Anda di halaman 1dari 17

Kegawatdaruratan

Maternal
Widja Widajaka
Pemeriksaan Awal

§ Anamnesis awal dilakukan bersama-sama


: inspeksi, palpasi, dan penilaian tanda
vital dan hanya untuk mendapatkan
informasi yang sangat penting berkaitan
dengan kasus

§ Fokus utama persalinan adalah apakah


pasien mengalami perdarahan, gejala
infeksi, syok hipovolemik, penurunan
kesadaran, persalinan tak maju atau
kejang.
Penilaian Awal

§ Inspeksi :
Menilai kesadaran penderita, wajah :
pucat/kebiruan, pernafasan, perdarahan
dari jalan lahir

§ Palpasi :
Kulit : adanya demam, nadi : frekuensi &
intensitas, tungkai bawah : bengkak

§ Tanda Vital :
Tekanan darah, nadi, suhu dan
pernafasan
Anamnesis

§ Keluhan utama
§ Riwayat penyakit, termasuk terapi
§ HPHT & siklus haid
§ Riwayat kehamilan sekarang
§ Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu termasuk kondisi anaknya
§ Riwayat penyakit yang pernah diderita
dan riwayat penyakit dalam keluarga
§ Riwayat pembedahan/operasi
§ Riwayat alergi obat
Pemeriksaan Fisik Umum

§ Keadaan umum dan kesadaran


§ Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu
dan pernapasan)
§ Pemeriksaan kepala dan leher
§ Pemeriksaan dada (jantung dan paru)
§ Pemeriksaan perut (kembung, nyeri tekan
atau nyeri lepas, tanda abdomen akut,
cairan bebas dalam rongga perut)
§ Pemeriksaan anggota gerak (edema
tungkai, refleks)
Pemeriksaan Obstetri

§ Pemeriksaan vulva, perineum, vagina,


serviks, rahim (besarnya, kelainan
bentuk, tumor dan sebagainya), adneksa,
his (frekuensi, lama, kekuatan relaksasi,
simetri)

§ Pemeriksaan janin :
Di dalam atau diluar rahim, jumlah janin,
presentasi janin, turunnya presentasi,
posisi janin, moulase, kaput
suksedaneum, bagian kecil janin
disamping presentasi (tangan, tali pusat,
dan lain-lain), kelainan kongenital janin,
taksiran berat janin, janin hidup/mati,
gawat janin/tidak
Pemeriksaan Panggul

§ Penilaian pintu atas panggul

§ Penilaian ruang tengah panggul

§ Penilaian pintu bawah panggul

§ Penilaian imbang feto-pelvik : (imbang


feto-pelvik baik atau disproporsi sefalo-
pelvik)
Pemeriksaan Laboratorium

§ Golongan darah dan cross match


§ Pemeriksaan darah lengkap termasuk
trombosit
§ Pemeriksaan ureum dan kreatinin untuk
menilai fungsi ginjal dan dehidrasi berat
§ Pemeriksaan glukosa darah
§ Pemeriksaan pH darah dan elektrolit (HCO3,
Na, K, dan Cl)
§ Pemeriksaan koagulasi
§ Pemeriksaan fungsi hati, bilirubin, dalam
evaluasi gagal organ ganda
§ Kultur darah untuk mengetahui jenis kuman
§ Pemeriksaan urin lengkap
Rujukan Cepat, Tepat & Aman

§ Menentukan kegawatdaruratan penderita


§ Pada tingkat bidan desa/puskesmas
pembantu/puskesmas, tenaga kesehatan
harus dapat menentukan tingkat
kegawatdaruratan kasus yang ditemui,
sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawabnya, mereka harus menentukan
kasus mana yang boleh ditangani sendiri
dan kasus mana yang harus dirujuk
Langkah-langkah Rujukan

§ Menentukan tempat rujukan, memilih


fasilitas pelayanan yang mempunyai
kewenangan dan terdekat
§ Tidak mengabaikan kesediaan dan
kemampuan penderita
§ Memberikan informasi pada pasien &
keluarga, kaji ulang rencana rujukan
bersama ibu dan keluarga. Jika perlu
dirujuk, sertakan dokumentasi tertulis
semua asuhan, perawatan dan hasil
penilaian (termasuk partograf) yang telah
dilakukan untuk dibawa ke fasilitas
rujukan.
Langkah-langkah Rujukan

§ Jika ibu tidak siap dengan rujukan,


lakukan konseling terhadap ibu dan
keluarganya.
§ Mengirimkan informasi ke tempat
rujukan, bahwa akan ada penderita yang
dirujuk meminta petunjuk apa yang perlu
dilakukan dalam rangka persiapan dan
selama dalam perjalanan ke tempat
rujukan, meminta petunjuk dan cara
penanganan bila penderita tidak mungkin
dikirim.
§ Persiapan penderita
§ Pengiriman penderita
Langkah-langkah Rujukan

§ Tindak lanjut penderita :


Rawat jalan pasca penanganan
Kunjungan rumah bila diperlukan
Pencegahan

§ Konseling pada saat ANC


§ Persalinan oleh tenaga kesehatan,
pemberitahuan dilakukan lebih awal
§ Pemantauan persalinan yang baik,
penggunaan partograf
§ Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan
yang lebih lengkap bila menemukan
kendala
Penanganan

Pastikan jalan nafas bebas :


§ Harus yakin jalan nafas tidak tersumbat,
jangan memberikan makanan/minuman
karena bisa terjadi muntah yang
mengakibatkan aspirasi
§ Miringkan kepala, bila perlu dengan
badannya, untuk mencegah aspirasi bila
muntah
Pemberian oksigen :
§ Diberikan 6-8 L/menit, intubasi atau
ventilasi tekanan positif dilakukan atas
indikasi
Penanganan

Pemberian cairan intra vena :


§ Dilakukan pada tahap awal untuk
antisipasi bila diperlukan penambahan
cairan
§ Jenis cairan, jumlah dan kecepatan
pemberian disesuaikan dengan kasus
Pemberian transfusi darah :
§ Perdarahan banyak (Hb<6g/dL)
§ Waspada terjadinya risiko transfusi
§ Pemberian hati-hati
Penanganan

Pemasangan kateter kandung kemih :


§ Untuk mengukur jumlah urin, lebih baik
dengan kateter Folley
§ Urin ditampung, dilihat warna &
jumlahnya (>30ml/jam)
Pemberian antibiotika :
§ Bila terjadi infeksi, pada kasus sepsis,
syok septik, cedera intra abdominal &
perforasi uterus
Pereda nyeri :
§ Untuk mengatasi rasa nyeri, tapi jangan
sampai mengaburkan gejala penyakit
Penanganan

Penanganan masalah utama :


§ Penyebab utama harus ditentukan,
ditangani secepatnya setelah kondisi
penderita memungkinan untuk tindakan
definitif
§ Bila penyebab utama tidak diatasi
kegawatdarutan akan muncul lagi &
mungkin keadaan menjadi lebih buruk

Anda mungkin juga menyukai