Anda di halaman 1dari 10

OKSIDASI BIOLOGI & BIOENERGETIKA

BIOENERGETIKA

Biogen (termodinamika) biokima merupakan ilmu pengetahuan


tentang perubahan energi yang menyertai reaksi biokimia

KEPENTINGAN BIOMEDIS

Bahan bakar yang sesuai diperlukan untuk memberikan energi yang


memungkinkan hewan untuk melaksanakan berbagai proses normal
dalam tubuhya.
Kematian akibat kelaparan terjadi kalau cadangan energi yang
tersedia terpakai habis dan bentuk-bentuk malnutrisi tertentu akan
disertai dengan gangguan keseimbangan energi.
Kec. pelepasan energi yang diukur lewat kec metabolisme
dikendalikan oleh hormon tiorid yang gangguan fungsinya merupakan
penyebab penyakit. Penyimpanan berlebihan surplus energi akan
mengakibatkan obesitas.
PERUBAHAN ENERGI BEBAS DAPAT DIEKSPRESIKAN LEWAT
POTENSIAL REDOKS

Dalam reaksi yang melibatkan oksidasi dan reduksi pertukaran energi


bebas → sebanding dengan kecenderungan reaktan memberi atau
menerima elektron.
Merupakan hal yang biasa untuk membandingkan potensial redoks
suatu sistem (Eo) terhadap potensial elektorda hidrogen, yang pada pH o
dinyatakan sesesar 0,0 volt
Meskipun demikian, bagi suatu sistem biologik, adalah normal untuk
mengekspresikan potensial redoks (Eo) pada pH 7,0 pada pH ini,
potensial elektroda hidrogen → - o,42 volt.
Potensial redoks beberapa sistem redoks yang memperoleh perhatian
khusus dalam biokimia
Eneregi yang terlibat dalam proses oksidasi dan reduksi dinamakan
oksidoreduktase
Enzim oksidoreduktase dipilah menjadi 4 kel.
1. Enzim oksidase
2. Enzim dehidrogenase
3. Enzim hidroperasidase
4. Enzim oksigenase
Enzim oksidase menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogen.
Enzim oksidase mengkatalisis pengeluaran hidrogen dari substrat dengan
menggunakan O sebagai akseptor H.
Enzim-enzim terdebut membentuk air atau H peroksida sebagai produk
reaksi.

SEBAGAI OKSIDASE MENGANDUNG TEMBAGA

Sitokrom oksidase merupakan hemoprotein yang tersebar luas dalam


banyak jaringan, dengan gugus prostetik heme yang secara khas
ditemukan dalam mioglobin, hemoglobin, serta sitokrom.
Enzim ini merupakan komponen terakhir pada rantai pembawa (carries)
respiratorik yang ditemukan dalam mitokordria dan dengan demikian
bertanggung jawab atas reaksi pemindahan e- yang dihasilan dari oksidasi
molekul substrat oleh dehidrogenase kepada akseptornya yang terakhir
yaitu O, gas karbon monoksida, siamida, dan hidrogen sulfida merupakan
racun bagi enzim sitokrom oksidase.
AH2 ½ O2 AH2 O2
(Red) (Oksidase) (Oksidase)

A
(Oks) H2O A H2O2

A B
Gambar. Oksidasi suatu metabolit yang dikatalisis oleh enzim oskidase
sehingga (A) membentuk H2O, membentuk (B) H2O2

Dehidrogenase tidak dapat digunakan oksigen sebagai akseptor H.


Enzim-enzim dalam kelompok ini melaksanakan 2 fungsi utama :
1. Pemindahan H dari subrat yang satu kepada substrat yang lain dalam
reaksi oks-red-berpasangan. Mis : NAD+
2. Sebagai komponen dalam rantai respirasi pengakutan e- dari substrat
ke O

Oks suatu metabolis yang dikatalisis oleh enzim-enzim dehid


AH2 Pembawa BH2
(Red) (Oks) (Red)

A
(Oks) Pembawa H2 B (Oks)
(Red
Sistem biologik mengikuti kaidah umum termodinamika

Kaidah I termodinamika menyatakan bahwa total energi sebuah sistem,


termasuk energi sekitarnya, adalah konstan.
Kaidah ini merupakan hukum penyimpanan energi. Dalam keseluruhan
sistem tersebut tidak ada energi yang hilang ataupun yang diperoleh pada
saat terjadi perubahan.
Energi dalam keseluruhan sistem tersebut dapat dialihkan dari satu
bagian ke bagian lain.
Ex : Energi kimia → E. panas, listrik pancaran (mekanis)

