Anda di halaman 1dari 33

RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF

RANCANGAN : 114
RAGAM : 121

 Peneliti memiliki cara pandang berbeda. Perbedaan cara pandang berimplikasi pada
pilihan metodologi/metode penelitian tercermin dalam (1) pertanyaan/tujuan penelitian
(2) fungsi/penggunaan kerangka teori/pemikiran (3) strategi/metode penelitian dan
(4) analisa data
 RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF : melihat fenomena sosial berdasarkan
pemahaman dan pemaknaan terhadap realita sosial
 Karakteristik pokok penelitian kualitatif.
1. Melandaskan pemahaman akan realitas/gejala sosial berdasar konteksnya. Instrumen
utama : peneliti
2. Menekankan pada kajian kasus dalam upaya memahami gejala secara utuh (holistic
approach) —> menyeluruh, utuh, bisa mengaitkan fenomena sosial 1 dengan
lainnya sampai peneliti bisa membuat teori baru.
3. Menuntut integritas peneliti mengingat peneliti adalah instrumen pokok penelitian.
Integritas ini menyangkut isu : a) ada tidaknya keberpihakan/bias peneliti b) akurasi
data, terkait dengan pentingnya peneliti melakukan klarifikasi data (cross checking
data)
4. Membangun teori dari bawah (grounded theory), dengan metode perbandingan
5. Menjelaskan dan memahami gejala dengan penekanan pada proses dan jalinan
peristiwa, bahwa satu peristiwa dijelaskan dengan peristiwa lainnnya, salah satunya
melalui metode kronologi peristiwa
6. Interpretasi data dilakukan secara signifikan dan koheren dengan merujuk pada
perspektif subyek yang dikaji.
7. Menginterpretasi data adalah menerjemakan

—> Proses analisis atau interpretasi data dapat dilakukan BERSAMAAN dengan proses
pengumpulan data

—> Kuanti : LINIER, Kuali —> NON LINIER, LOGIC IN PRACTICE, Bisa ke turun
lapangan lagi

Tahapan Penelitian (secara umum)

 Kuantitatif : bersifat linier datau pola rangkaian yang tetap (fixed sequence of steps) :
proses penelitian dilakukan secara bertahap mengikuti satu garis lurus, yang mana
peneliti bergerak sesuai dengan tahapan yang sudah ditetapkan
Peneliti tidak mungkin melakukan tahapan kegiatan pengumpulan data jika
belum menetapkan atau memfokuskan /merumuskan permasalahan penelitian
 Kualitatif : pola non linier atau cylical. : tahapan dalam penelitian kualitatif tidak
bergerak dalam satu garis lurus melainkan dalam pola lingkar yang memungkinkan
peneliti untuk mengulang langkah-langkah yang telah diambil dan bahkan
dimungkinkan kembali mengulangnya beberapa kali sampai dirasakan hasil optimal
(logic in practice)

PERTANYAAN PENELITIAN

 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan:


1. Tentukan 1-2 pertanyaan umum, kemudian diturunkan menjadi beberapa pertanyaan
khusus
Contoh
GQ : Bagaimana strategi pemerintah yang dilakukan pemerintah menghadapi
COVID-19?
SQ : Apa yang telah dilakukan pemerintah dalam... apa hambatan yang dialami oleh
pemerintah....
2. Pertanyaan penelitian harus sesuai dengan strategi penelitian (Umumnya penelitian
kualitatif berangkat dari pertanyaan APA dan BAGAIMANA).
3. Fokus pada fenomena atau konsep tertentu
4. Rumuskan pertanyaan dengan kata kerja eksploratif yang tidak secara langsung
mengarah pada hubungan kausalitas. Kalau merumuskan pertanyaan kausalitas,
pembaca punya persepsi penelitian akan dilakukan secara kuanti. Hindari kata-
kata/bahasa kuantitatif, seperti : mempengaruhi, dampak, menyebabkan,
menentukan, berkaitan.
5. Pertanyaan akan berkembang sejalan dengan perkembangan penelitian (proses yang
non-linier) atau logic in practice
6. Pertanyaan penelitian sebaiknya pertanyaan terbuka
7. Spesifikkan partisipan dan/atau lokus penelitian —> Indonesia, kampus
Universitas Indonesia
Peran Teori dalam Penelitian Kualitatif
Kualitatif : Induktif, membangun teori dari bawah. Artinya : peneliti mengumpulkan
data/informasi, kemudian mengklasifikasikan data berdasar kategori dalam upaya
menemukan pola atas realitas/gejala yang dikajinya

 Pola hasil temuan dibandingkan dengan teori-teori lain dalam rangka menghasilkan
suatu teori baru atau teori alternatif  Grounded theory

Dalam upaya membangun teori, Lather mengingatkan bahwa teori yang dibangun dengan
berpihak pada data empiris menuntut adanya hubungan timbal balik antara data dan teori.
Data harus dipakai untuk menghasilkan proposisi-proposisi melalui cara dialektif, yang
memungkinkan penggunaan kerangka teori secara a priori, namun sekaligus menghindari
kerangka teori tersebut menjadi sebuah wadah ke dalam mana data dimasukan

Disain / Rancangan Penelitian Kualitatif


1. Siapa dan apa saja sumber data / informasi yang diwawancarai data atau
diamati?  Menentukan teknik pengumpulan data
2. Hal apa yang akan diwawancarai

JENIS PERTANYAAN PENELITIAN

1. Deskriptif —> Untuk eksplor site penelitian dan mempelajari anggota di


dalam site. Bentuk pertanyaan: Apa, Dimana, Kapan. Sebelum masuk site
2. Struktural —> Pertanyaan digunakan setelah keluar dari lapangan dan mulai
menganalisis. Bentuk pertanyaan: Kapan, Bagaimana, Mengapa. Pertanyaan
lanjutan dari pertanyaan
3. Kontras —> Pertanyaan akan muncul di pertengahan analisis. Bentuk
pertanyaan: Mengapa A lebih baik atau buruk? Derajat paling tinggi

Jenis Penelitian Kualitatif Berdasarkan Tujuan (Creswell)

 Grounded Research
o Penjelasan : mendapatkan gambaran umum, teori abstrak dari suatu proses,
aksi, interaksi, yang didasarkan pada pandangan partisipan
o Tujuan : menemukan/mengungkapkan
o Karakteristik :
1. Untuk menggali/ menemukan (discover) suatu hal
2. Data komparasi yang konstan dengan kategori dan sampel teoritis dari
berbagai kelompok untuk maksimalisasi informasi
o Disiplin ilmu : Sosiologi
 Etnograsi
o Penjelasan : Mempelajari kelompok budaya yang utuh di site alaminya
dalam waktu lama dengan mengumpulkan data observasi dan wawancara
o Tujuan : Memahami suatu gejala
 Studi Kasus : Eksplor suatu program, kejadian, aktivitas, proses pada lembaga/
kelompok/ individu secara mendalam

Tujuan : Mengeksplor lebih dalam

o Karakteristik :
1. Menggali sebuah proses (explore a process)
2. Menggunakan variasi pengumpulan data dalam periode berkelanjutan
 Fenomenologi : Mengidentifikasi esensi dari pengalaman manusia tentang sebuah
fenomena seperti yang dijelaskan oleh partisipan

Tujuan : Memahami pengalaman partisipan

 Naratif : Meneliti tentang kehidupan individu dan bertanya pada satu atau lebih orang
untuk menceritakan kehidupan mereka

Tujuan : menceritakan kembali

 Rekontek : Melakukan organisasi data dengan cara meletakan data dalam konteks
makna yang ada
 Dekonteks : Mencari rangkaian yang pada akhirnya bsia mengaburkan makna dari
gejala utama yang diteliti

Peran Teori dalam Penelitian Kualitatif

 Kuantitatif : Teori menjadi pisau dalam menganalisis suatu permasalahan


 Perlu nggak ada teori di penelitian kualitatif? Creswell bilang tetep perlu —>
meskipun derajat kepentingannya tidak sepenting ketika menggunakan
pendekatan kuantitatif

1. Membangun pengamatan empiris : Meskipun berpikir induktif (berangkat dari


pemahaman fenomena2 sosial) teori tetap di pakai untuk mengembangkan
pemahaman teoritis.
2. Menggunakan logika pendekatan induktif :

 peneliti mengumpulkan data dan informasi untuk dikembangkan menjadi teori


sebagai titik akhir studi kualitatif
 Grounded Theory —> membangun teori berdasarkan bukti yang diperoleh peneliti.
Bukti : dari fenomena sosial (empiris) kemudian ditarik ke atas. Hal yang khusus
ditarik ke umum

Kapan pakai kuanti kuali? Bergantung pada pertanyaan atau masalah yang ingin diteliti
Prosedur Pengumpulan Data

 Mengidentifikasi partisipan maupun site penelitian. Lokus penelitian : site. Fokus


penelitian : partisipan. Contoh :
 Menetapkan ukuran sampel. Apa dalam penelitian kuali ada sampel? Berkaitan
dengan berapa banyak jumlah informan yang diwawancarai.
 Menunjukkan bentuk atau tipe data yang dikumpulkan —> Proses pengumpulan data,
dengan ujungnya : kita dapet data kuali

Observasi : Mengamati, tetapi harus ada yang namanya panduan observasi. Tidak semua
pengamatan bisa dikatakan sebagai observasi

Interview : melakukan proses wawancara. Tidak semua proses tanya jawab dikatakan sebagai
interview. Harus ada panduan wawancara atau daftar pertanyaan wawancara

Studi dokumen : menganalisis semua dokumen yang berkaitan. Ct proses pengesahan UU


Ciptaker, dimulai dari proses hingga dia disahkan

Audio Visual Materials : sifatnya rekaman suara, hasil wawancara

Ragam Teknik Pengumpulan Data

 Penelitian Lapangan : peneliti biasanya mengamati dan berpartisipasi secara langsung


dalam lingkungan sosial.

