7. Pelanggaran kode etik ringan, sedang, berat itu sepertia apa tegurannya?
Pelanggaran kode etik psikologi adalah segala tindakan Psikolog dan/atau Ilmuwan
Psikologi yang menyimpang dari ketentuan yang telah dirumuskan dalam Kode Etik
Psikologi Indonesia. Termasuk dalam hal ini adalah pelanggaran oleh Psikolog
terhadap janji/sumpah profesi, praktik psikologi yang dilakukan oleh mereka yang
bukan Psikolog, atau Psikolog yang tidak memiliki Ijin Praktik, serta layanan
psikologi yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku dalam Kode Etik Psikologi
Indonesia. Pelanggaran sebagaimana dimaksud di atas adalah:
a) Pelanggaran ringan yaitu: Tindakan yang dilakukan oleh seorang Psikolog dan/atau
Ilmuwan Psikologi yang tidak dalam kondisi yang sesuai dengan standar prosedur
yang telah ditetapkan, sehingga mengakibatkan kerugian bagi salah satu tersebut di
bawah ini:
i. Ilmu psikologi
ii. Profesi Psikologi
iii. Pengguna Jasa layanan psikologi
iv. Individu yang menjalani Pemeriksaan Psikologi
v. Pihak-pihak yang terkait dan masyarakat umumnya.
b) Pelanggaran sedang yaitu: Tindakan yang dilakukan oleh Psikolog dan/ atau
Ilmuwan Psikologi karena kelalaiannya dalam melaksanakan proses maupun
penanganan yang tidak sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan
mengakibatkan kerugian bagi salah satu tersebut di bawah ini: i. Ilmu psikologi ii.
Profesi Psikologi iii. Pengguna Jasa layanan psikologi iv. Individu yang menjalani
Pemeriksaan Psikologi v. Pihak-pihak yang terkait dan masyarakat umumnya.
c) Pelanggaran berat yaitu: Tindakan yang dilakukan oleh Psikolog dan/ atau Ilmuwan
Psikologi yang secara sengaja memanipulasi tujuan, proses maupun hasil yang
mengakibatkan kerugian bagi salah satu di bawah ini: i. Ilmu Psikologi ii. Profesi
Psikologi iii. Pengguna Jasa layanan psikologi iv. Individu yang menjalani
Pemeriksaan Psikologi v. Pihak-pihak yang terkait dan masyarakat umumnya
(4). Penjelasan tentang jenis pelanggaran dan sanksi akan diatur dalam aturan
tersendiri.
10. Determinisme
Determinisme yang dimaksudkan disini adalah suatu sifat yang menandai alam.
Maksudnya, kejadian-kejadian dalam alam berkaitan satu sama lain menurut
keterikatan yang tetap. sehingga kejadian satu pasti mengakibatkan kejadian lain.
14. Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan
karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah
karangan dan pendapat sendiri Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena
mencuri hak cipta orang lain. Hasil dari plagiarisme disebut plagiat dan pelakunya
disebut plagiator.
Plagiarisme itu sendiri merupakan suatu bentuk pelanggaran terhadap norma sosial,
khususnya nilai-nilai yang berlaku di masyarakat terkait dengan soal kejujuran.
Dengan melakukan plagiarisme, seseorang telah berbuat tidak jujur karena mengakui
sesuatu yang bukan miliknya, bukan hasil karyanya. Sebagai pelanggaran norma
sosial, pelaku plagiarisme yang ketahuan biasanya akan menerima sanksi sosial yang
beraneka ragam, mulai dari cemoohan sampai kecaman. Namun terkadang tindakan
plagiat disebabkan ketidaksadaran pelaku bahwa ia telah melakukan tindakan
plagiarisme karena kurangnya pengetahuan terhadap batasan-batasan sebuah tindakan
itu tergolong plagiat atau bukan.