Anda di halaman 1dari 6

Project Akhir

Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampuh :
Ns. Vani Yulmin Tampilang., S.Kep., M.Kes.

Fakultas Keperawatan
Universitas Pembangunan Manado (UNPI)
2021
A. Pendahuluan
Keperawatan keluarga bukan suatu konsep yang baru didalam dunia keperawatan.
Keperawatan keluarga telah berkembang sejak awal tahun 1980-an dan ini telah
menjadi sebuah solusi bagi anggota keluarga ketika seorang anggota keluarga
mengalami masalah kesehatan. Keluarga juga bervariasi dalam struktur, fungsi dan
proses. Struktur, fungsi dan proses keluarga dipengaruhi oleh status kesehatan
keluarga. Keluarga sangat bervariasi dalam budaya tertentu. Sehingga perawat harus
memiliki pengetahuan tentang keluarga dan bagaimana cara melakukan pendekatan
dengan keluarga, sehingga dapat membantu keluarga untuk mencapai atau
mempertahankan kesehatan anggota keluarga.

B. Definisi keperawatan keluarga


Definisi dan kerangka kerja dari keperawatan adalah proses pemenuhan
kebutuhan perawatan kesehatan keluarga yang berada dalam lingkup praktik
keperawatan. Asuhan keperawatan dapat ditunjukan kepada keluarga sebagai konteks,
keluarga secara keseluruhan, keluarga sebagai sistem atau keluarga sebagai komponen
masyarakat. Kesehatan keluarga berkaitan dengan dengan seberapa baik keluarga
berfungsi semacam bersama sebagai satu kesatuan. Hal ini bukan hanya menyangkut
kesehatan anggota keluarga tetapi juga melihat seberapa baik keluarga berhubungan
dengan masyarakat (Debora Dkk, 2020).
Keluarga Sebagai pasien atau Unit Pelayanan Perawatan
Alasan-alasan utama meninjau keluarga ebagai unit pelayanan perawatan. Prinsip
utama dalam perawatan kesehatan masyarakat mengatakan bahwa keluarga adalah
unit atau kesatuan dari pelayanan keehatan. Freidman memberikan beberapa alasan:
1. Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan yang ada dalam
kelompoknya itu sendiri.
3. Masalah keehatan dalam keluarga saling berkaitan.
4. Dalam memelihara psien sebagai individu, keluarga tetap berperan sebagai
pengambil keputusan dalam pemeliharaannya.
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-
usaha kesehatan masyarakat.
Fungsi Keluarga:
1. Fungsi Afektif, adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala
sesuatu mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
2. Funsi sosialisasi, adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak
untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lai di luar rumah.
3. Fungsi reproduksi, adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga
4. Fungsi ekonomi, adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
5. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan, yaitu ungsi untuk
mempertahankan keadaaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktivitas tinggi.
Secara umum fungsi keluarga sebagai berikut:
a. Fungsi keagamaan
Membina norma ajaran-ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup
seluruh anggota keluarga.
b. Fungi Budaya
Membina Tugas-tugas kelurga sebagai lembaga untuk meneruskan norma-
norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan.
c. Fungsi Cinta kasih
Menumbuhkembangkan potensi kasih ayang yang telah ada antar anggota
keluarga ke dalam simbol-simbol nyata secaara optimal dan terus
menerus.
d. Fungsi perlindungan
Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak
aman yang timbul dari dalam maupun dari luar keluarga.
e. Fungsi repoduksi
Membina kehidupan sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik
anggota keluarga mapun bagi keluarga sekitarnya.
f. Fungsi Sosialisasi.
Menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai
wahan pendidikan dan sosialisasi anak pertama dan utama.

C. Peran Keluarga
Peran adalah sesuatu yang diharapkan secara normaif dari seseorang dalam situasi
tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan. Peran keluarga alah tingkah laku
spesifik yang diharapkan oleh seseorang dalam konteks keluarga.peran keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,sifat,kegiatan yang berhubungan
dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peran individu dalam kelurga
didassari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Setiap anggota elurga mempunyai peran masing-masing:
1. Ayah
Sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sebagi pencari nafkah, pendidik,
pelindung/pengayom, pemberi rasa aman bagi setiap anggota keluarga dan juga
sebagai anggota masyarakat kelompok sosial tertentu.
2. Ibu
Ibu sebagia pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anak, pelindung
keluarga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan juga sebagai
anggota masyarakat kelompok sosial tertentu.
3. Anak
Anak Berperan sebagai pelaku psikososial sesduai dengan perkembangan
fisik,sosial, mental danspiritual (Hernilawati,2013)

D. Pengkajian Keperawatan Keluarga


Pengkajian keperawatan keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat
mengambil informasi dengan pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
menganalisa, sehingga dapat diketahui kebutuhan keluarga yang dibinanya. Metode
yang dapat digunakan perawat dalam melakukan pengkajian keluarga diantaranya
wawancara, observasi fasilitas dan keadaan rumah, pemeriksaan fisik dari anggota
keluarga, measurement dari data sekunder (kartu keluarga, hasil lab, papsmear, dan
sebagainya).
Beberapa aspek yang dikaji dalam keluarga seperti data sosial budaya, data
lingkungan, struktur dan fungsi keluarga serta status kesehatan anggota keluarga
merupakan suatu stressor dalam sistem keluarga yang memerlukan suatu mekanisme
adaptasi. Stresor yang dihadapi oleh keluarga akan melewati 3 garis pertahanan dalam
sistem keluarga yaitu garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, dan garis
pertahanan resisten. Ketiga garis pertahananan tersebut terkait dengan komponen
dalam keluarga dan anggota keluarga seperti fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual. Garis pertahanan tersebut melindungi struktur dasar dari
kelurga. Pengkajian keperawatan dilakukan dengan tujuan: a. Memperoleh informasi
tentang keadaan kesehatan klien, b. menentukan masalah keperawatan dan kesehatan
klien dan c. menilai keadaan kesehatan klien (Debora Dkk, 2020)