Tujuan : memahami, atau menggambarkan sekelompok orang yang berinteraksi

 FGD : sekelompok orang melakukan diskusi dengan dipandu oleh seorang moderator

Moderator : memfasilitasi diskusi secara bebas dan terbuka bagi anggota kelompok

RAGAM PENELITIAN KUALITATIF : PENELITIAN LAPANGAN

PENGERTIAN :

 Salah satu teknik dalam penelitian kualitatif.


 Untuk melakukan penelitian lapangan tidak diperlukan persiapan yang mendalam
menyangkut literatur yang dipergunakan serta kemampuan peneliti.
 Penelitian lapangan lebih tepat dikatakan sebagai sebuah orientasi terhadap penelitian.
 Peneliti mengikuti perspektif social constructivist (melihat penelitian sebagai
gambaran dari realitas sosial yang juga bagian dari realitas sosial tersebut)
 Paling tepat digunakan jika pertanyaan penelitian yang dibuat : mempelajari,
memahami, atau mendeskripsikan sekelompok yg melakukan interaksi

Hal-Hal yang Dilakukan Peneliti Lapangan


1. Amati kejadian sehari-hari yang biasa / luar biasa, dalam setting alami
2. Terlibat langsung dengan orang yang diteliti
3. Memperoleh sudut pandang orang yang diteliti, sekaligus mempertahankan perspektif
analitis orang luas
4. Gunakan beragam teknik dan keterampilan sosial secara luwes
5. Himpun data berbentuk catatan rinci, bagan, peta maupun gambar untuk keperluan
deskripsi
6. Pandang gejala secara holistik maupun individual dalam konteks sosial masing-
masing
7. Kembangkan empati dengan orang yang diteliti
8. Perhatikan aspek-aspek kebudayaan yang eksplisit atau tidak
9. Jangan paksakan sudut pandang sebagai orang luar
10. Mampu mengatasi stress, ketidakpastian, masalah2 etis

6 Asumsi Utama Metodologi Penelitian Kuali

1. Memfokuskan perhatian pada proses daripada hasil


2. Peneliti tertarik pada makna (bagaimana manusia memaknai hidup, pengalaman,
struktur kehidupan)
3. Peneliti adl instrumen utama dalam pengumpulan data & analisis
4. Peneliti melibatkan penelitian lapangan
5. Bersifat deskriptif sehingga harus memperhatikan proses, makna, dan pemahaman
melalui kata2 dan gambar
6. Proses : Induktif. Peneliti membangun abstraksi, konsep, hipotesa, dan teori dari data

FLEKSIBILITAS : kunci utama penelitian lapangan. Peneliti menyesuaikan penelitian


dengan kondisi lapangan, jarang mengikuti langkah yang baku dan kaku

Langkah-Langkah Penelitian Lapangan :

1. Persiapan —> mengkaji bahan pustaka, memperluas fokus perhatian

Peneliti harus mengosongkan pikirannya atas konsepsi awal dan melakukan defocusing yaitu

a) memperhatikan keseluruhan situasi, masyarakat dan seting, sebelum memutuskan mana


yang akan masuk dalam wilayah penelitian atau tidak,

b) Tidak terlalu terfokuskan perhatian pada peran peneliti

2. Memilih site lapangan dan memperoleh akses

Site : konteks tempat terjadinya suatu fenomena atau aktivitas. Daerah yg memiliki batas
sosial.

3 Faktor penting memilih Site :


 Kekayaan data
 Peneliti tidak terbiasa dengan seting
 Kesesuaian dengan Masalah

3. Strategi memasuki lapangan

 Ketika memasuki site, peneliti harus membangun legitimasi keberadaannya.


Diperlukan strategi yang fleksibel, negosiasi akses, dan hubungan dengan masyarakat
dalam site serta seberapa terbuka penelitian. Strategi untuk masuk site berbeda untuk
tiap site
 Site menerima kita sebagai peneliti atau tidak. Apa saya punya link/akses/dsb nya?
Perlu dijawab sebelum menentukan menggunakan site itu atau nggak. Karena
berhubungan dengan ketersediaan data

Akses

 Memperoleh akses untuk memasuki lapangan membutuhkan kemampuan


interpersonal, strategi yang fleksibel, kemampuan negosiasi serta hubungan dengan
masy yang diteliti.
 Akses bergantung pada tingkat kepercayaan masyarakat pada peneliti
 Tingkat kesulitan memperoleh akses tergantung pada seting yang dipilih peneliti

Disclosure

 Peneliti harus memutuskan sampai seberapa jauh ia akan terbuka mengenai penelitian
yang dilakukan ataupun keberadaanya sebagai peneliti
 Keterbukaan betul2 tertutup : tidak seorang pun di site menyadari adanya penelitian
 Keterbukaan betul2 terbuka : semua orang mengetahui setiap detil aktivitas
penelitian yang dilakukan

Gatekeepers : orang yang memiliki otoritas formal atau informal yang mengontrol akses
untuk memasuki site

4. Memulai Penelitian dan menjalin hubungan2 sosial dengan orang yang akan
diteliti

 Memasuki lapangan penelitian —> peneliti menentukan bagaimana ia menampilkan


dirinya terhadap orang-orang yang diteliti (penampilan fisik & perilaku)
 Contoh : Bila setting penelitian adalah desa yang religius, maka peneliti harus
menyesuaikan diri dengan berpenampilan tidak liberal dan sekuler

5. Membangun Rapport

 Dengan menjalin hubungan baik dengan masyarakat yang ditelitinya


 Kepribadian dan Kepercayaan : Masyarakat harus memiliki kepercayaan terhadap
peneliti. Peneliti dituntut memiliki kepribadian yang baik. Dipengaruhi oleh a) cara
peneliti menampilkan dirinya b) peran yang dipilih peneliti di lapangan c) berbagai
kejadian selama penelitian
 Pengertian : Pengertian dan empati memudahkan peneliti untuk masuk dalam
anggota masyarakat yang ditelitinya, berbaur dan menjalin hubungan baik dengan
mereka
 Freeze Out : Anggota masyarakat yang sama sekali tidak mau bekerja sama dan
menerima peneliti

4. Memilih Peran Sosial

 Peneliti harus memainkan peran tertentu (dapat memilih peran yang sudah ada,
membuat baru, atau modifikasi peran)
 Dapat merubah penampilannya, tetapi tidak dapat merubah hal2 tertentu (jenis
kelamin, usia, ras). Contoh : penelitian tentang kelompok penggemar motor besar,
peneliti meniru penampilan anggota kelompok & mengendarai motor besar. Namun
karena sebagian besar laki-laki menyulitkan peneliti wanita

Hubungan sosial serta peran sosial

 Peneliti melakukan hubungan2 sosial dengan masyarakat yang ditelitinya


 Kualitas kepribaian peneliti dapat mempengaruhi penilaian serta penerimaan anggota
masyarakat yang diteliti terhadap peneliti dan aktivitas penelitian yang dilakukan

Tingkat Keterlibatan Peneliti, terbagi atas (Neuman)

 Partisipasi total / terlibat : peneliti secara total terlibat dalam hubungan dengan
anggota masyarakat yang diteliti, secara fisik dan emosional
 Peneliti sebagai partisipan : peneliti terlibat dan berpartisipasi dalan kegiatan anggota
site namun keterlibatannya tidak penuh . Tetap mempertahankan keberadaannya
sebagai peneliti
 Peneliti total : Peneliti memiliki keterikatan personal yang sangat kecil. Berperan
sebagai pengamat pasif yang tidak mempengaruhi jalannya aktivitas di site

5. Mengumpulkan Data

 Peneliti : Kunci pengumpulan data —> bergantung pada penilaian peneliti


 Hal yang harus diperhatikan dalam proses pengumpulan data (Cresswell)
Observasi : melibatkan semua panca indera —> melihat, mendengar dan merasakan yang
terjadi di lapangan

