Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK I

WOMEN CENTERED CARE (WCC) PADA IBU BERSALIN


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Asuhan Kebidanan Terkini
Dosen Pengampu : Dr. Rukmaini, SST,. M.Keb

Disusun Oleh :
Kelompok II
Efah Latifah 205401446175
Eni Kholifah 205401446129
Erica Nur Afifah 205401446116
Ericha Septiani Rahayu 205401446178
Febriyanti Dwi Lestari 205401446139
Inka Okta Kurnia 205401446026

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada saya semua sehingga kelompok saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tugas Kelompok I Women Centered
Care pada Ibu Bersalin”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Asuhan Kebidanan Terkini dalam program studi Sarjana Terapan Kebidanan
Universitas Nasional.
Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati saya berharap kepada semua pihak agar dapat memberi saran
dan kritik yang bersifat membangun untuk mendukung kesempurnaan makalah ini
serta saya harap makalah ini berguna dan bermanfaat bagi masyarakat yang
membacanya, khususnya bagi rekan-rekan mahasiswa. Atas perhatiannya saya
ucapkan terima kasih.

Bogor, 05 April 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2

BAB II TINJAUANTEORI ....................................................................................... 3

A. Pengertian Women Centered Care (WCC) ..................................................... 3

B. Program Women Centered Care Di Indonesia ............................................. 5

C. Gerakan Sayang Ibu (GSI).............................................................................. 6

D. Asuhan Persalinan Normal ............................................................................... 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 11

B. Saran .................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan wanita adalah masalah kesehatan reproduksi, fisik dan psikis
secara keseluruhan. Kesehatan wanita dipengaruhi oleh bberapa faktor yaitu status
wanita di masyarakat, resiko reproduksi, pendidikan yang rendah, kurang modal dan
faktor sosial, budaya dan ekonomi.
Wanita adalah manusia yang mempuyai hak asas terutama hak dalam bidang
kesehatannya yaitu hak untuk memlihara kesehatan reproduksiny. Dapat diakui
bahwa wanita, anak dan keluarga sebagai kelompok penduduk yang punya peran
besar bagi kelangsungan kehidupan kesejahteraan masyakarat bangsa. Dan dengan
dasar itulah maka dewasa ini terutama di negara-negara berkembang, banyak
program-program yang dipusatkan pada wanita.
Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung jawab, yang
bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat
selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas
tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan bayi.
Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis serta melaksanakan
tindakan kegawat-daruratan. Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan
pendidikan kesehatan, kepada masyarakat khususnya perempuan. Kegiatan ini harus
mencakup pendidikan antenatal, persiapan menjadi orang tua, kesehatan
perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Oleh
karena itu, bidan sebagai mitra peempuan, dituntut lebih terampil, dapat
mengidentifikasi dan mengambil tindakan tepat waktu dan tepat bila terjadi masalah
pada wanita.

1
Bidan berperan dalam memberikan dukungan pada wanita untuk memperoleh
status yang sama dimasyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan
kesehatan dirinya. Dalam memberikan asuhan hendaknya “women center care”
atau asuhan yang berorientasi pada wanita, dimana fokusnya mencakup seluruh
aspek kehidupan yang memandang wanita sebagai manusia yang utuh,
membutuhkan pemenuhan kebutuhan bio, psiko, sosial, spiritual dan kultur selama
hidupnya.
Model asuhannya adalah wanita harus menjadi figure sentral pada proses
asuhan karena wanita yang mengerti kebutuhannya sendiri sedangkan bidan adalah
pemberi asuhan professional yang membantu ibu untuk pengambil keputusan dan
menanggapi pilihan ibu. Salah satu faktor yang mencerminkan wanita tetap sebagai
pusat asuhan diasumsikan dengan kepuasan terhadap asuhan kebidanan yaitu faktor
“continuity of care” atau asuhan yang berkelanjutan. Bentuk “women center care”
di Indonesia erupakan program untuk menurunkan angka kematian ibu diantaranya
yaitu program Gerakan Sayang Ibu, Making Pregnancies Safer (MPS) dan Asuhan
Persalinan Normal.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat rumusan masalah yaitu “Bagaimana
women centered care pada ibu bersalin ?”

