Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian etika, Bahasa Yunani, ruang lingkup:


Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat.
2. Arti kebebasan absolut, yang seperti apa?
Dua negara yang memainkan peranan besar dalam sejarah Eropa dan sejarah dunia,
menjadi pelopor dalam mewujudkan kebebasan sosial- politik menurut bentuknya
yang pertama, yaitu Inggris dan Prancis. Yang pertama ialah bahwa perwujudan
kebebasan sosial-politik ini tidak terbatas pada kedua negara bersangkutan saja tapi
mempunyai relevansi universal. Inggris dan Prancis menjadi perintis di zaman
modern dalam mewujudkan demokrasi yang didasarkan atas kebebasan rakyat. Hal itu
sering kali hampir tidak terasa lagi oleh negara-negara modern yang mempraktekkan
sistem pemerintahan demokratis.
3. Kebebasan Individu
Kebebasan dalam arti sosial politik berkaitan erat dengan etika. Namun, kebebasan
sosial- politik tidak dibahas lebih lanjut, karena sering menjadi bahasan dalam etika
politik atau “filsafat politik”). Bukan dalam etika umum. Bagi etika umum sendiri,
yang lebih penting adalah kebebasan individual. Subyek kebebasan individu adalah
manusia perorangan.
4. Kemerdekaan vs kebebasan
Kebebasan sosial-politik menurut bentuk kedua direalisasikan dalam proses
dekolonisasi yang di zaman kita sekarang sudah kira-kira rampung. Kebebasan dalam
bentuk ini biasanya kita sebut “kemerdekaan”. Dalam zaman modern banyak negara
baru merebut kemerdekaannya sejak akhir abad ke-18, mulai dari benua Amerika.
Amerika Sekrikat adalah negara pertama yang melepaskan diri dari kekuasaan Inggris
dengan The Declaration of Independence pada tahun 1776
5. Revolusi prancis- louis ke 16

6. Ilmuwan psikologi itu apa?


adalah ahli dalam bidang ilmu psikologi dengan latar belakang pendidikan strata 1
dan/atau strata 2 dan/atau strata 3 dalam bidang psikologi. Ilmuwan psikologi
memiliki kewenangan untuk memberikan layanan psikologi yang meliputi bidang-
bidang penelitian; pengajaran; supervisi dalam pelatihan; layanan masyarakat;
pengembangan kebijakan; intervensi sosial; pengembangan instrumen asesmen
psikologi; pengadministrasian asesmen; konseling sederhana;konsultasi organisasi;
perancangan dan evaluasi program. Ilmuwan Psikologi dibedakan dalam kelompok
ilmu murni (sains) dan terapan.

7. Pelanggaran kode etik ringan, sedang, berat itu sepertia apa tegurannya?
Pelanggaran kode etik psikologi adalah segala tindakan Psikolog dan/atau Ilmuwan
Psikologi yang menyimpang dari ketentuan yang telah dirumuskan dalam Kode Etik
Psikologi Indonesia. Termasuk dalam hal ini adalah pelanggaran oleh Psikolog
terhadap janji/sumpah profesi, praktik psikologi yang dilakukan oleh mereka yang
bukan Psikolog, atau Psikolog yang tidak memiliki Ijin Praktik, serta layanan
psikologi yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku dalam Kode Etik Psikologi
Indonesia. Pelanggaran sebagaimana dimaksud di atas adalah:

a) Pelanggaran ringan yaitu: Tindakan yang dilakukan oleh seorang Psikolog dan/atau
Ilmuwan Psikologi yang tidak dalam kondisi yang sesuai dengan standar prosedur
yang telah ditetapkan, sehingga mengakibatkan kerugian bagi salah satu tersebut di
bawah ini:
i. Ilmu psikologi
ii. Profesi Psikologi
iii. Pengguna Jasa layanan psikologi
iv. Individu yang menjalani Pemeriksaan Psikologi
v. Pihak-pihak yang terkait dan masyarakat umumnya.

b) Pelanggaran sedang yaitu: Tindakan yang dilakukan oleh Psikolog dan/ atau
Ilmuwan Psikologi karena kelalaiannya dalam melaksanakan proses maupun
penanganan yang tidak sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan
mengakibatkan kerugian bagi salah satu tersebut di bawah ini: i. Ilmu psikologi ii.
Profesi Psikologi iii. Pengguna Jasa layanan psikologi iv. Individu yang menjalani
Pemeriksaan Psikologi v. Pihak-pihak yang terkait dan masyarakat umumnya.

c) Pelanggaran berat yaitu: Tindakan yang dilakukan oleh Psikolog dan/ atau Ilmuwan
Psikologi yang secara sengaja memanipulasi tujuan, proses maupun hasil yang
mengakibatkan kerugian bagi salah satu di bawah ini: i. Ilmu Psikologi ii. Profesi
Psikologi iii. Pengguna Jasa layanan psikologi iv. Individu yang menjalani
Pemeriksaan Psikologi v. Pihak-pihak yang terkait dan masyarakat umumnya
(4). Penjelasan tentang jenis pelanggaran dan sanksi akan diatur dalam aturan
tersendiri.