Pengamatan : meliputi semua kejadian di lapangan, baik yang khusus maupun kejadian
sehari2. Peneliti harus merasakan semua aktivitas

Argot : terminologi dan simbol2 tertentu yang timbul pada masyarakat yang sudah
berinteraksi lama. Contohnya : bahasa gaul di kota besar seperti Jakarta

Membuat Catatan Lapangan

 Catatan Lapangan : alat untuk menyimpan data, berisi deskripsi kongkret atas proses
dan konteks sosial

Jenis Catatan Lapangan (Neuman)

 Jotted notes : catatan yang dibuat di tempat penelitian —> ringkas, kata2 untuk
merangsang memori mengenai kejadian
 Catatan pengamatan langsung (Direct Observation Notes) : dibuat langsung setelah
peneliti meningkatkan tempat penelitian. Berbentuk kronologis sesuai tanggal, waktu,
tempat kejadian
 Catatan interpretasi peneliti (Researcher Inference Notes): mengenai interpretasi atau
peneliti terhadap makna satu kejadian.
 Catatan analitis : menuliskan rencana, taktik, etika, keputusan prosedural, maupun
kritik pribadi mengenai keputusan yang diambilnya sendiri. Berisi teori dan ide juga
 Catatan pribadi : Berisi kejadian personal dna perasaan2 pribadi. Sebagai
penanggulangan stress dan evaluasi catatan lain
 Peta dan Diagram : membantu menggambarkan kejadian di tempat penelitian dan
membantu orang lain mengerti. 3 Jenis Peta :

1. Spatial : menggambarkan lokasi orang2, barang, secara geografis


2. Sosial : memperlihatkan sejumlah orang dalam struktur kekuasaan, pengaruh,
pertemanan, pembagian kerja
3. Temporal : memperlihatkan arus orang, barang, dan komunikasi serta jadwal

 Rekaman video atau suara —> membantu melihat atau mendengar kembali kejadian,
percakapan, bunyi2an, dsb
 Catatan wawancara : Halaman muka suatu catatan atas wawancara atau pengamatan.
Untuk menerangkan informasi2 tertentu, seperti tanggal, tempat kajian, karakteristik,
dsb

6. Analisa data, mengembangkan dan mengevaluasi hipotesis kerja

KUALITAS DATA
Data berkualitas : mencakup tanggapan subjektif peneliti thdp orang yang diteliti

VALIDITAS : menyangkut keyakinan bahwa analisa dan data benar2 menggambarkan situasi
di tempat penelitian

Bentuk Validitas

1. Ecological Validity : tingkat kesesuaian antara penggambaran dunia sosial oleh


peneliti dengan masyarakt yang ditelitinya; valid jika suatu fenomena muncul tanpa
pengaruh kehadiran peneliti
2. Natural History : deskripsi detil mengenai penelitian yang dilakukan valid jika "orang
luar" melihat dan menerima site lapangan serta tindakan yang diambil peneliti
3. Member validation : peneliti membawa kembali hasil penelitiannya kepada yang
diteliti; valid jika anggota masyarakat yang diteliti mengenali dan mengerti deskripsi
peneliti dan menilainya sebagai gambaran dunia sosial mereka
4. Competent Insider : kemampuan orang luar untuk beirnteraksi secara efektif sebagai
anggota

REALIABITILAS : menyangkut masalah konsistensi

1. Konsistensi internal : menyangkut masalah apakah data yang diperoleh sejalan dengan
segala yang sudah diketahui tentang orang/kejadian ybs
2. Konsistensi Eksternal : menyangkut masalah kesesuaian data dengan data yang
diperoleh dari sumber lain

7. Fokus pada aspek2 khusus dari setting yang diamati : melakukan theoretical
sampling

Fokus

 Sejalan dengan perkembangan penelitian, temuan-temuan lapangan serta masalah


penelitian, peneliti semakin memfokuskan penelitiannya
 Pertanyaan penelitian serta hipotesa dibangun setelah berada di lapangan

Sampling

 Peneliti mengambil sample atas waktu, situasi, kejadian, lokasi, orang, dan konteks
kejadian

1. Sample waktu : peneliti melakukan pengamatan atas waktu2 berbeda


2. Sample situasi : misalnya pada rembug desa ketika dalam kondisi desa bermasalah
3. Sample kejadian : peneliti melihat perilaku seseorang ketika ia melakukan kegiatan
rutin, sehari-hari dan kegiatan khusus. Misal ke pesta

8. Melakukan wawancara
 Dilakukan secara formal pada tempat khusus atau secara spontan, ditempat yang tidak
membutuhkan pengaturan tertentu
 Biasanya wawancara tidak berstruktur —> berbekal poin yang akan dikembangkan
sesuai kondisi

Jenis Pertanyaan (Neuman)

1. Deskriptif : digunakan untuk mempelajari setting (atau site penelitian) dan orang di
dalamnya. Contoh : lokasi tempat2 tertentu seperti kamar tidur di rumah hingga lokasi
upacara agama

Bentuk pertanyaan : apa, dimana, kapan

2. Struktural
3. Kontras : dibangun berdasarkan pertanyaan konseptual. Bertujuan melakukan analisa
sehingga difokuskan pada persamaan atau perbedaan yang disebutkan narasumber

Jenis Pertanyaan (Hammersley)

1. Pertanyaan langsung : secara langsung ditujukan untuk menggali informasi yang


dibutuhkan. Tidak semua kasus bisa ditanyakan, seperti suatu skandal
2. Pertanyaan tidak langsung

Informan : pemberi informasi dalam penelitian kualitatif

Informan yang baik (Neuman)

1. Seseorang yang mengetahui dengan baik budaya daerahnya dan menyaksikan


kejadian2 di tempatnya
2. Terlibat secara mendalam dengan kegiatan yang ada di tempat penelitian
3. Anggota masyarakat yang dapat meluangkan waktu bersama peneliti karena
penelitian lapangan membutuhkan waktu yang cukup lama dengan intensitas tinggi
4. Nonanalitis.

9. Meninggalkan lokasi, menyelesaikan analisa, dan menulis laporan

 Pendapat mengenai berakhirnya penelitian : 1) sendirinya ketika pembangunan teori


selesai atau 2) harus ada keputusan tegas kapan berakhir agar tidak terus menerus

METODE PENGOLAHAN DATA —> tahapan ketika sudah wawancara, transkrip,


kode2nya dibuat

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Definisi Populasi dan Sampel


Populasi : keseluruhan gejala/satuan yang ingin diteliti

Sampel : bagian dari populasi yang ingin diteliti

Sampel harus dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu
sendiri.

Ide dasar tentang sampel menurut Singelton :

 Mencari informasi atau pengetahuan tentang keseluruhan objek atau gejala yang
diteliti (populasi)
 Mengamati sebagian dari objek / gejala yang diteliti (sampel)
 Menarik kesimpulan tentang keseluruhan objek atau gejala yang diteliti

2. Mengapa Menarik Sampel menurut Singelton

 Kondisi yang ideal adalah dengan meneliti seluruh anggota populasi. Contoh
SENSUS —> Total Sampling atau Complete enumeration

 Keterbatasan melakukan observasi yang menyeluruh terhadap gejala yang diteliti.

Ilmu sosial memiliki karakteristik yang dinamis dan abstrak sehingga sulit buat
peneliti meneliti seluruh gejala

 Kualitas data.
o Mengambil sampel adalah cara yang efisien untuk menghasilkan informasi
yang akurat tentang suatu gejala
o Acuan waktu. Jumlah unit sosial yang diteliti berhubungan dengan Lamanya
melakukan penelitian . Contoh bila bertanya tentang jumlah pengeluaran
keluarga seminggu yang lalu pada populasi X maka akan terjadi perbedaan
acuan waktu cukup besar antara responden yang ditanya pada minggu kedua
dsb
o Manajemen data. Data yang besar memerlukan perangkat penyimpanan,
tabulasi/pengolahan canggih dan semakin sulit mengontrol kesalahan saat
coding, cleaning, dan tabulasi data

 Pertimbangan Praktis
o Hemat waktu dan biaya.

3. Bagaimana menjebatani jarak antara populasi dan sampel

 Peneliti harus dapat meyakinkan dirinya maupun publik bahwa penelitian yang
dilakukan dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya (populasi)
 Menentukan definisi poopulasi, dengan 2 tahap

1. Peneliti menentukan batasan populasi target.


Populasi Target adalah batasan ideal tentang populasi penelitian sesuai
dengan tujuan penelitian. Terdiri dari (1) isi (elemen) (2) geografis (cakupan)
dan waktu

Dalam menentukan populasi target peneliti harus memperhitungkan

a) Sejauh mana generalisasi yang ingin dilakukan

 UNIT ANALISIS : satuan yang akan diteliti, dapat berupa individu,


kelompok, organisasi, kata-kata, simbol, dan masyarakat/negara.

