“RINGKASAN OBESITAS”
Oleh :
EPI SURYANI
201922029
Obesitas (kegemukan) adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh
yang berlebih sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan
kesehatan.
FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB OBESITAS
1. Faktor Genetik
Apabila ibu dan bapak mempunyai kelebihan berat badan maka kemungkinan besar ini akan
menurun pada anaknya.
Penelitian menunjukkan bahwa rata - rata faktor genetik memberikan kontribusi sebesar 33 %
terhadap berat badan seseorang.
2. Pola Makan
1. Frekuensi makan yang terlalu sering dalam jumlah banyak.
2. Jenis makanan yang dimakan : mengandung lemak jenuh, garam tinggi dan gula tinggi.
3. Malas Bergerak
Aktifitas fisik dapat membakar kalori di dalam tubuh.
Sebaliknya malas bergerak dapat menyebabkan penumpukan lemak berlebih di dalam
tubuh. Penumpukan lemak yang berlebih ini kemudian dapat menyebabkan kelebihan
berat badan.
1.Ketahanan Insulin
Pada orang gemuk terjadi penumpukan lemak yang tinggi di dalam tubuhnya sehingga
glukosa sulit untuk diserap ke dalam tubuh karena adanya penumpukan sel lemak. Lama
kelamaan, kadar gula darah berangsur naik dan menyebabkan penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2.
2.Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi
Perempuan gemuk lebih mudah terjadi peningkatan tekanan darah jika dibandingkan
dengan laki - laki gemuk. Peningkatan tekanan darah juga mudah terjadi pada orang gemuk tipe
apel (konsentrasi lemak pada perut) bila dibandingkan dengan mereka yang gemuk tipe buah
pear (konsentrasi lemak pada pinggul dan paha).
3.Penyakit Jantung Koroner
Resiko terkena penyakit jantung koroner pada orang gemuk tiga sampai empat kali lebih
tinggi bila dibandingkan dengan orang normal. Setiap peningkatan satu kilogram berat badan
terjadi peningkatan kematian akibat penyakit jantung koroner sebanyak 1 %
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN OBESITAS
Pengkajian
1. Identitas Pasien
Identitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register.
2. Riwayat kesehatan
Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini
Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien yang pernah menderita
obesitas
Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga yang mengalami penyakit
serupa atau memicu
Riwayat psikososial,spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial , ketaatan beribadah ,
kepercayaan
3. Pemerikasaan fisik :
Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada tidaknya distensi vena
jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi jantung.
Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan napas
Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit yang merupakan tanda
adanya infeksi dan pendarahan, mimisan.
Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pinggang.
Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan dalam pergerakkan, sakit
pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak.
Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar getah bening
4. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal : hipotiroidisme,
hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing (peningkatan kadar insulin)
5. Pola fungsi kesehatan
a) Aktivitas istirahat
Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan / kurang keinginan untuk beraktifitas.
