi, tiap strata jumlah sampel cenderung lebih kecil karena cenderung
homogen
Multistage cluster sampling, semakin banyak tahap semakin banyak sampling error.
Harus memperhitungkan heterogenitas pada masing-masing tahap
Variasi jawaban
Bias perlindungan
Bias yang muncul akibat pilihan waktu dan periode yang tidak representatif
a) Bias yang muncul akibat kurva yang buruk, kesalahpahaman dalam memberi bobot
isi: siapanya
cakupan: wilyah geografis
waktu: kapan
populasi survei: sesuatu yang ideal dengan sesuatu yang ditemukan di lapangan
kerangka sampel
populasi target
tambahan:
o probabilita: bisa digeneralisasi
generalisasi: kesimpulan di tingkat sampel = kesimpulan di tingkat
populasi
o non-probabilita: tidak bisa digeneralisasi
kesimpulan di tingkat sampel, hanya berlaku di tingkat sampel aja ⇒
gabisa di tarik menjadi kesimpulan di tingkat populasi
contoh: populasi ada 20 orang ⇒ yang mau diteliti 4 orang ⇒ probabilita = 4/20
misal: mau mengetahui pendapat penonton terkait film tertentu ⇒ nanya ke anggota
populasi: penonton bioskop ⇒ gapunya kerangka sampel ⇒ pake non probabilita
dalam suatu penelitian, hanya bisa pake salah satu jenis teknik penarikan sampel
PENELITIAN SURVEY
Istilah penting :
1. Kuesioner : alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dari responden
2. Responden : sampel penelitian atau orang melalui mana peneliti memperoleh data
3. Response rate : tingkat pengembalian kuesioner yang dikirimkan, pada time mail.self
administrered quesionaires
b. Permasalahan : berisi rumusan permasalahan yang diteliti, disusun secara lebih spesifik
dan dibuat dalam bentuk pertanyaan
e. Metode penelitian : berisi informasi tentang tipe survei apa yang ingin digunakan (apakah
mail quesionnaires, telephone interviews, atau face to face interviews), lalu menetapkan
batasan/rumusan populasi yang ingin diteliti, teknik penarikan sampel yang akan dipakai dan
teknik pengumpulan data apa saja yang akan digunakan dalam penelitian
5. Analisis Data
Hasil yang diperoleh dari pengolahan data, lalu dianalisis dan dibuat kesimpulan
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam menyusun kuesioner adalah peneliti harus
mengetahui jenis-jenis pertanyaan yang diberikan
Pertanyaan sensitif : pertanyaan yang masih dianggap tabu atau sulit untuk
ditanyakan kepada masyarakat. Contohnya : tentang perilaku seksual, perilaku
menyimpang, kegiatan ilegal, pertanyaan tentang politik yang kontroversial dan
sebagainya
5. Pertanyaan lanjutan
Hal kedua yang harus diperhatikan dalam pembentukan kuesioner adalah bentuk
pertanyaan
1. Bentuk pertanyaan tertutup yaitu jika kategori jawaban atas pertanyaan yang
diberikan telah tersedia. Dua penting dalam membuat pertanyaan tertutup :
o Kategori-kategori yang tersedia haruslah tuntas (exhaustive) artinya semua
kemungkinan jawaban yang akan diberikan oleh responden telah diberikan
tanpa ada yang tertinggal
o Kategori dalam jawaan tidak boleh tumpang tindih (mutually exclusive)
2. Bentuk pertanyaan terbuka, yaitu dimana peneliti tidak memberikan pilihan
jawaban, sehingga responden dapat menjawab apa saja sesuai yang dipikirkan dan
pendapatnya
3. Bentuk pertanyaan setengah terbuka, yaitu dimana peneliti memberikan alternatif
jawaban, namun tidak seluruhnya, sehingga apabila responden memberi jawaban
yang lain, hal tersebut masih dimungkinkan
Hal ketiga yang harus diperhatikan dalam pembentukan kuesioner adalah bahwa
peneliti harus memperhatikan hal-hal yang harus dihindari dalam penulisan
pertanyaan
10 Hal yang harus dihindari dalam penulisan pertanyaan dalam penelitian survei :
1. Hindari penggunaan jargon, misal penggunaan kata sosialisasi, demokrasi, dll atau
penggunaan kata-kata slank, misal istilah daerah atau bahasa gaul, atau bahasa
preman, hindari pula penggunaan singkatan
2. Hindari ambiguitas, yaitu pertanyaan yang membingungkan dan pertanyaan yang
kabur. Contohnya, apakah bapak/ibu merasakan kepuasan dalam bekerja? Ini
membingungkan karena kepuasan apakah yang dimaksud?
3. Hindari bahasa yang emosional dan bias prestise.
Ct bias prestise "banyak dokter mengatakan bahwa rokok menyebabkan kanker paru-
paru, bagaimana pendapat bapak sendiri?"
4. Hindari pertanyaan yang double barraled yaitu satu kalimat yang mengandung dua
pertanyaan sekaligus. Ct "apakah ibu memperoleh cuti tahunan dan cuti haid?"
5. Hindari leading question, yaitu pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden.
Contohnya, "setujukah bapak bahwa polisi harus lebih profesional lagi dalam
mengungkapkan kejahatan?"
6. Hindari pertanyaan yang di luar kemampuan responden untuk menjawabnya. Ct
"berapa pengeluaran anda untuk membeli pakaian dalam setahun?"
7. Hindari pertanyaan yang dimulai dengan premis yang salah. Ct. jam tayang televisi
swasta saat ini sudah cukup panjang, apakah masih perlu ditambah atau dikurangi?"
Selain mengarahkan jawaban responden, juga merupakan premis yang salah
8. Hindari pertanyaan mengenai masa depan. Ct seandainya tahun 2010 nanti
pemerintah akan menaikan kembali harga BBM, apakah anda akan setuju?"