 UNIT OBSERVASI : Satuan darimana data diperoleh, dapat berupa


individu, kelompok, pasangan, dokumen, dan lain sebagainya

CONTOH : Ingin meneiti tentang pengaruh pemberian kredit terhadap


efektivitas industri kecil. UNIT ANALISISNYA : industri kecil
(organisasi), UNIT OBSERVASI : pengambilan keputusan di masing2
industri kecil (individu)

b) Persyaratan Teknis yang harus dipenuhi peneliti untuk dapat menarik


sampel

Artinya : harus ada batasan yang mengatur masuk-tidaknya suatu kasus


menjadi objek penelitian.

Batasan populasi target secara eksplisit atau implisit mencakup komponen (1)
isi atau elemen populasi (2) cakupan dan (3) batasan waktu

Contoh : penduduk desa (elemen 1) Pasirwetan, Banyumas (cakupan), yang


menjadi peserta kelompok tani (elemen 2) dari tahun 1995 - 1998 (waktu)

2. Membentuk kerangka sampel

 Kerangka Sampel adalah operasionalisasi populasi dalam bentuk


daftar seluruh elemen populasi yang menggambarkan sedekat mungkin
karakter populasi

 Digunakan sebagai dasar untuk menarik sampel

 Cara membentuk kerangka sampel :

a) Listing / membuat daftar semua elemen populasi

b) Menentukan aturan keanggotaan populasi (usia, waktu, jenis


kelamin, dsb)

 Seringkali populasi target dan populasi survei berbeda

Populasi survei : Batasan populasi yang muncul karena keterbatasan


kondisi di lapangan atau sesuai dengan kerangka sampel yang berhasil
dibentuk peneliti untuk menari sampel ; batasan praktis tentang
populasi penelitian

 Dua komponen yang perlu diperhatikan dalam kerangka sampel

a) Sampling unit : satuan yang digunakan peneliti untuk menarik


sampel ; satuan yang digunakan dalam tahap-tahap penarikan sampel

b) Sampling element : satuan yang menjadi target akhir dalam


penarikan sampel

4. Desain Sampel

 Desain sampel menguraikan bagaimana sampel itu dipilih dari populasi.


 Desain sampel menjadi bagian yang sangat penting dalam menjebatani jarak antara
populasi dan sampel. Hal ini berkaitan tujuan sampel untuk generalisasi. Generalisasi
dapat dilakukan jika peneliti punya keyakinan bahwa sampel yang diambil mewakili
populasi penelitian

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL PROBABILITA

 Teknik penarikan sampel probabilita berarti teknik penarikan sampel yang


mendasarkan diri pada prinsip bahwa setiap elemen populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel —> Tiap elemen diperlakukan
sama
 Logika penarikan sampel berhubungan erat dengan sampling distribution
 Bagaimana kita menjamin keakuratan sampel yang kita tarik terhadap karakteristik
populasi yang tidak ketahui?
o Berdasarkan teori dalil limit (Central Limit Theorem)
o Central Limit Theorem adalah teori yang menjelaskan bahwa sampling
distribution dari beberapa karakteristik (seperti nilai rata-rata)akan membentuk
pola yang tetap dan dapat diprediksikan
o Standar error : Seberapa besar variasi atau penyimpangan pendugaan nilai
sampel terhadap nilai populasi

Jenis Teknik Penarikan Sampel Probabilita

1. Acak sederhana (Simple Random Sampling)


o salah satu teknik penarikan sampel probabilita yang paling mudah dilakukan
dan merupakan dasar dari teknik penarikan sampel probabilita lainnya.
o Biasa digunakan untuk penelitian dengan jumlah populasi dan jumlah sampel
tidak terlalu besar, karakteristk homogen, tersedianya kerangka sampel yang
memadai
o Tahapan :
1. Membentuk kerangka sampel
2. Memberikan nomor setiap unsur dalam kerangka sampel secaa acak
3. Pemilihan unsur untuk menjadi anggota sampel dapat dilakukan
dengan cara undian atau tabel angka random
o Cara menarik sampel setelah membentuk kerangka sampel
1. mengundi —> mengambil gulungan kertas dari hasil kocokan wadah
tanpa menulihan. Mudah tapi tidak praktis jika jumlah populasi dan
sampel besar
2. tabel angka random —> Tabel yang berisi angka-angka yang disusun
secara acak berdasarkan baris dan kolom.
o Kelebihan :
1. kemampuannya mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota
sampel karena intervensi yang dapat dilakukan dapat dikurangi
2. Peneliti dapat menghitung standar error —> kemungkinan peneliti
melakukan kesalahan dalam pendugaan sampel terhadap populasi
o Kekurangan : Tidak praktis

2. Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)

 Dapat mengatasi kelemahan penarikan sampel simple random sampling & merupakan
teknik penarikan sampel yang dijadikan dasar untuk penarikan sampel lain
 Prasyarat : tersedianya kerangka sampel yang disusun secara acak
 Digunakan untuk karakteristik populasi penelitian yang homogen
 Tahapan

1. Menyusun kerangka sampel secara acak, tidak boleh ada pola-pola atau
pengelompokan-pengelompokan tertentu, misalnya berdasarkan RW atau fakultas dsb

2. Tentukan sampling interval (k=N/n)

k = sampling internal, N = jumlah populasi, n = jumlah sampel

Sampling interval adalah kebalikan ari sampling nasio (n/N)

3. Tarik sampel dari daftar keranngka sampel berdasarkan k

 Kelebihan : Lebih praktis dan hemat


 Kelemahan : Jika meneliti populasi heterogen, maka dengan cara sistematis tidaklah
cukup untuk menangkap keragaman

3. Stratifikasi (Stratified Random Sampling)

 Dapat digunakan bila peneliti menganggap populasi penelitiannya cenderung


heterogen —> artinya terdapat beberapa variabel penelitian yang dapat diguanakan
untuk menggambarkan variasi dalam populasi sehingga dibagi ke dalam strata2 yang
tidak tumpang tindih
 Penarikan sampel dilakukan dari masing-masing strata dalam populasi dengan acak
sederhana atau sistematis
 Tahapan :

1. Membagi elemen populasi dalam strata


2. Tentukan jumlah sampel yang ingin diambil
o Proporsional atau nonproposional

—> tergantung perbedaan besar populasi pada setiap strata

—> tergantung dari homogenitas setiap strata

3. Tarik sampel secara acak sederhana atau sistematik

 Jenisnya Stratifikasi :

a. Stratifikasi Proposional

o merupakan kondisi yang ideal agar dapat tepat menggambarkan karakteristik


populasi penelitian
o Proporsional : jumlah masing2 strata dalam sampel sebanding dengan jumlah
masing-masing strata dalam populasi
o Kelebihan : kemampuan untuk lebih tepat menduga populasi karena vasiasi
dalam populasi dapat terwakili dalam sampel —> populasi cenderung
heterogen
o Kekurangan : tidak mungkin menggunakan teknik ini kalau kita tidak punya
informasi dan data yang cukup tentang variasi populasi penelitian, perbedaan
yang besar antara jumlah masing-masing strata —> analisa variabel2
penelitian menjadi tidak seimbang

b. Stratifikasi Non-proposional

o digunkan untuk menghindari bias yang muncul akibat adanya perbedaan


jumlah anggota strata yang terlalu jauh antara masing-masing strata
o Walaupun jumlah sampel tidak proposional, penarikan elemen populasi
menjadi anggota sampel tetap dilakukan secara acak sederhana atau sistematis

4. Cluster / Area Sampling

 Cluster : unit yang berisi sampling element atau target akhir penarikan sampel

 Sampling unit dan sampling element dapat berbeda

—> Sampling unit : dapat berupa cluster-cluster yang ditentukan peneliti

—> Sampling element : target akhir dari penarikan sampel

 Dapat menggunakan jika tersedia kerangka sampel dari cluster / area yang lebih luas

 Tahapan :

1. Tentukan jumlah tahap/cluster/area yang akan dijadikan kerangka sampel dari


tahap/cluster/area terluas sampai tahap/cluster/area tersempit
2. Menyusun kerangka sampel dari masing-masing tahap/cluster/area secara acak
3. Memilih anggota sampel dari masing-masing tahap/cluster/area secara acak
sederhana/sistematis

 Kelebihan : Lebih murah dari simple random sampling

 Kekurangan : kurang akurat —> karena menarik sampel dalam beberapa tahap dan
dalam setiap tahap memiliki kemungkinan sampling error. Semakin banyak tahap
penarikan sampel yang digunakan, maka semakin besar pula sampling error yang
mungkin terjadi.