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui asuhan kebidanan women centered care pada ibu bersalin.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Women Centered Care (WCC)


Women Centered Care adalah asuhan kesehatan yang berpusat pada
wanita. Dalam kebidanan terpusat pada ibu (Wanita) adalah suatu konsep yang
mencakup hal-hal yang lebih memfokuskan pada kebutuhan,harapan dan
aspirasi masing-masing wanita wanita dengan memperhatikan lingkungan
sosialnya dari ada kebutuhan istitusi atau profesi terkait. (Hidayat Asri ,Dkk,
2009).Women center cere adalah adalah asuhan yang berpusat pada
wanita,maksudnya bahwa asuhan yang diberikan oleh bidan harus berorientasi
pada wanita.
Sehingga wanita tidak dipandang sebagai obyek melaikan dipandang
sebagai manusia utuh/holistic yang mempunyai hak pilih untuk memelihara
kesehatan reproduksinya (Enggar, 2011)
Asuhan yang berorientasi pada wanita atau Women Centre cere amat
penting untuk kemajuan praktik Kebidanan . Women center cere ini sangat
sesuai dengan keinginan ICM (Internasional Confederation Of Midwifery)
yang tertuang dalam VISI yaitu :
1. Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan asuhan
kebidanan.
2. Bidan mempunyai Otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai
kerjasama team dalam memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan
wanita dan keluarga.
3. Bidan Memegang kunci dalam menentukan asuhan dimasa mendatang
termasuk pelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita
dan keluarga

3
4. Bidan bekerjasama dengan Wanita dalam memberikan asuhan sesuai
dengan wanita.
Women Centered Cere harus mencakup :
1. Seluruh filosofi yang menegaskan kekuatan perempuan itu sendiri
,kekuatan dan keterampilan ,dan kotmitmen untuk mempromosikan
persalinan fisiologis dan kelahiran.
2. Kebidanan yang dipimpin perawatan kehamilan Normal, kelahiran dan
priode pascanatal.
3. Layanan yang direncanakan dan disediakan dekat dengan perempuan dan
Masyarakat di mana mereka tinggal dan bekerja
4. Terintegrasi perawatan di batas-batas sector akut dan primer.
5. Sebuah prepektif kesehatan masyarakat, yang mempertimbangkan factor
sosial dan lingkungan yang lebih luas, berkomitmen sumber daya untuk
perawatan kesehatan preventif dan bertujuan untuk mengurangi
kesenjangan kesehatan sosial.
6. Maximised kontinuitas perawatan dan perawat ,dengan satu –ke-satu
perawat kebidanan selama persalinan
7. Fokus pada kehamilan dan persalinan sebagai awal dari kehidupan dari
kehidupan keluarga, bukan hanya sebagai episode klinis terisolasi , dengan
memperhitungan penuh makna dan nilai-nilai setiap setiap wanita
membawa pengalamannya keibuan .
8. Pendanaan struktur dan komitmen yang mengakui hasil seumur hidup
kesehatan ibu dan bayi.
9. Ketertiban pengguna yang melampaui toknistik ,untuk mengembangkan
kemitraan yang nyata antara antara wanita dengan bidan.
10. Keluarga –berpusat perwatan yang memfasilitasi pengembangan percaya
diri ,orang tua yang efektif

4
11. Memperkuat kepemimpinan kebidanan dalam rangka untuk
mempromosikan keunggulan profesional dan memaksimalkan kontribusi
pelayanan maternitas ke agenda kesehatan masyarakat yang lebih luas
12. Cakupan membayar dan keluarga-ramah kondisi kerja bagi semua bidan
Women center cere untuk kehamilan harus cukup fleksibel untuk
mengatasi berbagai pengalaman perempuan di seluruh dunia , meliputi
berbagai kondisi medis, budaya dan struktur keluarga .Hal ini juga harus
mencakup perempuan yang memilih untuk tidak menginginkan kehamilan
atau mengalami keguguran.

B. Program Women Centered Care Di Indonesia


Bentuk – bentuk ‘Women center cere’ di Indonesia merupakan program
untuk menurunkan angka kematian ibu yang merujuk pada program-program
sedunia WHO yaitu:
1. ’Safe Motherhood’ tahun 1988 di Indonesia dibentuknya standar pelayanan
kebidanan ,yang diikuti dengan program-program lainnya yang masih
berkesinambungan
2. ’The Mother Friendly Movement’ pada tahun 1996 indonesia
menterjemahkanya sebagai ‘gerakan saying ibu’
3. ’live saving skill
4. kominkasi inter person dan konseling (KIP-K)
5. Asuhan persalinan Dasar (APD) yang kemudian berganti nama menjadi
Asuhan persalinan Normal (APN)
6. Making Pregnancies Safe ‘(MPS)’ Tahun 2000 ,dan
7. IBI sendiri mengeluarkan standar Asuhan Kebidanan, dan usulan
peningkatan pendidikan bidan (dari DI.DIII.DAN DIV).