8. Hati Nurani retro, prospektiff


- Hati nurani retrospektif memberi penilaian tentang perbuatan-perbuatan yang telah
berlangsung di masa lampau. Ia seakan-akan melihat ke belakang dan menilai
perbuatan yang sudah lewat. Jika hal tersebut baik, hati nurani akan memuji atau
memberi rasa puas, namun jika hal tersebut buruk, maka hati nurani akan mencela
atau menuduh.
- Ada pula yang disebut hati nurani prospektif, yaitu hati nurani yang melihat ke
depan dan menilai perbuatan yang akan datang. Hati nurani ini mengajak kita
melakukan atau melarang suatu perbuatan, sehingga bisa dikatakan bahwa hati nurani
prospektif menunjuk kepada hati nurani retrospektif yang akan datang.

9. Sifat personal, adipersonal


- Personal, berkaitan erat dengan pribadi yang bersangkutan. Tidak ada dua manusia
yang memiliki dua hati nurani yang persis sama, karena hati nurani berkembang
bersama dengan seluruh kepribadian kita. Selain itu, hati nurani hanya berbicara atas
nama saya. Hati nurani hanya menilai perbuatan saya sendiri, dan tidak memberi
penilaian tentang perbuatan orang lain.
- Suprapersonal, yaitu sebagai “instansi” yang melebihi dan berada di atas kita. Sering
disebut sebagai suara hati, kata hati, dan suara batin. Kita seakan-akan menjadi
“pendengar”, mengambil sikap reseptif dan membuka diri terhadap suara yang datang
dari luar. Bahkan bagi orang yang beragama, hati nurani memiliki dimensi religius
sehingga sering mengatakan hati nurani sebagai suara Tuhan.

10. Determinisme
Determinisme yang dimaksudkan disini adalah suatu sifat yang menandai alam.
Maksudnya, kejadian-kejadian dalam alam berkaitan satu sama lain menurut
keterikatan yang tetap. sehingga kejadian satu pasti mengakibatkan kejadian lain.

11. Tanggung jawab langsung dan tidak langsung


Tanggung jawab itu bisa langsung atau tidak langsung. Tanggung jawab bersifat
langsung, bila si pelaku sendiri bertanggung jawab atas perbuatanya, biasanya akan
terjadi demikian. Tapi kadang-kadang ada orang yang bertanggung jawab secara tidak
langsung.Contohnya, kalau anjing saya merusakan barang milik orang lain, bukanlah
anjing yang bertanggung jawab melainkan pemiliknya karena anjing bukan mahkluk
bebas.

12. Norma akademik


Norma akademik adalah ketentuan, peraturan dan tata nilai yang harus ditaati oleh
seluruh mahasiswa yang berkaitan dengan aktivitas akademik. Adapun tujuan norma
akademik ini agar para mahasiswa mempunyai gambaran yang jelas tentang hal-hal
yang perlu dan seharusnya dilakukan dalam menghadapi kemungkinan timbulnya
permasalahan baik masalah-masalah akademik maupun masalahmasalah non
akademik.

13. Informed consent


Informed Consent adalah persetujuan dari orang yang akan menjalani proses dibidang
psikologi yang meliputi penelitian pendidikan/pelatihan/asesmen dan intervensi
psikologi. Persetujuan dinyatakan dalam bentuk tertulis dan ditandatangani oleh orang
yang menjalani pemeriksaan/yang menjadi subyek penelitian dan saksi.
ASPEK-ASPEK YANG PERLU DICANTUMKAN DALAM INFORMED
CONSENT ADALAH: * Kesediaan untuk mengikuti proses tanpa paksaan. *
Perkiraan waktu yang dibutuhkan. * Gambaran tentang apa yang akan dilakukan. *
Keuntungan dan/atau risiko yang dialami selama proses tersebut. * Jaminan
kerahasiaan selama proses tersebut. * Orang yang bertanggung jawab jika terjadi efek
samping yang merugikan selama proses tersebut.

14. Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan
karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah
karangan dan pendapat sendiri Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena
mencuri hak cipta orang lain. Hasil dari plagiarisme disebut plagiat dan pelakunya
disebut plagiator.
Plagiarisme itu sendiri merupakan suatu bentuk pelanggaran terhadap norma sosial,
khususnya nilai-nilai yang berlaku di masyarakat terkait dengan soal kejujuran.
Dengan melakukan plagiarisme, seseorang telah berbuat tidak jujur karena mengakui
sesuatu yang bukan miliknya, bukan hasil karyanya. Sebagai pelanggaran norma
sosial, pelaku plagiarisme yang ketahuan biasanya akan menerima sanksi sosial yang
beraneka ragam, mulai dari cemoohan sampai kecaman. Namun terkadang tindakan
plagiat disebabkan ketidaksadaran pelaku bahwa ia telah melakukan tindakan
plagiarisme karena kurangnya pengetahuan terhadap batasan-batasan sebuah tindakan
itu tergolong plagiat atau bukan.

15. Hedonism, tokoh pemahaman

16. Hak dan kewajiban legal moral


Hak legal adalah hak yang didasarkan atas hukum dalam salah satu bentuk yang
berasal dari UU, peraturan hukum atau dokumen lainnya. Sedangkan hak moral
adalah hak yang didasarkan atas pinsip atau aturan etis saja. Hak moral benar-benar
ada dan bukan merupakan fiksi saja. Hanya saja perlu waktu yang lama untuk
mengakui hak moral secara universal. Tidak diakui bukan berarti tidak ada. Bahkan
sebelum ada negara, pemerintah dan undang-undang di awal sejarah sudah ada hak
moral. Hak moral dan hak legal sendiri saling berhubungan, dimana hak legal yang
ideal adalah yang mempertimbangkan hak moral atau moralitas, sedangkan hak moral
membutuhkan legalitas agar bisa diakui oleh masyarakat secara universal.

Anda mungkin juga menyukai