 Peneliti harus menentukan jumlah cluster dan jumlah elemen yang akan ditarik dari
masing-masing cluster —> Membuat desain sampel lebih banyak cluster lebih baik
karena elemen masing-masing cluster cenderung homogen sehingga menarik sedikit
saja sudah cukup

 Hal yang perlu diperhatikan : bagaiman peneliti tetap mempertahankan prinsip


probabilita, mengingat peneliti menarik sampel beberapa kali

—> Dapat menggunakan probability proportionate to size (PPS)

—> Peneliti harus menyesuaikan probabilita atau sampling ratio di beberapa tahap
penarikan sampel

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL NON PROBABILITA

 Digunakan jika peneliti sama sekali tidak dapat menyusun kerangka sampel atau pada
masalah-masalah tertentu di mana kerangka sampel tidak mungkin dibuat.
 Konsekuensi : peneliti mempunyai keterbatasan dalam pendugaan sampel terhadap
populasi atau melakukan interfensi
 Generalisasi yang dapat dilakukan peneliti terbatas
 Uji statistik inferensial hanya dapat dilakukan pada data yang diperoleh dengan
memperhatikan prinsip probabilita

Jenis Teknik Penarikan Sampel Non Probabilita : aya

1. Accidental/Convinience/Haphazard
o Digunakan jika populasi penelitian raltif homogen dan peneliti sulit untuk
menyusun kerangka sampel
o Dianggap teknik paling mudah dan murah
o Peneliti memilih responden yang tersedia dan mudah dierleh.

Contoh : reporter melakukan wawancara kepada warga yang kebetulan lewat di


delannya

o Teknik ini cenderung menghasilkan sampel yang tidak mewakiki populasi dan
bias yang tinggi —> Jika peneliti butuh data akurat, teknik ini tidak
direkomendasikan

2. Quota
o digunakan pada populasi yang cenderung heterogen, namun peneliti tidak
mungkin menyusun kerangka sampel
o Yang dilakukan : mengelompokkan responden dalam beberapa kategori dan
kemudian menentukan jumlah sampel untuk masing-masing kategori

Contoh : membagi populasi penelitian berdasarkan laki-laki dan perempuan kemudian


menentukan jatah masing-masing, seperti laki-laki 20 perempuan 30

o Kelebihan : mengatasi kelemahan teknik sampel haphazard —> peneliti


memperhatikan variasi dalam populasi
o Kelemahan : Kategori yang digunakan dan jumlah masing2 kategori tidak
secara akurat dapat mewakili populasi

3. Purposive/Judgemental
o Dilakukan jika peneliti ingin mendalami suatu kasus yang melibatkan a) jenis
responden tertentu b) isu isu sensitif bagi sekelompok masyarakat c)
memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh tentang masalah yang diteliti
o Melibatkan penilaian ahli atau tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai
peneliti

Contoh : jika peneliti ingin meneliti tentang prostitusi, sulit untuk menusun kerangka
sampel dan memilih secara random. Maka peneliti menentukan anggota sampel
dengan meminta pendapat ahli seperti pihak kepoliaian atau mengunjuingi lokasi yang
biasa dijadikan tempat prostitusi

4. Snowball
o Digunakan juga pada kasus-kasus yang cenderung sensitif sehingga sulit untuk
menyusun kerangka sampel.
o Kelebihan : dapat membuat suatu jaringan (network) dalam bentuk sociogram
yang melibatkan seluruh objek penelitian
o Peneliti mulai mencari responden dari kelompok kecil. Contoh : melakukan
wawancara dengan 1 orang, kemudian dapat meminta nama lain dari
responden pertama dan seterusnya.

5. FAKTOR FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMILIHAN DESAIN SAMPEL

1. Jenis penelitian dan data yang digunakan


o akurasi tidak terlalu penting dalam penelitian eksplorasi, sehingga dapat
digunakan PURPOSIVE / CONVENIENCE SAMPLING
o Akurasi penting dalam pencarian fakta dalam skala penelitian yang besar
seperti
 Sensus, susenas
 Persepsi mahasiswa PTN terhadap otonomi Kampus
 Persiapan mahasiswa PTN terhadap kenaikan biaya pendidikan tinggi
 Persepsi mahasiswa jurusan sosiologi FISIP UI terhadap otonomi
kampus (Convenience)

2. Ketersediaan sumber daya


 Keakuratan harus seimbang dengan besarnya biaya yang dikeluarkan
 Keterbatasan waktu, uang, SDM, mempengaruhi bagaimana kasus bisa dipilih. Cth :
Multistage Cluster Sampling untuk penelitian berskala besar, karena mengurangi
beban biaya dan waktu
 Tetapi keterbatasan ini tidak dapat menjadi alasan untuk melakukan kesalahan dalam
penentuan desain sampel

3. Teknik pengumpulan data

 Teknik pengumpulan data / jenis penelitian tertentu memerlukan teknik penarikan


sampel yang berbeda pula
o Eksperimen —> Convenience
o Survei —> Sampel Probabilita

6. FAKTOR FAKTOR YANG MENENTUKAN BESARNYA SAMPEL

 besarnya sampel : masalah yang paling krusial —> berkaitan dengan upaya peneliti
mendapatkan sampel yang representatif terhadap populasi penelitian

1. Heterogenitas Populasi Penelitian - generalisasi

o Semakin heterogen populasi penelitian, semakin besar sampel yang


dibutuhkan

o Semakin homogen populasi penelitian, jumlah sampel yang kecil sudah


memadai untuk melakukan pendugaan terhadap populasi

Contoh :

Perempuan lebih suka makan cokelat dibanding dengan laki-laki

Tingkat kesukaan pada cokelat dikalangan siswa SMA

Jumlah sampel yang ditarik dari SMA yang campur (heterogen) harus lebih
banyak dibandingkan dengan sekolah khusus perempuan (homogen)

o Tingkat heterogenitas tergantung pada batasan populasi penelitian dan variabel


penelitian

Contoh : penelitian tentang partisipasi politik mahasiswa dan sikap mahasiswa


terhadap pentingnya pendidikan bagi masyarakat

2. Keakuratan data yang diinginkan

 mengacu pada tingkat keragaman atau kesalahan dalam pendugaan sampel, pada titik
ini standar erro
 Interval kepercayaan : rentang kepercayaan yang ditentukan peneliti untuk menduga
parameter populasi

Lebih akurat jika peneliti mengatakan bahwa rata-rata umlah jam mahasiswa
membaca buku wajib kuliah antara 2-3 jam sehari dibandingkan 1-5 jam sehari

 Prinsip utama menentukan besarnya sampel : semakin besar sampelm semakin kecil
standar error. Dibuktikan dengan rumus standar error = standar deviasi / akar n

 Semakin kecil standar error, semakin pendek interval kepercayaan, maka semakin
akurat pendugaan sampel. Rumus sampling error adalah nilai Z x SE. —>
menggunakan tabel sampling error

 Prinsip lain : perhitungan besarnya sampel dengan memperhatikan nilai sampling


error tidak ada hubungannya dengan besarnya populasi

 Sampel tidak harus besar untuk mencapai tingkat keakuratan tinggi.

3. Desain sampel / teknik penarikan sampel yang digunakan

 stratifikasi, tiap strata jumlah sampel cenderung lebih kecil karena cenderung
homogen
 Multistage cluster sampling, semakin banyak tahap semakin banyak sampling error.
Harus memperhitungkan heterogenitas pada masing-masing tahap

4. Jumlah variabel penelitian

 Semakin banyak variabel penelitian, maka semakin besar jumlah sampel

5. Ketersediaan sumber uang, waktu, dan tenaga

7. SUMBER KESALAHAN DALAM PENELITIAN SURVEI

 Variasi jawaban

 Perbedaan yang muncul dari cara mengumpulkan data

a) SAQ, telepon interview, interview langsung

b) intensif vs ekstensif interview

c) jadwal yang pendek vs jadwal yang panjang

 Bias dan variasi yang muncul dari interviewer

 Bias perlindungan

 Desain kuesioner dan rencana tabulasi data yang tidak sempurna

a) definisi yang tidak jelas, variasi arti tentang satu kata


b) mengurangi pertanyaan yang dapat memperjelas pertanyaan lain

c) kata-kata yang sensitif, leading question

d) Gagal menentukan jenis tabulasi yang paling sesuai

e) Tampilan kuesioner yang terlalu canggih

 Perusabahan dalam populasi sebelum melakukan tabulasi

 Bias yang muncul dari non-response

 Bias yang muncul dari laporan yang terlambar

 Bias yang muncul akibat pilihan waktu dan periode yang tidak representatif

 Bias yang muncul akibat pemilihan responden yang tidak representatif

 Sampling error dan bias

 Kesalahan dalam data processing

 Kesalahan dalam interpretasi :

