Anda di halaman 1dari 47

BIOENERGETIKA DAN

METABOLISME
Hukum termodinamika

Meskipun terjadi perubahan fisika


maupun kimia, jumlah energi tetap
Arah perubahan fisika maupun kimia,
mengikuti arah perubahan energi
menuju entropi (energi acak)
G = H - TS

Gperubahan energi bebas, H


perubahan energi panas, S
perubahan entropi
Energi untuk sel

Energi panas tidak dapat


dimanfaatkan oleh sel
Sel dapat memanfaatkan energi bebas
Perpindahan elektron
menghasilkan energi
Dalam rangkaian percobaan
seperti yang tergambar di
samping.
e- Ukur arus listrik dari atau ke
pasangan redoks standar,
yakni elektrode hidrogen.
Terukur adanya arus listrik.
H+ NAD+ Sisi reaksi yang memiliki
---- --------- kecenderungan lebih kuat
H2 NADH
untuk mengambil elektron
ditetapkan memiliki nilai
Eo positif dan memiliki
nilai potensi reduksi
Eo = - 0.32 V (reduction potential)
Perpindahan elektron ke arah
sebaliknya
Perubahan energi
bebas pada reaksi
e- reduksi-oksidasi
dapat dihitung
mengikuti rumusan:

H+ Fe+++
---- --------- Go = - nFEo
H2 Fe++

n adalah jumlah
elektron yang
terlibat
Eo = + 0.771 V
Oksidasi dan Reduksi:
Pemilik elektron dari
Karbon?

Lebih teroksidasi
Lebih tereduksi
Hubungannya dengan
energi?

Elektronakseptor terakhir adalah O2.


Semakin tereduksi karbon suatu senyawa,
semakin besar energi yang dapat dilepaskan
pada saat dioksidasi.
Senyawa mana yang lebih
suka elektron?

Cenderung mengambil elektron

Cenderung melepas elektron


Bagaimana elektron ditransfer
antar molekul?

Langsung sebagai elektron


Sebagai atom hidrogen
Sebagai ion hidrida
Langsung bersama oksigen
Perubahan
energi
bebas
standar
(Go) pada
beberapa
reaksi
kimia

Perhatikan

Dianggap berenergi tinggi bila G < 25


kJ/mol, berenergi sedang bila G 5 sampai
Nutrien dan energi
Energi oksidasi karbon dari nutrien dapat digunakan
untuk membuat senyawa yang memiliki potensi
mentransfer fosfor
Energi tersebut juga dapat digunakan untuk
menghasilkan gradien ion
Keduanya menghasilkan pembentukan ATP.
ATP berfungsi seperti uang
dalam pertukaran energi sel

Senyawa berfosfor dengan energi tinggi yang


terbentuk selama katabolisme
Sebagai senyawa yang dapat mengaktifkan
senyawa lain untuk transformasi kimia
selanjutnya
Senyawa kaya energi yang stabil secara kinetika
Memiliki potensi mentransfer gugus intermediate
Penerima gugus intermediate sangat beragam
Mengubah senyawa berenergi rendah menjadi
reaktif
Hidrolisis ATP merupakan cara
mentransfer gugus

Hidrolisis
ATP yang
mendorong reaksi (a)
sebenarnya adalah
transfer gugus fosfat
ke substrat
membentuk senyawa
antara (b) yang
meningkat energinya
Gugus fosfat yang mana dari
ATP yang dapat ditransfer?
Gugus fofat yang
manapun dari 3
gugus yang ada
dapat menjadi
sasaran reaksi
nukleofilik,
sebagai contoh, - 19 kJ/mol
1. Alkohol
2. Karboksil - 30.5 kJ/mol - 45.6 kJ/mol

3. Fosfo-anhidrid
Nutrien adalah bahan
bakar yang dibakar
sel
Langkah awal pembakaran
glukosa: Glikolisis
Setengah awal dari jalur 10-langkah adalah
pemecahan glukosa yang berkarbon-6
menjadi 2 senyawa berkarbon-3,
membutuhkan energi (2 ATP)
Setengah akhir adalah langkah-langkah
penataan dan oksidasi senyawa berkarbon-3,
menghasilkan piruvat, 4 ATP, dan senyawa
pereduksi/reducing power (2 NADH)
Glikolisis - Energetika

5 langkah awal adalah fase persiapan


Glukosa diaktifasi (2 kali, dengan
menambahkan gugus fosfat dari ATP)
Pemecahan menjadi dua molekul
berkarbon-3, masing-masing
terfosforilasi dan dapat dikonversi

Skor: - 2 ATP
Glikolisis Fase Persiapan
Nama enzimnya menunjukkan
proses yang terjadi
1. Heksokinase

