Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

ISTIRAHAT DAN TIDUR

Nama Pembimbing :

Ns. Ratih Bayuningsih, M.Kep

Nama Mahasiswa :

Dayu Agustina Dewi Pratiwi

20.156.03.11.027

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES MEDISTRA INDONESIA

BEKASI

2021
I. Konsep kebutuhan istirahat dan tidur

A. Definisi istirahat dan tidur

Menurut Budiarti (2014), istirahat merupakan keadaan yang tenang, rileks,

tanpa tekanan emosional dan beban dari kecemasan (ansietas). Istirahat

bermakna ketenangan, relaksasi tanpa stres emosional, dan bebas dari

ansietas.

Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar di mana persepsi dan reaksi

individu terhadap lingkungan menurun atau hilang, dan dapat dibangunkan

kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup. Tujuan seseorang tidur tidak

jelas diketahui, namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga

keseimbangan mental emosional, fisiologis, dan kesehatan

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia; tidur merupakan sebuah

proses biologis yang umum pada semua orang. Ditinjau dari sejarahnya,

tidur dianggap sebagai keadaan tidak sadar. Tidur dicirikan dengan

aktivitas fisik minimal, tingkat kesadaran bervariasi, perubahan pada proses

fisiologis tubuh, dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal.

B. Fisiologis sistem/fungsi normal ; tidur dan istirahat

Fisiologi Tidur : Siklus alami tidur diperkirakan dikendalikan oleh

pusat yang terletak di bagian bawah otak. Pusat ini secara aktif menghambat

keadaan terjaga, sehingga menyebabkan tidur.

Seseorang dapat dikategorikan sedang tidur apabila terdapat tanda-

tanda sebagai berikut:

- Aktivitas fisik minimal.


- Tingkat kesadaran yang bervariasi.

- Terjadi perubahan

- perubaahan proses fisiologis tubuh, dan

- Penurunan respons terhadap rangsanan dari luar.

Selama tidur, dalam tubuh seseorang terjadi perubahan proses fisiologis.

Perubahan tersebut, antara lain :

- Penurunan tekanan darah,denyut nadi

- Dilatasi pembuluh darah perifer

- Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas trsktur gastrointestinal

- Relaksasi otot-otot rangka

- Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan tidur dan istirahat :

1) Sakit

2) Lingkungan

3) Letih

4) Gaya hidup

5) Emosional

6) Stress

7) Diet

8) Merokok

9) Motivasi

10) Obat obatan


D. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada kebutuhan istirahat dan

tidur.

1) Insomnia

Insomnia adalah gejala yang dialami oleh klien yang mengalami kesulitan

kronis untuk tidur, sering terbangun dari tidur dan atau tidur singkat.

Penderita insomnia mengeluhkan rasa kantuk yang berlebihan disiang hari

dan kuantitas dan kualitas tidurnya tidak cukup. Namun, seringkali klien

tidur lebih banyak yang disadarinya. Insomnia dapat menandakan adanya

gangguan fisik atau psikologis.

2) Somnambulisme

Somnambulisme adalah gangguan tingkah laku yang sangat kompleks

mencangkup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti

membuka pintu, menutup pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi,

berjalan kaki dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan dalam

beberapa menit dan kembali tidur.

3) Apnea tidur

Apnea tidur adalah gangguan yang dicirikan dengan kurangnya aliran

udara melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebih pada

saat tidur.

4) Narkolepsi

Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun

dan tidur. Disiang hari seseorang yang dapat merasakan kantuk berlebihan

yang datang secara mendadak dan jatuh tertidur. Masalah signifikan untuk
individu yang menderita narkolepsi adalah bahwa orang tersebut jatuh

tertidur tanpa bisa dikendalikan pada waktu yang tidak tepat.