a) Bias yang muncul akibat kurva yang buruk, kesalahpahaman dalam memberi bobot

b) Kesalahpahaman dalam menginterpretasikan kuesioner, gagal menangkap kesulitan


yang dialami respondenn

c) Bias personal dalam interpretasi

TAMBAHAN DARI KULIAH

pendefinisian harus mencakup: isi, cakupan, waktu

 isi: siapanya
 cakupan: wilyah geografis
 waktu: kapan

populasi survei: sesuatu yang ideal dengan sesuatu yang ditemukan di lapangan

kerangka sampel

 bisa jadi suatu penelitian tidak punya kerangka sampel


o misal: persepsi masyarakat tentang penanganan covid-19 di DKI Jakarta
 belom tentu bisa punya daftar nama seluruh anggota populasi
 tetapi sebaiknya punya kerangka sampel
 misal: meneliti mahasiswa fia ui 2020 terhadap pembelajaran blended learning
o kerangka sampel: daftar nama seluruh mahasiswa fia ui 2020 dari seluruh
prodi

populasi target

 Bisa jadi populasi target = populasi survey, atau kebalikannya


 siapa yang akan diteliti ⇒ darimana data akan diperoleh

o unit analisis: organisasi ⇒ karena organisasi benda mati, unit observasi:


pengambil keputusan di organisasi
 contoh penelitian mahasiswa fia ⇒ diteliti sebagai individu ⇒ dalam hal ini, unit
analisis = unit observasi

 tambahan:
o probabilita: bisa digeneralisasi
 generalisasi: kesimpulan di tingkat sampel = kesimpulan di tingkat
populasi
o non-probabilita: tidak bisa digeneralisasi
 kesimpulan di tingkat sampel, hanya berlaku di tingkat sampel aja ⇒
gabisa di tarik menjadi kesimpulan di tingkat populasi
 contoh: populasi ada 20 orang ⇒ yang mau diteliti 4 orang ⇒ probabilita = 4/20
 misal: mau mengetahui pendapat penonton terkait film tertentu ⇒ nanya ke anggota
populasi: penonton bioskop ⇒ gapunya kerangka sampel ⇒ pake non probabilita
 dalam suatu penelitian, hanya bisa pake salah satu jenis teknik penarikan sampel

PENELITIAN SURVEY

Istilah penting :

1. Kuesioner : alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dari responden
2. Responden : sampel penelitian atau orang melalui mana peneliti memperoleh data
3. Response rate : tingkat pengembalian kuesioner yang dikirimkan, pada time mail.self
administrered quesionaires

APA ITU PENELITIAN SURVEY?

 Adalah penelitian yang mengumpulkan jawaban dari responden atas pertanyaan


yang merupakan pengukuran dari variabel yang diteliti, serta menguji hipotesa
 Pengujian sebab akibat adalah berdasarkan apa yang ada di lapangan tanpa adanya
intervensi peneliti
 Dengan instrumen (pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner)
peneliti mencoba menggali informasi yang berkaitan dengan variabel sebab dan
informasi yang berkaitan dengan akibat

BAGAIMANA MELAKUKAN PENELITIAN SURVEI?

1. Dalam tahap desain dan perencanaan


a. Membuat latar belakang masalah : berisi uraian yang menggambarkan alasan peneliti
tertarik untuk meneliti topik permasalahan yang dipilih

b. Permasalahan : berisi rumusan permasalahan yang diteliti, disusun secara lebih spesifik
dan dibuat dalam bentuk pertanyaan

c. Tujuan penelitian : berisi pertanyaan-pertanyaan yang menggambarkan data yang ingin


dikumpulkan dari penelitian ini

d. Kerangka Teori : Konseptualisasi, Operasionalisasi konsep, Model analisa, dan Hipotesa

Berisi argumentasi-argumentasi teoritis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan


penelitian yang diajukan dalam permasalahan penelitian

e. Metode penelitian : berisi informasi tentang tipe survei apa yang ingin digunakan (apakah
mail quesionnaires, telephone interviews, atau face to face interviews), lalu menetapkan
batasan/rumusan populasi yang ingin diteliti, teknik penarikan sampel yang akan dipakai dan
teknik pengumpulan data apa saja yang akan digunakan dalam penelitian

2. Tahap pra pengumpulan data

 Setelah desain penelitian selesai, peneliti mengembangkan instrumen


penelitian/kuesioner : yaitu membuat pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur
variabel, menetapkan kategori-kategori jawaban, mengorganisasikan bagian-
bagian pertanyaan
 Setelah kuesioner selesai dibuat, peneliti perlu melakukan pretest atau uji coba
terhadap kuesioner tersebut —> Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dalam kuesioner :
o dapat dimengerti responden
o apakah urutan antara satu pertanyaan dengan pertanyaan berikutnya sudah
benar
 Setelah uji coba selesai, peneliti merevisi kembali kuesioner

3. Tahap Pengumpulan data

 Setelah instrumen penelitian (kuesioner) selesai, peneliti melakukan pengumpulan


data yaitu dengan mendistribusikan kuesioner tersebut. Dapat dilakukan dengan (1)
mailed quesionnaires, (2) telephone interviews atau (3) face to face interviews

4. Tahap Pengolahan Data

 Hasil pengumpulan data, diolah dengan menggunakan sofware tertentu. Ct SPPS


(Statistical Package for Social Sciences)

5. Analisis Data

 Hasil yang diperoleh dari pengolahan data, lalu dianalisis dan dibuat kesimpulan

BAGAIMANA MEMBUAT INSTRUMEN PENELITIAN?


 Dalam penelitian survei, instrumen penelitian : salah satu bagian paling penting,
karena sangat menentukan kualitas data yang diperoleh

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam menyusun kuesioner adalah peneliti harus
mengetahui jenis-jenis pertanyaan yang diberikan

1. Pertanyaan sensitif dan non sensitif

Pertanyaan sensitif : pertanyaan yang masih dianggap tabu atau sulit untuk
ditanyakan kepada masyarakat. Contohnya : tentang perilaku seksual, perilaku
menyimpang, kegiatan ilegal, pertanyaan tentang politik yang kontroversial dan
sebagainya

2. Pertanyaan tentang pengetahuan

Pertanyaan yang menggali pengetahuan responden. Misalnya "apakah saudara


mengetahui adanya program posyandu bagi anak sekolah?"

3. Pertanyaan tentang fakta

Pertanyaan yang menggali kejadian yang sesungguhnya terjadi atau terdapat


pada responden. Misalnya "berapa pengeluaran anda dalam seminggu?" atau "berapa
umur saudara?" atau "apakah saudara ikut dalam aksi-aksi mahasiswa di bulan mei
tahun 1998?"

4. Pertanyaan tentang opini

Pertanyaan yang menyangkut pendapat responden mengenai sesuatu hal.


Contohnya "apa pendapat saudara mengenai aksi-aksi mahasiswa akhir-akhir ini?"

5. Pertanyaan lanjutan

Pertanyaan yang setelah responden menjawab pertanyaan tersebut, harus


dilanjutkan ke pertanyaan berikut yang masih terkait dengan pertanyaan
tersebut. Contohnya "apakah saudara memiliki kerja sampingan?" Kategori
jawabannya

o Tidak (lanjut ke pertanyaan....)


o Ya (lanjutkan ke pertanyaan berikutnya)

Hal kedua yang harus diperhatikan dalam pembentukan kuesioner adalah bentuk
pertanyaan

1. Bentuk pertanyaan tertutup yaitu jika kategori jawaban atas pertanyaan yang
diberikan telah tersedia. Dua penting dalam membuat pertanyaan tertutup :
o Kategori-kategori yang tersedia haruslah tuntas (exhaustive) artinya semua
kemungkinan jawaban yang akan diberikan oleh responden telah diberikan
tanpa ada yang tertinggal
o Kategori dalam jawaan tidak boleh tumpang tindih (mutually exclusive)
2. Bentuk pertanyaan terbuka, yaitu dimana peneliti tidak memberikan pilihan
jawaban, sehingga responden dapat menjawab apa saja sesuai yang dipikirkan dan
pendapatnya
3. Bentuk pertanyaan setengah terbuka, yaitu dimana peneliti memberikan alternatif
jawaban, namun tidak seluruhnya, sehingga apabila responden memberi jawaban
yang lain, hal tersebut masih dimungkinkan

Hal ketiga yang harus diperhatikan dalam pembentukan kuesioner adalah bahwa
peneliti harus memperhatikan hal-hal yang harus dihindari dalam penulisan
pertanyaan

10 Hal yang harus dihindari dalam penulisan pertanyaan dalam penelitian survei :

1. Hindari penggunaan jargon, misal penggunaan kata sosialisasi, demokrasi, dll atau
penggunaan kata-kata slank, misal istilah daerah atau bahasa gaul, atau bahasa
preman, hindari pula penggunaan singkatan
2. Hindari ambiguitas, yaitu pertanyaan yang membingungkan dan pertanyaan yang
kabur. Contohnya, apakah bapak/ibu merasakan kepuasan dalam bekerja? Ini
membingungkan karena kepuasan apakah yang dimaksud?
3. Hindari bahasa yang emosional dan bias prestise.

Ct bahasa emosional "apa pendapat saudara mengenai kebijakan pemerintah tentang


kenaikan tarif listrik yang sangat tergesa-gesa dan tidak mempertimbangkan
keinginan rakyat itu?"