E. Diagnosa Keperawatan keluarga


Diagnosa Keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga atau
masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis
cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan
dimana perawat bertanggung jawab melaksanakannya. Diagnosa keperawatan
keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap adanya masalah dalam tahap
perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi
keluarga dan koping keluarga, baik yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera
dimana perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan
tindakan keperawatan bersama-sama dengan keluarga dan berdasarkan kemampuan
dan sumber daya keluarga.
Tipologi atau sifat dari diagnosa keperawatan keluarga adalah aktual, risiko, dan
sejahtera. Tipologi diagnosa keperawatan keluarga bersifat aktual berarti terjadi
defisit/gangguan kesehatan dalam keluarga dan dari hasil pengkajian didapatkan data
mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan. Diagnosa keperawatan keluarga
bersifat risiko (ancaman kesehatan) berarti sudah ada data yang menunjang namun
belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan rumah yang kurang bersih atau pola
makan tidak adekuat. Diagnosa keperawatan keluarga bersifat keadaan sejahtera
(wellness) merupakan suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera,
sehingga kesehatan perlu ditingkatkan.

F. Perencanaan Keperawatan keluarga


Perencanaan keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang
ditentukan oleh perawat bersama-sama sasaran yaitu keluarga untuk dilaksanakan,
sehingga masalah kesehatan dan masalah keperawatan yg telah diidentifikasi dapat
diselesaikan. Kulaitas rencana keperawatan keluarga sebaiknya berdasarkan masalah
yang jelas, harus realitas, sesuai dengan tujuan, dibuat secara tertulis, dan dibuat
bersama keluarga. Dalam perencanaan keperawatan keluarga ada beberapa hal yang
harus dilakukan perawat keluarga yaitu penyusunan tujuan, mengidentifikasi sumber-
sumber, mendefinisikan pendekatan alternatif, memilih intervensi perawatan, dan
penyusunan prioritas (Hernilawati,2013)

G. Implementasi Keperawatan Keluarga


Implementasi keperawatan keluarga merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan
kerawatan yang telah disusun perawat. Inti pelaksanaan pemberian asuhan
keperawatan keluarga adalah perhatian. Jika perawat tidak memiliki falsafah untuk
memberi perhatian, maka tidak mungkin perawat dapat melibatkan diri bekerja
dengan keluarga. Perawat harus membangkitkan keinginan untuk bekerja sama
melaksanakan tindakan keperawatan.
Pada pelaksanaan implementasi keluarga, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan tindakan yang tepat dengan cara:
a. Diakui tentang konsekuensi tidak melakukan tindakan
b. Identifikasi sumber-sumber tindakan dan langkah-langkah serta sumber
yang dibutuhkan
c. Diakui tentang konsekuensi tiap alternatif tindakan
2. Menstimuli kesadaran dan penerimaan tentang masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara:
a. Memperluas informasi keluarga
b. Membantu untuk melihat dampak akibat situasi yang ada
c. Hubungan kebutuhan kesehatan dengan sasaran keluarga
d. Dorong sikap emosi yang sehat menghadapi masalah
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat keluarga yang sakit, dengan
cara:
a. Mendemonstrasikan cara perawatan
b. Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
c. Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Intervensi untuk menurunkan ancaman psikologis:
a. Meningkatkan hubungan yang terbuka dan dekat: meningkatkan pola
komunikasi/interaksi, meningkatkan peran dan tanggung jawab
b. Memilih intervensi keperawatan yang tepat
c. Meilih metode kontak yang tepat: kunjungan rumah, konferensi di
klinik/puskesmas, pendekatan kelompok
5. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi
sehat, dengan cara:
a. Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
b. Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
6. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasiltas kesehatan yang ada dengan
cara: a. Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b. Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

H. Evaluasi Keperawatan Keluarga


Evaluasi keperawatan merupakan suatu langkah dalam menilai hasil asuhan yang
dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai berupa respon keluarga
terhadap tindakan yang dilakukan dengan indikator yang ditetapkan. Hasil asuhan
keperawatan dapat diukur melalui:
(1) Keadaan fisik,
(2) Sikap/psikologis,
(3) Pengetahuan atau kelakukan belajar, dan
(4) Perilaku kesehatan.
Hasil evaluasi keperawatan keluarga akan menentukan apakah keluarga sudah
dapat dilepas dari pembinaan/asuhan pada tingkat kemandirian yang diinginkan, atau
masih perlu tindak lanjut. Bila kunjungan berkelanjutan maka perlu dibuat cacatan
perkembangannya. Jika tujuan tidak tercapai maka perlu dilihat:
(1) Apakah tujuan realistis,
(2) Apakah tindakan sudah tepat, dan
(3) Bagaimana faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi
Daftar Pustaka
Debora, Dkk. (2020). Keperawatan Keluarga. Yayasan Kita Menulis. Bandung.
Hernilawati.(2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Penerbit Pustaka As
Salam. Sulawesi Selatan.

Anda mungkin juga menyukai