5
Keseluruhan program di atas bertujuan untuk mencapai ‘safe
Motherhood’ sesuai kriteria yang diberikan oleh WHO tentang Asuhan
/pelayanan yang baik yaitu harus memenuhi kriteria :
1. ’Avilable’(pelayanan harus ada dan bias dicapai oleh siapapun)
2. ‘Acceptable’ (diterima masyarakat),dan
3. ’Accessable’ (mudah di jangkau ).

C. Gerakan Sayang Ibu (GSI)


1. Pengertian
Gerakan sayang ibu merupakan gerakan percepatan penurunan angka
kematian ibu yang dilakukan bersama-sama oleh pemerintah dan
masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan kesadaran dan kepedulian
dalam upaya integral dan sinergis.
2. Prinsip Asuhan
a. Interval minimal
b. Komprehensif
c. sesuai kebutuhan
d. sesuai dengan standar ,wewnang ,otonomi dan kompetensi provider
e. Dilakukan secara komplek oleh team kerja.
f. filosofi bahwa proses persalinan ,Menstruasi Menstruasi ,Menopause
adalah normal
g. Memberikan informed consent
h. Aman ,Nyaman logis dan Berkualitas

6
3. Program
Program adalah gerakan asuhan yang sayang ibu yang dioperasionalkan
di kecamatan dan desa/ kelurahan dalam pelaksanaan GSI.
Mempromosikan kegiatan yang berkaitan dengan kecamatan sayang ibu
dan rumah sakit sayang ibu untuk mencegah tiga keterlambatan yaitu:
a. Keterlambatan di tingkat keluarga dan mengenali tanda bahaya dan
membuat keputusan untuk segera mencari pertolongan.
b. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan.
c. Keterlambatan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapat
pertolongan yang dibutuhkan.

D. Asuhan Persalinan Normal


Tujuan asuhan persalinan normal adalah mengupayakan kelangsungan
hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui
berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga
prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang
optimal. Dengan demikian penolong persalinan dapat memberikan asuhan yang
mengacu pada upaya-upaya pencegahan yang memberikan rasa nyaman dan
aman bagi ibu dan bayi baru lahir selama persalinan, pasca persalinan, dan masa
nifas dini.
Ada lima aspek dasar atau lima benang dasar yang penting dan saling
terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek tersebut
melekat pada setiap persalinan, baik normal maupun patologis. Lima benang
merah tersebut adalah:
1. Membuat keputusan klinik
Membuat keputusan klinik adalah proses pemecahan masalah yang
akan digunakan untuk merencanakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir.
Hal ini merupakan suatu proses sistematik dalam mengumpulkan dan

7
analisis informasi, membuat diagnosis kerja atau menentukan kondisi yang
dikaji adalah normal atau bermasalah, membuat rencana tindakan yang
sesuai dengan diagnosis, melaksanakan rencana tindakan yang sesuai
dengan diagnosis, melaksanakan rencana tindakan dan akhirnya
mengevaluasi hasil asuhan atau tindakan yang telah diberikan kepada ibu
dan atau bayi baru lahir.
2. Asuhan sayang ibu dan bayi
Asuhan sayang ibu dan bayi adalah asuhan dengan prinsip saling
menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu. Salah satu prinsip
dasar asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan
keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa banyak ibu di Indonesia banyak tidak mau meminta
pertolongan tenaga medis atau penolong persalinan terlatih untuk
memberikan asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi. Sebagian dari
mereka memberi alasan bahwa penolong persalinan terlatih tidak benar-
benar memperhatikan kebutuhan atau kebudayaan, tradisi dan keinginan
pribadi para ibu dalam persallinan dan kelahiran bayinya. Alasan lainnya
yang juga berpengaruh adlah bahwa sebagian besar fasilitas kesehatan
memiliki peraturan dan prosedur kurang bersahabat dan menakutkan bagi
ibu.
Peraturan dan prosedur tersebut termasuk tidak memperkenankan ibu
untuk berjalan-jalan selama proses persalinan, tidak mengizinkan ibu untuk
ditemani oleh anggota keluarga, membatasi ibu hanya pada posisi tertentu
selama persalinan dan kelahiran bayi dan memisahkan ibu dari bayi segera
setelah bayi dilahirkan. Coalition for Improving Maternity Service (CIMS),
1996:
a. Menawarkan ibu
b. Memilih untuk mendampingi untuk mensupport fisik dan emosiona
c. Menginformasikan praktek, intervensi, dan hasil asuhan