Ct bias prestise "banyak dokter mengatakan bahwa rokok menyebabkan kanker paru-
paru, bagaimana pendapat bapak sendiri?"

4. Hindari pertanyaan yang double barraled yaitu satu kalimat yang mengandung dua
pertanyaan sekaligus. Ct "apakah ibu memperoleh cuti tahunan dan cuti haid?"
5. Hindari leading question, yaitu pertanyaan yang mengarahkan jawaban responden.
Contohnya, "setujukah bapak bahwa polisi harus lebih profesional lagi dalam
mengungkapkan kejahatan?"
6. Hindari pertanyaan yang di luar kemampuan responden untuk menjawabnya. Ct
"berapa pengeluaran anda untuk membeli pakaian dalam setahun?"
7. Hindari pertanyaan yang dimulai dengan premis yang salah. Ct. jam tayang televisi
swasta saat ini sudah cukup panjang, apakah masih perlu ditambah atau dikurangi?"
Selain mengarahkan jawaban responden, juga merupakan premis yang salah
8. Hindari pertanyaan mengenai masa depan. Ct seandainya tahun 2010 nanti
pemerintah akan menaikan kembali harga BBM, apakah anda akan setuju?"
Pertanyaan ini mengandalkan sesuatu yang sangat kompleks di masa yang akan
datang
9. Hindari pertanyaan yang double negative. Ct "apakah bapak/ibu tidak setuju jika
tempat bapak/ibu bekerja tidak memiliki tempat ibadah?"
10. Hindari pertanyaan dengan kategori jawaban yang tumpang tindih serta kategori
yang tidak seimbang

Hal keempat yang harus diperhatikan dalam pembentukan kuesioner adalah hal-hal
yang berkaitan dengan desain kuesioner seperti : PANJANG KUESIONER, SEKUEN
PERTANYAAN, FORMAT, DAN LAYOUT KUESIONER
APA SAJA TIPE-TIPE PENELITIAN SURVEI?

1. Mail dan self administered questionnaires : responden diminta untuk menjawab


sendiri kuesioner yang telah dibuat
o Keuntungan :
1. Biaya murah
2. Jangkauan geografis luas
3. Terhindar dari bias pewawancara
o Kerugian
1. Response rate rendah
2. Tidak dapat mengontrol kondisi pengisian kuesioner
3. Memungkinkan untuk diisi oleh orang lain
4. Kemungkinan responden tidak mengisi dengan lengkap
5. Tidak dapat mengobservasi reaksi responden, karakteristik fisik
responden dan setting
6. Format untuk mail kuesioner sangat terbatas
2. Telephone interviews yaitu peneliti menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang
telah dibuat dalam kuesioner kepada responden tidak secara langsung
berhadapan, tetapi melalui saluran telepon
o Keuntungan :
1. Response rate lebih tinggi dari mail atau self adminsiteres
2. Dapat menjangkau geografis yang luas/jauh
3. Waktu lebih singkat
4. Dapat mengontrol tahapan pengisian kuesioner
5. Dapat melakukan probing
6. Format pertanyaan dapat lebih kompleks
o Kerugian
1. Biaya tinggi
2. Panjang wawancara terbatas
3. Hanya untuk responden yang memiliki telepon
4. Mengurangi anonimitas
5. Memungkinkan bias interviewer
6. Sulit untuk pertanyaan terbuka dan yang membutuhkan bantuan visual
7. Hanya dapat mencatat hal-hal tertentu seperti latar belakang suara serta
intonasi suara
3. Face to face interviews, yaitu peneliti menanyakan langsung pertanyaan-
pertanyaan yang ada dalam kuesioner kepada responden. Terdapat interaksi
langsung di antara peneliti dan responden
o Keuntungan
1. Response rate tertinggi
2. Memungkinkan pertanyaan yang panjang
3. Dapat mengobservasi lingkungan
4. Dapat menggunakan komunikasi non verbal dan bantuan visual
5. Dapat menanyakan pertanyaan yang kompleks dan dapat melakukan
probbing
o Kerugian
1. Biaya tinggi
2. Bias pewawancara tinggi
3. Supervisi terhadap pewawancara rendah
BAGAIMANA MELAKUKAN WAWANCARA?

o Wawancara yaitu proses peneliti menanyakan pertanyaan-pertanyaan


yang ada di dalam kuesioner kepada responden
o Wawancara yang dilakukan peneliti akan sangat menentukan kualitas data
yang diperoleh

o Peranan dari pewawancara

1. Bekerja sama dan membangun hubungan baik dengan responden


(rapport)
2. Bersikap netral dan objektif
3. Mampu mengurangi rasa malu, takut, curiga kepada responden, dan
mampu membuat responden merasa "comfortable" dalam menjawab
pertanyaan
4. Mampu mengamati interaksi sosial yang terjadi
5. Tidak menghakimi jawaban responden dan juga tidak boleh
menunjukkan pendapatnya sendiri (baik secara verbal maupun non
verbal)
 Tahap-tahap dalam sebuah wawancara
1. Mulai dengan perkenalan
2. MenunjuKkan tanda pengenal
3. Menjamin kerja sama yang baik dengan responden
4. Menanyakan pertanyaan yang sesuai dengan yang tertulis
5. Mencatat jawaban dengan akurat. Jawaban atas pertanyaan terbuka
harus dicatat apa adanya tanpa editing
6. Mengetahui kapan harus melakukan probing

PROBING : pertanyaan netral untuk memperjelas jawaban


responden yang ambigu untuk melengkapi jawaban yang belum
lengkap atau untuk mendapatkan jawaban yang relevan

Macam-macam probing :

 Jeda
 Komunikasi non verbal yaitu :
1. Mengulangi pertanyaan dan juga jawaban responden
lalu diam
2. Memberikan pertanyaan netral seperti ada alasan lain?
Atau bisa dijelaskan? Atau maksudnya?
7. Keluar/menyelesaikan wawancara dan memeriksa kembali kuesioner
serta mencatat segala sesuatu yang teramati
 Pelatihan bagi pewawancara

 Apabila peneliti tidak melakukan wawancara langsung dengan


responden akan tetapi menggunakan tenaga pewawancara lain yang
telah profesional, maka peneliti harus tetap melakukan pelatihan bagi
pewawancara tersebut

 Pewawancara dijelaskan mengenai maksud penelitian


 Pewawancara dijelaskan tentang peran pewawancara
 Pewawancara diperkenalkan pada pertanyaan-pertanyaan serta tujuan
dari pertanyaan tersebut
 Pewawancara melakukan role playing
 Dijelaskan tentang bias-bias apa saja yang mungkin dilakukan. Bias
pewawancara :

a) Kesalahan oleh responden seperti lupa, malu, salah mengerti atau bohong

b) Keteledoran dari pewawancara seperti : menghubungi orang yang salah,


salah membaca pertanyaan, salah menyampaikan urutan pertanyaan, salah
mencatat jawaban responden serta salah paham terhadap jawaban responden

c) Subversi yang disengaja oleh pewawancara seperti mengubah pertanyaan


dengan sengaja, memilih responden alternatif

d) Ekspektasi pewawancara mengenai jawaban responden berdasarkan


penampilan responden, situasi tempat tinggal maupun berdasarkan jawaban
responden lainnya

e) Gagal melakukan probing dengan baik

f) Mempengaruhi responden melalui penampilan pewawancara, suara, sikap,


reaksi terhadap jawaban responden maupun komentar

Instumen Penelitian Kuanti dan Kuali

1. Kuesioner
2. Pengumpulan data sekunder : Kuanti
3. Pedoman Wawancara Mendalam
4. Pedoman Focus Group Discussion
5. Observasi : Kuali

 Kuanti

Penelitian survei dan eksperimen

Di Adm jarang digunakan instrumen eksperimen ini sehingga banyak menggunakan data
sekunder

Observasi : melakukan kajian atau pengamatan terhadap interaksi sosial yang terjadi. Contoh
mengamati interaksi budaya kerja pegawai di pertamina. Obervasi : cara mereka bekerja,
menyelesaikan pekerjaan, dst

FGD : Wawancara juga tapi secara berkelompok. Contoh mengangkat isu mengenai
andangan mahasiswa atas pembelajaran daring. Kalau kategorisasinya adalah wawancara,
Semua partisipan dalam grup harus memberikan pendapat/penilaian/perspesi mengenai isu
yang diangkat

Wawancara mendalam : Menanyakan satu isu, satu per satu

Kuesioner : instrumen yang dikembangkan dari teori atau operasionalisasi konsep yang
dibuat, yang kemudian muncul dalam pertanyaan melalui media tertentu

Mostly kuesioner skrg online, dikirim lewat sosmed dan email

Kuesioner nggak dateng ujug2, tapi harus dari OK

PENELITIAN SURVEI : salah satu alat atau instrumen yang digunakan untuk collecting
original data (mengumpulkan data primer —> data yang diperoleh dari pihak pertama)