Pertanyaan ini mengandalkan sesuatu yang sangat kompleks di masa yang akan
datang
9. Hindari pertanyaan yang double negative. Ct "apakah bapak/ibu tidak setuju jika
tempat bapak/ibu bekerja tidak memiliki tempat ibadah?"
10. Hindari pertanyaan dengan kategori jawaban yang tumpang tindih serta kategori
yang tidak seimbang
Hal keempat yang harus diperhatikan dalam pembentukan kuesioner adalah hal-hal
yang berkaitan dengan desain kuesioner seperti : PANJANG KUESIONER, SEKUEN
PERTANYAAN, FORMAT, DAN LAYOUT KUESIONER
APA SAJA TIPE-TIPE PENELITIAN SURVEI?
Macam-macam probing :
Jeda
Komunikasi non verbal yaitu :
1. Mengulangi pertanyaan dan juga jawaban responden
lalu diam
2. Memberikan pertanyaan netral seperti ada alasan lain?
Atau bisa dijelaskan? Atau maksudnya?
7. Keluar/menyelesaikan wawancara dan memeriksa kembali kuesioner
serta mencatat segala sesuatu yang teramati
Pelatihan bagi pewawancara
a) Kesalahan oleh responden seperti lupa, malu, salah mengerti atau bohong
1. Kuesioner
2. Pengumpulan data sekunder : Kuanti
3. Pedoman Wawancara Mendalam
4. Pedoman Focus Group Discussion
5. Observasi : Kuali
Kuanti
Di Adm jarang digunakan instrumen eksperimen ini sehingga banyak menggunakan data
sekunder
Observasi : melakukan kajian atau pengamatan terhadap interaksi sosial yang terjadi. Contoh
mengamati interaksi budaya kerja pegawai di pertamina. Obervasi : cara mereka bekerja,
menyelesaikan pekerjaan, dst
FGD : Wawancara juga tapi secara berkelompok. Contoh mengangkat isu mengenai
andangan mahasiswa atas pembelajaran daring. Kalau kategorisasinya adalah wawancara,
Semua partisipan dalam grup harus memberikan pendapat/penilaian/perspesi mengenai isu
yang diangkat
Kuesioner : instrumen yang dikembangkan dari teori atau operasionalisasi konsep yang
dibuat, yang kemudian muncul dalam pertanyaan melalui media tertentu
PENELITIAN SURVEI : salah satu alat atau instrumen yang digunakan untuk collecting
original data (mengumpulkan data primer —> data yang diperoleh dari pihak pertama)
Pengertian: bekerja dengan data, mengaturnya, memecahnya menjadi unit-unit yang dapat
dikelola, mensintesisnya, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang harus
dipelajari, dan memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain
Perbedaan
Membuat metode ilustratif untuk dikaitkan dengan teori yang ada lalu disandingkan
dan diilustrasikan
Untuk membuat kesimpulan yang sesuai
3 Variasi dalam model ilustrasi
o Case Clarification
o Parallel Demonstration
Mana teori yang sekiranya ada kemiripan, dan saat menganalisis sekalipun
dengan teori yang sama tapi pas buat analisis tetap butuh adanya perbedaan
(beragam kasusnya)
o Pattern Matching
Bagaimana kita memasangkan penelitian dari satu kasus dengan pola yang ada
sesuai dengan teori atau kajian yang dilakukan.
Contoh : Apa saja yang termasuk transportasi publik? > ada banyak jadi perlu
dipisah2
Dari data yang didapatkan, lalu bagaimana kita menggambarkan dan membuktikan
struktur dari cultural domain
Domain analisis adalah menganalisis "the argot (hal2 atau ciri yang khas) of
members"
Contoh: Masyarakat betawi > punya ke khasan yang perlu dipahami
Contoh lainnya :
o Melakukan kategorisasi atau pengelompokan dari istilah2 yang ada, lalu
dibuat kategorinya satu persatu
5. Analytic Comparison (Perbandingan Analisis)
Bagaimana membandingkan antara 1 data dengan data yang lain dan kemudian
membuat suatu kesimpulan.
Menggunakan metode kesepakatan dan metode perbedaan untuk menemukan faktor2
penyebab
Adanya multi-kasus
Berfokus pada satu kasus yang tidak sesuai dengan teori dan menggunakan kasus
tersebut untuk menyempurnakan teori /yang ada
Pengertian: bekerja dengan data, mengaturnya, memecahnya menjadi unit-unit yang dapat
dikelola, mensintesisnya, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang harus
dipelajari, dan memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain
Perbedaan
Membuat metode ilustratif untuk dikaitkan dengan teori yang ada lalu disandingkan
dan diilustrasikan
Untuk membuat kesimpulan yang sesuai
3 Variasi dalam model ilustrasi
o Case Clarification
o Parallel Demonstration
Mana teori yang sekiranya ada kemiripan, dan saat menganalisis sekalipun
dengan teori yang sama tapi pas buat analisis tetap butuh adanya perbedaan
(beragam kasusnya)
o Pattern Matching
Bagaimana kita memasangkan penelitian dari satu kasus dengan pola yang ada
sesuai dengan teori atau kajian yang dilakukan.
Contoh : Apa saja yang termasuk transportasi publik? > ada banyak jadi perlu
dipisah2
Bagaimana membandingkan antara 1 data dengan data yang lain dan kemudian
membuat suatu kesimpulan.
Menggunakan metode kesepakatan dan metode perbedaan untuk menemukan faktor2
penyebab
Adanya multi-kasus
Berfokus pada satu kasus yang tidak sesuai dengan teori dan menggunakan kasus
tersebut untuk menyempurnakan teori /yang ada