b) Sirkulasi
Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat menghilangkan perasaan
tidak senang : frustasi
c) Makanan / cairan
Mencerna makanan berlebihan
d) Kenyamanan
Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam menopang berat badan
atau tulang belakang
e) Pernafasan
Pasien obesitas biasanya mengalami dipsnea
f) Seksualitas
Pasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi dan amenouria
1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake makanan yang
lebih
2. Gangguan pencitraan diri yang berhubungan dengan biofisika atau psikosial pandangan px
tehadap diri
3. Hambatan interaksi sosial yang berhubungan dengan ungkapan atau tampak tidak nyaman dalam
situasi sosial
4. Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, nyeri , ansietas ,
kelemahan dan obstruksi trakeobronkial
Perencanaan
Diagnosa 3
3. Hambatan interaksi sosial b.d ungkapan atau tampak tidak nyaman dalam situasi sosial
Tujuan :
Mengungkapkan kesadaran adanya perasaan yang menyebabkan interaksi sosial yang buru
Kriteria hasil :
Menunjikan peningkatan perubahan positif dalam perilaku sosial dan interpersonal
Intervensi :
Kaji perilaku hubungan keluarga dan perilaku sosial
Kaji penggunaan ketrampilan koping pasien
Rujuk untuk terapi keluarga atau individu sesuai dengan indikasi
Rasional :
Keluarga dapat membantu merubah perilaku sosial pasien
Mekanisme koping yang baik dapat melindungi pasien dari perasaan kesepian isolasi
Pasien mendapat keuntungan dari keterlibatan orang terdekat untuk memberi dukungan
Diagnosa 4
4. Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, nyeri , ansietas ,
kelemahan dan obstruksi trakeobronkial
Tujuan
Mengembalikan pola napas normal
Kriteria hasil :
Mempertahankan ventilasi yang adekuat
Tidak mengalami sianosis atau tanda hipoksia lain
Intervensi :
Awasi , auskultasi bunyi napas
Tinggikan kepala tempat tidur 30 derajat
Bantu lakukan napas dalam, batuk menekan insisi
Ubah posisi secara periodik
Berikan O2 tambahan / alat pernapasan lain
Rasional :
Peranapasan mengorok/ pengaruh anastesi menurunkan ventilasi, potensial atelektasis, hipoksia
Mendorong pengembangan diafragma sehingga ekspansi paru optimal, pasien lebih nyaman
Ekspansi paru maksimal, pembersihan jalan napas, resiko atelektasis minimal
Memaksimalkan sediaan O2 untuk pertukaran dan penurunan kerja napas
3.4 Penatalaksanaan (Contoh tinjauan kasus asuhan keperawatan klien dengan obesitas)
A. PENGKAJIAN
· Identitas
Nama : Nn. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Dignosa medis : Obesitas berat
Umur : 19 tahun
Tinggi badan : 156 cm
Berat badan : 120 kg
Pendidikan : Mahasiswi
Pekerjaan : -
Status : Belum kawin
Agama : Islam
Alamat : Brondong Lamongan
1. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Pasien mengatakan susah sekali berdiri sehabis duduk dari lantai.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien tidak mengalami keluhan apa-apa selain merasakan berat badannya semakin bertambah,
disamping itu pasien mengalami kesusahan untuk berdiri sehabis duduk dari lantai.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien memiliki berat badan yang normal tapi setelah 2 tahun kemudian berat badan
pasien mengalami perubahan, itu terjadi saat pasien beranjak kelas 2 SMA.
· Pemeriksaan fisik
1. Vital sign
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Pernafasan : 24 x/menit
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 370C
2. Keadaan umum : Baik
3. Pemeriksaan Head to Toe
lit : Inspeksi (warna kulit sawo matang)
Palpasi (turgor normal < 3 dtik)
pala : Inspeksi (kulit kepala bersih, bulat sempurna, rambut panjang lurus, tidak ada benjolan atau
lesi)
Palpasi (tidak ada benjolan)
linga: : Inspeksi (normal tidak ada lesi, bersih tidak ada serumen)
Palpasi (normal tidak ada lipatan)
ata : Inspeksi (bulat besar, bersih tidak cowong)
ulut : Inspeksi (bersih, lembab, gigi normal)
da : Inspeksi (bentuk dada simetris/normal)
Palpasi (tidak ada benjolan atau lesi)
Perkusi (terdengar bunyi sonor paru, tidak ada benjolan atau lesi)
Auskultasi (terdengar bunyi sonor paru, tidak ada suara tambahan)
domen : Inpeksi (buncit terdapat lipatan)
· Pengkajian Psiko-Sosial-Spiritual
1. Psikologi pasien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy atas apa yang
dianugerahkan meski terkadang merasa minder.
2. Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat menerima dan diterima
oleh orang lain.
3. Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan ibadah.
B. ANALISA DATA
Data Fokus
DS : Pasien mengatakan terkadang tidak nyaman dengan berat badan yang dimilikinya.