8
d. Asuhan responsif pada keyakinan nilai adat istiadat
e. Memberikan kebebasan memilih posisi dalam bersalin
f. Kebijakan dan prosedur yang jelas dan asuhan yang berkesinambungan
g. Menghindari tindakan rutin yang tidak jelas
h. Mendidik pemberi asuhan, pengurangan rasa nyeri tanpa obat
i. Mendorong semua ibu, bonding attachment dan breast feeding
j. Menghindari penyunatan bayi baru lahir yang tidak diperlukan
k. Asuhan sayang bayi: pemberian ASI dengan sukses
3. Pencegahan Infeksi
Tindakan pencegahan infeksi (PI) tidak terpisah dari komponen
komponen lain dalam asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi.
Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap aspek asuhan untuk melindungi
ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan, dan tenaga kesehatan
lainnya. Dengan jalan menghindarkan transmisi penyakit yang disebabkan
oleh bakteri, virus dan jamur. Tindakan pencegahan infeksi dalam
pelayanan asuhan kesehatan:
a. Meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
b. Menurunkan resiko penularan penyakit yang mengancam jiwa seperti
hepatitis dan HIV-AIDS
4. Pencatatan (rekam medis)
Pencatatan adalah bagian penting dari iproses membuat keputusan
klinik karena memungkinkan penolong persalinan untuk terus menerus
memperharijan asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan
kelahiran bayi. Mengkaji ulang catatan menungkinkan untuk menganalisis
sdata yang telah dikumpulkan dan dapat lebih efektif dalam merumuskan
suatu diagnosis serta membuat rencana asuhan atau perawatan bagi ibu dan
bayinya.

9
5. Rujukan
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas kesehatan
rujukan atau yang memiliki sarana lebih lengkap diharapkan mampu
menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Meskipun sebagian besar
ibu menjalani persalinan normal, namun sekitar 10-15% di antaranya akan
mengalami masalah selama proses persalinan dan kelahiran sehingga perlu
di rujuk ke fasililtas rujukan. Sangatlah sulit untuk menduga kapan penyulit
akan terjadi, sehingga keseiapan untuk merujuk ibu dan atau bayinya ke
fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika penyulit
terjadi.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Women Centered Care (WCC) adalah istilah yang digunakan untuk
filosofi asuhan maternitas yang memberi prioritas pada keinginan dan
kebutuhan pengguna, dan menekankan pentingnya informed choice,
kontinuitas perawatan, keterlibatan pengguna, efektivitas klinis, respon dan
aksesibilitas.
Dalam hal ini bidan difokuskan memberikan dukungan pada wanita
dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih dan
memutuskan perawatan kesehatan dirinya. Di dalam Women Centered Care
terdapat banyak hal yang harus diperhatikan oleh bidan, yaitu tentang prinsip-
prinsip dalam pemberian asuhan kebidanan yang terkait dengan wanita secara
keseluruhan, bentuk-bentuk dari Women Centered Care, dan dapat mengetahui
siapa saja yang harus dilakukan pendekatan secara keseluruhan terkait dengan
Women Centered Care. Women Centered Care ini adalah ruang lingkup
tanggung jawab dari bidan untuk memenuhi profesinya sebagai teman wanita.

B. Saran
Dengan berdirinya Women Centered Care yang didalamnya terdapat organisasi
Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan Asuhan Persalinan Normal (APN) diharapakan
bidan dapat memiliki pendangan yang luas dan mempunyai tujuan untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Karena dengan menurunnya AKI dan AKB maka akan mencerminkan bangsa
yang sehat dan berkualitas dalam bidang kesehatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. JNP-KR, 2004. Asuhan Persalinan Normal. Edisi Baru dengan Resusitasi.


Jakarta : Departemen Kesehatan RI
2. https://scienceofmidwife.wordpress.com/2017/10/26/lima-benang-merah-
dalam-asuhan-persalinan-dan-kelahiran-bayi/
3. https://www.scribd.com/presentation/270581850/Women-Center-Care
4. http://www.indonesian-publichealth.com/asuhan-persalinan-normal/
5. https://rossylauranda.wordpress.com/2012/06/07/women-center-care/

Anda mungkin juga menyukai