Analisis Data Kualitatif

Pengertian: bekerja dengan data, mengaturnya, memecahnya menjadi unit-unit yang dapat
dikelola, mensintesisnya, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang harus
dipelajari, dan memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain

Persamaan Analisis Data Kualitatif dan Kuantitatif

1. Keduanya diperoleh dari data empiris


2. Keduanya menggunakan sebuah proses yang umum dan digambarkan secara detail
3. Keduanya menggunakan perbandingan
4. Keduanya sama-sama menghindari adanya kesalahan

Perbedaan

Tahap Analisis Data Kualitatif

Strategi Analisis Data Kualitatif

1. Ideal Types (Tipe Ideal)

 Contoh yang dikembangkan dari Max Weber


 Kalo ada data mentah, dianalisis secara langsung
 Data yang diperoleh sudah lengkap dan clear, bisa dibandingkan, dan secara mudah
dianalisis
 Contoh: Mau meneliti tentang Tingkat Literasi Digital Marketing, cari data dgn
wawancara, lalu ketemu dengan narasumber > narasumbernya ngasih gambaran
lengkap, nah buat analisisnya nanti jadi mudah
 Ada 2 cara:
o Contrast Contexts > Mengkontraskan terkait dengan dua hal atau topik.
Contoh pertanyaan : "Demokrasi yang ideal?" tergantung diliatnya dari mana
o Analogies > Bagaimana menganalogikan dua hal/proses/atau kejadian yang
hampir sama atau similiar to each other. Contoh pertanyaan : "Mahasiswa
yang ideal?" > jawabannya kemungkinan sama

2. Successive Approximation (Hampiran Berturutan)

 Dilakukan ketika menganalisis data yang tingkat keraguannya cukup tinggi


 Akan berulang-ulang untuk memastikan penelitiannya sudah sesuai dan lebih akurat
 Contoh: Mengapa orang2 di daerah rawan bencana tidak mau dipindahkan? > nah
alasannya ada banyak jadi harus dipastikan secara terus menerus

3. The Illustrative Method (Metode Ilustratif)

 Membuat metode ilustratif untuk dikaitkan dengan teori yang ada lalu disandingkan
dan diilustrasikan
 Untuk membuat kesimpulan yang sesuai
 3 Variasi dalam model ilustrasi
o Case Clarification

Model teori yang digunakan untuk mengklasifikasikan case yang spesifik


sehingga dapat lebih mudah dimengerti dengan menggunakan teori

o Parallel Demonstration

Mana teori yang sekiranya ada kemiripan, dan saat menganalisis sekalipun
dengan teori yang sama tapi pas buat analisis tetap butuh adanya perbedaan
(beragam kasusnya)

o Pattern Matching

Bagaimana kita memasangkan penelitian dari satu kasus dengan pola yang ada
sesuai dengan teori atau kajian yang dilakukan.

 Contoh : Apa saja yang termasuk transportasi publik? > ada banyak jadi perlu
dipisah2

4. Domain Analysis (Analisis Domain)

 Dari data yang didapatkan, lalu bagaimana kita menggambarkan dan membuktikan
struktur dari cultural domain
 Domain analisis adalah menganalisis "the argot (hal2 atau ciri yang khas) of
members"
 Contoh: Masyarakat betawi > punya ke khasan yang perlu dipahami
 Contoh lainnya :
o Melakukan kategorisasi atau pengelompokan dari istilah2 yang ada, lalu
dibuat kategorinya satu persatu
5. Analytic Comparison (Perbandingan Analisis)

 Bagaimana membandingkan antara 1 data dengan data yang lain dan kemudian
membuat suatu kesimpulan.
 Menggunakan metode kesepakatan dan metode perbedaan untuk menemukan faktor2
penyebab
 Adanya multi-kasus

6. Narrative Analysis (Analisis Naratif)

 Kronologi > menceritakan secara kronologi, gimana permasalahan yang terjadi


digambarkan secara naraitf
 Menceritakan proses
 Memiliki koherensi
 Memiliki urutan peristiwa
 Contoh metode analisis naratif > kronologi masuknya covid-19 di Indonesia >
diceritakan runut mulai dari pertiap tanggalnya dan peristiwanya

7. Negative Case Method (Metode Kasus Negatif)

 Berfokus pada satu kasus yang tidak sesuai dengan teori dan menggunakan kasus
tersebut untuk menyempurnakan teori /yang ada

Analisis Data Kualitatif

Pengertian: bekerja dengan data, mengaturnya, memecahnya menjadi unit-unit yang dapat
dikelola, mensintesisnya, mencari pola, menemukan apa yang penting dan apa yang harus
dipelajari, dan memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain

Persamaan Analisis Data Kualitatif dan Kuantitatif

1. Keduanya diperoleh dari data empiris


2. Keduanya menggunakan sebuah proses yang umum dan digambarkan secara detail
3. Keduanya menggunakan perbandingan
4. Keduanya sama-sama menghindari adanya kesalahan

Perbedaan

Tahap Analisis Data Kualitatif

Strategi Analisis Data Kualitatif


1. Ideal Types (Tipe Ideal)

 Contoh yang dikembangkan dari Max Weber


 Kalo ada data mentah, dianalisis secara langsung
 Data yang diperoleh sudah lengkap dan clear, bisa dibandingkan, dan secara mudah
dianalisis
 Contoh: Mau meneliti tentang Tingkat Literasi Digital Marketing, cari data dgn
wawancara, lalu ketemu dengan narasumber > narasumbernya ngasih gambaran
lengkap, nah buat analisisnya nanti jadi mudah
 Ada 2 cara:
o Contrast Contexts > Mengkontraskan terkait dengan dua hal atau topik.
Contoh pertanyaan : "Demokrasi yang ideal?" tergantung diliatnya dari mana
o Analogies > Bagaimana menganalogikan dua hal/proses/atau kejadian yang
hampir sama atau similiar to each other. Contoh pertanyaan : "Mahasiswa
yang ideal?" > jawabannya kemungkinan sama

2. Successive Approximation (Hampiran Berturutan)

 Dilakukan ketika menganalisis data yang tingkat keraguannya cukup tinggi


 Akan berulang-ulang untuk memastikan penelitiannya sudah sesuai dan lebih akurat
 Contoh: Mengapa orang2 di daerah rawan bencana tidak mau dipindahkan? > nah
alasannya ada banyak jadi harus dipastikan secara terus menerus

3. The Illustrative Method (Metode Ilustratif)

 Membuat metode ilustratif untuk dikaitkan dengan teori yang ada lalu disandingkan
dan diilustrasikan
 Untuk membuat kesimpulan yang sesuai
 3 Variasi dalam model ilustrasi
o Case Clarification

Model teori yang digunakan untuk mengklasifikasikan case yang spesifik


sehingga dapat lebih mudah dimengerti dengan menggunakan teori

o Parallel Demonstration

Mana teori yang sekiranya ada kemiripan, dan saat menganalisis sekalipun
dengan teori yang sama tapi pas buat analisis tetap butuh adanya perbedaan
(beragam kasusnya)

o Pattern Matching

Bagaimana kita memasangkan penelitian dari satu kasus dengan pola yang ada
sesuai dengan teori atau kajian yang dilakukan.

 Contoh : Apa saja yang termasuk transportasi publik? > ada banyak jadi perlu
dipisah2

4. Domain Analysis (Analisis Domain)


 Dari data yang didapatkan, lalu bagaimana kita menggambarkan dan membuktikan
struktur dari cultural domain
 Domain analisis adalah menganalisis "the argot (hal2 atau ciri yang khas) of
members"
 Contoh: Masyarakat betawi > punya ke khasan yang perlu dipahami
 Contoh lainnya :
o Melakukan kategorisasi atau pengelompokan dari istilah2 yang ada, lalu
dibuat kategorinya satu persatu

5. Analytic Comparison (Perbandingan Analisis)

 Bagaimana membandingkan antara 1 data dengan data yang lain dan kemudian
membuat suatu kesimpulan.
 Menggunakan metode kesepakatan dan metode perbedaan untuk menemukan faktor2
penyebab
 Adanya multi-kasus

6. Narrative Analysis (Analisis Naratif)

 Kronologi > menceritakan secara kronologi, gimana permasalahan yang terjadi


digambarkan secara naraitf
 Menceritakan proses
 Memiliki koherensi
 Memiliki urutan peristiwa
 Contoh metode analisis naratif > kronologi masuknya covid-19 di Indonesia >
diceritakan runut mulai dari pertiap tanggalnya dan peristiwanya

7. Negative Case Method (Metode Kasus Negatif)

 Berfokus pada satu kasus yang tidak sesuai dengan teori dan menggunakan kasus
tersebut untuk menyempurnakan teori /yang ada

Anda mungkin juga menyukai