2. Fosfoheksosa
isomerase

3. Fosfofrukto-
kinase

4. Aldolase (kondensasi
aldol)

5. Triose fosfat
isomerase
Kecepatan setiap langkah
sama?

Jika kecepatan suatu langkah menjadi


pembatas, terjadi akumulasi senyawa
sebelum langkah tersebut, jadi
Untuk mencapai ekuilibrium, reaksi
harus ke arah pembentukan produk
berikutnya, ke depan
Jika jauh dari ekuilibrium, G aktual
harus sangat negatif
Yang mengakibatkan reaksi ke arah
berlawanan menjadi tidak mungkin
Tiga langkah dalam glikolisis memiliki
karakter tersebut
Energetika aktual
glikolisis

Catatan: 7 reaksi hampir tidak mengubah energi bebas


(ekuilibrium) hanya 3 reaksi yang secara energetik tidak
dapat balik.
Balik ke Pengaruh Energetika
Pembebasan energi dalam
oksidasi glukosa terjadi secara
bertahap
Perubahan energi bebas total dalam
perubahan glukosa menjadi CO2 dan H2O
adalah sebesar 2840 kJ/mol,
Setiap langkah oksidasinya hanya
menghasilkan ~ 60 kJ/mol,
Hanya cukup untuk membentuk 1 molekul ATP,
Elektron yang hilang dalam langkah oksidasi
tersebut ditransfer ke molekul koenzim yang
memiliki kemampuan membawa elektron,
misalnya NAD+ dan FAD
Bagaimana NAD+ (atau NADP+)
membawa elektron

Turunan Nicotinamide
Adenine Dinucleotide
direduksi dengan
P
penambahan ion hidrida (2
elektron dan 1 proton)
Sebagai koenzim, NAD+ (atau NADP+) memiliki ikatan yang
lemah dengan protein penyusun enzimnya, dan berfungsi
sebagai pembawa elektron yang larut air
Pentingnya 3
Vitamin

Niacin (vitamin B3)


Disintesis dari triptofan
Bagian dari NAD dan NADP yang berikatan dengan
elektron
Defisiensi mempengaruhi semua enzim dehidrogenase
yang tergantung NAD(P)
Berakibat pada munculnya penyakit pellagra,
menyebabkan dermatitis, diare, dementia dan bisa
berakhir pada kematian
Serapan niacin oleh usus dihambat oleh alkohol, sehingga
pecandu alkohol sering menunjukkan gejala pellagra

Kembali ke Pembebasan Energ


Bagaimana Turunan Riboflavin
membawa elektron

Turunan flavin direduksi melalui


penambahan secara bertahap
2 atom hidrogen (2 elektron
dan 2 proton)

Sebagai koenzim, molekul ini


terikat kuat dengan kompleks
flavoprotein
Pentingnya 3 Vitamin

Riboflavin (Vitamin B2)


Prekursor koenzim nukleotida flavin
Gugus pembawa elektron dari FAD dan FMN
Defisiensi mempengaruhi fungsi flavoprotein
yang berikatan dengan koenzim ini
Berakibat pada cheilosis (inflamasi di sudut
bibir), glossitis (lidah berwarna ungu), dan
seborrheic (greasy) dermatitis
Ariboflavinosis biasanya menyertai
kekurangan vitamin larut air
Pentingnya 3
Vitamin

Thiamine (Vitamin B1)


Dibutuhkan untuk pembentukan koenzim TPP
Cincin thiazolium dari TPP dapat membentuk
carbanion aktif dalam reaksi dekarboksilasi,
atau dalam reaksi yang melibatkan gugus
asetaldehida
Defisiensi mengakibatkan beriberi,
Yang dicirikan oleh by distal edema
(pembengkakan), nyeri, kelumpuhan, dan
berakhir pada kematian
Glikolisis - Energetika
5 langkah selanjutnya adalah fase
perolehan
Senyawa berkarbon-3 diaktivasi lebih lanjut
(dengan fosfat anorganik)
Membentuk senyawa berenergi tinggi (1,3
BPG dan PEP)
Energi kemudian dibebaskan ketika senyawa-
senyawa tersebut berkonversi menjadi piruvat
oleh enzim piruvat kinase (4 ATP + 2 NADH)

Skor akhir: + 2 ATP, + 2 NADH


Glikolisis Fase Perolehan

6. Gliseraldehida 3-Fosfat
dehidrogenase

7. Fosfogliserat kinase

8. Fosfogliserat mutase

9. Enolase

10. Piruvat kinase

Go = - 31.4 kJ/mol
Bagaimana energetika masing-
masing reaksi mempengaruhi
jalur?
3 reaksi memiliki nilai Gs yang sangat
negatif, artinya
Jauh dari ekuilibrium
Menjadi tahap yang menentukan kecepatan reaksi
7 reaksi memiliki Gs aktual ~ 1, artinya
Dekat ekuilibrium
Reaksi cenderung bolak balik
Yangpertama khas glikolisis, yang kedua
digunakan dalam jalur glikolisis (pemecahan)
dan glukoneogenesis (pembentukan)
Karbohidrat selain glukosa?
Bagaimana jalur bagi
Sukrosa?
Laktosa?
Galaktosa?
Fruktosa?
Bagaimana jalur bagi polisakarida
Pati?
Selulosa?
Penyuplai glukosa ke glikolisis