Kaidah II. Termodinamika menyatakan bahwa entropi total sebuah sistem


harus meningkat bila suatu proses berlangsung spontan.
Entropi menggambarkan taraf kelainan (keteracakan) sistem dan akan
mencapai taraf maksimal dalam susunan sistem ketika keseimbangan
yang sebenarnya tercapai. Dalam kondisi suhu dan tekanan yang konstan,
hbg antara perusahaan energi bebas (ΔG) pada sebuah sistem yang
bereaksi dan perubahan entropi (ES) disampaikan lewat pers yang
menggunakan 2 kaidah termo.
Pers

ΔG = ΔH – TΔS

ΔH = Perubahan entalpi (panas)


T = Suhu absolut
ΔS = Perubahan entropi

Dalam kondisi reaksi biokimia, mengingat ΔH + = ΔE yaitu peubahan total


energi internal dalam reaksi maka hbg diatas dapat diungkapkan dengan
persamaan berikut :

ΔG = ΔE– TΔS

Proses endergonik berlangsung lewat perangkaian dengan proses


eksergonik
Mis.
Berbagai reaksi sintesis, hantaran implus saraf dan transportasi aktif
mendapatkan energi lewat perangkaian (pembentukan hubungan kimiawi
dengan reaksi oksidatif. Dalam tipe yang paling sederhana tipe
perangkaian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
A
Ek D Panas
s er
go

Energi Bebas
ni
k
Energi
nik Panas
o
e rg
nd
E
C B
A + C → B + D + Panas

Konversi metabolit A → metabolit B terjadi dengan pelepasan energi


bebas. Proses ini dirangkaikan dengan reaksi lain dimana energi bebas
diperlukan untuk mengubah metabolik C → D. Sebagian energi yang
dibebaskan dalam reaksi penguraian dialihkan kepada reaksi sintesis
dalam bentuk yang bukan panas.
Sifat energi tinggi bertindak sebagai penukar energi dalam sel.
ADP dapat menerima fosfat energi tinggi untuk membentuk ATP. Siklus
ATP/ADP menghubungkan proses yang menghasilkan –P (gugus fosfat
berenergi tinggi) dengan proses yang menggunakan -P
Dengan demikian, ATP terus menerus dikonsumsi dan dibentuk kembali
proses ini terjadi dengan kec. Yang sangat tinggi karena depot ATP/ADP
amat kecil dan hanya cukup untuk mempertahankan jaringan aktif dalam
waktu beberapa detik saja.’
Gambar peranan siklus ATP/ADP dalam pengendalian fosfat berenergi
tinggi
Ada tiga sumber utama –P yang mengambil bagian dalam
konservasi energi atau penangkapan energi :

1. Fosforilasi oksidatif → merupakan sumber kuantitatif –P yang


paling benar dalam organisme aerobik
2. Glikolisis → pembentukan netto dua –P yang terjadi kra
pembentukan laktat dari satu molekul glukosa yang dihasilkan
dalam dua reaksi yang dikatalisis masing-masing ensim
fosfogliserat kinase dan privat kinase
3. Siklus as. Sitrat → satu –P dihasilkan langsung dalam siklus
ini pada tahap suksimil tiokinase
OKSIDASI BIOLOGI

Secara kimia, oksidasi didefenisikan sebagai pegeluaran e- dan reduksi


sebagai perolehan e-
e-
Ex. Fe2+ Fe3+

Prinsip oksidasi-reduksi berlaku pula pada berbagai sistem biokimia


dan merupakan konsep penting yang melandasi pemahaman tentang
sifat oksidasi biologi.
Kepentingan Biomedis
Meskipun bakteri (anaerob) tertentu mampu hidup tanpa adanya
oksigen, penggunaan utama oksigen → dalam proses respirasi yang
dapat diartikan sebagai proses pengambilan energi dalam bentuk ATP
dari reaksi terkendali H dengan O yang membentuk H2O
Disamping itu molekul O disatukan ke dalam sejumlah besar subsrat
oleh enzim yang dinamakan oksigenase.
Banyak obat, polutan dan karsinogen kimia dimetabolisir oleh enzim-
enzim dari kelompok ini, yang dikenal sebagai sistem sitokrom P-450

Anda mungkin juga menyukai