5) Deprivasi tidur

Deprivasi tidur adalah masalah yang dihadapi banyak klien sebagai akibat

disomnia. Penyebabnya dapat mencangkup penyakit (misalnya, demam,

sulit bernafas, atau nyeri)

II. Rencana asuhan klien dengan gangguan kebiutuhan tidur dan istirahat.

A. Pengkajian

1) Riwayat keperawatan

Tentukan efek samping pengobatan terhadap pola tidur klien. Pantau pola tidur

klien dan catat hubungan faktor-faktor fisik atau faktor psikologis

2) Pemeriksaan fisik

a. Deskripsi masalah tidur

a) Sifat dari masalah

b) Tanda dan gejala

c) Durasi

d) Keparahan

e) Faktor pencetus

f) Efek pada klien

b. Pola tidur

c. Penyakit fisik

d. Peristiwa hidup yang baru terjadi


e. Status emosional dan mental

f. Rutinitas menjelang tidur

g. Lingkungan tidur

h. Perilaku deprivasi tidur

3) Pemeriksaan penunjang

Perlaatan seperti elektroensefslogram (EEG) yang mengukur aktivitas listrik

dalam korteks serebral, elektromiogram (EMG) yang mengukur tonus otot dan

elektrokulogram (EOG) yang mengukur gerakan mata.

Kajian lab tentang tidur sering kali digunakan untuk mendiagnosa gangguan

tidur, termasuk menggunakan polisomnogram dimalam hari dan multiple sleep

letency test untuk memantau tahapan tidur dan bangun selama tidur malam.

B. Diagnosa keperawatan yang muncul

1. Diagnosa 1 : insomnia b.d faktor lingkungan

a) Definisi :

Gangguan jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi

b) Batasan karakteristik :

- Afek tampak berubah

- Tampak kurang energi

- Peningkatan ketidakhadiran

- Pasien melaporkan perubahan alam perasaan

- Pasien melaporkan peneurun kualitas tidur

c) Faktor yang berhubungan

- Pola aktivitas
- Ansietas

- Depresi

- Faktor lingkungan

- Ketakutan

- Berduka

- Gangguan pola tidur

- Hygiene tidur yang tidak adekuat

- Ketidaknyamanan fisik

- Stress

2. Diagnosa 2 : ketidaksiapan untuk meningkatkan tidur

a) Definisi

Pola terputusnya kesadaran yang alami dan periodic yang memberi istirhat

adekuat, mencapai gay hidup yang diinginkan dan dapat ditingkatkan

b) Batasan karakteristik

Subjektif :

- Mengungkapkan perasaan dapat istirahat setelah tidur

- Mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan tidur

Objektif :

- jumlah tidur yang selaras dengan kebutuhan

- Melakukan rutinitas tidur untuk meningkatkan kebiasaan tidur

c) Faktor yang berhubungan

Merupakan diagnosa sejahtera, tidak perlu memiliki etiologi

C. Perencenaan
1. Diagnosa 1 : insomnia b.d faktor lingkungan

a) Tujuan dan kriteria hasil :

- Pasien memperhatikan tidur, yang dibuktikan oleh indikator sebagai

berikut (sebutkan 1-5 : gangguan ekstrem, berat, sedang) : jumlah jam

tidur ; pola, kualita dan rutinitas tidur.

- Pasien akan mengidentifikasi tindakan yang dapat meningkatkan

tidur/istirahat

- Pasien akan menuinjukan kesejahteraan fisik dan psikologis

b) Intervensi keperawatan dan rasional

- Peningkatan koping

R : membantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor

- Manajemen lingkungan : kenyamanan

R : manipulasi lingkungan sekitar pasien untuk meningkatkan kenyamanan

- Peningkatan tidur

R : memfasilitasi siklus tidur terjaga yang teratur

2. Diagnosa 2 : kesiapan untuk meningkatkan kualitas tidur

a) Tujuan dan kriteria hasil :

Pasien akan :

- Mengidentifikasi tindakan yang akan meningkatkan istirahat/tidur

- Mendemonstrasikan kesejahteraan fisik dan psikologis

- Mencapai tidur yang adekuat

b) Intervensi keperawatan dan rasional

- Manjemen energi
R : mengatur penggunaan energi untuk mengatasi atau mencegah keletihan

- Manjemen lingkungan : kenyamanan

R : memanipulasi lingkungan sekitar pasien

- Peningkatan tidur

R : memfasilitasi siklus tidur dan bangun yang teratur.

Anda mungkin juga menyukai