Jalurmasuk
monosakarida
lainnya, serta
di-, dan
polisakarida.
Peran jalur
anaerob

Produksi piruvat dari glukosa


membutuhkan NAD+
Dalam kondisi anaerob, NADH yang
dihasilkan tidak dapat dioksidasi melalui
respirasi
Harus ada mekanisme untuk
meregenerasi NAD+ agar glikolisis tetap
dapat berlangsung
Nasib Katabolik Piruvat
Jalur metabolik dan energi

Nutrien berenergi biasanya


tingkat oksidasinya rendah
(bentuk tereduksi). Contoh:
lemak.
Hasilakhir yang habis
energinya memiliki tingkat
oksidasi tinggi (bentuk
teroksidasi). Contoh: CO2.
NADH dan FADH2 adalah
senyawa pereduksi yang
dapat mengubah prekursor
berenergi rendah menjadi
makromolekul.
dan hal-hal baik lainnya

Peran penting a
k os
glukoneogenes di gl u
ku rs or
n ja re
is me t u k p
b en
e m
m
Anabolisme glukosa:
Glukoneogenesis
Anabolisme: menggunakan energi yang
dihasilkan katabolisme (ATP, NADH, dll.) untuk
mensintesis komponen sel
Biasanya reduktif, bukan oksidatif
Arah jalur berlawanan dengan katabolisme (c/
glikolisis vs. glukoneogenesis), tetapi dapat
memanfaatkan reaksi-reaksi yang arahnya
bolak-balik
Ada paling tidak satu reaksi yang unik,
berbeda antara katabolisme dan anabolisme,
yang sifatnya bukan reaksi bolak-balik
Pengaturan jalur biasanya di tahap awal
Tahap-tahap
penting glikolisis
3 tahap dengan Gs
sangat negatif
sehingga tidak bolak-
balik
1 tahap oksidasi
2 tahap yang
melibatkan substrate-
channeling
2 tahap fosforilasi
tingkat substrat
Membuat Glukosa
berbeda dari
1 memecahnya
Glikolisismemiliki 3
2 tahap irreversible (1,
2, dan 3)
Glukoneogenesis,
membypass ke-3
tahap tersebut dengan
3 reaksi yang unik bagi
pembentukan, yang
juga irreversible
3
Membypass tahap akhir glikolisis adalah yang
paling tricky
Memerlukan banyak langkah
Digunakan bila terdapat banyak prekursor
pembentukan, yakni piruvat atau alanin
Jalur alternatif: dari laktat
Glukoneogenesis Bypass 1
Piruvat dalam mitokondria
dapat berasal dari
Alanin di dalam
te
a l a t e -asparta Piruvat di luar
Uses m ee Fig. 19-27
,s
shuttle Laktat di luar
Kebutuhan NADH di luar
dan ketersediaan laktat
menentukan jalur yang
digunakan oleh oksalasetat
(di dalam)
Catatan: ada dua pasang
isozim di luar/di dalam
mitokondria
Bypass 1 melibatkan reaksi yang
memerlukan energi (Eksergonik)
Karboksilasi piruvat dalam
mitokondria untuk
menghasilkan oksalasetat
Oksalasetat didekarboksilasi
dan difosforilasi (menggunakan
GTP) untuk menghasilkan PEP
Meskipun Go reaksi ini hanya
+ 0.9 kJ/mol, G aktual di dalam
sel adalah 25 kJ/mol. Reaksi ini
tidak dapat balik
Dua molekul fosfat berenergi
tinggi digunakan (ATP dan GTP)
pyruvate (Dalam glikolisis hanya
dihasilkan 1 ATP)
Glukoneogenesis Bypass 2

Dikatalisis
oleh fruktosa 1,6-bisfosfatase yang
menghidrolisis fosfat di atom C-1
Glukoneogenesis Bypass 3

Dikatalisis
glukosa 6-fosfatase yang
menghidrolisis fosfat di atom C-6
Total reaksi glukoneogenesis

Kebutuhan energi untuk membuat glukosa


Asal karbon untuk mensintesis
glukosa
Semua asam amino,
kecuali leusin dan
lisin, dan senyawa
antara dalam siklus
trikarboksilat (Kreb)
dapat dikonversi
menjadi piruvat
Alanin dan glutamin
sangat berperan
Masalah dengan dua jalur
Ada 3 langkah irreversible dalam glikolisis maupun
glukoneogenesis memiliki DG yang sangat negatif
Oleh karenanya masing-masing langkah dapat selalu
dionkan, dan hal ini akan mengakibatkan tidak
dihasilkannya produk dari kedua jalur kecuali
terjadinya kehilangan ATP yang besar
Contoh, jika reaksi kedua dari glikolisis dan reaksi
pasangannya dalam glukoneogenesis berlangsung
bersamaan:
F-6-P + ATP F-1,6BP + ADP
F-1,6BP + H2O F-6-P + Pi
Reaksi total: ATP + H2O ADP + Pi + heat
Daur sia-sia yang harus dikendalikan

Anda mungkin juga menyukai