DO :
- pasien tampak terganggu dalam melaksanakan aktivitas karena berat badannya
- pasien sering kali kesusahan berdiri sehabis duduk dari lantai
Symptom Etiologi Problem
DO : Pasien tampak
kesusahan dalam
beraktivitas karena
barat badannya
b. DS : Pasien
mengatakan kurang
percaya diri jika
berinteraksi /
bersosialisasi dengan
orang lain
Harga diri rendah Gangguan dalam
DO: Pasien kelihatan bersosialisasi dengan
minder saat orang lain dan
berkomunikasi dan pandangan negatif
bergaul dengan terhadap diri
temannya.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan berat badan yang ditandai dengan kesusahan dalam
beraktivitas.
2. Resiko terhadap kerusakan interaksi social yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan hubungan akibat perasaan malu dan respon negatif dari orang lain.
C. PERENCANAAN
No. Dx
Tgl Tujuan Intervensi Rasional
Kep
-- Membantu
- Dorong pasien mengidentifikasi
untuk dan memperjelas
mengeksprsikan alasan untuk
perasaan dan kesulitan dalam
persepsi berinteraksi dengan
masalah orang lain
Setelah dilakukan
-- Megidentifikasi
penyuluhan 2x24 jam
masalah khusus dan
pasien diharapkan
menganjurkan
mampu bersosialisasi - Bantu dalam
dengan baik dengan mengidentifikasi tindakan yang dapat
kriteria hasil : tanggung jawab diambil untuk
sendiri dan mempengaruhi
control pada perubahan
- - Menyatakan
gambaran diri lebih situasi
nyata
- - Menunjukkan
13- beberapa penerimaan
02-06 diri aripada andangan
idealisme
2
- - Mengakui diri
sebagai individu yang
mempunyai tanggung
jawab sendiri
D. PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No. Dx Tindakan Respon Ttd
E. EVALUASI
Tgl No. Dx Catatan Perkembangan Ttd
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kegemukan (obesitas) didefinisikan sebagai kelebihan akumulasi lemak rubuh
sedikitnya 25% dari berat rata-rata untuk usia., jenis kelamin, dan tinggi badan. Prognosis umum
untuk peningkatan dan mempertahankan penurunan berat badan buruk. Namun, keinginan pola
hidup lebih sehat Dn penurunan factor risiko sehubungan dengan ancaman penyakit terhadap
hidup memotivasi beberapa orang untuk mengikuti diet dan program penurunan berat
badan.Obesitas juga merupakan suatu keadaan patologis dengan terdapatnya penimbuan lemak
yang berlebihan daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh. Masalah gizi karena kelebihan
kalori biasanya disertai kelebihan lemak dan protein hewani, kelebihan serat dan mikro nutrien.
Obesitas terjadi karena adanya kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan
lemak. Gangguan keseimbangan energi ini dapat disebabkan oleh faktor eksogen (obesitas
primer) sebagai akibat nutrisional (90%) dan faktor endogen (obesitas sekunder) akibat adanya
kelainan hormonal, sindrom atau defek genetik (meliputi 10%).
Faktor yang menentukan antara lain :
a. Faktor Genetik
b. Faktor Psikologis (gangguan emosi)
c. Faktor Neurogenik ( gangguan hormon)
d. Faktor Nutrisi
e. Aktivitas fisik
4.2 Saran:
1. Di dalam menentukan intervensi keperawatan telebih mengenai program diet, harus lebih banyak
berdiskusi dengan klien.
2. Untuk klien dengan obesitas, harus lebih mengutamakan pengaturan pola makan yang baik
untuk menghindari kemungkinan buruk yang bisa terjadi.
3. Dalam perawatan klien, sebaiknya banyak melibatkan orang terdekat klien, mulai dari keluarga,,
mulai dari keluarga,abat samapi teman akrab klien.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar
Langganan: Posting
Komentar (Atom)
SOCIAL PROFILES
Tags
Popular
Blog Archives
LABEL
askeb (5)
askep pencernaan (7)
BOJONEGORO (12)
budaya (2)
CINTA (11)
dinamika sosial (13)
Ebook (1)
galau (5)
ISLAM (17)
KATA MOTIVASI (6)
keluarga (3)
Kesehatan (29)
Kumpulan ASKEP (36)
MAHASISWA (7)
music (3)
PENYAKIT (3)
QUR'AN (2)
sahabat (3)
stikes muhla (4)
tentang penulis (31)
widget (2)